BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
1.1 Objek penelitian
Objek penelitian yang
penulis teliti yang pertama adalah hasil belajar pada peserta didik menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe make a match (membuat pasangan) yang merupakan variabel penelitian, sedangkan penelitian
yang kedua adalah hasil belajar pada peserta didik dengan menggunakan metode tutor sebaya yang merupakan variabel
penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Rancah. Penulis memilih
SMK Negeri 1 Rancah sebagai penelitian berdasarkan pertimbangan, model
pembelajaran kooperatif tipe make a match
belum pernah diterapkan di SMK Negeri 1 Rancah.
1.2 Metode Penelitian
1.2.1
Metode yang Digunakan
Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. “metode eksperimen merupakan
sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan
tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan” (Sugiyono,
2013/107).
46
|
Pola digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1
Design Eksperiment
Eksperimen
|
O1
|
X1
|
O2
|
Kontrol
|
O3
|
X2
|
O4
|
`(Sugiyono 2012:79)
Keterangan:
O1 :
Observasi 1 (pre-test
kelas eksperimen)
O2 : Observasi 2 (post-test
kelas eksperimen)
O3 : Observasi 3 (pre-test
kelas kontrol)
O4 : Observasi 4 (post-test
kelas kontrol)
X1 :
Perlakuan dengan metode make a
match
X2 : Perlakuan dengan metode
tutor sebaya
1.2.2
Definisi dan Operasionalisasi
variabel
1.2.2.1 Definisi Variabel
“Variabel penelitian
adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2013:61). Variabel dalam penelitian
ini yaitu hasil belajar pada peserta didik menggunakan metode kooperatif tipe make a match dan hasil
belajar pada peserta didik menggunakan metode tutor sebaya.
1.
Hasil belajar pada peserta didik
menggunakan metode kooperatif tipe make a
match Dimyati dan Mudjono (2013:3) “Hasil belajar merupakan hasil dari
suatu interaksi tindak belajar dan mengajar.
Silberman (2013:251)
“Strategi ini merupakan cara aktif dan menyenangkan untuk meninjau kembali
materi pelajaran. Cara ini memungkinkan pada peserta didik untuk berpasangan
dengan memberi pertanyaan kuis kepada temannya”.
2.
Hasil belajar pada peserta didik
menggunakan metode tutor sebaya
Dimyati dan Mudjiono
(2013:3) “Hasil belajar merupakan hasil dri suatu interaksi tindak belajar dan
tindak mengajar”.
Hamalik (2009:73) berpendapat
bahwa tutorial adalah “Bimbingan pembelajaran dalam bentuk pemberian bimbingan,
bantuan, petunjuk, arahan, dan motivasi agar para pada peserta didik belajar
secara efisien dan efektif”.
1.2.2.2 Operasionalisasi Variabel
Untuk memperoleh
kejelasan mengenai variabel- variabel penelitian tersebut dapat
diopersionalisasikan ke dalam tabel sebagi berikut:
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Penelitian
|
Konsep Variabel
|
Indikator
|
Skala
|
Hasil Belajar Pada peserta didik Menggunakan Model
pembelajaran kooperatif tipe make a match
|
Dimyati dan Mudjiono (2013:3) “Hasil belajar
merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar”.
|
1. Tes Awal
(pretest)
2.Tes Akhir
(postest)
|
Ratio
|
|
Silberman (2013:251)
“Strategi ini merupakan cara aktif dan menyenangkan untuk meninjau kembali
materi pelajaran. Cara ini memungkinkan pada peserta didik untuk berpasangan
dengan memberi pertanyaan kuis kepada temannya”.
|
|
|
Hasil Belajar Pada peserta didik Menggunakan
Metode Tutor Sebaya
|
Dimyati dan Mudjiono
(2013:3) “Hasil belajar merupakan hasil dri suatu interaksi tindak belajar
dan tindak mengajar”.
Hamalik (2009:73) berpendapat
bahwa tutorial adalah “Bimbingan pembelajaran dalam bentuk pemberian
bimbingan, bantuan, petunjuk, arahan, dan motivasi agar para pada peserta
didik belajar secara efisien dan efektif”.
|
1. Tes Awal
(pretest)
2.Tes Akhir
(postest)
|
Ratio
|
1.2.3
Populasi dan Sampel
3.2.3.1 Populasi
“Populasi adalah wilayah
yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya” (Sugiyono, 2013:117).
