Friday, June 29, 2018

MENGONVERSI TEKS FIKSI NOVEL KEDALAM NASKAH DRAMA SKENARIO


MENGONVERSI TEKS FIKSI NOVEL
KEDALAM NASKAH DRAMA
SKENARIO



Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Oleh Bapak Ahmad Badruzaman S.Pd










Disusun oleh :
Nama         : Aas Cahyati
NIS            : 1516.1.002
Kelas         : XII IIS 1 










JURUSAN ILMU - ILMU SOSIAL
MADRASAH ALIYAH NEGERI 6 CIAMIS
2018




3600 DETIK

Winda             : ”Pah, aku tau aku punya banyak kesalahan, tapi masalahnya kan dapat diselesaikan secara bersama.”
Winda


Silvester



Winda


Silvester

Sandra

Silvester


Sandra


Silvester

Sandra


Silvester


Winda

Silvester

Winda

Silvester

Sandra
:


:



:


:

:

:


:


:

:


:


:

:

:

:

:
”Pah, aku tau aku punya banyak kesalahan, tapi masalahnya kan dapat diselesaikan secara bersama.”

“Diselesaikan secara bersama?! Aku udah gak tahan lagi sama semua ulah kamu! Banyak ya, gak bisa dihitung semua ulah kamu. Selingkuh, focus kerja, kapan mikirin kamu mikirin anak kamu?!”

”Kalau emang menurut kamu aku udah gak pantas untuk kamu, kita cerai aja! ( Menangis ).”

”Baik, kita ketemu dipersidangan minggu depan!”

Tiba-Tiba..

”Papa sama mama mau cerai?! Kenapa?! Kok papah tega ninggalin aku?! Kenapa gak diselesaiin aja bersama sih?!”

”Sandra, ini gak semudah yang kamu kira, ada kalanya sebuah masalah dirumah tangga gak bisa diselesaikan.”

”Papa mau kemana kalau cerai?!”

”Papa mau keluar negeri, tapi papa janji papah gak bakal “miss communication”

”Papah jahat! Ini semua pasti gara-gara kamu! dasar perempuan iblis! Kalau bukan karena kamu, papah gak bakal minta cerai!”

”Tapi..”

”Sandra! Jangan gitu ke ibu kamu!”

”Tapi..”

”Sandra! Jangan gitu ke ibu kamu!”

”Kalian gak bisa ngertiin aku”
Wajah yang amat kesal. Dia membanting pintu didepan muka orang tuanya. Setelah kejadian itu, Sandrapun menjadi pendiam, dia hanya mengurung dirinya dikamarnya selama 2 minggu. Dia hanya keluar untuk minum, dan jika ingin makan, dia membeli makanan dari luar, tetapi diam-diam. Setelah 2 minggu, ayah Sandra ingin berpamitan untuk pergi.
Silvester

”Sandra, papah mau berangkat dulu, kamu jaga diri kamu ya nak ya? (didepan pintu kamar Sandra yang terkunci rapat). Sandra jangan gitu dong sayang, kan masih ada mamah.”
Tangisan Sandra semakin keras, Setelah keberangkatan ayahnya, Sandra menjadi anak yang nakal dan pembangkang, dia sering merokok, mengecat rambutnya, tidak rapih dalam berpakaian, dan sering bolos sekolah. Dia sudah lebih dari 10x pindah sekolah. Akhirnya, Winda memutuskan untuk memasukan Sandra ke sekolah yang beretika tinggi.
Di hari pertama sekolah. Sandra mengenalkan dirinya didepan teman kelas barunya
Pak Donni


Sandra

Pak Donni


Sandra

Pak Donni

Sandra
:


:

:


:

:

:
”Pagi semua, kali ini kita memiliki seorang teman kelas baru, silahkan Sandra”.

”Halo, saya Sandra”.

”Tidak ada yang ingin kau sampaikan lagi? Mungkin hobi atau yang lainnya?”

”Gak. (dengan tatapan kosong)

”Kau yakin?”

