MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF
MELALUI
METODE BERMAIN KARTU HURUF BERGAMBAR Penelitian Tindakan Kelas di Kelompok A
Taman Kanak-Kanak Bakti Pertiwi
Desa Kaso Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis Tahun Ajaran
2015/2016
I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran pengenalan
huruf pada pendidikan anak usia dini termasuk pada bidang pengembangan bahasa
yaitu belajar membaca permulaan.
Pelajaran membaca permulaan yang selama ini dilaksanakan di
lembaga-lembaga pendidikan anak usia dini ( Kelompok Bermain, Taman Kanak-Kanak, Raudhatul
Athpal/ RA dan yang lainya) dirasakan menjadi beban yang sangat berat karena
selain tuntutan orang tua yang mengharapkan anaknya dapat membaca atau minimal
kemampuan anak dapat mengenal huruf, juga dengan pembelajaran bahasa dapat
menunjang aspek-aspek perkembangan lainya. Belajar membaca permulaan mempunyai fungsi dan peranan yang sangat
penting dalam membentuk kualitas peserta didik. Sehingga para peserta didik
diharapkan akan menjadi produk pendidikan yang berkualitas dan kompeten serta
siap memasuki pendidikan ketahap selanjutnya. Dalam pembelajaran mengenal huruf
di TK banyak kendala yang dihadapi oleh anak misalnya anak tidak mampu
mengenal, memahami, membaca lambang –
lambang huruf vokal maupun konsonan.
Kondisi ini dipicu
oleh guru yang menyampaikan materi pembelajaran kurang kreatif. Guru
menggunakan metode yang kurang tepat sehingga komunikasi antar subjek
pembelajaran bersifat satu arah. Materi pembelajaran disampaikan secara monoton
(tidak ada variasi) dengan alat dan media pembelajaran seadanya bahkan tanpa
media sama sekali. Padahal untuk mencapai tujuan pengajaran, guru harus mampu
mengorganisasikan semua komponen sedemikian rupa sehingga antara komponen yang
satu dengan yang lainnya dapat berinteraksi secara harmonis (Mansur Muslich,
2008 : 223)
Berdasarkan observasi awal/pra penelitian di TK
Bakti Pertiwi menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik pada bidang
pengembangan bahasa membaca permulaan / pengenalan huruf masih rendah. Hal ini
ditunjukkan dengan masih rendahnya kemampuan anak dalam bidang perkembangan
bahasa yaitu, kemampuan mengenal huruf
dibandingkan dengan bidang perkembangan
yang lainnya.
Semester satu Tahun Pelajaran
2015/2016 kemampuan yang dimilki anak dalam mengenal huruf masih rendah. Hanya
terdapat tiga orang dari sepuluh peserta didik
kelompok A di TK Bakti
Pertiwi yang memiliki kemampuan mengenal
huruf dengan baik, tujuh peserta didik dalam mengenal huruf masih kurang masih
salah dalam menyebutkan lambang huruf vokal dan konsonan.Yang menjadi faktor
penyebab adalah guru yang kurang kreatif dalam menyediakan media dan alat
peraga dalam proses pembelajaran yang sangat penting serta menunjang
tercapainya tujuan pembelajaran.
Sehubungan
dengan uraian tersebut diatas penulis
tertarik untuk melakukan penelitian tentang bagaimana meningkatkan kemampuan
anak dalam mengenal huruf melalui metode bermain kartu huruf bergambar.
Berdasarkan latar
belakang di atas, yang menjadi fokus penelitian
pada masalah penelitian tindakan kelas ini dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1.
Subjek penelitian
ini terfokus pada anak kelompok A di Taman Kanak-Kanak Bakti Pertiwi Desa Kaso
Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis sebanyak sepuluh anak.
2.
Penelitian ini
lebih terfokus untuk meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal huruf melalui
metode bermain kartu huruf bergambar..
3.
Meningkatkan
kemampuan anak dalam mengenal huruf melalui metode bermain kartu huruf
bergambar disesuaikan dengan usia anak empat sampai lima tahun (kelompok A)
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1.
Bagaimana
perencanaan proses meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal huruf dengan
menggunakan metode bermain kartu huruf
bergambar pada anak kelompok A di Taman
Kanak-Kanak Bakti Pertiwi Desa Kaso
Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis.
2.
Bagaimana
pelaksanaan aktivitas anak dalam meningkatkan kemampuan mengenal huruf menggunakan metode bermain
kartu bergambar?
3.
Apakah ada
peningkatan kemampuan anak dalam mengenal huruf setelah menggunakan metode
bermain kartu huruf bergambar pada anak
kelompok A di Taman Kanak-Kanak Bakti Pertiwi Desa Kaso Kecamatan Tambaksari
Kabupaten Ciamis
Manfaat Teoritis
1.
Penelitian menggunakan metode bermain kartu
huruf bergambar memberikan sebuah solusi
yang dapat menyelesaikan suatu masalah yang dihadapi dalam meningkatkan kemampuan mengenal huruf.
2.
Memberikan sumbang pemikiran peneliti kepada
TK Bakti Pertiwi Desa Kaso Kecamatan Tambaksari
Kabupaten Ciamis berkaitan dengan meningkatkan kemampuan mengenal
huruf melalui metode bermain kartu huruf
bergambar.
b. Manfaat Praktis
1.
Bagi Siswa
Siswa
dapat pengalaman langsung untuk mengembangkan kemampuan mengenal angka
menggunakan metode bermain kartu huruf bergambar yang menyenangkan.
2.
Bagi Guru
Penelitian
ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan membiasakan
diri menjadi guru yang reflektif, yang senantiasa berusaha meningkatkan
kualitas pembelajaran.
3.
Bagi Sekolah
Penelitian
ini bermanfaat untuk meningkatkan citra sebagai sekolah yang efektif, yang membimbing siswa menjadi insan
yang cerdas dan komperhensif. BAB II
II. Tinjauan
Pustaka
A. Kajian Teori
1. Perkembangan Bahasa Anak TK
Pembelajaran mengenal huruf merupakan bagian dari
pembelajaran aspek keaksaraan dalam bidang pengembangan bahasa. Bahasa adalah
merupakan alat komunikasi utama bagian seorang anak untuk mengungkapkan
berbagai keinginan maupun kebutuhannya. Anak-anak yang memiliki kemampuan
berbahasa yang baik umumnya memiliki kemampuan dalam mengungkapkan pemikiran,
perasaan, serta tindakan interaktif dengan lingkungan. Kemampuan berbahasa
tidak selalu ditunjukkan oleh kemampuan membaca saja, tetapi juga kemampuan
lain seperti penguasaan kosa kata, pemahaman, dan kemampuan berkomunikasi.
Depdiknas (2007:3).
Keterampilan berbahasa sangat erat kaitanya dengan
perkembangan kognitif dan kompetensi sosial anak. Menurut Howard,
Shaughnessy(at.al) dalam Jolongo (2007) dijelaskan bahwa anak yang belajar
berbicara dan berinteraksi dengan baik dengan orang lain cenderung lebih
berkembang dalam kemampuan keaksaraan dan belajar beragam pengalaman.Sebaliknya,
anak yang gagal dalam perkembangan keterampilan berbahasa sesuai usianya
memilki resiko dalam kehidupan sosialnya, bermasalah dalam keterampilan
membaca, dan kesulitan akademik lainya di sekolah.
Kegiatan membaca merupakan sebuah proses berpikir yang
harus dipelajari dan dilatih, karena tidak terjadi secara otomatis. Dalam
mengajarkan anak membaca, diperlukan bimbingan yang bersipat individual, waktu
yang tidak sedikit, dan kesabaran pendidik dalam memotivasi anak. Kesiapan
membaca dapat mengembangkan pemahaman anak tentang hubungan antara bahasa lisan
dan simbol-simbol tulisan. Dengan memiliki kesiapan membaca, anak dapat
meningkatkan kemampuanya dalam menggunakan kosa kata.
Kemampuan membaca permulaan merupakan bidang pengembangan
bahasa aspek keaksaraan, anak dapat mengenal huruf vokal dan konsonan.
2. Kemampuan
Anak Mengenal Huruf
Mengenal huruf adalah merupakan
kegiatan yang melibatkan unsur auditif (pendengaran) dan visual (pengamatan).
Kemampuan mengenal huruf dimulai ketika anak senang mengeksplorasi buku dengan
cara memegang atau membolak-balik buku. Depdiknas (2007:4)
Pendekatan
permainan mengenal huruf dalam pengembangan kemampuan mengenal huruf di TK,
terdapat beberapa pendekatan yang dilakukan
melalui berbagai bentuk permainan. Beberapa
pendekatan yang dimaksud diantaranya adalah metode sintesis, metode
global, dan metode whole-linguistic.
Metode
sintesis yang didasarkan pada teori asosiasi, memberikan suatu pengertian bahwa
suatu unsur (misalnya unsur huruf) akan bermakna apabila unsur tersebut
bertalian atau dihubungkan dengan unsur lain (huruf lain) sehingga membentuk
suatu arti. Depdiknas (2007:10) Unsur huruf tidak akan memiliki makna apa-apa
kalau tidak bergabung (sintesis) dengan unsur (huruf) lain, sehingga membentuk
suatu kata, kalimat atau cerita yang bermakna. Atas dasar itu, terdapat
permainan mengenal huruf dimulai dari unsur huruf. Permainan mengenal huruf dimulai dari unsur huruf.
Permainan mengenal huruf ini dilakukan dengan menggunakan bantuan gambar pada
setiap kali memperkenalkan huruf, misalnya huruf a disertai gambar ayam, angsa,
anggur, apel.
