Saturday, January 13, 2018

BAHAN SKRIPSI BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN



BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN

1.1    Objek penelitian
Objek penelitian yang penulis teliti yang pertama adalah hasil belajar pada peserta didik menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match (membuat pasangan) yang merupakan variabel penelitian, sedangkan penelitian yang kedua adalah hasil belajar pada peserta didik dengan menggunakan metode tutor sebaya yang merupakan variabel penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Rancah. Penulis memilih SMK Negeri 1 Rancah sebagai penelitian berdasarkan pertimbangan, model pembelajaran kooperatif tipe make a match belum pernah diterapkan di SMK Negeri 1 Rancah.
1.2    Metode Penelitian
1.2.1        Metode yang Digunakan
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. “metode eksperimen merupakan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan” (Sugiyono, 2013/107).
46
Dalam penelitian ini menggunakan jenis Quasi Eksperimental Nonequivalen Pretest-Postest Control Group Design. Menurut (Sugiyono, 2012:79) bahwa “Desain ini hampir sama dengan Pretest-Postest Control Group Design hanya pada design ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Dalam design ini, penelitian dibagi dua kelas yaitu eksperimen (diberi perlakuan) dan kelas kontrol (tidak diberi perlakuan)”.
            Pola digambarkan sebagai berikut:    
Gambar 3.1
Design Eksperiment
Eksperimen
O1
X1
O2
Kontrol
O3
X2
O4
`(Sugiyono 2012:79)
Keterangan:    
O1        : Observasi 1 (pre-test kelas eksperimen)
O2        : Observasi 2 (post-test kelas eksperimen)
O3        : Observasi 3 (pre-test kelas kontrol)
O4        : Observasi 4 (post-test kelas kontrol)
X1        : Perlakuan dengan metode make a  match
2        : Perlakuan dengan metode tutor sebaya
1.2.2        Definisi dan Operasionalisasi variabel
1.2.2.1  Definisi Variabel
“Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2013:61). Variabel dalam penelitian ini yaitu hasil belajar pada peserta didik menggunakan metode kooperatif tipe make a match dan hasil belajar pada peserta didik menggunakan metode tutor sebaya.
1.        Hasil belajar pada peserta didik menggunakan metode kooperatif tipe make a match Dimyati dan Mudjono (2013:3) “Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan mengajar.
Silberman (2013:251) “Strategi ini merupakan cara aktif dan menyenangkan untuk meninjau kembali materi pelajaran. Cara ini memungkinkan pada peserta didik untuk berpasangan dengan memberi pertanyaan kuis kepada temannya”.
2.        Hasil belajar pada peserta didik menggunakan metode tutor sebaya
Dimyati dan Mudjiono (2013:3) “Hasil belajar merupakan hasil dri suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar”.
Hamalik (2009:73) berpendapat bahwa tutorial adalah “Bimbingan pembelajaran dalam bentuk pemberian bimbingan, bantuan, petunjuk, arahan, dan motivasi agar para pada peserta didik belajar secara efisien dan efektif”.
1.2.2.2  Operasionalisasi Variabel
Untuk memperoleh kejelasan mengenai variabel- variabel penelitian tersebut dapat diopersionalisasikan ke dalam tabel sebagi berikut:
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Penelitian
Konsep Variabel
Indikator
Skala
Hasil Belajar Pada peserta didik Menggunakan Model pembelajaran kooperatif tipe make a match
Dimyati dan Mudjiono (2013:3) “Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar”.
1. Tes Awal
(pretest)
2.Tes Akhir
 (postest)
Ratio

Silberman (2013:251) “Strategi ini merupakan cara aktif dan menyenangkan untuk meninjau kembali materi pelajaran. Cara ini memungkinkan pada peserta didik untuk berpasangan dengan memberi pertanyaan kuis kepada temannya”.


Hasil Belajar Pada peserta didik Menggunakan Metode Tutor Sebaya
Dimyati dan Mudjiono (2013:3) “Hasil belajar merupakan hasil dri suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar”.


Hamalik (2009:73) berpendapat bahwa tutorial adalah “Bimbingan pembelajaran dalam bentuk pemberian bimbingan, bantuan, petunjuk, arahan, dan motivasi agar para pada peserta didik belajar secara efisien dan efektif”.

1. Tes Awal
(pretest)
2.Tes Akhir
(postest)
Ratio
1.2.3        Populasi dan Sampel
3.2.3.1 Populasi
“Populasi adalah wilayah yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2013:117).
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X SMK N 1 Rancah sebanyak 5 kelas yang berjumlah 175 orang.



