DAMPAK BERAKHIRNYA PANDEMI COVID-19
TERHADAP PEREKONOMIAN DI DAERAH CANDI PRAMBANAN
Karya Tulis
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Studi di SMA Negeri 1 Rancah
Disusun oleh :
APRISA LUTFI
ARIES WENDY HIDAYAT
ARNIS DESGITA EKA PUTRI
BILGIS HOIRUN NISYA
PITRIANI
SUCI OCTAVIANY
Kelas : XI MIPA 1
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH XIII
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 RANCAH
Jalan Raya Cisaga KM.2 Rancah Telp./Fax. : 0265-740165 Ciamis 46387
Website : www.smansaturancah.sch.id – E-mail : smansaturancah@yahoo.co.id
2023
LEMBAR PENGESAHAN
Karya tulis yang berjudul “Dampak Berakhirnya Pandemi Covid-19 Terhadap Perekonomian di Daerah Candi Prambanan.” ini telah disetujui dan disahkan
Telah Disahkan :
Tanggal : ………………………
Wali Kelas,
ANI AGUSTIANI HERAWATI, S.Pd. NIP. 198708222022212011 |
Pembina OSIS/MPK,
DIDI MULYADI, S.Pd. NIP. 198108092022211004 |
Mengetahui,
Kepala Sekolah, |
Wakasek Bid. Kesiswaan, |
ROHMAT SLAMET, S.Pd., M.Pd Pangkat : Pembina Utama Muda, IV/c NIP. 197111082000031003 |
DADAN HANA KUSNENDAR, S.E NIP. 196912292007011008 |
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan nikmat dan karunia-Nya, sehingga memberikan kemampuan dan kemudahan bagi penulis dalam menyelesaikan karya tulis dengan judul “Dampak Berakhirnya Pandemi Covid-19 Terhadap Perekonomian di Daerah Candi Prambanan.” untuk memenuhi tugas studi di SMA Negeri 1 Rancah.
Karya tulis ini tidak dapat selesai tanpa bantuan dari pihak lain. Maka dari itu pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
- Bapak Rohmat Slamet, S.Pd, M.Pd selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Rancah
- Bapak Dadan Hana Kusnendar, S.E selaku wakil kepala sekolah bidang kesiswaan
- Ibu Ani Agustiani. H, S.Pd selaku wali kelas dan pembimbing kelompok
- Rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan laporan ini
Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari kata sempurna dan banyak kekurangan, oleh karena itu penulis bersedia menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak. Penulis berharap karya tulis ini bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi semua pihak.
Rancah, Mei 2023
Penulis,
DAFTAR ISI
BAB II URAIAN DAN PEMBAHASAN MASALAH
2.2. Pembahasan Hasil Studi Lapangan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Candi Prambanan merupakan salah satu objek wisata bercorak Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad 9 Masehi. Candi ini dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu yaitu Brahma sebagai dewa pencipta, Wisnu sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai dewa pemusnah. Candi Prambanan terletak di Kecamatan Prambanan, Sleman dan Kecamatan Prambanan, Klaten, persis di perbatasan antara Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Letaknya sangat unik, Candi Prambanan terletak di wilayah administrasi Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, sedangkan pintu masuk kompleks Candi Prambanan terletak di wilayah administrasi Desa Tlogo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten.
Dengan letak Candi Prambanan yang strategis ini, membuat Candi Prambanan mampu memberikan nilai lebih terhadap pemasukan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai gerbang tujuan utama Pariwisata. Namun akibat pandemi Covid-19 kemarin, sektor perekonomian di Candi Prambanan menurun drastis. Industri pariwisata benar-benar lumpuh total. Tapi seiring berjalannya waktu, sedikit demi sedikit wisatawan domestik dan mancanegara mulai diizinkan untuk mengunjungi cagar budaya tersebut. Bahkan pada awal tahun 2022 pengunjung yang datang ke Candi Prambanan mencapai 213.000 wisatawan.
