Tuesday, January 9, 2018

SKRIPSI BAB I PENERAPAN METODE DEMONTRASI DENGAN KEGIATAN MENJAHIT JELUJUR GUNA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK



BAB   I
PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang Masalah
          Anak merupakan anugrah dari Alloh SWT kepada orang tuanya, oleh karena itu anak berhak mendapat kasih sayang, perlindungan, kesejahteraan, serta pendidikan, berdasarkan Undang-Undang Perlindungan Anak dalam pasal 1 butir (2 ), yang menetapkan bahwa :
Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat tumbuh kembang dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.(Bahan Penyuluhan Hukum Pemerintah Kab.Ciamis 2007 : 2)

Sehubungan dengan hal tersebut diatas maka anak perlu dilindungi dan dibantu agar berkembang sesuai dengan perkembanganya, anak usia dini bukanlah orang dewasa dalam ukuran kecil,oleh karena itu anak harus diperlakukan sesuai dengan tahap-tahap perkembanganya.
            Pada masa kanak-kanak merupakan masa yang paling baik untuk mengembangkan semua aspek-aspek perkembanganya baik itu perkembangan kognitif, perkembangan bahasa, perkembangan sosial,perkembangan fisik, maupun maupun perkembangan emosinya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1 butir (14) menetapkan :
Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
          Sehubungan dengan pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani anak hal ini pendidik / guru perlu berupaya untuk membantu mengembangkan aspek jasmani anak baik itu motorik halus maupun motorik kasar. Dalam perkembangan jasmani/fisik setiap anak berbeda ada yang pertumbuhan fisiknya cepat tetapi ada pula yang mengalami keterlambatan. Pada masa kanak-kanak pertumbuhan tinggi badan dan berat badan cukup seimbang menuju pertumbuhan yang proporsional.
          Pertumbuhan fisik yang dialami anak akan mempengaruhi proses perkembangan motoriknya. Perkembangan motorik berarti perkembangan pengendalian jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf,urat syaraf dan otot-otot yang terkoordinasi. Sebagian besar waktu anak dihabiskan dengan bergerak dan kegiatan bergerak sangat banyak menggunakan otot-otot yang ada pada tubuhnya. Kegiatan fisik dan pelepasan energi dalam jumlah besar merupakan aktivitas anak pada usia dini. Hal ini disebabkan energi yang berlebih yang dimiliki anak dalam jumlah besar tersebut memerlukan penyaluran melalui berbagai aktivitas fisik yang berkaitan dengan gerakan motorik kasar maupun gerakan motorik halus.
            Perkembangan motorik pada anak meliputi motorik kasar dan halus. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri.Widodo (2008) berpendapat:
Perkembangan motorik adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus yang berkoordinasi dengan otak dalam melakukan sesuatu kegiatan. Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antar susunan syaraf,otot,otak,dan spinal cord.
              Kemampuan motorik halus yang dimiliki setiap anak berbeda, ada yang lambat dan ada yang sesuai dengan perkembanganya tergantung pada kematangan. Namun sebaiknya sebagai pendidik atau orang tua hendaknya mengetahui permasalahan dan memberikan solusi bagaimana meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak.Kemampuan motorik  anak dikatakan terlambat di usia yang seharusnya ia sudah dapat mengembangkan keterampilan baru, tetapi tidak menunjukan kemajuan.Ada beberapa paktor yang melatar belakangi keterlambatan perkembangan motorik halus anak misalnya kurangya kesempatan untuk melakukan eksplorasi terhadap lingkungan sejak kecil dan pola asuh orang tua yang cenderung overprotektif dan kurang dalam memberikan rangsangan belajar, tidak memberikan kebebasan pada anak untuk mengerjakan aktivitas sendiri sendiri sehingga anak terbiasa dibantu untuk memenuhi kebutuhanya
Permasalahan yang mendasar pada lingkup perkembangan motorik halus anak yang dikeluhkan guru Kelompok Bermain (Kober) Asy-Syifa Desa Kaso Kec Tambaksari Kab.Ciamis yaitu anak-anak menunjukan keterlambatan dalam keterampilan motorik halusnya terlihat dari kegiatan pra-menulis masih kurang, jari-jari anak kaku tidak lentur. Dengan ketidak maksimalan ini penyebabnya adalah faktor dari siswa sendiri, kemampuan anak yang kurang dilatih dan faktor dari guru kurangnya memberikan latihan–latihan yang dapat menunjang mengembangkan kemampuan anak untuk melenturkan jari tangan yang berkoordinasi dengan mata sehingga mampu berkreasi dan berimajinasi. Sedangkan kompetensi dasar motorik anak Kober diharapkan dapat dikembangkan guru saat anak memasuki lembaga pra sekolah /PAUD adalah anak mampu; Melakukan aktvitas fisik secara terkoordinasi dalam rangka kelenturan dan persiapan untuk menulis, keseimbangan, kelincahan dan melatih keberanian.Mengekspresikan diri dan berkreasi dengan berbagai gagasan dan imajinasi dengan menggunakan berbagai media /bahan menjadi suatu karya seni.Untuk mengembangkan kemampuan motorik anak Kober, guru dapat menggunakan berbagai metode pembelajaran.