Untuk melaksanakan permainan
mengenal huruf, perlu diidentifikasi kemampuan
yang diharapkan. Kemampuan tersebut dipilih dan dikelompokkan agar
memudahkan guru mengidentifikasi berbagai
bentuk kemampuan yang mendasari perkembangan kemampuan mengenal huruf. Berbagai
kemampuan dalam program kegiatan belajar TK dapat disusun dan dikelompokkan
dalam permainan mengenal huruf dan menulis sebagai berikut:
1.
Permainan mengenal huruf meliputi
kemampuan mendengar, melihat dan memahami, berbicara dan membaca gambar.
a).
Kemampuan mendengar
b). Kemampuan melihat dan memahami
c). Kemampuan berbicara (berkomunikasi)
d). Membaca gambar
f. Manfaat Permainan Huruf
Berikut adalah beberapa manfaat dari
bermain huruf bagi anak :
1)
Permainan edukatif ini berguna mengajarkan huruf dengan cepat kepada anak.
2)
Selain dapat digunakan sebagai media belajar mengeja dan membaca, permainan
huruf juga dapat mengenalkan warna dan bentuk kepada anak. Sehingga, dapat
melatih kemampuan motorik halus yang diperolehnya saat anak menempelkan angka,
meraba, memegang dengan kelima jarinya.
3)
Melatih konsentrasi pada anak. Saat menyusun dan mengurutkan huruf,
anak dituntut fokus pada huruf atau
bentuk yang ada di depanya. Sehingga, huruf-huruf tersebut dapat tersusun
dengan tepat.
3. Kartu Huruf Sebagai Media Bermain Anak TK
Kartu huruf bergambar merupakan
media dalam pembelajaran mengenal huruf atau membaca permulaan dalam bahasa
Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima
pesan. Gerlach & Ely (dalam Arsyad, 1997:3) mengatakan bahwa media apabila
dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat anak
mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
Media
pembelajaran menurut Yusufhadi Miarso ( 2004 :458-460 didefinisikan segala
sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan, serta dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya
proses belajar yang disengaja, bertujuan dan terkendali. Sedangkan kegunaan
dari media pembelajaran ( Yusufhadi Miarso. 2004.: 458-460) adalah :
1.
Memberikan rangsangan kepada otak
siswa sehingga otak siswa dapat berfungsi optimal.
2.
Mengatasi keterbatasan pengalaman
yang dimiliki siswa.
3.
Melampaui batas ruang kelas.
4.
Memungkinkan adanya interaksi
langsung antara siswa dan lingkunganya.
5.
Menghasilkan keseragaman pengamatan.
6.
Memberikan pengalaman yang integral
/ menyeluruh dari sesuatu yang kongkrit maupun abstrak.
7.
Media memberikan kesempatan kepada
siswa untuk belajara mandiri pada tempat dan waktu serta kecepatan yang
ditentukan sendiri.
8.
Meningkatkan kemampuan keterbatasan
baru.
9.
Meningkatkan kemampuan ekspresi
siswa.
4. Bermain
Untuk Anak
Dunia anak – anak merupakan dunia
bermain tempat dimana mereka bertemu dan berkreatifitas. Walaupun mereka tidak
saling mengenal, mereka berkumpul bersama dan bermain. Melalui bermain mereka
akan saling mengenal dan berinteraksi dengan bahasa mereka.Melalui bermain
mereka juga akan belajar tentang kehidupan, melatih keberanian juga menumbuhkan
rasa kepercayaan diri, serta belajar menghargai teman sesamanya.
Anak belajar melalui bermain. Pada intinya
bermain adalah suatu kegiatan yang bersifat voluntir, spontan, terfokus pada
proses, memberi ganjaran secara intrinsik, menyenangkan, aktif dan fleksibel,
M. Solehuddin (dalam Masitoh 2005:6.9). Hampir senada dengan pendapat
Solehuddin, Sue Dockett & Marilyn Fleer (dalam Masitoh 2005:6.9),
mengemukakan bahwa bermain bagi anak usia dini memiliki karakteristik simbolik,
bermakna, aktif, menyenangkan, suka rela atau voluntir, episodic, dan
ditentukan aturan.
Karakteristik Bermain menurut Edrika
(2008:2) Bermain terjadi secara sukarela artinya motivasi bermain terjadi dari
anak sendiri, anak yang memilih bermain dan mereka tidak bisa dipaksa bermain.
1.
Menyenangkan artinya anak selalu bertindak aktif dalam kegiatan bermain.
2. Kegiatan
bermain yang dilaksanakan untuk kepentingan kegiatan
itu sendiri.
Mengembangkan
kemampuan nalar, karena melalui permainan serta alat-alat permainan, anak-anak
belajar mengerti dan memahami suatu gejala tertentu.
1.
Ketika bermain, anak menggunakan
pengalaman ketika berinteraksi langsung dengan lingkungan di sekitar mereka
sehingga dapat mengeksplorasi dunianya.
2.
Anak belajar membuat peraturan dan
mengontrol perilaku ketika bermain.
3.
Menyediakan kesempatan untuk berhadapan dan menyelesaikan masalah.
4.
Menyediakan kesempatan untuk berhadapan dan menyelesaikan masalah.
5.
Membantu anak mengekspresikan
pikiran dan perkataan.
6.
Sarana penyaluran energi yang
positif.
Permainan kartu huruf termasuk pada
katagori bermain fasif merupakan aktifitas bermain anak yang biasanya dilakukan
sendiri dalam mencari kepuasan dan kesenangan sendiri dalam aktivitas bermain,
tanpa harus menggunakan tenaga atau kekuatan fisik. Bermain fasif juga terdapat
manfaat yang tidak kalah pentingnya dengan bermain aktif, serta dapat menunjang
pada perkembangan kejiwaan dan intelegensi serta EQ ( Emotional Quation ) anak-anak. Beberapa aktifitas bermain fasif
adalah sebagai berikut :
a.
Membaca
Membaca merupakan salah satu
kegiatan bermain fasif yang secara psikologis mempunyai manfaat positif bagi
anak-anak. Dengan membaca anak akan lebih percaya diri, akan mendapatkan
pengetahuan baru, dan biasanya anak akan lebih mandir, tidak menggantungkan
diri pada orang lain untuk memperoleh hiburan atau kesenangan dan mengembangkan
potensi atau minat yang ada pada dirinya, sehingga mampu meningkatkan
perkembangan kepribadian anak dikemudian hari, serta mendorong kreatifitas
anak. Dengan membaca pula, anak akan mendapat pemahaman terhadap masalah
pribadi mereka dan mampu memecahkan masalah yang mereka hadapi.
5. Bermain
Kartu Huruf Bergambar
Kartu huruf bergambar adalah
merupakan media dalam permainan menemukan kata. Anak diajak bermain dengan
menyusun huruf-huruf menjadi sebuah kata sesuai dengan gambar yang melambangkanya
atau berdasarkan teka-teki atau soal-soal yang dibuat oleh guru. Titik berat
latihan menyusun huruf ini adalah keterampilan mengeja suatu kata (Rose and
Roe, 1990:8). Kartu huruf bergambar dapat juga diartikan media yang dibuat oleh
yang dibuat oleh pabrik atau buatan sendiri sesuai kreatifitas guru berbentuk
potongan yang berisikan gambaran atau tulisan dan bersifat menyampaikan
komunikasi atau stimulus pembelajaran kepada
anak. Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa yang dimaksud kartu
huruf bergambar adalah media pembelajaran visual yang merupakan alat permainan
untuk mengembangkan aspek kognitif, psikomotor dan melatih ketrampilan
berbahasa serta dapat memberikan situasi belajar
yang sangat dan menyenangkan.
a.
Kelebihan Kartu Huruf Bergambar
Dalam
pembelajaran membaca teknik menurut Mackey (dalam Rofi’uddin, 2003:44) guru
dapat menggunakan strategi permainan membaca, misalnya cocokan kartu, ucapkan
kata itu, temukan kata itu, kontes ucapan, temukan kalimat itu, baca dan
berbuat. Kelebihan kartu huruf antara lain :
1.
Selain permainan yang bersifat
menyenangkan tetapi juga untuk belajar ketrampilan berbahasa tertentu, misalnya
menyimak, berbicara, membaca dan menulis.
2.
Dapat membantu dan meningkatkan daya
imajinasi anak melalui proses belajar yang
disesuaikan dengan kebutuhan perkembangan anak.
3.
Membantu guru menginterpretasikan
dan mengembangkan kurikulum menjadi bentuk pelajaran yang menarik.
4.
Dalam pelajaran akan memberikan rasa
yang menyenangkan dalam proses belajar
sehingga akan belajar seolah-olah proses belajar anak dilakukan tanpa adanya
keterpaksaan, tetapi justru belajar dengan rasa keharmonisan.
Dengan
bermain kartu huruf bergambar, anak dapat berbuat agak santai. Sel-sel otak
anak dapat berkembang akhirnya anak dapat menyerap informasi dan memperoleh kesan yang mendalam terhadap
materi pelajaran, materi pelajaran tersebut dapat disimpan terus dalam ingatan
jangka panjang. Dari beberapa keunggulan kartu huruf bergambar dapat diketahui
bahwa kartu huruf dapat membantu memperjelas pesan yang disampaikan dengan
kelebihannya menarik indra dan minat.
B.