Jumlah pengunjung yang datang ke cagar budaya Candi Prambanan sangat berpengaruh terhadap bergeraknya roda perekonomian para pelaku UMKM yang berada di sekitar kawasan Candi Prambanan. Jika pengunjung Candi Prambanan sepi, maka pelaku UMKM lah yang merasakan dampaknya secara langsung. Karena mereka menggantungkan hidupnya pada hasil penjualan produk UMKM yang mereka jual. Dan upaya pemulihan sektor pariwisata pasca pandemi Covid-19 ini menjadi kabar baik bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Dengan besarnya dampak perekonomian yang ditimbulkan akibat berakhirnya pandemi Covid-19, maka kami tertarik untuk menulis karya tulis yang berjudul “Dampak Berakhirnya Pandemi Covid-19 Terhadap Perekonomian di Candi Prambanan.”
1.2. Rumusan Masalah
Menurut Sugiyono (2012 : 2) “rumusan masalah adalah
pertanyaan yang mencari jawaban melalui pengumpulan dan kajian data. Dimana
pencarian dilakukan berdasarkan tingkat interpretasi.” Adapun masalah
yang akan dibahas dalam penyusunan karya tulis ini adalah sebagai
berikut :
1.2.1. Apa saja daya tarik Candi Prambanan ?
1.2.2. Bagaimana dampak kegiatan pariwisata di Candi Prambanan setelah pulih dari pandemi Covid-19 terhadap perekonomian masyarakat?
1.3. Tujuan Penelitian
Menurut Locke, Spirduso, dan Silverman (2013) dalam Creswell 22016), “arti tujuan penelitian adalah serangkaian pertanyaan tentang mengapa anda ingin melakukan penelitian dan apa yang ingin anda capai.”
Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah :
1.3.1. Mengetahui daya tarik Candi Prambanan
1.3.2. Mengetahui dampak kegiatan pariwisata di Candi Prambanan setelah pulih dari pandemi Covid-19 terhadap perekonomian masyarakat.
1.4. Manfaat Penelitian
Menurut Moh. Nazir (1998), “manfaat penelitian adalah untuk menyelidiki keadaan dari, alasan untuk, dan konsekuensi terhadap suatu set keadaan khusus.”
Adapun manfaat yang dapat diambil dari kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.4.1. Menambah rasa syukur kepada Allah SWT.
1.4.2. Dapat mengetahui sekaligus mengunjungi salah satu kekayaan sejarah yang dimiliki Indonesia.
1.4.3. Bisa mengetahui perekonomian masyarakat di sekitar Candi Prambanan
1.4.4. Memberikan pengalaman dan pelatihan bagi siswa dalam penyusunan karya tulis ilmiah sebelum memasuki jenjang yang lebih tinggi.
1.5. Hipotesis
Menurut Sugiyono (2009) “Hipotesis adalah jawaban yang masih bersifat sementara terhadap rumusan masalah penelitian, yang mana rumusan masalah penelitian sudah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan.” Hipotesis maka dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori.
Candi Prambanan memiliki daya tarik tersendiri, diantaranya adalah pertunjukan sendratari Ramayana dan pasar tradisional yang menjual berbagai macam buah tangan khas Yogyakarta.
Candi Prambanan dikenal sebagai salah satu objek wisata yang ramai dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun asing. Walaupun sejak Covid-19 melanda sektor perekonomiannya jadi menurun drastis, tapi perlahan-lahan dapat pulih kembali. Sejak awal 2022 Candi Prambanan sudah bisa beroperasi secara normal dan hal ini sangat berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat di sekitarnya dan mampu memberikan pendapatan bagi kas daerah. Jika negara dan daerah mampu memulihkan objek wisata ini secara signifikan, maka Candi Prambanan akan menjadi salah satu sumber pendapatan negara yang mampu memperbaiki keadaan perekonomian masyarakat di sekitarnya dan perekonomian Indonesia pada umumnya.
1.6. Metode Penelitian
Metode penelitian menurut Prof. Drs. Sugiyono (2013:3) bahwa : “Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.”
Adapun metode yang digunakan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut :
1.6.1. Metode Observasi
Menurut Widoyoko (2014:46) observasi merupakan “pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap unsur-unsur yang nampak dalam suatu gejala pada objek penelitian.” Menurut Sugiyono (2014:145) “observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis.” Menurut Riyanto (2010:96) “observasi merupakan metode pengumpulan data yang menggunakan pengamatan secara langsung maupun tidak langsung. Berdasarkan penjelasan para ahli, maka data disimpulkan bahwa metode observasi adalah penelitian dengan melakukan pengamatan dan pencatatan dari berbagai proses biologis dan psikologis secara langsung maupun tidak langsung.” yang tampak dalam suatu gejala pada objek penelitian.