Tabel 3.2
Jumlah Peserta Didik Kelas X Akuntansi
SMK Negeri 1 Rancah
No
Kelas
Jumlah Siswa
1
X Akuntansi 1
35
2
X Akuntansi 2
35
3
X Akuntansi 3
35
4
X Akuntansi 4
35
5
X Akuntansi 5
35

175
Sumber :SMK Negeri 1 Rancah (2016)
1.2.3.2  Sampel
Sugiyono (2013:118) menyatakan bahwa: “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Penelitian ini menggunakan purposive sampling. Menurut Sugiyono (2012;85) “Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Teknik ini diambil karena penulis mempertimpangkan tingkat homogenitas pada peserta didik yang menjadi populasi pada penelitian.
Untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol  dilakukan dengan pengundian. Adapun pengundiannya yaitu dengan membagi kelas menjadi 2 kelompok yang dapat terpilih yaitu kelas X Ak 1 dan X Ak 2, X AK 3 dan X Ak 4, X Ak 1 dan X Ak 5, X Ak 2 dan X Ak 4, X Ak 3 dan X Ak 5, X Ak 4 dan X Ak 5. Setelah diketahui enam kelompok tersebut, maka dilakukan pengundian. Berdasar pengundian yang dilakukan, penulis mendapatkan undian kelas X Ak 1 dan X Ak 2, maka kelas X Ak 1 tepilih sebagai kelas eksperimen 1 dan kelas X Ak 2 sebagai kelas eksperimen 2.
Sampel penelitian ini adalah siswa kelas X Akuntansi 1 dan X Akuntansi 2 di SMK Negeri 1 Rancah.
1.2.4        Data Penelitian
1.2.4.1  Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis data kuantitatif dengan mengumpulkan data sebagai berikut:
Data kuantitatif merupakan data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan tekhnik perhitungan matematika atau statistika. Dalam penelitian ini data kuantitatif tersebut berupa nilai yang didapatkan dari tes awal dan tes akhir.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Sugiyono (2013:193) menyebutkan “sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data langsung kepada pengumpul data” sedangkan “Sumber data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data langsung kepada pengumpul data, maka suku data primer dalam penelitian ini yaitu pada peserta didik kelas X AK dan guru sementara sumber data sekunder dalam penelitian ini yaitu kepala sekolah dan bagian kurikulum sekolah.