Model Tindakan
Sebagaimana diketahui bahwa banyak berbagai macam metode penelitan tindakan kelas yang
dapat digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran
dengan mempunyai kelebihan dan kelemahan dari metode tersebut. Peneliti melakukan penelitian dalam
upaya meningkatkan kemampuan mengenal huruf melalui metode bermain kartu huruf
bergambar menggunakan metode penelitian tindakan kelas Lewin menurut Eliot.
Penelitian yang
dilakukan terdiri dari dua siklus, kegiatan dari setiap siklus terdiri dari
tiga kegiatan pokok yaitu perencanaan (plan),
tindakan pelaksanaan (action),
observasi (observation), dan refleksi (refletive).
PTK menurut Eliot dimulai dengan
identifikasi masalah yang terjadi di kelas, artinya guru harus mengetahui
tentang apa yang terjadi dikelasnya. Setelah masalah teridentifikasi, maka
penelitian berikutnya dilakukan dengan pemeriksaan di kelas dan guru sebagai
peneliti biasanya dapat merasakan langsung atau dapat teramati secara langsung.
Model Penelitian Tindakan
Kelas menurut Kemmis & McTaggart penelitian terdiri dari perencanaan
(plan), pelaksanaan (act), pengamatan (observer), dan refpleksi (reflekct) .
Penelitian Tindakan Kelas model Kemmis & McTaggart melaksanakan penelitian
tiap siklus minimal terdiri dari tiga pertemuan tatap muka, apabila
penelitianya tiga siklus secara keseluruhan
penelitian akan terdiri dari
sekitar sembilan pertemuan tatap.muka. Model Penelitian meurut Kemmis
& McTaggart ini akan memerlukan waktu yang lama sehingga pelaksanaanya
tidak berlangsung secara efisien.
Model Penelitian Tindakan
Kelas oleh Hopkins ( Wiraatmadja, 2007,168-170) dengan tahapan, perencanaan
(plan), pelaksanaan tindakan ( acting ), pengamatan (observing), merefleksikan
( reflekcsing ).
Ciri dari Model
Penelitian Kelas menurut Hopkins ( Wiraatmadja), yaitu dalam setiap siklus
terdiri dari beberapa tidakan atau tahapan tindakan yang terperinci. Model ini
diterapkan supaya terdapat kelancaran yang lebih tinggi antara tahap-tahap
didalam pelaksanaan aksi atau proses belajar mengajar.Untuk pelaksanaan
tindakan jumlah siklus sangat tergantung pada permasalahan yang perlu
diselesaikan.
Berbagai model penelitian
tindakan kelas yang diuraikan diatas terdapat kelebihan dan kelemahanya, oleh
sebab itu dapat memilih model penelitian tindakan kelas apa yang akan digunakan
sesuai dengan kebutuhan dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi di kelas
sehingga tujuan perbaikan akan berhasil dengan baik mencapai peningkatan yang
memuaskan.
III. Metodologi Penelitian
A. Tujuan,Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk
mendeskripsikan langkah-langkah meningkatkan kemampuan anak
mengenal huruf menggunakan metode bermain kartu huruf bergambar pada
anak kelompok A di Taman Kanak-Kanak Bakti Pertiwi Desa Kaso Kecamatan
Tambaksari Kabupaten Ciamis.
b. Untuk
mengetahui hasil peningkatan kemampuan
anak dalam mengenal huruf menggunakan metode bermain kartu huruf bergambar pada
anak kelompok A di Taman Kanak-Kanak Bakti Pertiwi Desa Kaso Kecamatan
Tambaksari Kabupaten Ciamis.
2. Tempat Penelitian.
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan
pada anak kelompok A di TK Bakti Pertiwi Desa Kaso Kecamatan Tambaksari Kabupaten
Ciamis, waktu pelaksanaan semester dua
tahun ajaran 2015-2016
Yang diteliti dalam
pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini
adalah :
a.
Anak didik, yaitu
kemampuan mengenal huruf yang dimiliki anak dan partisipasi anak dalam proses
pembelajaran melalui metode bermain kartu huruf bergambar pada proses
pembelajaran yang disesuaikan pada tema saat pembelajaran tersebut.
b.
Guru yaitu
kemampuan guru dalam mengembangkan metode bermain kartu huruf bergambar untuk
meningkatkan kemampuan mengenal huruf pada anak
dalam proses pembelajaran yang
menyenangkan.
3. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada anak kelompok A di TK Bakti Pertiwi Desa Kaso Kecamatan
Tambaksari Kabupaten Ciamis Semester dua tahun ajaran 2015-2016 yang terdiri
dari sepuluh anak
B. Metode
Penelitian
Berdasarkan permasalahan
yang telah dirumuskan sebelumnya, secara umum penelitian ini bertujuan untuk
memperoleh gambaran tentang penerapan metode bermain kartu huruf, dalam
mengembangkan kemampuan mengenal huruf pada anak TK. Pendekatan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif untuk mengetahui kondisi dan
temuan-temuan yang ada dilapangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah penelitian tindakan yang berasal dari bahasa action research. Menurut Sukardi (2003;2010) penelitian tindakan
adalah cara suatu kelompok atau seseorang dalam mengorganisasi suatu kondisi
sehingga mereka dapat mempelajari pengalaman mereka dan membuat pengalaman
mereka dapat diakses oleh orang lain. Penelitian tindakan merupakan
pengembangan penelitian terpakai atau applied
research, dalam hal ini peneliti bersifat sebagai:
1.
Pemeran aktif
kegiatan pokok;
2.
Agen perubahan;
3.
Subjek atau objek
yang diteliti memperoleh manfaat dari hasil tindakan yang diberikan secara
terencana oleh peneliti.
Penelitian
yang dilakukan terdiri dari dua siklus, kegiatan dari setiap siklus terdiri
dari tiga kegiatan pokok yaitu perencanaan (plan),
tindakan pelaksanaan (action),
observasi (observation), dan refleksi (refletive). Langkah-langkah PTK yang
digunakan diadaptasi dari alur PTK menggunakan model Lewin menurut Elliot.
C. Rancangan Tindakan
Data awal dari
hasil observasi dilanjutkan dengan pembuatan rancangan tahapan pembelajaran
yang tercantum dalam skenario pembelajaran dalam dua siklus tersebut serta penyediaan
media yang akan digunakan sebagai pelaksanaan tindakan di TK Bakti Pertiwi pada
anak kelompok A. Tahapan rancangan pembelajaran dengan penerapan tindakan yang dilaksanakan
dibagi menjadi dua siklus tersebut adalah sebagai berikut:
a.
Perencanaan ( planning)
Perencanaan
pembelajaran yang akan dilakukan dalam penelitian diatas antara lain :
1.
Menentukan kelas
dan waktu penelitian.
2.
Mendiskusikan dan
menyusun pedoman untuk melakukan aktivitas pembelajaran bermain kartu huruf
bergambar.
3.
Membuat skenario rencana
pembelajaran mengenal huruf melalui kegiatan bermain kartu huruf bergambar yang
dibuat untu setiap siklus, tahapan tersebut yaitu :
a. Tahapan anak mengenal huruf vokal dan
konsonan
b. Tahapan anak dapat menyebutkan huruf awal
c. Tahapan membaca gambar
d.Tahapan menyusun kartu huruf sesuai dengan
gambar yang melambangkanya
b.
Pelaksanaan
Tindakan.
Pelaksanaan
tindakan tahap dimana guru memberikan tindakan pada anak dan memantau dalam
proses pelaksanaan tindakan kemudian diikuti dengan refleksi yaitu tes
kemampuan mengenal huruf bergambar. Pada tahap ini peneliti memberikan
pembelajaran mengenal huruf dengan kegiatan bermain kartu huruf bergambar
sesuai dengan tema.
c.
Pengamatan ( Observing)
Tahap dilakukan perekaman data yang meliputi
proses dan hasil dari pelaksanaan kegiatan. Tujuan dilaksanakanya pengamatan
ini adalah untuk mengumpulkan data hasil tindakan agar dapat dievaluasi dan
dijadikan landasan dalam melakukan refleksi.
d. Merefleksikan
( reflecting )
Tahap ini
dilakukan refleksi dengan analisis data mengenai proses masalah dan hambatan
yang dijumpai sehingga dapat diketahui apakah tindakan yang dilaksanakan telah
mencapai tujuan atau belum. Jika belum tercapai maka peneliti segera menyusun
rencana selanjutnya.
D.
Desain dan Prosedur Tindakan
Penelitian
dan tindakan kelas dilaksanakan dengan dua
siklus, tiap-tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan
partisipasi dan kompetensi yang dicapai berdasarkan perencanaan yang telah
didesain sebelumnya.
Agar
pelaksanaan tindakan dapat tepat sasaran, maka tindakan tersebut perlu
direncanakan sebelumnya. Menurut Kasihani/Kabolah tindakan tersebut adalah
sebagai berikut :
a.
Penetapan Kriteria
Keberhasilan Tindakan.
Hasil
intervensi yang diharapkan dari penelitian tindakan penelitian yang dilakukan
ini adalah meningkatkan kemampuan anak mengenal huruf dalam pembelajaran pra
membaca / membaca permulaan.Secara keseluruhan keberhasilan tindakan tersebut
dilihat dari adanya peningkatan kemampuan yang diperoleh dari hasil observasi
waktu pelaksanaan tindakan penelitian.Dengan peningkatan 60 % kemampuan
mengenal huruf yang dimiliki anak dari rata-rata sebelum penelitian.
b.