Penyusun mengadakan kunjungan langsung ke Candi Prambanan. Disana, penyusun melakukan observasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan dampak berakhirnya pandemi Covid-19 terhadap perekonomian di Candi Prambanan.
1.6.2. Metode Studi Pustaka
Menurut Mestika Zed (2003) “Studi pustaka atau kepustakaan dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian.”
Untuk melengkapi data-data dari hasil observasi, penyusun melakukan studi literatur. Yaitu dengan mencari dari berbagai sumber kemudian dipadukan dalam kesatuan pemikiran.
1.6.3. Metode Wawancara
Menurut Sugiyono (2016:317) “wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam.”
Guna mendapat data yang lebih banyak terkait Candi Prambanan, kami melakukan wawancara dengan pihak pemandu wisata serta beberapa masyarakat yang berjualan di sekitar Candi Prambanan.
1.7. Sistematika Penulisan
Menurut Pateda (1993), “sebuah karya tulis ilmiah yang berisikan hasil pemikiran dalam suatu disiplin ilmu harus tersusun secara sistematis, benar, logis, utuh, bertanggung jawab, serta menggunakan bahasa yang benar.”
Jadi Sistematika penulisan merupakan sebuah metode atau urutan dalam menyelesaikan sebuah riset, penelitian, maupun karya tulis.
1. Bagian awal Karya Tulis Ilmiah
a. Halaman Judul (cover)
b. Lembar Pengesahan
c. Kata Pengantar
d. Daftar Isi
2. Bagian isi Karya Tulis Ilmiah
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian
1.5 Hipotesis
1.6 Metode Pengumpulan Data
1.7 SistematikaPenulisan
BAB II URAIAN DAN PEMBAHASAN MASALAH
2.1 Landasan Teoritis
2.2 Pembahasan Hasil Studi Lapangan
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
URAIAN DAN PEMBAHASAN MASALAH
2.1. Landasan Teoritis
2.1.1 Pengertian Candi
Candi berasal dari kata candika graha yang berarti rumah Dewi Candika, yaitu Dewi maut atau Dewi kematian Durga, oleh karena itu candi selalu dihubungkan dengan monumen tempat pendharmaan untuk memuliakan raja yang telah meninggal. Candi merupakan bangunan tempat ibadah dari peninggalan masa lampau yang berasal dari agama Hindu-Budha. Istilah candi tidak hanya digunakan oleh masyarakat untuk menyebut tempat ibadah saja, tetapi juga sebagai istana, pemandian atau petirtaan, gapura, dan sebagainya (Daniel Agus Maryanto, 2007: 8).
Soekmono (1977: 241) menegaskan bahwa candi bukanlah makam, tetapi bangunan kuil. Yudoseputro (1933: 118) mengemukakan bangunan candi sebagai bangunan suci di India sendiri tidak dipakai. Bangunan kuil tempat menyelenggarakan upacara agama Hindu di India dikenal dengan sebutan vimanna yang berarti rumah dewa atau ratha yang berarti kendaraan dewa, sedangkan untuk keperluan ibadah Budha di India dikenal dengan sebutan stupa. Di Indonesia bangunan suci Budha disebut candi. Sebutan candi di Indonesia menunjuk bangunan yang memiliki bermacam-macam fungsi yaitu candi yang berfungsi sebagai kuil Hindu, candi sebagai stupa dan vihara Buddha, candi sebagai pintu gerbang, dan candi sebagai bale kambang.
2.1.2 Candi Prambanan
Candi Prambanan adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. Candi yang juga terkenal dengan sebutan Candi Rara Jonggrang ini dibangun sekitar tahun 850 Masehi oleh Wangsa Sanjaya.