1.2.4.2  Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data dan sumber informasi yang diperlukan sebagaisumber yang menunjang. Penulis mengumpulkan data sebagai instrumen penelitian sebagai berikut:
1.        Dokumentasi
Pengambilan data melalui data – data yang telah ada maupun melalui buku – buku atau laporan yang terdapat disekolah.
2.        Tes
Tes dilakukan untuk mengukur hasil belajar pada peserta didik sebelum pada peserta didik diberi tindakan (pretest) dan setelah pada peserta didik diberi tindakan (postest) sesuai materi pembelajaran yang akan disampaikan. Alat yang digunakan dalam pengumpulan data melalui tes dengan butir soal tes tertulis dan pilihan ganda.
1.2.5        Teknik Analisis
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data terkumpul” (Sugiyono, 2013;207). Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis statistik inferensial parametris. Statistik parametis digunakan untuk menguji ukuran populasi melalui data sampel. Untuk menganalisis data yang telah diperoleh, maka penulis dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data sebagai berikut:
Uji Homogenitas Varians
Pasangan hipotesis :    :
 :
Keterangan :
= Kedua varians kelompok data homogen
= kedua varians kelompok data tidak homogen
statistik yang digunakan adalah :
Keterangan :
= Variansi terbesar
= Variansi terkecil
Kriteria pengujian adalah :
ditolak jika dengan  pengujian, artinya variansi kedua populasi tidak homogen. Dalam hal lainnya  diterima.
Hasil penelitian menunjukkan varians berdistribusi normal dan homogen, dilanjutkan dengan menghitung perbedaan dua rata-rata kedua kelompok dengan menggunakan uji-t.
Teknik analisis data yaitu suatu cara untuk menganalisis data dengan menggunakan alat analisis data tertentu sehingga diambil suatu simpulan. Teknik analisis data yang akan dilakukan penulis dalam penelitian ini, yaitu menentukan apakah kedua data antara hasil tes awal (pretest) kelas eksperimen dan tes awal (pretest) kelas kontrol tersebut homogen atau tidak (perbandingan O1>< O3 dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a.       Membuat tabel persiapan perhitungan perbedaan antara hasil tes awal (pretest) kelas eksperimen dan hasil tes awal (pretest) kelas kontrol.
Tabel 3.4
Perhitungan Uji Homogenitas Hasil Tes Awal (pretest)
Kelas Eksperimen (kelas X Ak 1) dan Kelas Kontrol (kelas X Ak3)
N
X
X
1
45,00
44,00
-3,69
-2,60
13,58
6,76
2
47,00
40,00
-1,69
-6,60
2,84
43,56
3
40,00
45,00
-8,69
-1,60
75,44
2,56
4
44,00
45,00
-4,69
-1,60
21,96
2,56
5
45,00
45,00
-3,69
-1,60
13,58
2,56
6
45,00
40,00
-3,69
-6,60
13,58
43,56
7
48,00
52,00
-0,69
5,40
0,47
29,16
8
47,00
45,00
-1,69
-1,60
2,84
2,56
9
45,00
45,00
-3,69
-1,60
13,58
2,56
10
55,00
45,00
6,31
-1,60
39,87
2,56
11
45,00
45,00
-3,69
-1,60
13,58
2,56
12
58,00
45,00
9,31
-1,60
86,76
2,56
13
45,00
45,00
-3,69
-1,60
13,58
2,56
14
45,00
40,00
-3,69
-6,60
13,58
43,56
15
47,00
38,00
-1,69
-8,60
2,84
73,96
16
66,00
55,00
17,31
8,40
299,78
70,56
17
45,00
50,00
-3,69
3,40
13,58
11,56
18
60,00
55,00
11,31
8,40
128,01
70,56
19
60,00
45,00
11,31
-1,60
128,01
2,56
20
45,00
48,00
-3,69
1,40
13,58
1,96
21
40,00
34,00
-8,69
-12,60
75,44
158,76
22
45,00
45,00
-3,69
-1,60
13,58
2,56
23
45,00
55,00
-3,69
8,40
13,58
70,56
24
45,00
40,00
-3,69
-6,60
13,58
43,56
25
60,00
45,00
11,31
-1,60
128,01
2,56
26
45,00
55,00
-3,69
8,40
13,58
70,56
27
45,00
55,00
-3,69
8,40
13,58
70,56
28
66,00
45,00
17,31
-1,60
299,78
2,56
29
45,00
50,00
-3,69
3,40
13,58
11,56
30
55,00
45,00
6,31
-1,60
39,87
2,56
31
45,00
45,00
-3,69
-1,60
13,58
2,56
32
43,00
55,00
-5,69
8,40
32,33
70,56
33
47,00
45,00
-1,69
-1,60
2,84
2,56
34
45,00
55,00
-3,69
8,40
13,58
70,56
35
56,00
50,00
7,31
3,40
53,50
11,56
1.704,00
1.631,00
0,00
0,00
1.651,54
1.014,40
Rata-Rata
48,69
46,60
0,00
0,00
47,19
28,98
Keterangan :
N           : sampel
X1          : nilai pretest kelas X Akuntansi 1
X2          : nilai pretest kelas X Akuntansi 2  
X1         : X1-X̅1
X2`         : X2-X̅2
               : Jumlah
b.      Menentukan Mean (Sugiyono, 2013:49)
X̅=   dan               X̅=
X̅=                       X̅=
X̅=                         X̅=
X̅=48,69                    X̅=46,60
c.       Menentukan Simpangan Baku atau Standar Deviasi (Sugiyono, 2013:58):
                    dan                    
S1=                                              S2=                 
S1=                                               S2=
S1=6,97                                                    S2=5,46
d.      Menentukan nilai  dengan Uji F (Sugiyono, 2015:275)
F =
F =                      F =

F = 1.628
e.       Menentukan derajat kebebasan (dk)