Penetapan Jenis
Tindakan
Penetapan
jenis tindakan apa yang dilakukan harus mengacu kepada kajian teori yang telah
diajukan, kemampuan guru untuk melaksanakan, kondisi siswa, ketersediaan
sarana, iklim belajar dikelas dan iklim sekolah pada umumnya.
c.
Penetapan Teknik
Pengumpulan Data
Alat
pengumpulan data termasuk salah satu hal yang direncanakan. Ketepatan
penggunaan alat pengumpul data yang diperolehnya. Alat tersebut akan digunakan
untuk mengamati dan mencatat semua informasi yang terjadi selama tindakan
berlangsung. Kareana pengumpulan data dalam PTK banyak berkaitan dengan angket
dan observasi, maka pedoman observasi seperti daftar cek, rating scale dan
sejenisnya, perlu dipersiapkan sebelum penelitian dilaksanakan.
Data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data tindakan berupa hasil observasi
kemampuan anak mengenal huruf menggunakan kartu huruf bergambar saat kegiatan
berlangsung.
d.
Penetapan Teknik
Analisis Data
Teknik
analisis data apa yang digunakan sangat ditentukan oleh macam data yang telah
dikumpulkan. Apabila data yang terkumpul merupakan data kualitatif, maka perlu
disiapkan teknik analisis kualitatif. Apabila data yang terkumpul data
kuantitatif, maka perlu dipersiapkan teknik analisis tersebut. Berkaitan teknis
analisis data kuantitatif, menurut Soli Abimanyu (Sujati,2000:4) mengemukakan
adanya tiga langkah penting dalam menganalisis data, yaitu reduksi data,
display data, dan vervikasi. Reduksi data berkaitan dengan proses
seleksi-seleksi dan memfokuskan data. Display data adalah memadukan berbagai
informasi secara terorganisasi yang memungkinkan penelitian untuk mengambil
keputusan dan tindakan berikutnya. Kesimpulan dan verifikasi dapat dicapai
apabila apabila peneliti mampu memberi makna terhadap data, menghubungkan
antara penomena yang satu dengan yang lain sehingga nampak adanya hubungan
kausal antara berbagai fenomena.
Mengacu
dari pendapat di atas data yang digunakan pada penelitian tindakan ini adalah
dalam bentuk data kualitatif, yaitu data mengenai kemampuan anak mengenal huruf
dengan data pelaksanaan bermain kartu huruf bergambar. Analisis ini dilakukan
dalam setiap siklus dengan pengolahan data mentah dan uji hipotesis tindakan
Teknik analisis data yang digunakan bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian
tindakan menggunakan kegiatan bermain kartu huruf bergambar terhadap
peningkatan kemampuan anak mengenal huruf.
Adapun operasional rencana tindakan dalam
PTK ini dijabarkan sebagai berikut :
1.
Siklus
I
a.
Perencanaan
Tindakan
Penelitian dilakukan pada anak kelompok A
di TK Bakti Pertiwi Desa Kaso Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis yang
berjumlah sepuluh anak. Metode yang diambil dalam penerapan pembelajaran yaitu
meningkatkan kemampuan mengenal huruf
pada anak melalui metode bermain karu huruf dengan tema tanaman.
b.
Pelaksanaan
Tindakan dan Observasi
Dalam
tahap ini dilakukan pengamatan/observasi terhadap pelaksanaan tindakan kelas
dengan menggunakan lembar pengamatan yang telah disiapkan. Kriteria
keberhasilan tindakan adalah anak mampu menyusun kartu huruf membuat sebuah
kata dan mampu menyebutkan lambang – lambang huruf sehingga anak memiliki
kemampuan mengenal huruf (pra membaca) dengan mempunyai kemampuan bintang empat/ berkembang sudah
baik (BSB).
c.
Evaluasi dan Refleksi
Tahapan refleksi pada siklus satu
merupakan kegiatan untuk mengemukakan apa yang sudah dilakukan. Kegiatan
mengevaluasi, analisis, penjelasan, penyimpulan, dan identifikasi tindak lanjut
dalam perencanaan siklus selanjutnya.
Berdasarkan
hasil penelitian ini dapat mengetahui titik kelemahan maupun kelebihan sehingga
dapat menentukan upaya perbaikan pada
siklus berikutnya.
2. Siklus II
a.
Perencanaan
b.
Pelaksanaan
Tindakan dan Observasi
1. Evaluasi dan Refleksi
Tahapan refleksi pada siklus dua
merupakan kegiatan untuk mengemukakan apa yang sudah dilakukan. Kegiatan
mengevaluasi, analisis, penjelasan, penyimpulan, dan identifikasi tindak lanjut
dalam perencanaan siklus selanjutnya.
Melalui
hasil penelitian ini dapat mengetahui perkembangan kemampuan mengenal huruf
yang dimiliki anak sehingga dapat
menentukan perlu tidaknya upaya
perbaikan pada siklus berikutnya.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat mengetahui peningkatan kemampuan mengenal huruf melalui metode bermain kartu huruf bergambar
yang dimiliki anak, apakah ada
peningkatan setelah dilakukan tindakan siklus dua. Alat yang digunakan dalam
kegiatan refleksi adalah alat instrumen
penelitian. Penulis bersama supervisor melaksanakan kegiatan refleksi
dengan sumber informasi berasal dari data-data berupa lembar observasi dan
wawancara. Data-data tersebut dianalisis dengan teknik deskripsi, antara lain
rata-rata, persentase dan sebagainya.
E. Kriteria Keberhasilan Tindakan
Hasil intervensi yang diharapkan dari penelitian tindakan penelitian
yang dilakukan ini adalah meningkatkan kemampuan anak mengenal huruf dalam
pembelajaran pra membaca/membaca permulaan.Secara keseluruhan keberhasilan
tindakan tersebut dilihat dari adanya peningkatan kemampuan yang diperoleh dari
hasil observasi waktu pelaksanaan tindakan penelitian.Dengan peningkatan 60 %
kemampuan mengenal huruf yang dimiliki anak dari rata-rata sebelum penelitian.
F. Sumber Data
Data dilengkapi
proses dan hasil yang dicapai, maka
peneliti menggunakan tekhnik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan
dokumentasi.
a.
Observasi
Observasi yang digunakan adalah observasi partisipan. Teknik ini
dilakukan karena peneliti turut ambil bagian atau berada dalam keadaan objek
yang di observasi, sambil melakukan pengamatan peneliti ikut melakukan apa yang
dikerjakan oleh sumber data. Dengan observasi partisipan ini maka diperoleh
data yang lengkap sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap pelaku.
b.
Wawancara
Wawancara digunakan untuk memperoleh data yang lebih rinci dan untuk
melengkapi data hasil observasi berkaitan dengan program peningkatan kemampuan
sosial emosional anak selama ini, hambatan yang dialami dan upaya yang sudah
dilaksanakan oleh guru. Wawancara dengan kepala TK berkaitan dengan keberadaan
TK dan program kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru.
c.
Catatan lapangan
Catatan lapangan merupakan kegiatan mencatat berbagai hasil temuan yang
sengaja dilihat di dengar, dialami dan diperkirakan yang dirasa penting untuk
dokumentasi dalam rangka pengumpulan data hasil penelitian. Catatan lapangan
ini berguna dalam menemukan pengetahuan serta teori yang didukung oleh data
kongkrit. Dari catatan lapangan diperoleh data deskrifsi yang menggambarkan
sebuah kejadian dalam proses pembelajaran secara umum, interaksi antar guru
dengan siswa aktivitas dan sikap anak selama kegiatan bermain kartu huruf
bergambar dalam upaya meningkatkan kemampuan anak mengenal huruf. Dalam
kegiatan ini segala hasil temuan lalu didiskusikan dan disimpulkan oleh
peneliti dengan guru setelah pembelajaran berakhir.
d.
Dokumentasi
Dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan berupa
dokumen tertulis dan foto.
G.
Tekhnik Pengumpulan Data
1.
Definisi Konseptual
Kartu huruf adalah merupakan
media dalam permainan menemukan kata. Anak diajak bermain dengan menyusun
huruf-huruf menjadi sebuah kata yang berdasarkan teka-teki atau soal-soal yang
dibuat oleh guru. Titik berat latihan menyusun huruf ini adalah keterampilan
mengeja suatu kata (Rose and Roe, 1990:8). Kartu huruf dapat juga diartikan
media yang dibuat oleh yang dibuat oleh pabrik atau buatan sendiri sesuai
kreatifitas guru berbentuk potongan yang berisikan gambaran atau tulisan dan
bersifat menyampaikan komunikasi atau stimulus pembelajaran kepada anak. Berdasarkan uraian di atas,
dapat dikatakan bahwa yang dimaksud kartu huruf adalah media pembelajaran
visual yang merupakan alat permainan untuk mengembangkan aspek kognitif,
psikomotor dan melatih ketrampilan berbahasa serta dapat memberikan situasi belajar yang sangat menyenangkan.
2.
Definisi Operasional
Melaksanakan kegiatan bermain kartu
huruf bergambar terlebih dahulu harus mengidentifikasi kemampuan yang
diharapkan. Kemampuan tersebut
dipilih dan dikelompokkan agar memudahkan guru mengidentifikasi berbagai bentuk kemampuan yang mendasari
perkembangan kemampuan mengenal huruf. Berbagai kemampuan dalam program
kegiatan belajar TK dapat disusun dan dikelompokkan dalam permainan mengenal
huruf seperti: permainan mengenal huruf meliputi kemampuan mendengar, membaca
gambar, kemampuan melihat dan memahami, kemampuan berbicara
(berkomunikasi).