Candi Prambanan juga disebut Candi Roro Jonggrang. Hal ini terkait dengan sebuah legenda yang diyakini sebagian masyarakat Jawa tentang candi ini. Alkisah, seorang pangeran bernama Bandung Bondowoso jatuh hati kepada putri raja yang rupawan parasnya, ia bernama Roro Jonggrang. Karena tak kuasa menolak cinta sang pangeran, Jonggrang mengajukan syarat kepada Bondowoso untuk dibuatkan candi dengan 1000 arca dalam waktu semalam. Permintaan itu hampir terpenuhi, sebelum akhirnya Jonggrang berhasil meminta bantuan warga desa untuk menumbuk padi dan membuat api besar agar terkesan suasana sudah pagi hari. Karena merasa dicurangi, Bondowoso yang baru membuat arca ke-999 kemudian mengutuk Roro Jonggrang menjadi arca ke-1000.
Candi Prambanan adalah penggambaran peradaban Hindu di tanah Jawa. Hal ini dapat dilihat dari struktur candi yang menggambarkan inti kepercayaan dalam agama Hindu, yaitu Trimurti. Kompleks Prambanan memiliki 3 candi utama di halaman utama, yaitu Candi Wisnu, Candi Brahma, dan Candi Siwa. Ketiga candi tersebut merupakan lambing Trimurti pada agama Hindu. Setiap canid utama memiliki satu candi pendamping, yaitu Nandini untuk Siwa, Angsa untuk Brahma, dan Garuda untuk Wisnu. Selain itu masih terdapat 2 candi apit, 4 candi kelir, dan 4 candi sudut. Sementara, halaman kedua memiliki 224 candi.
2.1.3 Pengertian Pandemi Covid-19
Pandemi adalah “penyebaran penyakit baru ke seluruh dunia” (World Health Organization, 2020). Definisi yang disepakati oleh para ahli bahasa dan kedokteran dalam Islam, pandemi yaitu “sebuah penyakit menular yang penularannya sangat cepat dan luas serta merajalela di khalayak manusia secara luar biasa. Hal ini menunjukkan akan bahaya wabah jika terjadi di suatu daerah dengan cepatnya penularan yang terjadi.” Ridho, (2020 : hlm. 25).
Adapun pengertian Covid-19 menurut Kemenkes RI (2020) “infeksi Virus Corona atau Covid-19 disebabkan oleh Coronavirus, yaitu kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan, pada sebagian besar kasus corona virus hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu, akan tetapi, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat.”
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian pandemi Covid-19 adalah jenis penyakit baru yang menyerang pada sistem pernafasan dan ditemukan di Wuhan, China pada akhir tahun 2019 dan sekarang sudah menyerang seluruh penjuru dunia, sehingga membuat setiap negara harus waspada ketika penyakit itu menyerang.
2.1.4 Pengertian Perekonomian Daerah
Menurut Lincolin Arsyad (2010:374) “ekonomi daerah merupakan suatu proses di mana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi.”
2.2. Pembahasan Hasil Studi Lapangan
2.2.1. Daya Tarik Candi Prambanan
Candi Prambanan menjadi salah satu tempat wisata yang wajib dikunjungi ketika bertandang ke Yogyakarta. Dibalik kisah sejarah yang begitu melekat di hati masyarakat karena melegenda, candi ini juga memiliki kemegahan dan keindahan yang sangat menarik. Daya tarik yang dimiliki oleh Candi Prambanan ini mampu menarik hati para wisatawan mancanegara maupun domestik.
Candi Prambanan memiliki keistimewaan yang wajib disaksikan oleh para wisatawan, yaitu keindahan relief-reliefnya yang menempel di dinding candi. Kisah Ramayana menjadi relief utama candi ini. Tidak hanya diabadikan sebagai relief, kisah Ramayana juga diceritakan dalam sebuah pertunjukkan yang diberi nama Sendratari Ramayana atau Ramayana Ballet. Untuk melihat pertunjukkan ini, kita harus datang pada malam di jadwal tertentu. Yaitu setiap hari Selasa, Kamis, dan Sabtu, pementasan di panggung terbuka (Open Stage) hanya pada bulan Kemarau (Mei-Oktober), di luar itu pementasan diadakan di panggung tertutup (Trimurti Stage) pada bulan Januari-April & November-Desember.