Sumber :Sugiyono (2015:275
)
Dan





f.        Menentukan harga Ftabel
Berdasarkan =34 dan =34 untuk kesalahan 5%, maka harga  (Tabel Nilai distribusi F Lampiran) =1,772.
g.      Membandingkan Fhitung dengan Ftabel
1.         Jika Fhitung <  F tabel maka, kedua varian tersebut homogen.
2.         Jika Fhitung >  F tabel maka, kedua varian tersebut tidak homogen.
Karena Fhitung <  F tabel, yaitu Fhitung =1,628 dan F tabel=1,772 maka kedua varian tersebut homogen. Sehingga dapat disimpulkan bahwa peserta didik kelas X Akuntansi 1 dan kelas X Akuntansi 2 dapat dipilih sebagai sample dalam penelitian ini, karena memiliki kemampuan yang homgen.
3.2.6    Teknik Analisis Data
1.        Untuk mengetahui perbedaan tingkat hasil belajar pada peserta didik yang menggunakan metode pembelajaran koopertif tipe make a match pada pengukuran awal (pretest) dan pada pengukuran akhir (postest) di kelas eksperimen pada mata pelajaran ekonomi akuntansi dengan menggunakan N-Gain. Peningkatan kompetensi yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran dihitung dengan rumus yaitu;
N-Gain =
Hake (dalam Alawiyah,2013:41)
Kemudian N-Gain tersebut di interprestasikan dengan kriteria sebagai berikut:
Tabel 3.2
Klasifikasi Interprestasi N-Gain
Besar Presentase
Interprestasi
0,8 – 1,0
Tinggi
0,4 – 0,7
Sedang
g < 0,3
Rendah

Untuk mengetahui perbedaan tingkat hasil belajar pada peserta didik yang menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya pada pengukuran awal (pretest) dan pada pengukuran akhir (postest) di kelas kontrol pada mata pelajaran ekonomi akuntansi dengan menggunakan N-Gain. Peningkatan kompetensi yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran dihitung dengan rumus yaitu;
N-Gain =
Hake (dalam Alawiyah,2013:41)
Kemudian N-Gain tersebut di interprestasikan dengan kriteria sebagai berikut:
Tabel 3.3
Klasifikasi Interprestasi N-Gain
Besar Presentase
Interprestasi
0,8 – 1,0
Tinggi
0,4 – 0,7
Sedang
g < 0,3
Rendah
2.        Uji Validitas
Untuk mengetahui apakah tes yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak dan seharusnya diukur. Rumus yang digunakan untuk mengukur validitas yaitu:
(Sugiyono, 2009:228)
Keterangan:
rxy          = koefisien korelasi     
    = Jumlah skor item
       =  jumlah skor total (seluruh item)
n          = Jumlah Responden
Uji validitas ini dikenakan pada setiap item angket. Sehingga perhitungannya pun merupakan perhitungan setiap item. Selanjutnya untuk menentukan validitas dari tiap item pertanyaan di lakukan pengujian lanjutan yaitu uji t (uji signifikansi) yang berfungsi apabila peneliti ingin mencari makna hubungan variabel X terhadap Y, maka hasil korelasi (r) diuji dengan uji t dengan rumus :
thitung =
(Sugiyono, 2009:230)
Keterangan:
 thitung                   = Nilai thitung
r                       = Koefisien korelasi thitung
n                      = Jumlah responden
Uji validitas ini dilakukan pada setiap item pertanyaan angket dengan kriteria pengujian validitas adalah jika harga dari thitung > ttabel pada taraf kepercayaan 95 % (taraf signifikan 5 %) dan dk= n – 2, maka item soal tersebut dinyatakan valid. Sedangkan apabila dari thitung < ttabel taraf kepercayaan 95% (taraf signifikasi 5 %), maka tiap item pertanyaan angket tersebut tidak valid.
3.        Uji Reliabilitas
Suharsimi Arikunto (2006: 154) menyatakan “Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”.
Reliabilitas berkenaan dengan tingkat keajegan atau ketetapan hasil pengukuran (Nana Syaodih Sukmadinata, 2009). Kuesioner dikatakan reliabel jika dapat memberikan hasil relatif sama (ajeg) pada saat dilakukan pengukuran kembali pada obyek yang berlainan pada waktu yang berbeda atau memberikan hasil yang tetap. Uji reliabilitas dilakukan dengan rumus cronbach alpha sebagai berikut:
(Suharsimi Arikunto 2006:188)
Keterangan:
r11          = reliabilitas instrumen
k          = banyaknya butir pertanyaan
vt            = variansi total
p          = proporsi subjek yang mendapat skor 1
q          = proporsi subjek yang mendapat skor 0
y          = jumlah skor total
n          = jumlah responder
Hasilnya yang diperoleh yaitu r11 dibandingkan dengan nilai dari tabel r Product Moment. Jika r11 > rtabel maka instrumen tersebut reliabel, sebaliknya r11 < rtabel maka instrumen tersebut tidak reliabel.
Tabel 3.4
Interprestasi Nilai Reliabilitas
Besarnya Nilai r
Interpretasi
0,00 – 0,199
Sangat Rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 – 0,599
Sedang
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 1,000
Sangat Kuat
4.        T ingkat Kesukaran
TK =
Adalah suatu parameter untuk menyatakan bahwa item soal adalah sedang, mudah, dan sukar. Tingkat kesukaran dapat dihitung dengan rumus:


