BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN
A. Setting Penelitian
1.
Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kelompok B
TK PGRI TUNAS PATAKA.
2.
Waktu
Penelitian ini dilaksanakn pada bulan
November sampai Desember
3.
Karakteristik Penelitian
Penelitian yang digunakan adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK), yang merupakan penelitian tindakan oleh guru
yang dilakukan di dalam kelas dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja guru
sehingga hasil belajar anak mengalami peningkatan (Wardani, 2003:78).
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah proses belajar mengajar di TK PGRI TUNAS
PATAKA dengan menggunakan media kartu angka guna meningkatkan kemampuan
mengenal angka oleh anak kelompok B Tahun Pelajaran 2013/2014.
4.
Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah Anak Usia Dini
Kelompok B TK PGRI TUNAS PATAKA Kecamatan RANCAH Tahun Pelajaran 2013/2014, yang
berjumlah 27, terdiri dari 13 anak laki-laki dan 14 anak perempuan. Dan objek
penelitiannya adalah mengenal angka dengan media kartu angka.
B. Variabel yang Diteliti
1. Faktor Siswa
Dengan melihat motivasi dan kretifitas pada
proses pembelajaran yang dilakukan anak-anak TK PGRI TUNAS PATAKA tahun
pelajaran 2013/2014.
2. Faktor Guru
Penilitian dilakukan di dalam kelas dan
ingin meneliti cara guru dalam merencanakan proses pembelajaran dan bagaimana
cara pelaksanaannya sebagai program peningkatan wawasan guru dan pengembangan
materi di sekolah itu sendiri.
C. Rencana Tindakan
Penelitian ini dikelompokkan menjadi 2
siklus yang tiap siklus terdapat beberapa tahap atau langkah. Adapun
tahap-tahap atau langkah tersebut yaitu:
1. Tahap perencanaan
2. Tahap pelaksanaan tindakan
3. Tahap pengamtan dan interpretasi
4. Tahap analisis dan refleksi
1.
Siklus I
a.
Perencanaan
Pada tahap ini dibuat skenario yang
merupakan penjabaran dari tindakan, sehingga peneliti mudah melaksanakan
tindakan atau pembelajaran dengan harapan penggunaan media kartu angka dapat
meningkatkan kemampuan pada anak, terutama dalam sains dan matematika. Adapun
tahap perencanaan tindakan sebagai berikut :
1.
Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui
kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa dalam prosses pembelajaran
2.
Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran
3.
Membuat skenario pembelajaran dengan menggunakan media
kartu angka
4.
Menyusun lembar observasi untuk mencatat situasi
belajar mengajar selama pembelajaran berlangsung
5.
Membuat instrumen penelitian
6.
Menyusun alat evaluasi pembelajaran
7.
Mendesain alat evaluasi
8.
Merencanakan analisa hasil tes
b.
Implementasi Tindakan
Melaksanakan kegiatan belajar mengajar di
kelas sesuai dengan rencana yang telah dituangkan dalam skenario pembelajaran.
Adapun rencana implementasi tindakan adalah sebagai berikut :
1. Guru menciptakan kondisi belajar yang lebih
baik
2. Guru menyampaikan dan menyajikan media yang
akan digunakan
3. Guru menyiapkan alat dan bahan yang
diperlukan
c.
Observasi dan Interpretasi
Selama pelaksanaan tindakan diadakan
observasi, yang diamati adalah aktivitas-aktivitas siswa yang tampak selama
proses belajar mengajar, dan semuanya dicatat dalam lembar observasi yang telah
disiapkan. Evaluasi hasil belajar dilakukan pada tiap akhir siklus. Kegiatan
yang dilakukan pada tahap ini adalah:
1. Melihat kekurangan dalam proses belajar
mengajar serta aktivitas siswa dalam belajar dengan menggunakan lembar
observasi
2. Mengadakan perbaikan untuk melaksanakan
siklus berikutnya.
d.
Analisis dan refleksi
Analisis hasil penelitian dan refleksi
dilakukan pada akhir siklus. Pada tahap ini, peneliti mengkaji pelaksanaan dan
hasil yang diproleh dalam pemberian tindakan kelas pada suatu siklus, dan hasil
dari refleksi ini digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki serta
menyempurnakan perencanaan dan pelaksanaan tindakan pada siklus selanjutnya.
