Sunday, January 7, 2018

CONTOH PTK PAUD | BAB I



BAB I
PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan salah satu bentuk Pendidikan Anak Usia Dini yang berada pada jalur pendidikan non formal, sebagai lembaga pendidikan Prasekolah, tugas utama PAUD adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap/prilaku, dan ketrampilan agar anak dapat melanjutkan kegiatan belajar yang sesungguhnya di Sekolah Dasar. Untuk dapat menggali potensi yang dimiliki oleh setiap anak, maka diperlukan adanya usaha yang sesuai dengan kondisi anak masing-masing. Upaya ini bisa dilakukan dengan berbagai macam cara termasuk melalui berhitung permulaan.
Berhitung di PAUD tidak hanya terkait dengan kemampuan kognitif saja, tetapi juga kesiapan mental sosial dan emosional, karena  itu dalam pelaksanaannya harus dilakukan secara menarik, bervariasi dan menyenangkan. Metode berhitung merupakan bagian dari matematika, hal ini diperlukan untuk menumbuhkembangkan ketrampilan berhitung yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, terutama konsep bilangan yang merupakan juga dasar bagi pengembangan kemampuan matematika maupun kesiapan untuk mengikuti pendidikan selanjutnya (Depdiknas, 2007, 1)
Pada kenyataannya, pembelajaran berhitung masih terasa sulit terutama bagi anak usia dini. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor permasalahan baik dari guru, siswa maupun sumber belajar sebagai pendukungnya. Oleh karena itu untuk memecahkan permasalahan tersebut di perlukan penelitian tindakan kelas sebagai upaya perbaikan pelaksanaan pembelajaran berhitung permulaan untuk anak PAUD, hal ini ditandai dengan kondisi sebagai berikut :
a.       Dari 15 anak baru 7 anak atau 47 %  paham lambang bilangan sedangkan 8 anak atau 53 % belum paham lambang bilangan.
b.      Untuk memahami proses berhitung tambah kurang secara sederhana hanya 5 anak atau 33 %  yang paham dan mampu sementara 10 anak atau 67 % belum mampu dan tidak paham untuk melakukan proses berhitung sederhana.
c.       Dari jumlah anak 15 yang mengikuti pembelajaran berhitung sekitar 5 anak atau 33 % sedangkan yang lainnya masih pasif tidak mau mengikuti pembelajaran berhitung.
Adapun masalah yang ada pada guru adalah :
a.       Metode yang digunakan dalam kegiatan, kurang menarik dan menyenangkan.
b.      Alat peraga dalam pembelajaran masih terbatas.
Oleh karena itu untuk memecahkan permasalahan diatas peneliti mencoba mencari jalan keluar dengan upaya perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas agar tercipta suasana pembelajaran yang menarik dan dapat memotivasi anak untuk mengikutinya.

1.2.  Identifikasi Masalah
Berdasarkan pengamatan dan penelitian, masalah yang teridentifiksi yaitu :
a.       Kurangnya metode pembelajaran berhitung permulaan yang mudah dan menarik bagi anak.
b.      Masih terbatasnya alat peraga untuk berhitung permulaan.
c.       Motivasi anak untuk belajar berhitung belum maksimal.
d.      Sebagian besar anak belum memahami proses berhitung tambah kurang secara sederhana.

1.3.  Batasan Masalah
Dari masalah-masalah yang teridentifikasi, masalah yang dipilih oleh peneliti untuk melakukan perbaikan pembelajaran anak kelompok B TK PGRI TUNAS PATAKA Tahun Pelajaran 2016/2017 yaitu :
a.       Kurangnya metode pembelajaran berhitung permulaan yang mudah dan menarik bagi anak.
b.      Motivasi anak untuk belajar berhitung belum maksimal.
        Dengan menggunakan metode jarimatika anak-anak akan merasa senang dan mudah dalam mengikutinya, karena disampaikan dengan gembira dan hanya menggunakan jari-jari tangannya yang tidak akan pernah ketinggalan ataupun terlupa dimana menyimpannya. Disamping itu belajar dengan metode jarimatika tidak akan memberatkan memori otak anak.

1.4.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dalam penelitian ini dirumuskan masalah sebagai berikut :
a.       Apakah melalui metode jarimatika dapat Meningkatkan kemampuan berhitung permulaan anak kelompok B TK PGRI TUNAS PATAKA?
b.      Bagaimana upaya Meningkatkan kemampuan berhitung permulaan melalui metode jarimatika ?.

1.5.  Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka dapat dirumuskan  tujuan penelitian sebagai berikut :
a.       Untuk meningkatkan kemampuan berhitung permulaan tambah kurang secara sederhana.
b.      Untuk meningkatkan kemampuan dan memotivasi anak di kelompok B TK PGRI TUNAS PATAKA Tahun Pelajaran 2016/2017 dalam berhitung permulaan melalui metode yang lebih mudah dan menyenangkan.

1.6.  Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan, hasil penelitian diharapkan mampu memberikan kontribusi yang baik bagi siswa, guru dan peneliti dalam memperbaiki proses pembelajaran berhitung permulaan dikelompok B.
a.       Bagi anak.
Dapat Meningkatkan kemampuan berhitung dengan menggunakan jari-jari tangan yang mudah dan menyenangkan.
b.      Bagi Guru.
Menambah pengetahuan dan mengembangkan kemampuan guru dalam menggunakan metode pembelajaran berhitung permulaan yang lebih menarik dan menyenangkan sehingga tercipta suasana pembelajaran yang lebih baik.
c.       Bagi Sekolah.
Kemampuan guru dalam melakukan PAUD dengan berbagai strategi perbaikan pembelajaran, diharapkan dapat Meningkatkan kualitas pendidikan secara optimal dan hasilnya bisa disebarluaskan ke sekolah lain.

No comments:

Post a Comment