(Ngalim Purwanto, 2006:119)

Keterangan:
TK       = Tingkat Kesukaran
U         = Banyak peserta didik kelompok atas yang menjawab benar
L          = Banyak peserta didik kelompok bawah yang menjawab benar
T          = Jumlah peserta didik dari kelompok atas dan bawah
Untuk menentukan soal tersebut dikatakan baik atau tidak baik sehingga perlu direvisi, Ngalim Purwanto (2006:119) menyatakan bahwa untuk soal yang berbentuk pilihan ganda (Multiple Choice), untuk pilihan ganda dengan option 4 jika tingkat kesukarannya sama atau lebih kecil dari 0,24, dikategorikan soal yang sukar; sedangkan tingkat kesukarannya sama atau lebih besar dari 0,76 dikategorikan soal yang mudah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut




Tabel 3.6
Klasifikasi Nilai Tingkat Kesukaran
Rentang Nilai Tingkat Kesukaran
Klasifikasi
0.76 1,00
Mudah
0.25 0,75
Sedang
0,00 0,24
Sukar
5.        Uji Daya Pembeda
Uji Daya Pembeda Yang dimaksud dengan daya pembeda suatu tes ialah bagaimana kemampuan soal itu untuk membedakan peserta didik-peserta didik yang termasuk kelompok atas dengan peserta didik-peserta didik yang termasuk kelompok bawah. Daya pembeda suatu soal tes dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
DP =
(Ngalim Purwanto, 2006:120)

Keterangan :
DP
=
Indeks daya pembeda
U
=
Banyak peserta didik yang termasuk kelompok atas yang menjawab benar
L
=
Banyak peserta didik yang termasuk kelompok bawah yang menjawab benar
T
=
Jumlah peserta didik dari kelompok bawah dan atas

Menurut Ngalim Purwanto (2006:124), untuk menentukan apakah suatu soal perlu direvisi atau tidak, digunakan kriteria jika daya pembeda (DP) soal itu adalah 0 (nol) atau negative (minus), maka soal itu perlu direvisi/diperbaiki.

3.2.6    Rancangan Pengujian Hipotesis
Dalam penelitian ini penguji harus membuat rancangan pengujian hipotesis. Langkah – langkah rancangan pengujian hipotesis yang digunakan penulis adalah sebagai berikut:
Untuk mengetahui perbedaan tingkat hasil belajar pada peserta didik yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif make a match dan hasil belajar pada peserta didik yang menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya pada pengukuran akhir (postest) di kelas eksperimen dan pada pengukuran akhir (postest) di kelas kontrol pada mata pelajaran ekonomi akuntansi kelas X AK SMK N 1 Rancah yaitu dengan mencari nilai t-test adalah sebagai berikut:
a.         Membuat tabel persiapan  perhitungan uji t-test
Tabel 3.6
Tabel perhitungan uji t
N
X1
X2
0
1






 

















Keterangan:
n          = Sampel 
X1          = Nilai pretest kelas X AK 1
X2          = Nilai pretest kelas X AK 3
        = Nilai rata – rata kelas X AK 1
        = Nilai rata – rata kelas X AK 3
b.        Menentukan mean
1 =     
 



dan
2 =     
 

(Sudjana, 2005:67)
c.         Menentukan simpangan baku atau standar deviasi
S1 =                   dan                  S2 =     
(Sudjana, 2000:159)

d.        Menentukan nilai t hitung dengan rumus t-test
               
(Sugiyono, 2013:273)
Keterangan:
t           : t hitung
X1          : rata – rata hasil tes peserta didik pada kelas eksperimen
2        : rata – rata hasil tes peserta didik pada kelas kontrol
        : varians kelas eksperimen
        : varians kelas kontrol
        : banyaknya subyek sekelompok eksperimen
        : banyaknya subyek kelompok eksperimen
e.         Menentukan derajat kebebasan (dk)
dk = n1 + n2 - 2
 


(Sugiyono, 2013:273)
Dengan taraf kepercayaan 95% (taraf nyata α = 0,05 )
f.          Menentukan harga t tabel
Membandingkan thitung dengan ttabel langkah – langkahnya adalah sebagai berikut:

No comments:

Post a Comment