3.
Siklus II
Pelaksanaan siklus kedua ini urutannya sama
dengan pelaksanaan pada siklus pertama dan tindakan yang dilakukan pada siklus
kedua ini berdasarkan hasil dari analisis tes pada siklus pertama sehingga
dapat dilihat perbedaaan antara siklus pertama dan siklus kedua apakah ada
peningkatan pada penggunaan metode penelitian. Apabila siklus pertama belum ada
peningkatan tindakan maka akan dilanjutkan pada siklus kedua ataupun siklus
selanjutnya.
D. Cara Pengumpulan Data
Dalam penelitian, pengumpulan data
merupakan bagian yang terpenting dalam suatu penelitian, bahkan merupakan suatu
keharusan bagi seorang peneliti. Pada umumnya data yang digunakan dalam
penelitian yaitu data primer dan data skunder. Data Primer yaitu data yang
diproleh secara langsung atau data yang diproleh dari sumber pertama, sedangkan
data skunder yaitu data yang diproleh secara tidak langsung. Untuk mendapatkan
data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan beberapa
tehnik yaitu sebagai berikut :
1. Observasi
Observasi adalah salah satu tehnik
pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan informasi dengan cara
mengamati perilaku anak dalam situasi tertentu. Tehnik ini sangat cocok
digunakan untuk menilai atau mengukur kadar perilaku, baik kognitif, apektif,
maupun psikomotorik.
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah salah satu tehnik
pengumpulan data atau bukti-bukti penjelasan yang lebih luas mengenai fokus
penelitian. Dokumen digunakan dengan tujuan mencari data yang berasal dari
wawancara dan catatan yang ada hubungannya dengan objek penelitian sebagai
sumber data.
E. Tehnik Analisa Data
Berapapun banyak data yang terkumpul, tidak
akan bermakna sebelum data tersebut dianalisa dan diolah. Dengan terkumpulnay
data maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data tersebut. Tehnik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik Deskriptif
Kompratif dan Analisis Kritis.
1)
Tehnik deskriptif kompratif
Tehnik deskriftif kompratif digunakan untuk
data kuantitatif, yaitu dengan membandingkan hasil antara siklus. Analisis ini
juga digunakan untuk menghitung nilai atau skor yang diproleh siswa yaitu
besarnya peningkatan kemampuan dalam berhitung dan mengenal angka. Hasil
komparasi tersebut digunakan untuk mengetahui indikator keberhasilan dan
kegagalan dalam setiap siklus. Indikator yang belum tercapai diperbaiki pada
siklus berikutnya.
2)
Tehnik analisis kritis
Tehnik analisis kritis berkaitan dengan
data kualitatif, yaitu mencakup kegiatan untuk
mengungkapkan kelemahan dan kelebihan kinerja siswa dan guru dalam
proses pembelajaran berdasarkan kriteria normatif. Hasil analisa tersebut
dijadikan dasar dalam penyusunan perencanaan tindakan untuk tahap berikutnya.
F. Indikator Kinerja dan Kriteria Keberhasilan
1) Indikator Kinerja
Untuk mengetahui keberhasilan dalam proses
pembelajaran diperlukan evaluasi secara menyeluruh. Kriteria yang digunakan
untuk mengukur keberhasilan dan kegagalan pembelajaran dapat dicermati melalui
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan evaluasi kegiatan dan
keberhasilan belajar anak adalah sejauh mana anak paham dan mengerti dengan
media kartu angka.
2) Kriteria Keberhasilan
Kriteria untuk mengukur tingkat pencapaian
keberhasilan pembelajaran dalam berhitung dinyatakan telah mencapai tujuan
pembelajaran jika total jumlah anak yang mampu mengenal angka dengan
menggunakan media kartu angka diatas 85%. Dan proses perbaikan pembelajaran
dinyatakan telah mencapai tujuan pembelajaran jika jumlah anak yang paham atau
mengenal angka ditambah jumlah anak yang sangat mengenal angka di atas 85%.
No comments:
Post a Comment