”Ya pak! Cerewet banget deh!”
Waktu istirahat pun tiba, tiba-tiba Sandra terpaku dengan suara piano yang sangat indah. Suara itu berasal dari aula. Ternyata seorang lelaki sedang bermain piano.
Sandra             : (meninggalkan ruangan aula)
Leon                :”Tunggu, aku gak pernah ngeliat kamu sebelumnya, apa kamu murid baru?”
Sandra             :”Gue baru pindah tadi pagi(sambil menyalakan rokoknya).
Leon                :”Jangan ngerokok”
Sandra             :”Kenapa? Lo mau bilang kalau itu gak baik buat kesehatan gue?
Leon                :”Justru gak baik untuk kebaikan aku, jantung aku lemah, aku gak bisa olah raga. Hmm.. sehari-hari hanya untuk bulak balik ke rumah sakit.
Sandra pun hanya diam meratapi Leon. Saat malam hari sandrapun pergi ke klub malam untuk melepas stressnya. Setiap Sandra ke club malam dia selalu menggunakan ktp ibunya agar dapat masuk kedalamnya. Selain itu juga dia selalu menggunakan uang ibunya untuk pergi ke clubmalamnya….
Saat pukul 3 dinihari
Winda             : “darimana kamu?!”
Sandra             : “……………”
Winda             : “JAWAB! Kamu darimana?!”
Sandra             : “Emang kamu mikirin gue? Lo kan Cuma focus sama pekerjaan lo doing, ga pernah mikirin gue”
Winda             : “Sandra ini ibukamu!! Kamu masih terus kaya gini? Sampai kapan kamu benci sama ibu kamu Sandra?”
Sandra             : “sampai lo mati!”
Sandrapun lari ke kamarnya……. Berhari hari Sandra tidak masuk pelajaran melainkan ia hanya berjalan jalan disekitar sekolah. Lama kelamaan dia sangat sering bertemu dengan Leon murid yang sangat pintar di sekolah. Leon adalah orang yang sangat gigih. Ia selalu meyakinkan Sandra bahwa ia akan membuat Sandra menjadi baik dan membuat Sandra menjadi temannya.
Sandra             : “lo ko ga kapok kapok sih? Gue udah berkali kali nyakitin hati lo tapi lo tetep aja deketin gue.”
Leon                : “ga apa apako… aku tetap akan meyakini kamu bahwa kamu anak yang baik”
Sandra             : “lo ko gigih banget sih?”
Leon                : “karena aku baru pertama kalinya dimarahi oleh seseorang”
Lama kelamaan Sandra dan Leon pun menjadi akrab.. selain itu juga penyakit leon menjadi semakin parah. Karena hal itu Leon pun harus di oprasi. Saat Leon masuk rumah sakit…
Sinta                : “ ini udah ga bisa ditolong lagi, mama minta maaf ya”
Leon                : (menangis) “ga apa apa ko ma… aku tau aku ga akan lama lagi”
Sinta                : “ jangan ngomong gitu (menangis)”
(kamar pasien)
Sandra             : “hay leon, kamu ga apa apakan?”
Leon                : “ sebenernya aku berencana untuk melakukan oprasi jantung”
Sandra             : “apaaa? Itukan berbahaya kalau itu gagal kamu akan mati”
Leon                : “aku tau, tapi kalau aku berhasil aku akan sembuh kan?”
Sandra             : “Sebenernya aku kesini aku mau mengajakmu ke suatu tempat yang belum pernah kamu kunjungi sebelumnya.”
Leon                : “Kemana?”
Sandra             : “udah ikut aja..”
Leon                : “tapi aku harus bilang dulu ke mama dan papa, karena sebentar lagi oprasi ku akan segera dimulai”
Sandra             : “yaudah sana”
Sinta                : “Sandra, tolong jaga Leon baik-baik ya.. ini kesempatan terbaik dalam hidupnya. Ia bisa merasakan kehidupan normal. Terima kasih ya..”
Sandra             : “Siap tante!”
Ternyata Sandra mengajak Leon ke taman hiburan
Leon                : “Sandra…”
Sandra             : “Naaah, gimana? Aku boleh kan minta waktu kamu 3600 detik aja? Buat bisa ngerasain kehidupan normal sebelum kamu dioperasi. Kehidupan normal yang bukan Cuma di rumah sakit”
Leon                : “aa..aaaku ga tau mau bilang apa lagi.. makasih banget ya”
Setelah beberapa waktu mereka bersenang-senang, mata Leon tertuju pada pedagang gulali
Leon                : “itu apa?”
Sandra             : “Itu gulali, kamu mau?”
Leon                : “Oh..hehe maaf aku ga tau, di rumah sakit gaada yang jual sih”
Menghampiri tukang gulali
Leon                : “Mas.. Mau dong satu”
Tk. Gulali        : “Boleh dik, berapa?”
Sandra             : “dua ya”
Leon                : “Wah! Enak ya manis”
Sandra             : “Iyaaa”
Diperjalanan pulang, Leon merasakan sesak di dada nya, pegal dan pusing.
Sandra             : “kamu kenapa?”
Leon                : “kamu jalan aja duluan, aku gapapa kok”
Sandra             : “kamu kecapean? Aku beliin minum dulu ya”
Sandra beli minum, tanpa sepengetauan Sandra Leon pun pingsan. Sandra pun membawa leon ke rumah sakit
Sinta                : (keluar dr ruang operasi dan nangis)
Sandra             : “kenapa tante?”
Sinta                : “Sandra, makasih udah mau jadi teman terbaik Leon. Doakan selalu dia agar dia diterima di sisi tuhan yang maha esa”
Sandra             : “jadi.. Leon udah ga ada?”
Sinta dan Sandra menangis
Esoknya, dengan suasana haru, Sandra mengunjungi pemakaman Leon, ingin berziarah ke makan sahabat terbaiknya.
Sandra mencium nisan
Sandra             : “yang tenang ya sahabat terbaikku, kau telah membuat hari-hariku menjadi tidak sesuram ketika orangtua ku memutuskan berpisah”
Sandra mau pulang
Winda dan Silvester datang
Sandra             : “mama, papa. Ada apa kalian kesini?”
Silvester          : “kami ingin melihat pemakaman sahabat terbaik putri kami”
Sandra, Silvester, dan Winda berziarah, memberikan kembang dan berdoa.












FORMAT PENILAIAN



Tanggal Diperiksa
Nilai
Paraf  Guru
Paraf Orang Tua









No comments:

Post a Comment