PROPOSAL
BANTUAN DANA
BUDIDAYA TANAMAN JAHE MERAH
DALAM POLYBAG
KELOMPOK TANI
MIMPI AJA
DUSUN NIRMALA DESA KURCACI
KECAMATAN 1001 MIMPI
KABUPATEN MIMPI
TAHUN 2020
KELOMPOK TANI
MIMPI AJA
DUSUN NIRMALA DESA KURCACI
KECAMATAN 1001 MIMPI KABUPATEN MIMPI
Nomor : 001/KT-HM4/VIII/2020 Kurcaci, 15 Agustus 2020
Lamp : 1 (satu) Berkas Kepada Yth,
Perihal : Permohonan Bantuan Dana Kementerian Pertanian RI
Budidaya Jahe Merah Dalam Polybag c.q. Dirjen Holtokultura
di
Jakarta
Dengan Hormat,
Bersama ini kami sampaikan dengan hormat, dalam rangka untuk meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat desa, kami Kelompok Tani Mimpi Aja Dusun Nirmala, Desa Kurcaci Kecamatan 1001 Mimpi Kabupaten Mimpi bermaksud mengajukan permohonan bantuan dana kepada Bapak untuk usaha Budidaya Jahe Merah Dalam Polybag.
Adapun untuk bahan pertimbangan Bapak kami lampirkan :
1. Satu berkas proposal permohonan;
2. Rencana Anggaran Biaya yang dibutuhkan;
Dengan kerendahan hati semoga Bapak dapat mengabulkan permohoan kami.
Demikian atas perhatian dan terkabulnya permohonan ini, diucapkan banyak terima kasih.
Ketua Kelompok,
Sopo |
Sekretaris,
JARWO |
Mengetahui, |
|
Camat 1001 Mimpi
Adit NIP. ........................... |
Kepala Desa Kurcaci
DENIS NIP. ......................... |
PROPOSAL
BUDIDAYA JAHE MERAH DALAM POLYBAG
KELOMPOK TANI MIMPI AJA
DESA KURCACI KECAMATAN 1001 MIMPI KAB. MIMPI
I. PENDAHULUAN
I.a Latar belakang
Jahe merupakan tanaman obat berupa tumbuhan rumpun berbatang semu. Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India sampai Cina. Oleh karena itu kedua bangsa ini disebut sebut sebagai bangsa yang pertama kali memanfaatkan jahe terutama sebagai bahan minuman, bumbu masak dan obat-obatan tradisional. Jahe termasuk dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae), se-famili dengan temu-temuan lainnya seperti temu lawak (Cucuma xanthorrizha), temu hitam (Curcuma aeruginosa), kunyit (Curcuma domestica), kencur (Kaempferia galanga), lengkuas (Languas galanga) dan lain-lain.
Jahe Merah banyak dimanfaatkan sebagai bahan campuran makanan, minuman, kosmetika dan bahan baku dalam kegiatan industri. Semakin pesatnya kegiatan industri obat-obatan modern, tradisional dan industri-industri lain yang bermunculan dengan menggunakan bahan baku jahe menyebabkan permintaan komoditi ini cenderung meningkat dari tahun ketahun.
Jahe Merah tidak hanya berprospek didalam negri saja tetapi juga memiliki peluang besar untuk diserap oleh pasar internasional. Jahe Merah berpotensi sebagai komoditas export yang dikirim dalam bentuk segar, kering, asinan , minyak atsiri dan oleoresin. Negara pengimport jahe Merah saat ini adalah Singapura, Jepang, Jerman, USA, Kanada, Maroko, Perancis, Hongkong dan Belanda.
Jahe Merah sangat besar peluangnya untuk dikembangkan di-Indonesia karena didukung oleh iklim, kondisi tanah dan letak geografis yang cocok bagi pembudidayaan tanaman ini. Disamping itu dengan adanya ketersediaan lahan yang luas dan melimpahnya sumberdaya manusia sangat memungkinkan untuk meningkatkan produktivitas yang maximal.
Jahe Merah memiliki potensi produksi cukup tinggi yaitu mencapai 25 ton / hektar bahkan dengan teknologi intensif hasil produksi mencapai 65 ton / hektar. Oleh karena itu jahe Merah dapat lebih dikembangkan sebagai salah satu komoditas unggulan yang mampu memberikan harapan dan nilai ekonomis yang tinggi.