Selain itu, bagi pengunjung yang ingin menuntaskan keingintahuannya terhadap seluk-beluk Candi Prambanan, pengunjung dapat menyambangi sebuah museum yang juga berada di kompleks candi. Di museum ini pengunjung dapat menikmati audio visual tentang sejarah ditemukannya Candi Prambanan hingga proses renovasinya secara lengkap.
Daya tarik Candi Prambanan tidak hanya sampai situ, di sekitar Candi Prambanan terdapat pasar tradisional Prambanan yang menjual berbagai oleh-oleh khas Yogyakarta. Dari mulai pernak-pernik seperti gantungan kunci, tas, kacamata, sampai pakaian batik dijual disana dengan harga yang terbilang murah. Di kawasan Candi Prambanan juga terdapat banyak food court yang menyediakan makanan dan minuman dengan cita rasa modern hingga cita rasa tradisional.
2.2.2. Dampak Berakhirnya Pandemi Covid-19 Terhadap Perekonomian di Daerah Candi Prambanan
Seperti yang kita ketahui dari akhir tahun 2019 seluruh negara di dunia terkena pandemi yang disebabkan oleh virus Covid-19, termasuk Indonesia. Sejak 2020 virus mematikan tersebut telah menghantam berbagai sektor di negeri ini. Sektor kesehatan, ekonomi, pendidikan, hingga sektor pariwisata pun terkena imbasnya. Banyak korban berjatuhan, pendapatan negara menurun drastis, sekolah-sekolah melakukan pembelajaran jarak jauh, dan berbagai objek wisata yang lumpuh total. Sudah 3 tahun Indonesia terjebak dalam mimpi buruk ini, seakan-akan kehidupan normal seperti semula adalah hal yang mustahil.
Tapi, bangsa Indonesia membuktikan bahwa dapat terlepas dari belenggu pandemi Covid-19. Tepat pada tanggal 30 Desember 2022 Pemerintah memutuskan untuk mencabut kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). kebijakan tersebut disampaikan oleh Presiden RI Joko Widodo, di Istana Merdeka, Jakarta Pusat. “Pada hari ini pemerintah memutuskan untuk mencabut PPKM yang tertuang dalam Instruksi Mendagri Nomor 50 dan 51 Tahun 2022. Jadi, tidak ada lagi pembatasan kerumunan dan pergerakan masyarakat,” ujar Presiden. Presiden menegaskan, keputusan tersebut diambil setelah melalui pertimbangan dan kajian yang panjang dan dengan memperhatikan situasi pandemi di tanah air.
Dengan adanya pencabutan PPKM ini seakan membawa angin segar bagi berbagai sektor di Indonesia, termasuk sektor pariwisata. Salah satu objek wisata yang mulai aktif kembali setelah dicabutnya PPKM adalah Candi Prambanan. Walaupun sejak pertengah September 2021 objek wisata ini sudah mulai dibuka guna melakukan uji coba, namun masih diberlakukan pembatasan dan aturan yang sangat ketat. Wisatawan yang berkunjung pun dibatasi, yaitu hanya 25% dari kapasitas biasanya.
Jumlah pengunjung yang datang ke cagar budaya Candi Prambanan sangat berpengaruh terhadap bergeraknya roda perekonomian para pelaku UMKM yang berada di sekitar kawasan Candi Prambanan. Jika pengunjung cagar budaya Candi Prambanan sepi, maka pelaku UMKM lah yang merasakan dampaknya secara langsung. Karena mereka menggantungkan hidupnya pada hasil penjualan produk UMKM yang mereka jual. Dan upaya pemulihan sektor pariwisata pasca pandemi covid-19 ini menjadi kabar baik bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Berikut dampak berakhirnya pandemi Covid-19 terhadap perekonomian di daerah Candi Prambanan :
a. Meningkatkan Pendapatan
Pandemi Covid-19 menyebabkan sektor pariwisata lumpuh total dan hal tersebut menyebabkan turunnya pendapatan daerah maupun pendapatan pelaku UMKM di sekitar Candi Prambanan. Bahkan PT. TWC selaku pengelola Candi Prambanan diperkirakan kehilangan potensi pendapatan sekitar Rp 150 miliar selama pandemi berlangsung. Namun setelah berakhirnya pandemi Covid-19, pendapatan daerah maupun para pelaku UMKM perlahan-lahan mulai meningkat seperti sedia kala. Bahkan salah satu pedagang yang kami wawancarai menyebutkan, mereka dapat meraup pendapatan setidaknya Rp 1 juta perhari. Hal ini merupakan peningkatan yang sangat signifikan jika dibandingkan pada saat pandemi melanda.