Dari pengertian diatas,
dapat disimpulkan bahwa populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta
didik kelas X SMK N 1 Rancah sebanyak 5 kelas yang berjumlah 175 orang.
Tabel 3.2
Jumlah
Peserta Didik Kelas X Akuntansi
SMK
Negeri 1 Rancah
No
|
Kelas
|
Jumlah Siswa
|
1
|
X Akuntansi 1
|
35
|
2
|
X Akuntansi 2
|
35
|
3
|
X Akuntansi 3
|
35
|
4
|
X Akuntansi 4
|
35
|
5
|
X Akuntansi 5
|
35
|
|
∑
|
175
|
Sumber :SMK Negeri 1 Rancah (2016)
1.2.3.2 Sampel
Sugiyono (2013:118)
menyatakan bahwa: “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut”. Penelitian ini menggunakan purposive sampling. Menurut Sugiyono
(2012;85) “Purposive Sampling adalah
teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Teknik ini diambil karena
penulis mempertimpangkan tingkat homogenitas pada peserta didik yang menjadi
populasi pada penelitian.
Untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan dengan pengundian. Adapun
pengundiannya yaitu dengan membagi kelas menjadi 2 kelompok yang dapat terpilih
yaitu kelas X Ak 1 dan X Ak 2, X AK 3 dan X Ak 4, X Ak 1 dan X Ak 5, X Ak 2 dan
X Ak 4, X Ak 3 dan X Ak 5, X Ak 4 dan X Ak 5. Setelah diketahui enam kelompok
tersebut, maka dilakukan pengundian. Berdasar pengundian yang dilakukan,
penulis mendapatkan undian kelas X Ak 1 dan X Ak 2, maka kelas X Ak 1 tepilih
sebagai kelas eksperimen 1 dan kelas X Ak 2 sebagai kelas eksperimen 2.
Sampel penelitian ini adalah siswa kelas X Akuntansi 1 dan X
Akuntansi 2 di SMK Negeri 1 Rancah.
1.2.4
Data Penelitian
1.2.4.1 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang
digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis data kuantitatif dengan
mengumpulkan data sebagai berikut:
Data kuantitatif
merupakan data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai dengan bentuknya,
data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan tekhnik perhitungan
matematika atau statistika. Dalam penelitian ini data kuantitatif tersebut
berupa nilai yang didapatkan dari tes awal dan tes akhir.
Sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Sugiyono
(2013:193) menyebutkan “sumber data primer adalah sumber data yang langsung
memberikan data langsung kepada pengumpul data” sedangkan “Sumber data sekunder
adalah sumber yang tidak langsung memberikan data langsung kepada pengumpul
data, maka suku data primer dalam penelitian ini yaitu pada peserta didik kelas
X AK dan guru sementara sumber data sekunder dalam penelitian ini yaitu kepala
sekolah dan bagian kurikulum sekolah.
1.2.4.2 Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data
dan sumber informasi yang diperlukan sebagaisumber yang menunjang. Penulis
mengumpulkan data sebagai instrumen penelitian sebagai berikut:
1.
Dokumentasi
Pengambilan data melalui
data – data yang telah ada maupun melalui buku – buku atau laporan yang
terdapat disekolah.
2.
Tes
Tes dilakukan untuk
mengukur hasil belajar pada peserta didik sebelum pada peserta didik diberi
tindakan (pretest) dan setelah pada
peserta didik diberi tindakan (postest)
sesuai materi pembelajaran yang akan disampaikan. Alat yang digunakan dalam
pengumpulan data melalui tes dengan butir soal tes tertulis dan pilihan ganda.
