BAB II
KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS TINDAKAN
2.1. Kajian Teori
A. Pengertian
tentang Kemampuan.
Didalam kamus bahasa Indonesia kemampuan berasal dari
kata “mampu” yang berarti (kuasa, sanggup, melakukan sesuatu, dapat, berada,
kaya, mempunyai harta berlebihan). Kemampuan adalah suatu kesanggupan dalam
melakukan sesuatu yang harus ia lakukan.Menurut Chaplin Ability (Kemampuan, kecakapan, ketangkasan, bakat,
kesanggupan) merupakan tenaga (daya kekuatan) untuk melakukan suatu perbuatan. Sedangkan
menurut Robbins kemampuan bisa
merupakan kesanggupan bawaan sejak lahir, atau merupakan hasil latihan atau
praktek. Adapula pendapat lain menurut Akhmat
sudrajat menghubungkan kemampuan
dengan kata kecakapan. Setiap individu memiliki kecakapan yang berbeda-beda
dalam melakukan suatu tindakan. Kecapakan ini mempengaruhi potensi yang ada
dalam diri individu tersebut. Proses pembelajaran mengharuskan siswa
mengoptimalkan segala kecakapan yang dimiliki.
Kemampuan adalah yang dapat dikuasai oleh anak setelah
terjadinya proses belajar. Kemampuan anak PAUD tentu tidak sama dengan
kemampuan anak pada jenjang yang lebih tinggi, mengingat usia, kematangan cara
berfikir anak belum maksimal (PGPAUD 2402).
B. Pengertian
tentang Berhitung Permulaan
Secara
umum permainan berhitung permulaan di PAUD bertujuan agar anak mengetahui
dasar-dasar pembelajaran berhitung, sehingga pada saatnya nanti anak akan lebih
siap mengikuti pembelajaran berhitung pada jenjang pendidikan selanjutnya.
Secara khusus permainan berhitung permulaan di PAUD
bertujuan agar anak :
a.
Dapat
berpikir logis dan sistematis sejak dini, melalui pengamatan terhadap
benda-benda konkrit, gambar atau angka-angka yang terdapat disekitar anak.
b.
Dapat
menyesuaikan dan melibatkan diri dalam kehidupan bermasyarakat yang dalam
kesehariannya memerlukan ketrampilan berhitung.
c.
Memiliki
ketelitian, konsentrasi, abstraksi dan daya apresiasi yang tinggi.
d.
Memiliki
pemahaman konsep ruang dan waktu serta dapat memperkirakan kemungkinan urutan
suatu peristiwa yang terjadi disekitarnya.
e.
Memiliki
kreatifitas dan imajinasi dalam menciptakan sesuatu secara spontan.
Dalam berhitung permulaan
harus memperhatikan prinsip-prinsip permainan berhitung permulaan yaitu :
a.
Permainan
berhitung diberikan secara bertahap, diawali dengan menghitung benda-benda atau
pengalaman peristiwa konkrit yang dialami melalui pengamatan terhadap alam
sekitar.
b.
Pengetahuan
dan ketrampilan pada permainan berhitung diberikan secara bertahap menurut
kesukaannya, misal dari konkrit ke abstrak, mudah ke sukar, dan dari sederhana
ke yang lebih kompleks.
c.
Permainan
berhitung akan berhasil jika anak-anak diberi kesempatan berpartisipasi dan
dirangsang untuk menyelesaikan masalah-masalahnya sendiri.
d.
Permainan
berhitung membutuhkan suasana menyenangkan dan memberikan rasa aman serta
kebebasan bagi anak. Untuk itu diperlukan alat peraga/media yang sesuai dengan
benda sebenarnya (tiruan), menarik dan bervariasi, mudah digunakan dan tidak
membahayakan.
e.
Bahasa
yang digunakan di dalam pengenalan konsep berhitung seyogyanya bahasa yang
sederhana dan jika memungkinkan mengambil contoh yang terdapat di lingkungan
sekitar anak.
f.
Dalam
permainan berhitung anak dapat dikelompokan sesuai tahap penguasaannya yaitu
tahap konsep, masa transisi dan lambang.
g.
Dalam
mengevaluasi hasil perkembangan anak harus dimulai dari awal sampai akhir
kegiatan. (Depdiknas.2007, 2)
C. Pengertian tentang Metode
Metode adalah cara menyampaikan/mentransfer ilmu
yang tepat sesuai dengan anak usia PAUD sehingga menghasilkan pemahaman yang
maksimal bagi anak didik.