b. Semakin Luasnya Kesempatan Usaha
Selama Covid-19 melanda, kesempatan untuk mendirikan usaha sangatlah sulit, karena kita semua dibatasi pergerakan dan interaksinya. Alhasil, kita akan kesulitan untuk mendirikan usaha. Seperti salah satu pedagang yang bernama Selly Putri yang memilih untuk berjualan secara online untuk menyambung hidupnya. “Untuk sementara memang mengandalkan online dulu, walaupun tetap jauh dari pendapatan biasanya. Tetapi kalau nggak gitu, ya tidak ada pendapatan juga.” ujar Selly.
Namun sejak awal tahun 2023 keadaan menjadi terbalik. Seiring dengan pulihnya bangsa Indonesia dari pandemi, perekonomian kembali membaik dan kesempatan usaha hadir dimana saja dan bagi siapa saja. “Tapi alhamdulillah setelah pandemi selesai saya mulai bisa buka kios lagi, pendapatannya juga meningkat.” ujar Selly.
c. Terbukanya Lapangan Pekerjaan
Berakhirnya pandemi Covid-19 membuat kegiatan pariwisata dalam kehidupan ekonomi pulih kembali dan berdampak kepada terbukanya lapangan pekerjaan. Peluang kerja tersebut antara lain bekerja sebagai petugas parkir, petugas kebersihan, pedagang pakaian, souvenir, kerajinan, usaha dagang makanan dan minuman, serta usaha jasa angkutan (transportasi) dan lain-lain.
Adanya lapangan pekerjaan yang luas dan banyaknya wisatawan yang datang akan membantu meningkatkan pendapatan para pedagang. Meningkatnya pendapatan para pedagang berasal dari banyaknya wisatawan yang membeli produk/barang dagangan. Dengan meningkatnya pendapatan dapat membantu memperbaiki perekonomian para pedagang yang pada akhirnya akan terjadi pula peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran para pedagang.
d. Memulihkan Kas Daerah
Bangkitnya bangsa Indonesia dari keterpurukan akibat pandemi yang melanda, menggerakkan roda pariwisata yang berdampak terhadap perekonomian daerah. Salah satu dampaknya adalah, memulihkan kas daerah. Candi Prambanan merupakan salah satu objek wisata yang paling berpengaruh terhadap pendapatan daerah. Tak heran, saat pandemi kemarin pendapatan daerah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah menurun dikarenakan Candi Prambanan sempat tutup. Namun, setelah pulih dari pandemi dan Candi Prambanan dapat kembali beroperasi, pendapatan daerah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah kembali meningkat.
Mengapa pendapatan dari Candi Prambanan masuk ke dalam kas dua daerah? karena sejatinya Candi Prambanan berdiri di perbatasan kota Klaten, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
3.1.1. Candi Prambanan merupakan salah satu warisan Indonesia yang patut dilestarikan dan dijaga sebagai salah satu kekayaan bangsa Indonesia.
3.1.2. Candi Prambanan memiliki daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Hal-hal yang menjadi daya tarik diantaranya :
3.1.2.1. Relief-relief yang menempel di dinding candi yang mengisahkan tentang Ramayana.
3.1.2.2. Adanya pertunjukkan sendratari Ramayana Ballet yang menceritakan kisah Ramayana dalam bentuk tarian.
3.1.2.3. Kehadiran pasar tradisional Prambanan menjual berbagai oleh-oleh khas Yogyakarta. Dari mulai pernak-pernik seperti gantungan kunci, tas, kacamata, sampai pakaian batik dijual disana dengan harga yang terbilang murah.
3.1.2.4. Terdapat banyak food court yang menyediakan makanan dan minuman dengan cita rasa modern hingga cita rasa tradisional.
3.1.3. Berakhirnya pandemi Covid-19 memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian masyarakat di daerah Candi Prambanan, diantaranya :
3.1.3.1.Meningkatkan Pendapatan
Setelah berakhirnya pandemi Covid-19, pendapatan daerah maupun para pelaku UMKM perlahan-lahan mulai meningkat seperti sedia kala dikarenakan sektor pariwisata yang kembali pulih.