Bermain
kartu huruf bergambar sangat menunjang bagi perkembangan anak dalam memiliki
kemampuan mengenal huruf untuk persiapan membaca permulaan/pra membaca. Bermain
kartu huruf berguna mengajarkan huruf dengan cepat pada anak, selain dapat
digunakan sebagai media belajar mengeja dan membaca, permainan huruf juga dapat
mengenalkan warna dan bentuk kepada anak. Sehingga, dapat melatih kemampuan
motorik halus yang diperolehnya saat anak menempelkan huruf, meraba, memegang
dengan kelima jarinya.Melatih konsentrasi pada anak. Saat menyusun dan
mengurutkan huruf, anak dituntut fokus
pada huruf atau bentuk yang ada di depanya. Sehingga, huruf-huruf tersebut
dapat tersusun dengan tepat.
3.
Kisi –Kisi Instrumen
Hambatan perkembangan mengenal huruf
yang dialami anak dapat diberikan tindakan lebih lanjut agar dapat di
antisipasi dan untuk mengumpulkan data mengenai kemampuan mengenal huruf yang
dimiliki anak sebelum dan sesudah dilakukan tindakan sehingga dapat diketahui
perkembangan yang dicapai anak, maka diperlukan instrumen penelitian yang tepat
agar masalah yang diteliti terefleksi dengan baik. Instrumen penelitian ini
dibuat dengan menggunakan skala pengukuran yang bertujuan untuk mendapatkan
nilai variable hasil yang lebih tepat, jelas, efisien, dan komunikatif dalam
bentuk centang/cheklist (˅).
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembaran pedoman observasi,
baik proses dan hasil tindakan, lembar tes kemampuan mengenal huruf untuk
perkembangan anak dalam membaca permulaan, lembar wawancara, dokumentasi
proses dan hasil karya anak. Untuk
mengetahui berhasil tidaknya dalam suatu proses belajar mengajar dilakukan tes
praktek. Tes praktek dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan anak
mengenal huruf melalui kegiatan bermain kartu huruf bergambar. Untuk melihat
berhasil atau tidaknya suatu pembelajaran diadakan evaluasi akhir dan
pencatatan selama kegiatan berlangsung.
Siklus
“plan-act-observe-reflect” akan berlangsung terus sampai kriteria keberhasilanya
tercapai yaitu skor rata-rata kelas yang mendapat bintang empat (BSB) mencapai
60%. Walaupun penelitian telah berlangsung sebanyak dua siklus, akan terus dilanjutkan selama belum tercapai.
4.
Jenis Instrumen
Instrumen yang digunakan untuk mengamati pelaksanaan proses dan hasil
pembelajaran kemampuan mengenal huruf dalam penelitian ini antara lain:
a. Pedoman
Observasi
1.
Lembar Observasi
pada Tindakan
Lembar pedoman observasi digunakan untuk melihat aspek mengenal huruf
dalam proses dan hasil kegiatan bermain kartu huruf bergambar yang mencakup
aspek antusias dalam mengikuti kegiatan, mengenal huruf vokal dan konsonan,
menyebutkan huruf awal, membaca gambar, menyusun huruf menjadi kata atau
kalimat sederhana. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus yang terdiri dari beberapa
item. Penilaian proses dan hasil terdapat pada pedoman observasi penilaian.
1.
Lembar Tes Kemampuan Anak Mengenal Huruf
Lembar tes kemampuan anak mengenal huruf adalah alat yang digunakan kisi-kisi kemampuan
mengenal huruf anak usia dini dalam penelitian ini terdapat empat item dengan
melihat pada bidang kemampuan mengenal huruf anak usia dini kelompok B pada
kurikulum Peraturan Mentri No.58 dan disesuaikan dengan perkembangan bahasa
anak Depdiknas (2007). Lembar Wawancara
Lembar wawancara merupakan alat berupa
pertanyaan pertanyaan yang berlangsung secara lisan dua orang atau lebih
bertatap muka, mendengarkan secara langsung informasi atau keterangan yang dianggap
dapat memberikan penjelasan mengenai pembelajaran bermain kartu huruf bergambar
yang dilakukan di TK. Dalam penelitian ini yang diwawancarai yaitu guru kelas.
b. Dokumentasi digunakan untuk mencatat
peristiwa yang terjadi di lapangan baik
dalam bentuk tulisan berupa catatan lapangan setiap siklus.
5.
Validasi Instrumen
Proses analisis data yang
dilakukan pada tindakan kelas ini berlangsung dari awal penelitian yaitu dari
observasi, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, sampai refleksi terhadap
tindakan. Kegiatan tindakan dilakukan secara berulang untuk memperoleh data
guna dianalisis. Setelah data terkumpul maka dianalisis berdasarkan studi
literature dengan menggunakan deskriftif kualitatif. Sedangkan data kuantitatif
menggunakan metode statistik dijelaskan melalui tabel data kemudian
diprosentasikan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan kemampuan anak
mengenal huruf melalui kegiatan bermain
kartu huruf bergambar.
H.
Keabsahan Data
1.
Telaah Model Tindakan
Kriteria tekhnik pemeriksaan keterpercayaan (trustworthiness) studi yang digunakan dalam penelitian tindakan ini
adalah credibility (kepercayaan), transferability
(keteralihan), dependability
(kebergantungan), compirmability (kepastian). Penerapan kepercayaan berfungsi
melaksanakan inkuiri sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaan penemuanya
dapat dicapai dan dapat dipertunjukan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan
dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang
diteliti.
Tekhnik pemeriksaan keabsahan data
penelitian ditempuh dengan memperpanjang waktu keikut sertaan, melakukan
pengamatan secara terus menerus, melakukan tanya jawab dengan teman sejawat,
membuat bukti-bukti terstruktur,atau koheren, membuat referensi yang memadai,
dan menerapkan tekhnik triangulasi yang terdiri dari peneliti, dan kolaborator
dengan menggunakan data berupa lembar pedoman observasi, dan lembar kerja yang
dilakukan anak.
Transferbility
(keteralihan) merupakan keabsahan hasil penelitian terhadap kelompok yang
diteliti.Tekhnik pemeriksaan keabsahan data penelitian dilakukan dengan
mengoleksi deskripsi data secara detail dan mengembangkan secara detail data
setiap konteks yang diteliti.
Dependability (kebergantungan) berkenaan
dengan keseimbangan data penelitian tekhnik pemeriksaan keabsahan data
dilakukan dengan metode yang overlaving yang sama artinya dengan proses
triangulasi dan mengadakan jejak audit.
Confirmability
(kepastian) berkenaan dengan kenetralan dan objektivitas data penelitian yang
dikumpulkan.Tekhnik keabsahan data dilakukan dengan triangulasi dan membuat
refleksi.Setelah melaksanakan tindakan, peneliti dan kolaborator merefleksi
pemberian tindakan yang telah dilakukan dan memeriksa peningkatan kemampuan
anak mengenal huruf melalui metode bermain kartu huruf bergambar berdasarkan
lembar observasi dan hasil kegiatan anak.
2. Validitas
Data
Validitas data
adalah kegiatan yang digunakan untuk memperjelas dan memperkuat data yang di
analisis. Untuk memperoleh data yang valid maka gambaran dengan peningkatan
kemampuan anak mengenal huruf maka dideskrifsikan, grafik kemudian ditarik
kesimpulan yang objektif. Data diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan
catatan lapangan. Dalam penelitian ini validitas data menggunakan tekhnik
Hopkins ( Wiraatmadja, 2007, 168-170) antara lain :
1.
Member
check yaitu dalam hal ini diperoleh dan dikompirmasikan
melalui diskusi dengan guru TK kelas B setiap akhir pelaksanaan tindakan .
2.
Expert
opinion yaitu mengkonsultasikan hasil temuan peneliti kepada
pembimbing untuk memperoleh arahan terhadap masalah - masalah penelitian
perbaikan dan masukan sehingga dapat dipertanggungjawabkan serta dapat
meningkatkan derajat kepercayaan penelitian.
3.
Tahap-Tahap Penelitian
Tahapan dalam penelitian
ini terdiri dari :
a. Tahap Studi Pendahuluan
Tahap ini disebut tahap orientasi dan
memperoleh gambaran umum, Peneliti dengan bekal pengetahuan dasar, mencari
informasi sebagai pengamatan awal untuk mengetahui kemampuan anak mengenal
huruf di TK untuk kemudian merancang
tindakan yang dijadikan salah satu alternativ pemecahan masalah.Berdasarkan
hasil pengamatan awal bahwa di TK Bakti Pertiwi terdapat kelompok anak-anak
yang memiliki kemampuan mengenal huruf vokal/konsonan, kemampuan membaca
gambar, kemampuan mendengar, melihat dan
memahami, kemampuan menyusun huruf menjadi sebuah kata atau kalimat sederhana,
kemampuan berbicara (berkomunikasi) masih rendah.
b. Tahap Pelaporan Data
Tahap ini adalah pelaporan hasil
penelitian selama observasi sebagai-temuan-temuan penelitian di lapangan. Data
tersebut kemudian ditarik kesimpulan untuk mengetahui apakah dengan kegiatan
bermain kartu huruf bergambar dapat meningkatkan kemampuan anak mengenal huruf
dalam pembelajaran membaca permulaan sehingga mengalami perubahan kearah yang
lebih baik.
