BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) merupakan salah satu bentuk Pendidikan Anak Usia Dini yang berada pada
jalur pendidikan non formal, sebagai lembaga pendidikan Prasekolah, tugas utama
PAUD adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan,
sikap/prilaku, dan ketrampilan agar anak dapat melanjutkan kegiatan belajar
yang sesungguhnya di Sekolah Dasar. Untuk dapat menggali potensi yang dimiliki
oleh setiap anak, maka diperlukan adanya usaha yang sesuai dengan kondisi anak
masing-masing. Upaya ini bisa dilakukan dengan berbagai macam cara termasuk
melalui berhitung permulaan.
Berhitung di PAUD tidak
hanya terkait dengan kemampuan kognitif saja, tetapi juga kesiapan mental sosial
dan emosional, karena itu dalam
pelaksanaannya harus dilakukan secara menarik, bervariasi dan menyenangkan.
Metode berhitung merupakan bagian dari matematika, hal ini diperlukan untuk
menumbuhkembangkan ketrampilan berhitung yang sangat diperlukan dalam kehidupan
sehari-hari, terutama konsep bilangan yang merupakan juga dasar bagi
pengembangan kemampuan matematika maupun kesiapan untuk mengikuti pendidikan
selanjutnya (Depdiknas, 2007, 1)
Pada kenyataannya,
pembelajaran berhitung masih terasa sulit terutama bagi anak usia dini. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor permasalahan baik dari guru, siswa maupun
sumber belajar sebagai pendukungnya. Oleh karena itu untuk memecahkan
permasalahan tersebut di perlukan penelitian tindakan kelas sebagai upaya perbaikan
pelaksanaan pembelajaran berhitung permulaan untuk anak PAUD, hal ini ditandai
dengan kondisi sebagai berikut :
a.
Dari 15 anak baru 7 anak atau 47
% paham lambang bilangan sedangkan 8
anak atau 53 % belum paham lambang bilangan.
b.
Untuk
memahami proses berhitung tambah kurang secara sederhana hanya 5 anak atau 33
% yang paham dan mampu sementara 10 anak
atau 67 % belum mampu dan tidak paham untuk melakukan proses berhitung
sederhana.
c.
Dari
jumlah anak 15 yang mengikuti pembelajaran berhitung sekitar 5 anak atau 33 %
sedangkan yang lainnya masih pasif tidak mau mengikuti pembelajaran berhitung.
Adapun masalah yang ada pada guru adalah :
a.
Metode
yang digunakan dalam kegiatan, kurang menarik dan menyenangkan.
b.
Alat
peraga dalam pembelajaran masih terbatas.
Oleh karena itu untuk
memecahkan permasalahan diatas peneliti mencoba mencari jalan keluar dengan
upaya perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas agar tercipta
suasana pembelajaran yang menarik dan dapat memotivasi anak untuk mengikutinya.
1.2.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan pengamatan dan penelitian,
masalah yang teridentifiksi yaitu :
a.
Kurangnya
metode pembelajaran berhitung permulaan yang mudah dan menarik bagi anak.
b.
Masih
terbatasnya alat peraga untuk berhitung permulaan.
c.
Motivasi
anak untuk belajar berhitung belum maksimal.
d.
Sebagian
besar anak belum memahami proses berhitung tambah kurang secara sederhana.
1.3.
Batasan Masalah
Dari masalah-masalah yang teridentifikasi,
masalah yang dipilih oleh peneliti untuk melakukan perbaikan pembelajaran anak
kelompok B TK PGRI TUNAS PATAKA Tahun Pelajaran 2016/2017 yaitu :
a.
Kurangnya
metode pembelajaran berhitung permulaan yang mudah dan menarik bagi anak.
b.
Motivasi
anak untuk belajar berhitung belum maksimal.
Dengan menggunakan metode jarimatika anak-anak akan merasa
senang dan mudah dalam mengikutinya, karena disampaikan dengan gembira dan
hanya menggunakan jari-jari tangannya yang tidak akan pernah ketinggalan
ataupun terlupa dimana menyimpannya. Disamping itu belajar dengan metode
jarimatika tidak akan memberatkan memori otak anak.
1.4.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang masalah diatas maka dalam penelitian ini dirumuskan masalah sebagai
berikut :
a.
Apakah
melalui metode jarimatika dapat Meningkatkan kemampuan berhitung permulaan anak
kelompok B TK PGRI TUNAS PATAKA?
b.
Bagaimana
upaya Meningkatkan kemampuan berhitung permulaan melalui metode jarimatika ?.
1.5.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar
belakang dan rumusan masalah di atas, maka dapat dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut :
a.
Untuk
meningkatkan kemampuan berhitung permulaan tambah kurang secara sederhana.
b.
Untuk
meningkatkan kemampuan dan memotivasi anak di kelompok B TK PGRI TUNAS PATAKA Tahun
Pelajaran 2016/2017 dalam berhitung permulaan melalui metode yang lebih mudah
dan menyenangkan.
1.6. Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan, hasil
penelitian diharapkan mampu memberikan kontribusi yang baik bagi siswa, guru dan peneliti dalam memperbaiki proses pembelajaran berhitung permulaan dikelompok B.
a.
Bagi
anak.
Dapat Meningkatkan kemampuan berhitung dengan
menggunakan jari-jari tangan yang mudah dan menyenangkan.
b.
Bagi
Guru.
Menambah
pengetahuan dan mengembangkan kemampuan guru dalam menggunakan metode
pembelajaran berhitung permulaan yang lebih menarik dan menyenangkan sehingga
tercipta suasana pembelajaran yang lebih baik.
c.
Bagi
Sekolah.
Kemampuan guru dalam melakukan PAUD dengan berbagai
strategi perbaikan pembelajaran, diharapkan dapat Meningkatkan kualitas
pendidikan secara optimal dan hasilnya bisa disebarluaskan ke sekolah lain.
No comments:
Post a Comment