Dalam menentukan metode untuk mengembangkan keterampilan motorik anak, guru memperhatikan tempat kegiatan, apakah didalam ataukah diluar kelas,keterampilan apa yang hendak dikembangkan melalui berbagai kegiatan, serta tema dan bentuk yang dipilih dalam kegiatan pembelajaran. Misalnya mewarnai menggunting, melipat kertas, meronce, menempel, kolase, mozaik  dan sebagainya.
            Sehubungan dengan uraian  tersebut diatas penulis tertarik melakukan penelitian tentang penerapan metode demonstrasi dengan model tekhnik menjahit jelujur guna meningkatkan kemampuan motorik halus anak.
B.  Fokus Penelitian
            Berdasarkan latar belakang di atas, yang menjadi fokus penelitian  pada masalah penelitian tindakan kelas ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.          Subjek penelitian ini terfokus pada anak usia lima sampai enam  tahun di Kelompok Bermain (Kober) Asy-Syifa Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis sebanyak sepuluh puluh anak.
2.          Penelitian ini lebih terfokus pada penerapan metode demonstrasi dengan kegiatan tekhnik menjahit jelujur guna meningkatkan kemampuan motorik halus anak.
3.          Penerapan metode demontrasi dengan kegiatan tekhnik menjahit jelujur guna meningkatkan kemampuan motorik halus disesuaikan dengan usia anak.
C.  Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini  adalah :
1.        Bagaimana perencanaan proses meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui metode demontrasi dengan tekhnik menjahit jelujur di Kelompok Bermain (Kober) Asy-Syifa Desa Kaso Kec.Tambaksari Kab.Ciamis ?
2.        Bagaimana pelaksanaan aktivitas anak dalam meningkatkan kemampuan motorik halus  anak kelompok B melalui metode demontrasi dengan tekhnik menjahit jelujur?
3.        Bagaimana hasil peningkatan perkembangan kemampuan motorik halus anak kelompok B setelah menggunakan metode demontrasi dengan tekhnik menjahit jelujur di Kelompok Bermain (Kober) Asy-Syifa Desa Kaso Kecamatan Tambaksari Kab. Ciamis ?
D.  Tujuan Penelitian
            Adapun tujuan penelitian ini :
a.         Untuk mengetahui perencanaan penelitian peningkatan motorik halus anak kelompok B melalui metode demontrasi dengan tekhnik menjahit jelujur di Kelompok Bermain (Kober) Asy-Syifa Desa Kaso Kec. Tambaksari Kab.Ciamis.
b.        Untuk mengetahui pelaksanaan dan aktivitas anak dalam meningkatkan kemampuan motorik halus anak kelompok B melalui metode demontrasi dengan tekhnik menjahit jelujur.
c.         Untuk mengetahui hasil peningkatan kemampuan motorik halus anak kelompok B setelah menggunakan metode demontrasi dengan tekhnik menjahit jelujur  di Kelompok Bermain (Kober) Asy-Syifa Desa Kaso Kec. Tambaksari Kab. Ciamis
E.   Kegunaan Penelitian
1.   Manfaat  Teoritis
a.         Menambah pengetahuan dan pengalaman baik secara teoritis maupun secara  praktek dalam penerapan metode demontrasi dengan model tekhnik menjahit jelujur guna meningkatkan kemampuan motorik halus anak usia lima sampai enam tahun di Kelompok Bermain (Kober) Asy-Syifa Desa Kaso Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis. .
b.        Memberikan sumbang pemikiran peneliti kepada Kelompok Bermain (Kober) Asy-Syifa Desa Kaso Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis berkaitan dengan meningkatkan kemampuan motorik halus anak dengan tekhnik menjahit jelujur.
2.   Manfaat Praktis
a.         Bagi Siswa
Siswa dapat pengalaman langsung untuk mengembangkan kemampuan motorik halus dalam kegiatan yang menggunakan pembelajaran menjahit jelujur yang  menyenangkan.
b.        Bagi Guru
Penelitian ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan membiasakan diri menjadi guru yang reflektif, yang senantiasa berusaha meningkatkan kualitas pembelajaran.
c.         Bagi Sekolah
Penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan citra sebagai sekolah yang  efektif, yang membimbing siswa menjadi insan yang cerdas dan komperhensif.

sekripsi lain klik :

resume
skripsi 1
skripsi 2
skripsi 3
skripsi 4 
skripsi 5
skripsi 6
skripsi 7
skripsi 8
skripsi 9
skripsi 10
abstrak
lembar pernyataan
lembar pengesahan skripsi
lembar persetujuan sidang skripsi


No comments:

Post a Comment