1.2.5
Teknik Analisis
Analisis data merupakan
kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data terkumpul”
(Sugiyono, 2013;207). Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan
yaitu teknik analisis statistik inferensial parametris. Statistik parametis
digunakan untuk menguji ukuran populasi melalui data sampel. Untuk menganalisis
data yang telah diperoleh, maka penulis dalam penelitian ini menggunakan teknik
analisis data sebagai berikut:
Uji
Homogenitas Varians
Pasangan
hipotesis :
:
:
Keterangan
:
= Kedua varians kelompok data homogen
= kedua varians kelompok data tidak homogen
statistik yang digunakan adalah :
Keterangan
:
= Variansi terbesar
= Variansi terkecil
Kriteria
pengujian adalah :
ditolak jika
dengan
pengujian, artinya
variansi kedua populasi tidak homogen. Dalam hal lainnya
diterima.
Hasil penelitian menunjukkan
varians berdistribusi normal dan homogen, dilanjutkan dengan menghitung
perbedaan dua rata-rata kedua kelompok dengan menggunakan uji-t.
Teknik analisis data yaitu suatu cara untuk menganalisis data
dengan menggunakan alat analisis data tertentu sehingga diambil suatu simpulan.
Teknik analisis data yang akan dilakukan penulis dalam penelitian ini, yaitu
menentukan apakah kedua data antara hasil tes awal (pretest) kelas eksperimen dan tes awal (pretest) kelas kontrol tersebut homogen atau tidak (perbandingan O1>< O3
dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Membuat tabel persiapan
perhitungan perbedaan antara hasil tes awal (pretest) kelas eksperimen dan hasil tes awal (pretest) kelas kontrol.
Tabel 3.4
Perhitungan Uji Homogenitas Hasil Tes
Awal (pretest)
Kelas Eksperimen (kelas X Ak 1) dan Kelas
Kontrol (kelas X Ak3)
N
|
X₁
|
X₂
|
|
|
|
|
1
|
45,00
|
44,00
|
-3,69
|
-2,60
|
13,58
|
6,76
|
2
|
47,00
|
40,00
|
-1,69
|
-6,60
|
2,84
|
43,56
|
3
|
40,00
|
45,00
|
-8,69
|
-1,60
|
75,44
|
2,56
|
4
|
44,00
|
45,00
|
-4,69
|
-1,60
|
21,96
|
2,56
|
5
|
45,00
|
45,00
|
-3,69
|
-1,60
|
13,58
|
2,56
|
6
|
45,00
|
40,00
|
-3,69
|
-6,60
|
13,58
|
43,56
|
7
|
48,00
|
52,00
|
-0,69
|
5,40
|
0,47
|
29,16
|
8
|
47,00
|
45,00
|
-1,69
|
-1,60
|
2,84
|
2,56
|
9
|
45,00
|
45,00
|
-3,69
|
-1,60
|
13,58
|
2,56
|
10
|
55,00
|
45,00
|
6,31
|
-1,60
|
39,87
|
2,56
|
11
|
45,00
|
45,00
|
-3,69
|
-1,60
|
13,58
|
2,56
|
12
|
58,00
|
45,00
|
9,31
|
-1,60
|
86,76
|
2,56
|
13
|
45,00
|
45,00
|
-3,69
|
-1,60
|
13,58
|
2,56
|
14
|
45,00
|
40,00
|
-3,69
|
-6,60
|
13,58
|
43,56
|
15
|
47,00
|
38,00
|
-1,69
|
-8,60
|
2,84
|
73,96
|
16
|
66,00
|
55,00
|
17,31
|
8,40
|
299,78
|
70,56
|
17
|
45,00
|
50,00
|
-3,69
|
3,40
|
13,58
|
11,56
|
18
|
60,00
|
55,00
|
11,31
|
8,40
|
128,01
|
70,56
|
19
|
60,00
|
45,00
|
11,31
|
-1,60
|
128,01
|
2,56
|
20
|
45,00
|
48,00
|
-3,69
|
1,40
|
13,58
|
1,96
|
21
|
40,00
|
34,00
|
-8,69
|
-12,60
|
75,44
|
158,76
|
22
|
45,00
|
45,00
|
-3,69
|
-1,60