I.b Manfaat dan Kegunaan Jahe Merah
Asinan Jahe dalam Kemasan di Jepang.Didalam rimpang jahe kering mengandung pati sekitar 58% , protein 8% , oleoresin 3% -5% dan minyak atsiri 1% -3% . Minyak atsiri adalah minyak yang gampang menguap dan memberikan bau khas pada jahe. Minyak atsiri mengandung komponen utama yang berupa senyawa zingiberen dan zingiberol. Penyebab rasa pedas dan pahit pada jahe adalah senyawa oleoresin.
Kandungan nutrisi ( gizi ) dalam setiap 100 gram jahe mengandung kalori 51, 00kal , protein 1, 50g , lemak 1, 00g , karbohidrat 10, 10g , kalsium 21, 00mg , fosfor 39, 00mg , zat besi 1, 60mg , vitamin A 30, 00SI , vitamin B 1 0, 02mg , vitamin C 4, 00mg , air 86, 20g , bagian yang dapat dimakan 97, 00%.
Jahe Merah dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat diantaranya adalah obat perangsang selaput lendir besar, rematik, sakit kepala, perangsang gerakan usus, pencernaan dan perut kembung, batuk kering, peluruh keringat, sakit tenggorokan, mulas dan salesma lambung.
Jahe Merah juga digunakan sebagai bahan pembuatan bir jahe (ginger beer) dan anggur jahe (binger wine). Didalam minyak jahe terkandung berbagai senyawa seperti kurkumen, pinen, felandren, linalool, bormeol, sitral, kamfen, farnesen, seskuiterpen, , sineol, metilheptenon, alcohol dan aldehid yang dimanfaatkan secara luas dalam industri makanan dan minuman
Jahe Merah dikonsumsi sebagai bumbu dapur bermacam-macam masakan mulai dari bumbu opor, gule, sayur oseng dan lain-lain, selain itu juga dapat dibuat menjadi berbagai macam produk olahan untuk export misalnya jahe kering ( dried ginger ) , minyak jahe ( ginger oil ) , bubuk jahe, oleoresin jahe dan asinan jahe ( salted ginger ) . Jahe Merah asinan banyak diminta oleh negara Jepang.
II. SEKILAS BUDIDAYA JAHE MERAH
Jahe Merah dapat tumbuh didataran dengan ketinggian 0 s/ d 1400 dpl namun akan tumbuh bagus apabila ditanam didataran dengan ketinggian 400 s/ d 800 dpl. dengan suhu berkisar 20 – 30 derajat Celcius. Komoditi ini berproduksi dengan baik ditanah yang gembur dan banyak mengandung bahan organik dengan PH 5, 5 – 7. Jahe Merah menghendaki sinar matahari minimal 8 jam setiap hari dan kelembapan udara yang cukup tinggi dengan RH 60% -90% .
Jahe Merah dipanen apabila telah tua dan berumur minimal 10 bulan. Ciri fisik yang nampak yaitu apabila rimpang ditekan terasa sangat keras dan susah untuk dikelupas kulitnya dengan tangan. Warna pada kulit luar kelihatan segar kekuningan, mengkilat dan tidak ada warna kemerahan pada ujung rimpang.
Jahe Merah yang dipanen muda untuk asinan, dilakukan saat tanaman berumur 3 s/ d 4 bulan. Ciri-ciri fisik yang nampak adalah rumpun tanaman masih hijau, rimpang gemuk, ujung-ujung rimpang masih berwarna kemerah-merahan, beranak banyak dan bila rimpang dipotong maka belum kelihatan serat-seratnya.
Jahe Merah dipanen dengan membongkar tanah secara keseluruhan menggunakan garpu tangan. Pembongkaran tidak dianjurkan memakai cangkul agar dapat dihindari jahe terpotong karena tercangkul. Jahe yang patah atau rusak menyebabkan masuk ke-grade export yang lebih rendah yang berarti nilai jualnya menjadi rendah pula.
Jahe Merah yang telah digrade dikumpulkan menjadi satu kemudian didiamkan selama 1- 2 hari digudang penampungan. Tujuannya agar tanah yang masih menempel dijahe menjadi kering dan luruh sehingga bersih tanah. Salah satu persyaratan export adalah jahe harus bersih dari tanah yang menempel di rimpang.