Tim kolaborasi
penelitian adalah teman sejawat guru kelas TK Bakti Pertiwi Desa Kaso Kecamatan
Tambaksari. Proses kolaborasi dilakukan pada saat penulisan proposal penelitian
mengembangkan perangkat-perangkat pembelajaran. Pada saat-saat tertentu,
kolaborator ikut masuk kelas untuk membantu mengamati pelaksanaan pembelajaran
dengan menggunakan metode, bermain kartu huruf bergambar sebagai variable bebas
atau tindakan dalam PTK, dan pada akhir pembelajaran diadakan diskusi singkat.
Pada akhir minggu pertemuan kolaborasi kembali dilakukan untuk menganalisis
keberhasilan dan kegagalan penelitian dalam satu minggu, dan merencanakan
tindakan untuk minggu berikutnya.
Fungsi kolaborator/observer memberikan
penilaian terhadap pelaksanaan pembelajaran dan mengobservasi hasil belajar,
penilaian, analisis data, evaluasi dan merefleksi, serta menyusun laporan hasil
penelitian tindakan kelas
IV. Hasil Penelitian Dan Pembahasan
A. Deskripsi Hasil Penelitian
2. Deskrifsi
Pelaksanaan Tindakan Siklus I
a. Perencanaan Pembelajaran
Rencana
kegiatan tindakan siklus I pada tanggal 02 Desember 20015, peneliti
merencanakan kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan mengenal huruf
anak menggunakan metode bermain kartu huruf bergambar menyusun kartu huruf membuat kata sesuai
dengan gambar pada kartu bergambar
tomat, cabe, bunga mawar dan gambar lainya sesuai dengan tema tanaman.
Instrumen yang digunakan dalam pelaksanaan tindakan siklus I yaitu lembar
observasi anak.Rencana kegiatan tindakan
siklus I terdiri dari kegiatan awal/pembukaan, kegiatan inti, istirahat,
dan kegiatan penutup. Kegiatan
pembelajaran bermain kartu huruf bergambar dilaksanakan pada kegiatan inti selama enam
puluh menit dengan indikator anak dapat
mengenal simbol-simbol huruf.
b. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran
Pelaksanaan
kegiatan pembelajaran di mulai dengan kegiatan awal/pembukaan selama tiga puluh
menit yaitu kegiatan di luar kelas (out
door), masuk kelas, mengkondisikan anak, berdo’a, mengabsen, menyanyi,
kegiatan nilai-nilai agama dan moral (NAM), melakukan apersepsi yang
berhubungan dengan tema, menjelaskan materi kegiatan hari ini.
Kegiatan
inti dilaksanakan selama enam puluh menit yaitu bidang pengembangan bahasa
mengenal kaksaraan yang berintregrasi dengan bidang pekembangan kognitif
menyusun kartu huruf bergambar sesuai dengan gambar yang terdapat pada kartu
gambar. Guru kelas melaksanakan observasi waktu pelaksanaan kegiatan.
Kegiatan penutup selama tiga puluh
menit melakukan tanya jawab tentang kegiatan hari ini. Menyampaikan pesan-pesan
moral, merencanakan kegiatan hari esok , berdoa setelah kegiatan, mengucapkan
salam dan pulang.
1.
Kegiatan
Awal/Pembukaan ( 30 Menit)
Kegiatan awal/pembukaan peneliti
mengkondisikan anak dari mulai berbaris dan masuk ke kelas dengan tertib.
Didalam kelas anak-anak duduk dengan rapih dan tertib, seorang anak memimpin
mengucapkan salam dan berdo’a sebelum belajar.Masih dalam kegiatan awal
anak-anak di pimpin oleh peneliti untuk mengucapkan beberapa do’a harian.
Peneliti mengabsen kehadiran anak dan menanyakan kabar anak dilanjutkan dengan
kegiatan apersepsi tentang tema yang berupa tanya jawab jenis-jenis tanaman,
beberapa anak ada yang aktif menjawab pertanyaan peneliti tetapi ada juga yang
bercakap-cakap sesuai dengan temanya. Peneliti menjelaskan tema dan kegiatan
hari ini.
2. Kegiatan inti ( 60 Menit)
Pelaksanaan pembelajaran pada kegiatan inti
peneliti melakukan tanya jawab tentang jenis tanaman (ada jenis sayuran, jenis
tanaman hias) setelah itu peneliti memperlihatkan kartu huruf bergambar pada
dan menjelaskan pada anak-anak cara-cara bermain kartu huruf bergambar yaitu
menyusun kartu huruf dan anak-anak harus menyusun kartu huruf menjadi sebuah
kata sesuai dengan gambar yang melambangkanya. Peneliti membuat anak-anak
menjadi dua kelompok masing – masing kelompok lima anak. Peneliti memberikan
kartu huruf dan kartu bergambar tomat, cabe, jeruk, bunga mawar yang
bermacam- macam warna agar anak tertarik untuk bermain kartu
huruf.Suasana menjadi berubah ramai menjadi tidak kondusif karena tidak pernah
menggunakan kartu huruf bergambar pada proses pembelajaran sebelumnya. Peneliti
menjelaskan cara menyusun kartu huruf sesuai gambar yang melambangkanya.
Anak-anak melakukan kegiatan bermain kartu huruf ada yang terlihat antusias
aktif mengikuti kegiatan dan ada juga yang pasif hanya diam saja melihat
temanya yang memilih kartu huruf. Peneliti melakukan bimbingan pada anak yang
mengalami kesulitan dalam menyusun kartu huruf. Peneliti melakukan observasi
selama kegiatan berlangsung.
3. Kegiatan Penutup ( 30 menit)
Kegiatan penutup peneliti menanyakan pada anak
tentang kegiatan yang telah dilaksanakan hari ini. Peneliti memberikan pujian pada
anak yang dapat menyusun kartu huruf
dengan baik dan memberi motivasi pada anak yang belum mampu menyusun
kartu huruf pada kartu bergambar. Anak senang dan ingin melakukan kegiatan
bermain kartu huruf lagi. Peneliti bercakap-cakap pada anak menyampaikan
pesan-pesan moral dan merencanakan kegiatan untuk hari esok. Peneliti mengajak
anak bernyanyi beberapa lagu anak-anak yang sesuai dengan tema dan lagu pulang
sekolah. Diakhiri dengan berdo’a dan mengucapkan salam.
c. Analisis
Hasil analisis aktivitas
anak dalam meningkatkan kemampuan mengenal huruf anak melalui pembelajaran
menggunakan metode bermain kartu huruf bergambar dengan aspek –aspek penilaian
tersebut diatas maka rata-rata kemampuan anak masih rendah perlu bimbingan
secara individu dan latihan secara berulang-ulang. Adapun persentase hasil
belajar anak dengan pembelajaran menggunakan metode bermain kartu huruf
bergambar belum ada yang mampu mencapai bintang empat berkembang sudah baik (
BSB ) 0 %, Tiga anak yang memiliki motivasi belajar mencapai bintang satu belum
berkembang (BB) di persentasekan 30 %,
empat anak yang memiliki kemampuan daya ingat mencapai bintang dua berkembang
(MB) di persentasekan 40%. Tiga anak mempunyai motivasi, mempunyai daya ingat
dan memahami bilangan mencapai bintang tiga baik sesuai harapan (BSH) di
persentasekan 30%. Dari penelitian yang diperoleh selama kegiatan menggunakan
metode kartu huruf bergambar, anak-anak antusias dan bersemangat tetapi suasana
tidak kondusif faktor penyebabnya adalah karena belajar menggunakan kartu huruf
bergambar belum pernah sehingga anak-anak berteriak, berebut semuanya ingin
kartu huruf tidak mau bergiliran. Pada tindakan siklus I kegiatan pembelajaran
mengenal kartu huruf dengan metode
bermain kartu huruf bergambar rata-rata kemampuan yang dimiliki anak baru
mencapai 53,75 % belum mencapai KKM
yaitu 75%.
d. Refleksi.
Hasil
analisis data tindakan siklus I tentang meningkatkan hasil belajar anak dengan
menggunakan kartu huruf bergambar di kelompok B yang berjumlah sepuluh anak,
anak rata-rata masih rendah tidak memiliki daya ingat dan pemahaman dalam
mengenal huruf. Terlihat waktu pelaksanaan kegiatan anak masih salah dalam
menyusun kartu huruf.
Diantara
sepuluh anak yang diteliti rata-rata hasil belajar anak masih rendah, tetapi
ada tiga anak yang memiliki motivasi, daya ingat dan pemahaman yang baik.
Berdasarkan dari hasil tindakan siklus I yang menunjukan hasil belajar anak
dengan menggunakan media kartu huruf bergambar dalam mengenal huruf anak masih rendah diperlukan latihan yang
berulang-ulang. Oleh karena itu perlu dilakukan tindakan siklus II. Peningkatan
hasil belajar anak dalam mengenal huruf dengan metode kartu huruf bergambar
pada tindakan siklus I dapat di lihat pada grafik dibawah ini:
3. Deskrifsi
Pelaksanaan Tindakan Siklus II
a. Perencanaan Pembelajaran
Rencana
kegiatan tindakan siklus II pada tanggal 08
Desember 20015, peneliti merencanakan kegiatan pembelajaran untuk
meningkatkan hasil belajar anak dalam mengenal huruf menggunakan metode bermain
kartu huruf bergambar dengan tema tanaman. Instrumen yang digunakan dalam
pelaksanaan tindakan siklus II yaitu lembar observasi anak, lembar tes hasil
belajar anak. Rencana kegiatan tindakan
siklus II terdiri dari kegiatan awal/pembukaan, kegiatan inti,
istirahat, dan kegiatan penutup. Kegiatan
bermain kartu huruf bergambar
dilaksanakan pada kegiatan inti selama enam puluh menit dengan
indikator anak dapat mengenal huruf,
memahami, memiliki daya ingat dan dapat menyelesaikan tugas dengan baik.
b. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran
Pelaksanaan
kegiatan pembelajaran di mulai dengan kegiatan awal/pembukaan selama tiga puluh
menit yaitu kegiatan di luar kelas (out
door), masuk kelas, mengkondisikan anak, berdo’a, mengabsen, menyanyi,
kegiatan nilai-nilai agama dan moral (NAM), melakukan apersepsi yang berhubungan
dengan tema, menjelaskan materi kegiatan hari ini.