|
13,58
|
2,56
|
23
|
45,00
|
55,00
|
-3,69
|
8,40
|
13,58
|
70,56
|
24
|
45,00
|
40,00
|
-3,69
|
-6,60
|
13,58
|
43,56
|
25
|
60,00
|
45,00
|
11,31
|
-1,60
|
128,01
|
2,56
|
26
|
45,00
|
55,00
|
-3,69
|
8,40
|
13,58
|
70,56
|
27
|
45,00
|
55,00
|
-3,69
|
8,40
|
13,58
|
70,56
|
28
|
66,00
|
45,00
|
17,31
|
-1,60
|
299,78
|
2,56
|
29
|
45,00
|
50,00
|
-3,69
|
3,40
|
13,58
|
11,56
|
30
|
55,00
|
45,00
|
6,31
|
-1,60
|
39,87
|
2,56
|
31
|
45,00
|
45,00
|
-3,69
|
-1,60
|
13,58
|
2,56
|
32
|
43,00
|
55,00
|
-5,69
|
8,40
|
32,33
|
70,56
|
33
|
47,00
|
45,00
|
-1,69
|
-1,60
|
2,84
|
2,56
|
34
|
45,00
|
55,00
|
-3,69
|
8,40
|
13,58
|
70,56
|
35
|
56,00
|
50,00
|
7,31
|
3,40
|
53,50
|
11,56
|
∑
|
1.704,00
|
1.631,00
|
0,00
|
0,00
|
1.651,54
|
1.014,40
|
Rata-Rata
|
48,69
|
46,60
|
0,00
|
0,00
|
47,19
|
28,98
|
Keterangan :
N :
sampel
X1 : nilai pretest kelas X Akuntansi 1
X2 : nilai pretest kelas X Akuntansi 2
X1′ : X1-X̅1
X2` : X2-X̅2
∑ : Jumlah
b.
Menentukan Mean
(Sugiyono, 2013:49)
X̅=
dan X̅=
X̅=
X̅=
X̅=
X̅=
X̅=48,69 X̅=46,60
c. Menentukan Simpangan Baku atau Standar Deviasi (Sugiyono, 2013:58):
dan
S1=
S2=
S1=
S2=
S1=6,97 S2=5,46
d.
Menentukan nilai
dengan Uji F (Sugiyono, 2015:275)
F =
F =
F =
F = 1.628
e.
Menentukan derajat kebebasan (dk)
Sumber :Sugiyono (2015:275
|
|
||||
|
Dan
|
|
|||
f.
Menentukan harga Ftabel
Berdasarkan
=34 dan
=34 untuk kesalahan
5%, maka harga
(Tabel Nilai distribusi F Lampiran) =1,772.
g. Membandingkan Fhitung
dengan Ftabel
1.
Jika Fhitung < F tabel maka, kedua varian
tersebut homogen.
2.
Jika Fhitung > F tabel maka, kedua varian
tersebut tidak homogen.
Karena
Fhitung < F tabel, yaitu Fhitung =1,628 dan F tabel=1,772
maka kedua varian tersebut homogen. Sehingga dapat disimpulkan bahwa peserta
didik kelas X Akuntansi 1 dan kelas X Akuntansi 2 dapat dipilih sebagai sample
dalam penelitian ini, karena memiliki kemampuan yang homgen.
3.2.6 Teknik Analisis Data
1.
Untuk mengetahui perbedaan tingkat
hasil belajar pada peserta didik yang menggunakan metode pembelajaran koopertif tipe make a match pada
pengukuran awal (pretest) dan pada
pengukuran akhir (postest) di kelas
eksperimen pada mata pelajaran ekonomi akuntansi dengan menggunakan N-Gain.
Peningkatan kompetensi yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran dihitung
dengan rumus yaitu;
N-Gain =
Hake (dalam
Alawiyah,2013:41)
Kemudian N-Gain tersebut
di interprestasikan dengan kriteria sebagai berikut:
Tabel 3.2
Klasifikasi Interprestasi N-Gain
Besar Presentase
|
Interprestasi
|
0,8 – 1,0
|
Tinggi
|
0,4 – 0,7
|
Sedang
|
g < 0,3
|
Rendah
|
Untuk mengetahui
perbedaan tingkat hasil belajar pada peserta didik yang menggunakan metode
pembelajaran tutor sebaya pada
pengukuran awal (pretest) dan pada
pengukuran akhir (postest) di kelas
kontrol pada mata pelajaran ekonomi akuntansi dengan menggunakan N-Gain.