III. PEDOMAN BUDIDAYA
III.a. Pembibitan
1) Persyaratan Bibit
Bibit berkualitas adalah bibit yang memenuhi syarat mutu genetik, mutu fisiologik (persentase tumbuh yang tinggi), dan mutu fisik. Yang dimaksud dengan mutu fisik adalah bibit yang bebas hama dan penyakit. Oleh karena itu kriteria yang harus dipenuhi antara lain:
a. Bahan bibit diambil langsung dari kebun (bukan dari pasar).
b. Dipilih bahan bibit dari tanaman yang sudah tua (berumur 9-10 bulan).
c. Dipilih pula dari tanaman yang sehat dan kulit rimpang tidak terluka atau lecet.
2) Teknik Penyemaian Bibit
Untuk pertumbuhan tanaman yang serentak atau seragam, bibit jangan langsung ditanam sebaiknya terlebih dahulu dikecambahkan. Penyemaian bibit dapat dilakukan dengan peti kayu atau dengan bedengan.
- Penyemaian Pada Peti Kayu
Rimpang jahe yang baru dipanen dijemur sementara (tidak sampai kering), kemudian disimpan sekitar 1-1,5 bulan. Patahkan rimpang tersebut dengan tangan dimana setiap potongan memiliki 3-5 mata tunas dan dijemur ulang 1/2-1 hari. Selanjutnya potongan bakal bibit tersebut dikemas ke dalam karung beranyaman jarang, lalu dicelupkan dalam larutan fungisida dan zat pengatur tumbuh sekitar 1 menit kemudian keringkan. Setelah itu dimasukkan kedalam peti kayu. Lakukan cara penyemaian dengan peti kayu sebagai berikut: pada bagian dasar peti kayu diletakkan bakal bibit selapis, kemudian di atasnya diberi abu gosok atau sekam padi, demikian seterusnya sehingga yang paling atas adalah abu gosok atau sekam padi tersebut. Setelah 2-4 minggu lagi, bibit jahe tersebut sudah disemai.
- Penyemaian Pada Bedengan
Buat rumah penyemaian sederhana ukuran 10 x 8 m untuk menanam bibit 1 ton - 2ton (kebutuhan jahe Merah seluas 1 ha). Di dalam rumah penyemaian tersebut dibuat bedengan dari tumpukan jerami setebal 10 cm. Rimpang bakal bibit disusun pada bedengan jerami lalu ditutup jerami, dan di atasnya diberi rimpang lalu diberi jerami pula, demikian seterusnya, sehingga didapatkan 4 susunan lapis rimpang dengan bagian atas berupa jerami. Perawatan bibit pada bedengan dapat dilakukan dengan penyiraman setiap hari dan sesekali disemprot dengan fungisida. Setelah 2 minggu, biasanya rimpang sudah bertunas. Bila bibit bertunas dipilih agar tidak terbawa bibit berkualitas rendah. Bibit hasil seleksi itu dipatah-patahkan dengan tangan dan setiap potongan memiliki 3-5 mata tunas dan beratnya 40-60 gram.
3) Penyiapan Bibit
Sebelum ditanam, bibit harus dibebaskan dari ancaman penyakit dengan cara bibit tersebut dimasukkan ke dalam karung dan dicelupkan ke dalam larutan fungisida sekitar 8 jam. Kemudian bibit dijemur 2-4 jam, barulah ditanam.
II. Pengolahan Tanah
1) Persiapan Lahan
Untuk mendapatkan hasil panen yang optimal harus diperhatikan syarat syarat tumbuh yang dibutuhkan tanaman jahe. Bila keasaman media yang ada tidak sesuai dengan keasaman tanah yang dibutuhkan tanaman jahe, maka harus ditambah atau dikurangi keasaman dengan kapur.
2) Pembentukan Bedengan
Pada daerah-daerah yang kondisi tanahnya jelek/tidak ratakita ratakan dulu untuk mencegah terjadinya genangan air, sebaiknya tanah diolah menjadi bedengan-bedengan dengan ukuran tinggi 20-30 cm, lebar 80-100 cm, sedangkan panjangnya disesuaikan dengan kondisi lahan.