Metode
merupakan bagian dari setrategi pembelajaran untuk mencapai tujuan dan dipilih
berdasarkan strategi kegiatan yang ditetapkan (PGPAUD 2101, 7.3)
Metode yang digunakan oleh guru adalah salah
satu kunci pokok didalam keberhasilan suatu kegiatan belajar yang dilakukan
oleh anak. Pemilihan metode yang akan digunakan harus relevan dengan berbagai
variasi materi, media dan bentuk kegiatan yang akan dilakukan (Depdiknas.2007, 13).
D.
Pengertian tentang Jarimatika.
Jarimatika adalah cara berhitung
(operasi kali-bagi-tambah-kurang) dengan menggunakan jari-jari tangan.
Jarimatika lebih merupakan alat komunikasi orang tua kepada anak-anaknya, yang
merupakan sebuah cara sederhana dan menyenangkan mengajarkan berhitung dasar
kepada anak-anak menurut kaidah-kaidah berikut :
a.
Dimulai
dengan memahamkan secara benar terlebih dahulu tentang konsep bilangan, lambang
bilangan, dan operasi hitung dasar.
b.
Barulah
kemudian mengajarkan cara berhitung dengan jari-jari tangan.
c.
Prosesnya
diawali, dilakukan dan diakhiri dengan gembira.
d.
Dibandingkan
dengan metode lain, metode jarimatika lebih menekankan pada penguasaan konsep
terlebih dahulu baru ke cara cepatnya, sehingga anak-anak menguasai ilmu secara
matang. Selain itu metode ini disampaikan secara fun, sehingga anak-anak akan
merasa senang dan gampang dalam mengerjakannya.
Apa nilai lebih berhitung menggunakan
metode jarimatika.
a.
Sederhana.
b.
Jarimatika
memberikan Visualisasi proses berhitung, hal ini akan membuat anak mudah
melakukannya.
c.
Gerakan
jari-jari tangan akan menarik minat anak, mungkin mereka menganggapnya lucu.
Dengan begitu mereka akan melakukannya dengan Gembira.
d.
Jairmatikan
relatif tidak memberatkan memori otak saat digunakan.
e.
Alatnya
tidak perlu dibeli, tidak akan pernah ketinggalan, ataupun terlupa dimana
menyimpannya.
Karena diberikan secara
menyenangkan maka sistim limbik diotak anak akan senantiasa terbuka sehingga
memudahkan anak dalam menerima materi baru. Membiasakan mengembangkan otak
kanan dan kirinya, baik secara motorik maupun secara fungsional, sehingga anak
menganggap mudah, dan ini merupakan langkah awal membangun rasa percaya dirinya
untuk lebih jauh menguasai ilmu matematika secara luas.
E. Hasil
Penelitian yang Relevan
Hasil
penelitian yang relevan untuk melengkapi penelitian ini
adalah penelitian
tentang peningkatan kemampuan berhitung permulaan yang pernah dilakukan oleh :
Septi Peni
Wulandani (2004). Melakukan penelitian berjudul “ Jarimatika Penambahan dan
Pengurangan” hasil penelitiannya, mengapa anak perlu menguasai ketrampilan berhitung
? karena :
a.
Agar dapat memahami alam semesta dan hukum-hukumnya.
b.
Agar dapat merancang dengan baik.
c.
Agar dapat membuat perencanaan dan evaluasi dengan
baik.
d.
Agar dapat berlaku adil.
e.
Agar dapat berbelanja dengan benar.
f.
Agar tidak mudah ditipu.
g.
Mengajarkan konsep.
h.
Proses operasi matematika.
Umi
Kayvan (2009). Melakukan penelitian berjudul “ 57 Permainan Kreatif Untuk
Mencerdaskan Anak”. Hasil penelitiannya yaitu : pada tahap pertama pembelajaran
matematika anak-anak dilatih untuk mampu menghitung mengenali angka-angka,
menafsir, menambahkan, mengurangi, dan memahami konsep sederhana seperti :
bahwa 1 mewakili satu orang unit dan 2 untuk dua unit.
F.
Kerangka Berfikir
Untuk Meningkatkan
kemampuan berhitung permulaan guru harus dapat menciptakan suasana pembelajaran
yang menarik bagi anak sehingga anak termotivasi untuk melakukan proses
berhitung permulaan dengan mudah dan menyenangkan sesuai dengan kemampuan dan
keinginannya serta tidak membebani memori otak anak.
G.
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka
diatas dapat diajukan hipotesis bahwa melalui metode jarimatika dapat Meningkatkan
kemampuan berhitung permulaan bagi anak kelompok B TK PGRI TUNAS PATAKA Kecamatan
Rancah Kabupaten Ciamis.
No comments:
Post a Comment