3.1.3.2.Semakin Luasnya Kesempatan Usaha
Selama Covid-19 melanda, kesempatan untuk mendirikan usaha sangatlah sulit, karen pemerintah membatasi pergerakan dan interaksi. Namun sejak awal tahun 2023 keadaan menjadi terbalik. Seiring dengan pulihnya bangsa Indonesia dari pandemi, perekonomian kembali membaik dan kesempatan usaha hadir dimana saja dan bagi siapa saja.
3.1.3.3.Terbukanya Lapangan Pekerjaan
Berakhirnya pandemi Covid-19 membuat kegiatan pariwisata dalam kehidupan ekonomi pulih kembali dan berdampak kepada terbukanya lapangan pekerjaan. Peluang kerja tersebut antara lain bekerja sebagai petugas parkir, petugas kebersihan, pedagang pakaian, souvenir, kerajinan, usaha dagang makanan dan minuman, serta usaha jasa angkutan (transportasi) dan lain-lain.
3.1.3.4.Memulihkan Kas Daerah
Dengan berakhirnya pandemi yang melanda, maka akan menggerakkan roda pariwisata yang berdampak terhadap perekonomian daerah. Setelah pulih dari pandemi dan Candi Prambanan dapat kembali beroperasi, pendapatan daerah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah kembali meningkat. Hal ini sangat menguntungkan, dikarenakan pada saat pandemin pendapatan kedua daerah tersebut menurun akibat ditutupnya objek-objek wisata, termasuk Candi Prambanan.
3.2. Saran
3.2.1. Candi Prambanan merupakan candi Hindu terbesar dan termasuk salah satu candi terindah di Asia Tenggara. Maka dari itu, sudah sepantasnya kita dapat menjaga keutuhan dan kelestarian bangunan Candi Prambanan. Para pengunjung yang hadir diharapkan tidak mengganggu atau merusak struktur bangunan Candi Prambanan.
3.2.2. Sebagai pelaku UMKM, masyarakat desa Tlogo diharapkan dapat mempertahankan interaksi sosial yang telah terjalin dengan baik dan mengembangkan relasi sehingga dapat menggerakkan roda perekonomian di sekitar Candi Prambanan.
3.2.3. Pengelola Candi Prambanan diharapkan dapat meningkatkan fasilitas-fasilitas di kawasan Candi Prambanan yang dirasa masih kurang. Penulis berharap, pengelola Candi Prambanan dapat memanfaatkan momentum bangkitnya bangsa Indonesia dari pandemi untuk memulihkan perekonomian di sekitar Candi Prambanan.
3.2.4. Diperlukan pula program pemerintah yang mampu meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendukung di Candi Prambanan guna menarik minat pengunjung yang datang.
DAFTAR PUSTAKA
Andriyani, Riska. (2020). Ssitematika Penulisan Karya Ilmiah – Bahasa Indonesia Kelas 11. Diakses pada 1 Maret 2023, dari https://www.quipper.com/id/blog/mapel/bahasa-indonesia/sistematika-penulisa n-karya-ilmiah-bahasa-indonesia-kelas-11/
Arsyad, Lincolin. (1988). Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta : STIE-YKPN Nayati, Widya (2012). Investarisasi Perlindungan Karya Budaya Sendratari Ramayana Provinsi DIY. Yogyakarta: Pusat Studi Kebudayaan UGM bekerja sama dengan Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta.
