Sunday, January 7, 2018

CONTOH PTK ( PENELITIAN TINDAKAN KELAS ) TEMA MENGENAL ANGKA



BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN


A.    Setting Penelitian
1.        Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kelompok B TK PGRI TUNAS PATAKA.
2.        Waktu
Penelitian ini dilaksanakn pada bulan November sampai Desember
3.        Karakteristik Penelitian
Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang merupakan  penelitian tindakan oleh guru yang dilakukan di dalam kelas dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja guru sehingga hasil belajar anak mengalami peningkatan (Wardani, 2003:78).
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dimaksud dalam penelitian ini adalah proses belajar mengajar di TK PGRI TUNAS PATAKA dengan menggunakan media kartu angka guna meningkatkan kemampuan mengenal angka oleh anak kelompok B Tahun Pelajaran 2013/2014.
4.        Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah Anak Usia Dini Kelompok B TK PGRI TUNAS PATAKA Kecamatan RANCAH Tahun Pelajaran 2013/2014, yang berjumlah 27, terdiri dari 13 anak laki-laki dan 14 anak perempuan. Dan objek penelitiannya adalah mengenal angka dengan media kartu angka.

B.     Variabel yang Diteliti
1.      Faktor Siswa
Dengan melihat motivasi dan kretifitas pada proses pembelajaran yang dilakukan anak-anak TK PGRI TUNAS PATAKA tahun pelajaran 2013/2014.
2.      Faktor Guru
Penilitian dilakukan di dalam kelas dan ingin meneliti cara guru dalam merencanakan proses pembelajaran dan bagaimana cara pelaksanaannya sebagai program peningkatan wawasan guru dan pengembangan materi di sekolah itu sendiri.

C.     Rencana Tindakan
Penelitian ini dikelompokkan menjadi 2 siklus yang tiap siklus terdapat beberapa tahap atau langkah. Adapun tahap-tahap atau langkah tersebut yaitu:
1.      Tahap perencanaan
2.      Tahap pelaksanaan tindakan
3.      Tahap pengamtan dan interpretasi
4.      Tahap analisis dan refleksi
1.            Siklus I
a.        Perencanaan
Pada tahap ini dibuat skenario yang merupakan penjabaran dari tindakan, sehingga peneliti mudah melaksanakan tindakan atau pembelajaran dengan harapan penggunaan media kartu angka dapat meningkatkan kemampuan pada anak, terutama dalam sains dan matematika. Adapun tahap perencanaan tindakan sebagai berikut :
1.            Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa dalam prosses pembelajaran
2.            Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran
3.            Membuat skenario pembelajaran dengan menggunakan media kartu angka
4.            Menyusun lembar observasi untuk mencatat situasi belajar mengajar selama pembelajaran berlangsung
5.            Membuat instrumen penelitian
6.            Menyusun alat evaluasi pembelajaran
7.            Mendesain alat evaluasi
8.            Merencanakan analisa hasil tes



b.        Implementasi Tindakan
Melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas sesuai dengan rencana yang telah dituangkan dalam skenario pembelajaran. Adapun rencana implementasi tindakan adalah sebagai berikut :
1.   Guru menciptakan kondisi belajar yang lebih baik
2.   Guru menyampaikan dan menyajikan media yang akan digunakan
3.   Guru menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan

c.        Observasi dan Interpretasi
Selama pelaksanaan tindakan diadakan observasi, yang diamati adalah aktivitas-aktivitas siswa yang tampak selama proses belajar mengajar, dan semuanya dicatat dalam lembar observasi yang telah disiapkan. Evaluasi hasil belajar dilakukan pada tiap akhir siklus. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah:
1.    Melihat kekurangan dalam proses belajar mengajar serta aktivitas siswa dalam belajar dengan menggunakan lembar observasi
2.    Mengadakan perbaikan untuk melaksanakan siklus berikutnya.
d.        Analisis dan refleksi
Analisis hasil penelitian dan refleksi dilakukan pada akhir siklus. Pada tahap ini, peneliti mengkaji pelaksanaan dan hasil yang diproleh dalam pemberian tindakan kelas pada suatu siklus, dan hasil dari refleksi ini digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki serta menyempurnakan perencanaan dan pelaksanaan tindakan pada siklus selanjutnya.
3.            Siklus II
Pelaksanaan siklus kedua ini urutannya sama dengan pelaksanaan pada siklus pertama dan tindakan yang dilakukan pada siklus kedua ini berdasarkan hasil dari analisis tes pada siklus pertama sehingga dapat dilihat perbedaaan antara siklus pertama dan siklus kedua apakah ada peningkatan pada penggunaan metode penelitian. Apabila siklus pertama belum ada peningkatan tindakan maka akan dilanjutkan pada siklus kedua ataupun siklus selanjutnya.
D.    Cara Pengumpulan Data
Dalam penelitian, pengumpulan data merupakan bagian yang terpenting dalam suatu penelitian, bahkan merupakan suatu keharusan bagi seorang peneliti. Pada umumnya data yang digunakan dalam penelitian yaitu data primer dan data skunder. Data Primer yaitu data yang diproleh secara langsung atau data yang diproleh dari sumber pertama, sedangkan data skunder yaitu data yang diproleh secara tidak langsung. Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan beberapa tehnik yaitu sebagai berikut :
1.      Observasi
Observasi adalah salah satu tehnik pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan informasi dengan cara mengamati perilaku anak dalam situasi tertentu. Tehnik ini sangat cocok digunakan untuk menilai atau mengukur kadar perilaku, baik kognitif, apektif, maupun psikomotorik.
2.      Dokumentasi
Dokumentasi adalah salah satu tehnik pengumpulan data atau bukti-bukti penjelasan yang lebih luas mengenai fokus penelitian. Dokumen digunakan dengan tujuan mencari data yang berasal dari wawancara dan catatan yang ada hubungannya dengan objek penelitian sebagai sumber data.

E.     Tehnik Analisa Data
Berapapun banyak data yang terkumpul, tidak akan bermakna sebelum data tersebut dianalisa dan diolah. Dengan terkumpulnay data maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data tersebut. Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik Deskriptif Kompratif dan Analisis Kritis.
1)            Tehnik deskriptif kompratif
Tehnik deskriftif kompratif digunakan untuk data kuantitatif, yaitu dengan membandingkan hasil antara siklus. Analisis ini juga digunakan untuk menghitung nilai atau skor yang diproleh siswa yaitu besarnya peningkatan kemampuan dalam berhitung dan mengenal angka. Hasil komparasi tersebut digunakan untuk mengetahui indikator keberhasilan dan kegagalan dalam setiap siklus. Indikator yang belum tercapai diperbaiki pada siklus berikutnya.
2)            Tehnik analisis kritis
Tehnik analisis kritis berkaitan dengan data kualitatif, yaitu mencakup kegiatan untuk mengungkapkan  kelemahan dan kelebihan kinerja siswa dan guru dalam proses pembelajaran berdasarkan kriteria normatif. Hasil analisa tersebut dijadikan dasar dalam penyusunan perencanaan tindakan untuk tahap berikutnya.

F.      Indikator Kinerja dan Kriteria Keberhasilan
1)     Indikator Kinerja
Untuk mengetahui keberhasilan dalam proses pembelajaran diperlukan evaluasi secara menyeluruh. Kriteria yang digunakan untuk mengukur keberhasilan dan kegagalan pembelajaran dapat dicermati melalui keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan evaluasi kegiatan dan keberhasilan belajar anak adalah sejauh mana anak paham dan mengerti dengan media kartu angka.
2)     Kriteria Keberhasilan
Kriteria untuk mengukur tingkat pencapaian keberhasilan pembelajaran dalam berhitung dinyatakan telah mencapai tujuan pembelajaran jika total jumlah anak yang mampu mengenal angka dengan menggunakan media kartu angka diatas 85%. Dan proses perbaikan pembelajaran dinyatakan telah mencapai tujuan pembelajaran jika jumlah anak yang paham atau mengenal angka ditambah jumlah anak yang sangat mengenal angka di atas 85%.







No comments:

Post a Comment