Kegiatan
inti dilaksanakan selama enam puluh menit yaitu bidang pengembangan bahasa yang
berintregrasi dengan bidang pengembangan kognitif. Dengan anak menyusun kartu
huruf menjadi sebuah kata sesuai dengan gambar yang melambangkanya sesuai
dengan tema tanaman. Guru kelas melakukan observasi pada waktu pelaksanaan
kegiatan.
Kegiatan
penutup selama tiga puluh menit melakukan tanya jawab tentang kegiatan hari
ini. Menyampaikan pesan-pesan moral, merencanakan kegiatan hari esok , berdoa
setelah kegiatan, mengucapkan salam dan pulang.
1. Kegiatan Awal/Pembukaan ( 30 Menit)
Kegiatan
awal peneliti mengkondisikan anak dari mulai berbaris dan masuk kelas dengan
tertib. Didalam kelas anak-anak duduk dengan rapih dan tertib, seorang anak
memimpin mengucapkan salam dan berdo’a sebelum belajar. Masih dalam kegiatan
awal anak-anak di pimpin oleh peneliti untuk mengucapkan beberapa do’a harian.
Peneliti mengabsen kehadiran anak dan menanyakan kabar anak dilanjutkan dengan
kegiatan apersepsi tentang tema yang berupa tanya jawab bagian-bagian tanaman,
beberapa anak ada yang aktif menjawab pertanyaan peneliti, tetapi ada juga yang
bercakap-cakap dengan temanya. Peneliti menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan hari ini.
2. Kegiatan inti ( 60 Menit)
Pelaksanaan pembelajaran
pada kegiatan inti peneliti melakukan tanya jawab tentang bagian-bagian tanaman
(akar, batang, dahan, ranting, daun ,buah) setelah itu peneliti memperlihatkan
kartu huruf bergambar dan menjelaskan
pada anak-anak cara-cara bermain kartu huruf bergambar yaitu menyusun kartu
huruf dan anak-anak harus menyusun kartu huruf menjadi sebuah kata sesuai
dengan gambar yang melambangkanya. Peneliti membuat anak-anak menjadi dua
kelompok masing – masing kelompok lima anak. Peneliti memberikan kartu huruf
dan kartu bergambar akar, batang, daun, buah, dahan, yang
bermacam- macam warna agar anak tertarik untuk bermain kartu huruf. Suasana
kondusif anak-anak tidak berebut seperti kegiatan tindakan siklus I karena
anak-anak sudah pernah menggunakan kartu huruf bergambar pada proses
pembelajaran sebelumnya. Peneliti menjelaskan cara menyusun kartu huruf sesuai
gambar yang melambangkanya. Anak-anak melakukan kegiatan bermain kartu huruf
terlihat antusias aktif mengikuti kegiatan walaupun masih saja ada anak yang
hanya memilih dan memegang kartu huruf saja. Anak yang memiliki kemampuan
mengenal huruf terlihat membantu temanya yang belum bisa. Peneliti melakukan
bimbingan pada anak yang mengalami kesulitan dalam menyusun kartu huruf.
Peneliti melakukan observasi selama kegiatan berlangsung.
3. Kegiatan Penutup ( 30 menit)
Pada kegiatan penutup
peneliti menanyakan pada anak tentang kegiatan yang telah dilaksanakan hari
ini. Peneliti memberikan pujian pada anak yang dapat melakukan dengan baik dan
memberi motivasi pada anak yang belum mampu mengenal huruf. Anak senang dan
ingin melakukan kegiatan bermain kartu huruf. Bercakap-cakap pada anak
menyampaikan pesan-pesan moral dan merencanakan kegiatan untuk hari esok. Peneliti
mengajak anak bernyanyi beberapa lagu anak-anak yang sesuai dengan tema tanaman
dan lagu pulang sekolah. Diakhiri dengan berdo’a dan mengucapkan salam.
c. Analisis
Hasil analisis aktivitas
anak dalam meningkatkan kemampuan mengenal huruf anak dengan menggunakan metode
bermain kartu huruf bergambar dengan aspek –aspek penilaian tersebut diatas
maka rata-rata kemampuan anak sudah ada peningkatan yang sangat baik. Adapun
persentase kemampuan anak dalam mengenal huruf dengan menggunakan metode
bermain kartu huruf bergambar yang mampu mencapai bintang empat berkembang
sudah baik (BSB) ada tujuh anak kalau dipersentasekan mencapai 70%, dua anak
mencapai bintang tiga berkembang sesuai harapan (BSH) mencapai 20%, satu anak
mencapai bintang dua mulai berkembang (MB)
mencapai 10%. Dari hasil tidakan siklus II selama kegiatan pengenalan
huruf dengan menggunakan metode bermain kartu huruf bergambar, anak-anak
antusias dan bersemangat suasana kondusif anak-anak dengan tenang mengikuti
kegiatan pembelajaran. Pada tindakan
siklus II kegiatan pembelajaran menggunakan metode bermain kartu huruf
bergambar rata-rata kemampuan yang dimiliki anak sudah mencapai 80 %. Peningkatan kemampuan mengenal huruf
anak menggunakan metode bermain kartu
huruf bergambar sudah berkembang dengan
baik melebihi KKM yang dimiliki anak
harus mencapai 75%.
d. Refleksi.
Berdasarkan
dari analisis data tindakan siklus II tentang meningkatkan kemampuan anak dalam
mengenal huruf dengan menggunakan metode bermain kartu huruf bergambar di
kelompok B yang berjumlah sepuluh anak, hasil belajar anak rata-rata sudah
meningkat anak dapat mengenal huruf dengan baik. Diantara sepuluh anak tujuh anak sudah
mencapai bintang empat berkembang dengan
baik (BSB), dua anak mencapai bintang tiga berkembang (BSH). Dan satu anak
bintang dua (MB) Pelaksanaan tindakan
siklus II menunjukan kemampuan anak dalam mengenal huruf menggunakan metode
bermain kartu huruf bergambar rata-rata anak mencapai bintang empat berkembang
dengan baik (BSB) mencapai 80% dibandingan dengan pelaksanaan tindakan siklus I
rata-rata anak mencapai 53.75% ada peningkatan 26,25%.Oleh karena itu
pelaksanaan tindakan kelas untuk meningkatkan kemampuan anak mengenal huruf
menggunakan metode bermain kartu huruf dilaksanakan sampai tindakan siklus II.
B. Pembahasan
Meningkatkan kemampuan
anak dalam mengenal huruf menggunakan metode bermain kartu huruf bergambar pada
anak kelompok B di TK Bina Bakti Desa Kaso Kecamatan Tambaksari Kabupaten
Ciamis dilaksanakan melalui penelitian tindakan kelas.
Penelitian dilaksanakan
dua siklus dengan kegiatan terdiri dari perencanaan, tindakan/pelaksanaan,
analisis dan refleksi. Perencanaan pembelajaran
seni tari antara lain : menentukan kelas dan waktu penelitian,
mendiskusikan dan menyusun rencana untuk melakukan aktivitas pembelajaran
mengenal huruf dengan menggunakan metode bermain kartu huruf bergambar, membuat
rencana kegiatan pembelajaran yang dibuat untuk setiap siklus.
Pelaksanaan kegiatan
meningkatkan kemampuan mengenal huruf dengan menggunakan metode bermain kartu
huruf bergambar dilaksanakan dalam dua siklus, siklus satu pembelajaran
menyusun kartu huruf menjadi sebuah kata sesuai dengan gambar yang
melambangkanya tema tanaman, siklus dua
kegiatan pembelajaran pengenalan huruf dengan metode bermain kartu huruf
bergambar menyusun kartu huruf menjadi sebuah kata sesuai dengan gambar yang
melambangkanya tema tanaman sub tema bagian-bagian dari tanaman. Adapun
aktivitas anak dalam kegiatan mengenal huruf menggunakan metode bermain kartu
huruf bergambar dengan aspek, motivasi anak dalam belajar, daya ingat,
pemahaman simbol-simbol huruf.
Guru kelas melakukan
observasi dan mencatat kemampuan mengenal huruf anak waktu kegiatan
pembelajaran, sebagai evaluasi apakah
kegiatan pembelajaran mengenal huruf dengan menggunakan metode bermain
kartu huruf dapat meningkatkan kemampuan anak mengenal huruf. Berdasarkan hasil
observasi dan pengamatan pada anak waktu kegiatan peneliti menganalisis dan
merefleksikanya. Refleksi dan analisis data dilakukan untuk mengetahui masalah
dan hambatan yang ditemui sehingga dapat diketahui apakah tindakan yang dilaksanakan
telah mencapai tujuan atau belum. Jika tujuan belum tercapai maka peneliti
menyusun rencana selanjutnya.