Pengapuran juga berfungsi menambah unsur kalium yang sangat diperlukan tanaman untuk mengeraskan bagian tanaman yang berkayu, merangsang pembentukan bulu-bulu akar, mempertebal dinding sel buah,
Parameternya sebagai berikut:
a. Derajat keasaman < 4 (paling asam): kebutuhan dolomit > 10 ton/ha.
b. Derajat keasaman 5 (asam): kebutuhan dolomit 5.5 ton/ha.
c. Derajat keasaman 6 (agak asam): kebutuhan dolomit 0.8 ton/ha.
III b. Teknik Penanaman
Cara Penanaman
Cara penanaman dilakukan dengan cara melekatkan bibit rimpang secara rebah ke dalam lubang tanam atau alur yang sudah disiapkan.
IV. PEMELIHARAAN TANAMAN
1) Penyulaman
Sekitar 2-3 minggu setelah tanam, hendaknya diadakan pemeriksaan untuk melihat rimpang yang mati. Untuk segera dilaksanakan penyulaman agar pertumbuhan bibit sulaman itu tidak jauh tertinggal dengan tanaman lain, maka sebaiknya dipilih bibit rimpang yang baik serta pemeliharaan yang benar.
2) Pembubunan
Tanaman jahe memerlukan tanah yang peredaran udara dan air dapat berjalan dengan baik, maka tanah harus digemburkan. Disamping itu tujuan pembubunan untuk menimbun rimpang jahe yang kadang-kadang muncul ke atas permukaan tanah. Pertama kali dilakukan pembumbunan pada waktu tanaman jahe berbentuk rumpun yang terdiri atas 3-4 batang semu, umumnya pembubunan dilakukan 2-3 kali selama umur tanaman jahe. Namun tergantung kepada kondisi tanah dan banyaknya hujan.
3) Pemupukan
a. Pemupukan Organik
Pada pertanian organik yang tidak menggunakan bahan kimia termasuk pupuk buatan dan obat-obatan, maka pemupukan secara organik yaitu dengan menggunakan pupuk kompos organik atau pupuk kandang dilakukan lebih sering disbanding kalau kita menggunakan pupuk buatan. Adapun pemberian pupuk kompos organik ini dilakukan pada awal pertanaman pada saat pembuatan media tanam sebagai pupuk dasar sebanyak 60 – 80 ton per hektar dicampur tanah olahan. Pupuk sisipan selanjutnya dilakukan pada umur 2 – 3 bulan, 4 – 6 bulan, dan 8 – 10 bulan. Adapun dosis pupuk sisipan sebanyak 2 – 3 kg per tanaman. Pemberian pupuk kompos ini biasanya dilakukan bersamaan dengan kegiatan pembubunan.
b. Pemupukan Konvensional
Selain pupuk dasar (pada awal penanaman), tanaman jahe perlu diberi pupuk susulan kedua (pada saat tanaman berumur 2-4 bulan). Pupuk dasar yang digunakan adalah pupuk organik 15-20 ton/ha. Pemupukan tahap kedua digunakan pupuk kandang dan pupuk buatan (urea 20 gram/pohon; TSP 10 gram/pohon; dan ZK 10 gram/pohon), serta K2O (112 kg/ha) pada tanaman yang berumur 4 bulan. Pemupukan juga dilakukan dengan pupuk nitrogen (60 kg/ha), P2O5 (50 kg/ha), dan K2O (75 kg/ha). Pupuk P diberikan pada awal tanam, pupuk N dan K diberikan pada awal tanam (1/3 dosis) dan sisanya (2/3 dosis) diberikan pada saat tanaman berumur 2 bulan dan 4 bulan. Namun dengan metode ini Pupuk diberikan dengan cara di tambahkan pada air penyiraman
3) Pengairan dan Penyiraman
Tanaman Jahe tidak memerlukan air yang terlalu banyak untuk pertumbuhannya, akan tetapi pada awal masa tanam diusahakan penanaman pada awal musim hujan sekitar bulan September guna menjamin ketersedian air
4) Waktu Penyemprotan Pestisida
Penyemprotan pestisida sebaiknya dilakukan mulai dari saat penyimpanan bibit yang untuk disemai dan pada saat pemeliharaan. Penyemprotan pestisida pada fase pemeliharaan biasanya dicampur dengan pupuk organik cair atau vitamin-vitamin yang mendorong pertumbuhan jahe.
VI. HAMA DAN PENYAKIT
VI.a Hama
Hama yang dijumpai pada tanaman jahe adalah:
- Kepik, menyerang daun tanaman hingga berlubang-lubang.