Cahyono, Agus. (2019). Bab III Metode Penelitian. Diakses pada 1 Maret 2023, dari https://repository.stkippacitan.ac.id/id/eprint/520/9/ AGUS%20ADI%20CAHYONO_BAB%203_PI2021.pdf
Deepublish Store. (2023). 11 pengertian Rumusan Masalah Menurut Para Ahli. Diakses pada 16 Maret 2023, dari https://deepublishstore.com/blog/pengertian-rumusan-masalah/
Faozan, Ahmed. (2018). Keindahan Candi Prambanan yang Wajib anda Ketahui.Diakses pada 18 Maret 2023, dari https://www.hotelmurah.com/ ceritawisata/keindahan-candi-prambanan/
Komputer, U. S. & T. (2021). Mengenal Manfaat Penelitian, Pengertian, Karakteristik, dan Jenis-Jenisnya| D3 Komputerisasi Akuntansi A.Md.Kom. Diakses pada 16 Maret 2023, dari https://komputerisasi-akuntansid3.stekom.ac.id/informasi/baca/ Mengenal-ManfaatPenelitian-Pengertian-Karakteristik-dan-Jenis Jenis nya/b158145f0a9aa6 b1f4c 2c7b944e9654b0050b94a
Kurniasih, Wida. (2021). 8 Candi Hindu Budha yang Terkenal di Indonesia, Ini Ciri dan Sejarahnya. Diakses pada 1 Maret 2023, dari https://www.gramedia.com/literasi/candi- hindu-budha-di-indonesia/
Lockett, Eleesha. (2020). What Is a Pandemic. Diakses pada 3 Marer 2023, dari https://www.healthline.com/health/what-is-a-pandemic
Mardiastuti, Arditya. (2022). Pengertian Tujuan Penelitian, Jenis, Dan Contohnya.Diakses pada 1 Maret 2023, dari https://www.detik.com/jabar/berita/d-6205636/pengertian-tujuan penel itian-jenis-dan-contohnya
Maryanto, Daniel. (2007). Mengenal Candi. Yogyakarta : PT. Intan Sejati Soekmono. (1977). Candi Fungsi dan Pengertiannya. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Mestika, Zed. (2004). Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Moehkardi (2011). Panggung terbuka. Sendratari Ramayana Prambanan Seni dan Sejarahnya. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia bekerja sama dengan PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, & Ratu Boko.
Namora, Ina. (2019). Jurnal Manajemen. Diakses pada 1 Maret 2023, dari https://ejournal.lmiimedan.net/index.php/jm/article/download/55/51
Noviani, Tri. (2018). Masalah dalam Penelitian Kualitatif. Diakses pada 1 Maret 2023, dari http://trinovianii.blogs.uny.ac.id/ wpcontent/uploads/sites/15261/2018/03/Masalah-dalam-Penelitian Kualitatif.docx#:~:text=Menurut%20Sugiyono%20(2015%3A%20228),tidak%20mengalami%20kesalahan%20atau%20kegagalan.
Pittara. (2022). Virus Corona - Gejala, Penyebab, dan Mengobati - Alodokter. Diakses pada 3 Maret 2023, dari https://www.alodokter.com/virus-corona
Siswanto, Edy. (2021). Mengenal Manfaat Penelitian Pengertian, Karakteristik, dan Jenis-jenisnya. Diakses pada 1 Maret 2023, dari https://komputerisasi-akuntansi-d3.stekom.ac.id/informasi/baca/Mengenal-Manfaat-Penelitian-Penge rtian-Karakteristik-dan-Jenis-Jenisnya/b158145f0a9aa6 b1f4c2c7b944e9654b0050b94a
Soedarsono, R.M. dan Narawati, Tati (2011). Sejarah Sendratari Ramayana Prambanan. Dramatari di Indonesia, Kontinuitas dan Perubahan. Yogyakarta: Gadjah Mada University.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Wulan, Betty Pusvita. (2013). Keberadaan Taman Wisata Candi Prambanan terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Sleman. Diakses pada 20 Maret 2022, dari http://eprints.uny.ac.id/ 22540/10/RINGKASAN.pdf
Yudoseputro, Wiyoso. (1933). Pengantar Wawasan Seni Budaya. Jakarta : Departermen Pendidikan dan Kebudayaan.
LAMPIRAN
Gambar 1. Keadaan di Pasar Prambanan
Gambar 2. Keadaan di Pasar Prambanan
Gambar 3. Pengunjung Candi Prambanan
Gambar 4. Pemandangan sekitar Candi
Gambar 5. Dokumentasi kelompok 2
Gambar 6. Dokumentasi bersama turis asing
Gambar 7. Dokumentasi kelompok 2
Gambar 8. Dokumentasi bersama pembimbing
Gambar 9. Dokumentasi kelas XI MIPA 1 di Candi Prambanan
No comments:
Post a Comment