Hasil observasi,
pengamatan dan pencatatan hasil belajar anak dalam mengenal huruf menggunakan
metode bermain kartu huruf bergambar peneliti
menganalisis hasil tindakan silkus satu dan tindakan siklus dua, dari
hasil analisis menunjukan bahwa hasil belajar anak, motivasi belajar, kemampuan
daya ingat, pemahaman simbol-simbol huruf sesuai dengan tujuan indikator
dilaksanakanya kegiatan pembelajaran mengenal huruf dengan menggunakan metode
bermain kartu huruf bergambar sudah baik
dan tidak perlu untuk melakukan tindakan berikutnya.
Pelaksanaan tindakan
kelas dengan menggunakan pembelajaran mengenal huruf dengan menggunakan metode
bermain kartu huruf bergambar untuk meningkatkan kemampuan mengenal huruf anak
kelompok A di TK Bakti Pertiwi mendapat simpulan bahwa dalam upaya meningkatkan
hasil belajar anak, memerlukan proses lama dengan latihan – latihan dan
bimbingan secara individu dengan menggunakan metode yang bervariatif.
V. Kesimpulan
Dan Saran
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil
penelitian tentang meningkatkan kemampuan mengenal huruf anak menggunakan
metode bermain kartu huruf bergambar pada anak kelompok A di Taman Kanak-Kanak
PGRI Bakti Pertiwi Desa Kaso Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis “ dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Meningkatkan kemampuan
anak mengenal huruf menggunakan metode bermain kartu huruf bergambar pada anak kelompok
A di Taman Kanak-Kanak PGRI Bakti Pertiwi Desa Kaso Kecamatan Tambaksari
Kabupaten Ciamis dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan
kelas. Untuk mengetahui kondisi dan temuan-temuan yang ada dilapangan
pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif.
Penelitian dilaksanakan dua siklus dengan kegiatan terdiri dari perencanaan, tindakan/pelaksanaan, refleksi
dan analisis. Perencanaan pembelajaran bermain kartu huruf antara lain :
menentukan kelas dan waktu penelitian, mendiskusikan dan menyusun pedoman untuk
melakukan aktivitas pembelajaran bermain kartu huruf bergambar guna
meningkatkan kemampuan anak mengenal huruf, membuat skenario rencana kegiatan pembelajaran
mengenal huruf yang dibuat untuk setiap siklus..Instrumen penelitian yang
digunakan peneliti yaitu pedoman observasi untuk mencatat kemampuan anak
mengenal huruf waktu kegiatan pembelajaran bermain karu huruf bergambar,
membuat tes kemampuan anak mengenal huruf sebagai evaluasi apakah kegiatan menggunakan metode bermain kartu
huruf bergambar dapat meningkatkan kemamupan anak mengenal huruf. Pelaksanaan
tindakan dan pengamatan pada anak waktu kegiatan pembelajaran bermain kartu
huruf dan merefleksikannya. Refleksi dan analisis data dilakukan untuk
mengetahui masalah dan hambatan yang ditemui sehingga dapat diketahui apakah
tindakan yang dilaksanakan telah mencapai tujuan atau belum. Jika tujuan belum
tercapai maka peneliti menyusun rencana selanjutnya.
2 Aktivitas anak dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode bermain kartu
huruf bergambar dilaksanakan dalam dua siklus, siklus satu dengan kegiatan bermain
kartu huruf bergambar yaitu anak menyusun kartu huruf menjadi sebuah kata
sesuai dengan gambar yang ada pada kartu gambar dengan tema tanaman sub tema
jenis tanaman sayuran, kegiatan dilaksanakan secara berkelompok. Tindakan siklus dua kegiatan pembelajaran
masih sama menggunakan metode bermain kartu huruf bergambar tema tanaman sub tema bagian-bagian dari
tanaman kegiatan ini dilaksanakan dengan secara berkelompok dengan tujuan agar
anak melatih kemampuanya dalam beraktivitas, berkomunikasi dan bekerjasama
dengan kelompoknya. Kegiatan pembelajaran menggunakan metode bermain kartu
huruf bergambar di Taman Kanak-Kanak dalam upaya meningkatkan kemampuan anak
mengenal huruf memerlukan proses lama dengan latihan-latihan dan bimbingan
secara individu maupun secara kelompok. Kegiatan pembelajaran dengan metode
bermain kartu huruf bergambar memberikan manfaat dalam meningkatkan kemampuan
mengenal huruf anak kelompok B di Taman
Kanak-Kanak PGRI Bakti Pertiwi. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru,
catatan lapangan, dan observasi, kemampuan anak mengenal huruf menggunakan
metode pembelajaran bermain kartu huruf
bergambar setelah pelaksanaan tindakan mengalami
perubahan signifikan. Kondisi belajar yang menyenangkan dan metode pembelajaran
yang bervariasi membuat anak tidak merasa bosan secara tidak langsung akan meningkatkan
semua aspek perkembangan dan kemampuan yang harus dimiliki anak. Dari hasil
penelitian ini peran guru dan cara orang tua dalam meningkatkan kemampuan mengenal
huruf sangat mempengaruhi perkembangan anak.
B. Implikasi
dan Saran
a.
Implikasi dari hasil penelitian tindakan kelas tentang meningkatkan kemampuan
anak mengenal huruf menggunakan metode pembelajaran bermain kartu huruf
bergambar pada kelompok A di Taman Kanak-Kanak PGRI Bakti Pertiwi Desa Kaso
Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis membuktikan bahwa penggunaan metode
pembelajaran bermain kartu huruf bergambar dapat meningkatkan kemampuan anak
mengenal huruf dan sekaligus dapat meningkatkan prestasi belajar anak.Pembelajaran
menggunakan metode bermain kartu huruf bergambar dapat merealisasikan kebutuhan
anak dalam belajar berpikir, memecahkan masalah, dan mengintegrasikan
pengetahuan dengan keterampilan. Dari dua alasan tersebut maka pembelajaran
mengenal huruf menggunakan metode bermain kartu huruf merupakan bentuk
pembelajaran yang dapat memperbaiki sistem pembelajaran yang selama ini
memiliki kelemahan.
b. Saran
Tanpa mengabaikan berbagai
upaya yang telah dilakukan oleh pihak terkait terutama dalam hal meningkatkan
kemampuan anak mengenal huruf di Taman Kanak-Kanak (TK).Berdasarkan hasil
pembahasan yang disampaikan di atas terdapat hal yang menjadi catatan sebagai
saran:
1.
Bagi semua pihak baik peneliti, guru Taman Kanak-Kanak (TK),
lembaga penyelenggara pendidikan anak usia dini, maupun bagi pembaca agar
mengangkat permasalahan mengenai kemampuan anak mengenal huruf dengan
menggunakan strategi/metode yang berbeda, menggunakan media yang menarik sesuai
perkembangan anak, memberikan motivasi dan bimbingan pada anak, memfasilitasi
pembelajaran yang mendukung untuk peningkatan kemampuan anak mengenal huruf
atau membaca permulaan.
2.
Melalui penelitian
tindakan kelas tentang “ Meningkatkan Kemampuan Anak Mengenal Huruf Menggunakan
Metode Bermain Kartu Huruf Bergambar pada anak kelompok A yang dilaksanakan di
TK PGRI Bakti Pertiwi Desa Kaso Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis” telah
terbukti bahwa pembelajaran menggunakan metode bermain kartu huruf bergambar, kemampuan anak mengenal huruf dapat meningkat dengan
baik
VI. Daftar Pustaka
Aswin Hadis,Fawzin (2003). Perkembangan
Anak Dalam Prespektif Pendidikan
Drs.Slamet Suyanto,M.Ed. (2005) Dasar - Dasar Pendidikan Anak Usia
Dini Hikayat
Publising
DePorter, B. & Hemacki, M. 2000. Quantum
Learning. Bandung: Kaifa.
Hamalik, O. 2004. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.
http:// panduan guru.com.Adg/macam-macam
– metode-pembelajaran.
Hainstock,ElzabethG.(1999) Metode
Pengajaran Montessori untuk Anak Pra-Sekolah.Jakarta Pustaka
Delapratasa
Kurikulum
TK dan RA (2004). Standar Kompetensi . Jakarta:
Direktorat
Moeslichatoen
R.(1999),Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak.Jakarta Rineka Cipta Jakarta Depdikbud
Modul PLPG
Pendidikan Anak Usia Dini(2013),Konsorsium Sertifikasi Guru
Universitas Yogyakarta
Pendidikan TK dan
SD,Direktorat
Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah
Sudjana S.,
D. 2001. Metode & Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Falah Production.
Seri
Ayah Bunda. (2002). Balita dan Masalah Perkembanganya.Jakarta Gaya Pavorit Press
Seri
Ayah Bunda. ( 2002).ari A Sampai Z tentang Perkembangan Anak Jakarta Gaya Pavorit Press
Suherman, E. 2009. Model
Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Kompetensi Murid. Educare; Jurnal Pendidikan dan
Budaya. ISSN 1412-579x, (Online)
http://educare.e-fkipunla.net, (diakses tanggal 30 Juni 2009).
Tilaar, H.A.R. 1994. Manajemen
Pendidikan Nasional, Kajian Pendidikan Masa
Depan. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Uno, H.B. 2008. Model Pembelajaran Menciptakan Proses
Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Cetakan Ketiga. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Yusep Nur Jatmika,Ragam
Aktifitas Untuk Playgroup. DIVA
Press. 2012
Yunus Abidin, Bermain,
Pengantar Bagi Penerapan Pendekatan Beyond Centers and Circle Time (BCCT) dalam
Dimensi PAUD, Bandung Rizqi
Pressc, cet pertama, 2009
No comments:
Post a Comment