- Ulat penggesek akar, menyerang akar tanaman jahe hingga menyebabkan tanaman jahe menjadi kering dan mati.
- Kumbang.
VI.b. Penyakit
a. Penyakit layu bakteri
Gejala:
Mula-mula helaian daun bagian bawah melipat dan menggulung kemudian terjadi perubahan warna dari hijau menjadi kuning dan mengering. Kemudian tunas batang menjadi busuk dan akhirnya tanaman mati rebah. Bila diperhatikan, rimpang yang sakit itu berwarna gelap dan sedikit membusuk, kalau rimpang dipotong akan keluar lendir berwarna putih susu sampai kecoklatan. Penyakit ini menyerang tanaman jahe pada umur 3-4 bulan dan yang paling berpengaruh adalah faktor suhu udara yang dingin, genangan air dan kondisi tanah yang terlalu lembab.
Pengendalian:
a. Jaminan kesehatan bibit jahe
b. karantina tanaman jahe yang terkena penyakit;
c. pengendalian dengan pola pengairan yang baik;
d. pengendalian fungisida dithane M-45 (0,25%), Bavistin (0,25%)
b. Penyakit Busuk Rimpang
Penyakit ini dapat masuk ke bibit rimpang jahe melalui lukanya. Ia akan tumbuh dengan baik pada suhu udara 20-25 derajat C dan terus berkembang akhirnya menyebabkan rimpang menjadi busuk.
Gejala : Daun bagian bawah yang berubah menjadi kuning lalu layu dan akhirnya tanaman mati.
Pengendalian :
a. penggunaan bibit yang sehat
b. penerapan pola tanam yang baik;
c. penggunaan fungisida.
c. Penyakit bercak daun
Penyakit ini dapat menular dengan bantuan angin, akan masuk melalui luka
maupun tanpa luka.
Gejala:
Pada daun yang bercak-bercak berukuran 3-5 mm, selanjutnya bercakbercak itu berwarna abu-abu dan ditengahnya terdapat bintik-bintik berwarna hitam, sedangkan pinggirnya busuk basah. Tanaman yang terserang bisa mati.
Pengendalian :
Baik tindakan pencegahan maupun penyemprotan penyakit bercak daun sama halnya dengan cara-cara yang dijelaskan di atas. Itu diantara hama pada tanaman jahe merah
VIII. RENCANA ANGGARAN BIAYA
A. BIAYA PERALATAN
No |
JENIS KEBUTUHAN |
JUMLAH |
BIAYA |
|
Harga satuan |
Jumlah |
|||
1 |
Alat Semprot Pestisida |
10 |
350.000,- |
3.500.000,- |
2 |
Ember Besar Cuci Panen |
100 |
45.000,- |
4.500.000,- |
3 |
Polybag 35x35 |
683 kg |
30.000,- |
20.490.000,- |
4 |
Timbangan |
1 buah |
950.000,- |
950.000,- |
6 |
Terpal 6M X 8M |
5lembar |
450.000, - |
2.250.000,- |
7 |
Cangkul |
30 buah |
65.000,- |
1.950.000,- |
Total |
33.640.000,- |
B. BIAYA PRODUKSI
NO |
JENIS KEBUTUHAN |
JUMLAH |
BIAYA |
|
HARGA SATUAN |
JUMLAH |
|||
1 |
Bibit |
1000 kg |
20.000,- |
20.000.000,- |
2 |
Pupuk Urea |
600 kg |
4.000,- |
2.400.000,- |
3 |
KCL |
300 kg |
4.000,- |
1.200.000.- |
4 |
Kompos |
3000 kg |
500,- |
1.500.000,- |
5 |
Pupuk Kandang |
8000kg |
300,- |
2.400.000,- |
6 |
Pestisida |
100L |
75.000,- |
7.500.000,- |
7 |
Tenaga kerja: a. persiapan tanam b. Perawatan c. panen |
70HKO 12Bulan 40HKO |
50.000,- 1.500,000,- 50.000,- |
3.500.000,- 18.000.000,- 2.000.000,- |
Total |
58.500.000,- |
|||
TOTAL A + B |
91.200.000,- |
IX. PENUTUP
Demikian pengajuan Proposal budidaya jahe Merah dari Kelompok Tani Mimpi Aja, dengan harapan permohonan ini dikabulkan.