Peningkatan kompetensi yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran dihitung
dengan rumus yaitu;
N-Gain =
Hake (dalam
Alawiyah,2013:41)
Kemudian N-Gain tersebut
di interprestasikan dengan kriteria sebagai berikut:
Tabel 3.3
Klasifikasi Interprestasi N-Gain
Besar
Presentase
|
Interprestasi
|
0,8
– 1,0
|
Tinggi
|
0,4
– 0,7
|
Sedang
|
g
< 0,3
|
Rendah
|
2.
Uji
Validitas
Untuk mengetahui
apakah tes yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak dan seharusnya diukur.
Rumus yang digunakan untuk mengukur validitas yaitu:
(Sugiyono,
2009:228)
Keterangan:
rxy =
koefisien korelasi
= Jumlah skor item
=
jumlah skor total (seluruh item)
n = Jumlah
Responden
Uji validitas ini dikenakan pada
setiap item angket. Sehingga perhitungannya pun merupakan perhitungan setiap
item. Selanjutnya untuk menentukan validitas dari tiap item pertanyaan di
lakukan pengujian lanjutan yaitu uji t (uji signifikansi) yang berfungsi
apabila peneliti ingin mencari makna hubungan variabel X terhadap Y, maka hasil
korelasi (r) diuji dengan uji t dengan rumus :
thitung =
(Sugiyono, 2009:230)
Keterangan:
thitung = Nilai
thitung
r = Koefisien
korelasi thitung
n =
Jumlah responden
Uji validitas ini dilakukan pada
setiap item pertanyaan angket dengan kriteria pengujian validitas adalah jika
harga dari thitung > ttabel pada taraf kepercayaan 95 % (taraf signifikan 5
%) dan dk= n – 2, maka item soal tersebut dinyatakan valid. Sedangkan apabila
dari thitung < ttabel taraf kepercayaan 95% (taraf signifikasi 5 %), maka
tiap item pertanyaan angket tersebut tidak valid.
3.
Uji Reliabilitas
Suharsimi Arikunto (2006: 154) menyatakan “Reliabilitas menunjuk pada suatu
pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”.
Reliabilitas berkenaan dengan tingkat keajegan atau ketetapan hasil
pengukuran (Nana Syaodih Sukmadinata, 2009). Kuesioner dikatakan reliabel jika
dapat memberikan hasil relatif sama (ajeg) pada saat dilakukan
pengukuran kembali pada obyek yang berlainan pada waktu yang berbeda atau
memberikan hasil yang tetap. Uji reliabilitas dilakukan dengan rumus cronbach alpha sebagai
berikut:
(Suharsimi
Arikunto 2006:188)
Keterangan:
r11 = reliabilitas
instrumen
k = banyaknya
butir pertanyaan
vt = variansi
total
p =
proporsi subjek yang mendapat skor 1
q =
proporsi subjek yang mendapat skor 0
∑y =
jumlah skor total
n =
jumlah responder
Hasilnya
yang diperoleh yaitu r11 dibandingkan dengan nilai dari tabel r Product Moment. Jika r11
> rtabel maka instrumen tersebut reliabel, sebaliknya r11 < rtabel maka
instrumen tersebut tidak reliabel.
Tabel 3.4
Interprestasi Nilai Reliabilitas
Besarnya
Nilai r
|
Interpretasi
|
0,00 – 0,199
|
Sangat Rendah
|
0,20 – 0,399
|
Rendah
|
0,40 – 0,599
|
Sedang
|
0,60 – 0,799
|
Kuat
|
0,80 – 1,000
|
Sangat Kuat
|
4.