Kekurangan dan kelemahan dalam penyusunan proposal ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kerjasamanya diucapkan terima kasih.
Kurcaci, 15 Agustus 2020
Ketua Kelompok Tani Mimpi Aja
Sopo
|
MIMPI AJA
DUSUN NIRMALA DESA KURCACI
KECAMATAN 1001 MIMPI KABUPATEN MIMPI
SUSUNAN PENGURUS
KELOMPOK TANI MIMPI AJA
DUSUN NIRMALA DESA KURCACI
KETUA : Sopo
SEKRETARIS : JARWO
BENDAHARA : NASIM
SEKSI-SEKSI :
A. PERTANIAN : YULI YULIANA
B. PETERNAKAN : MUHAMAD HARIS
C. PERIKANAN : KRISNA EKA PUTRA
D. HUMAS : MAMAN DASMAN
ANGGOTA :
1. APIPUDIN 2. CUCU JUARSIH 3. KUSNADI 4. HADIS 5. KUSWA 6. RANTA 7. SAWA 8. ASLIM 9. DUKI 10. DARWAN 11. ESO |
12. RUSLAN 13. NANA 14. TASRI 15. ELON 16. SARMA 17. PIAN DWI YANTO 18. RATIM 19. MISWA 20. PULUNG 21. TASWA 22. KARMAN |
Ketua Kelompok Tani Mimpi Aja
Sopo |
KECAMATAN 1001 MIMPI
KEPALA DESA KURCACI
Jl. Raya 1001 Mimpi – Ciilat No. Kurcaci 1001 MIMPI 46387
Kurcaci, 15 Agustus 2020
Kepada Yth,
Kementerian Pertanian RI
c.q Dirjen Holtokultura
di
Jakarta
SURAT PENGANTAR
Nomor : ..............................................
NO |
URAIAN |
BANYAKNYA |
KETERANGAN |
1. |
Proposal Permohonan Batuan Dana Budidaya Jahe Merah Dalam Polybag untuk Kelompok Tani Mimpi Aja Dusun Nirmala Desa Kurcaci Kecamatan 1001 Mimpi Kab. Mimpi Provinsi Jawa Barat
|
1 (satu) Bundel Proposal |
Disampaikan untuk menjadi bahan sebagaimana mestinya
|
|
Kepala Desa Kurcaci
DENIS NIP. 19850409 201706 1 001 |
PEMERINTAH KABUPATEN MIMPI
KECAMATAN 1001 MIMPI
KEPALA DESA KURCACI
Jl. Raya 1001 Mimpi – Ciilat No. Kurcaci 1001 MIMPI 46387
Nomor : ......................................
Yang bertanda tangan dibawah ini Kepala Desa Kurcaci Kecamatan 1001 Mimpi Kabupaten Mimpi menerangkan bahwa :
Nama Kelompok Tani : MIMPI AJA
Alamat : Dusun Nirmala Desa Kurcaci
Kecamatan 1001 Mimpi Kabupaten Mimpi.
Ketua : Sopo
Kelompok tani tersebut, benar adanya di wilayah desa kami dengan alamat sesuai tercantum di atas, dan sepengetahuan kami sampai saat ini keadaannya masih AKTIF.
Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
|
Kepala Desa Kurcaci
DENIS NIP. 19850409 201706 1 001 |
PEMERINTAH KABUPATEN MIMPI
KECAMATAN 1001 MIMPI
KEPALA DESA KURCACI
Jl. Raya 1001 Mimpi – Ciilat No. Kurcaci 1001 MIMPI 46387
SURAT KETERANGAN BELUM MENDAPAT BANTUAN
Nomor : ...........................................
Yang bertanda tangan dibawah ini Kepala Desa Kurcaci Kecamatan 1001 Mimpi Kabupaten Mimpi menerangkan bahwa :
Nama Kelompok Tani : MIMPI AJA
Alamat : Dusun Nirmala Desa Kurcaci
Kecamatan 1001 Mimpi Kab. Mimpi
Ketua : Sopo
Pokdakan Trijaya yang berdomisili di Dusun Nirmala Desa Kurcaci Kecamatan 1001 Mimpi Kabupaten Mimpi, BELUM PERNAH MENDAPAT BANTUAN dari pihak manapun.
Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Kurcaci, 15 Agustus 2020
Kepala Desa Kurcaci
DENIS
NIP. 19850409 201706 1 001
No comments:
Post a Comment