T ingkat Kesukaran
TK =
|
(Ngalim Purwanto,
2006:119)
Keterangan:
TK = Tingkat
Kesukaran
U = Banyak
peserta didik kelompok atas yang menjawab benar
L = Banyak
peserta didik kelompok bawah yang menjawab benar
T = Jumlah
peserta didik dari kelompok atas dan bawah
Untuk menentukan soal
tersebut dikatakan baik atau tidak baik sehingga perlu direvisi, Ngalim
Purwanto (2006:119) menyatakan bahwa untuk soal yang berbentuk pilihan ganda (Multiple Choice), untuk pilihan ganda
dengan option 4 jika tingkat kesukarannya sama atau lebih kecil dari 0,24,
dikategorikan soal yang sukar; sedangkan tingkat kesukarannya sama atau lebih
besar dari 0,76 dikategorikan soal yang mudah. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat dalam tabel sebagai berikut
Tabel 3.6
Klasifikasi Nilai Tingkat Kesukaran
Rentang Nilai Tingkat Kesukaran
|
Klasifikasi
|
0.76
1,00
|
Mudah
|
0.25
0,75
|
Sedang
|
0,00
0,24
|
Sukar
|
5.
Uji
Daya Pembeda
Uji Daya Pembeda Yang
dimaksud dengan daya pembeda suatu tes ialah bagaimana kemampuan soal itu untuk
membedakan peserta didik-peserta didik yang termasuk kelompok atas dengan peserta
didik-peserta didik yang termasuk kelompok bawah. Daya
pembeda suatu soal tes dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut
:
DP =
(Ngalim Purwanto, 2006:120)
Keterangan
:
DP
|
=
|
Indeks
daya pembeda
|
U
|
=
|
Banyak
peserta didik yang termasuk kelompok atas yang menjawab benar
|
L
|
=
|
Banyak
peserta didik yang termasuk kelompok bawah yang menjawab benar
|
T
|
=
|
Jumlah
peserta didik dari kelompok bawah dan atas
|
Menurut Ngalim Purwanto (2006:124), untuk menentukan
apakah suatu soal perlu direvisi atau tidak, digunakan kriteria jika daya
pembeda (DP) soal itu adalah 0 (nol) atau negative (minus), maka soal itu perlu
direvisi/diperbaiki.
3.2.6 Rancangan
Pengujian Hipotesis
Dalam penelitian ini
penguji harus membuat rancangan pengujian hipotesis. Langkah – langkah
rancangan pengujian hipotesis yang digunakan penulis adalah sebagai berikut:
Untuk mengetahui
perbedaan tingkat hasil belajar pada peserta didik yang menggunakan metode
pembelajaran kooperatif make a match dan
hasil belajar pada peserta didik yang menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya pada pengukuran akhir (postest) di kelas eksperimen dan pada
pengukuran akhir (postest) di kelas
kontrol pada mata pelajaran ekonomi akuntansi kelas X AK SMK N 1 Rancah yaitu
dengan mencari nilai t-test adalah sebagai berikut:
a.
Membuat tabel persiapan perhitungan uji t-test
Tabel 3.6
Tabel perhitungan uji t
N
|
X1
|
X2
|
|
|
|
|
|
0
|
1
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan:
n =
Sampel
X1 = Nilai pretest kelas X AK 1
X2 = Nilai pretest kelas X AK 3
= Nilai rata
– rata kelas X AK 1
= Nilai rata – rata kelas X AK 3
= Nilai rata – rata kelas X AK 3
b.
Menentukan mean
1 =
|
dan
2 =
|
(Sudjana, 2005:67)
c.
Menentukan simpangan baku atau standar deviasi
S1 =
dan S2
=
(Sudjana, 2000:159)
d.
Menentukan
nilai t hitung dengan rumus t-test
(Sugiyono, 2013:273)
Keterangan:
t : t
hitung
X1 :
rata – rata hasil tes peserta didik pada kelas eksperimen
X2 :
rata – rata hasil tes peserta didik pada kelas kontrol
: varians kelas eksperimen
: varians kelas kontrol
: banyaknya subyek sekelompok eksperimen
: banyaknya subyek kelompok eksperimen
e.
Menentukan
derajat kebebasan (dk)
dk = n1 + n2 - 2
|
(Sugiyono, 2013:273)
Dengan taraf kepercayaan 95% (taraf nyata α = 0,05 )
f.
Menentukan
harga t tabel
Membandingkan thitung dengan ttabel langkah
– langkahnya adalah sebagai berikut:
No comments:
Post a Comment