Tuesday, January 9, 2018

SKRIPSI BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN



BAB  IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.  Deskripsi Hasil Penelitian
1.  Deskripsi hasil Pra Penelitian
Sebelum mengadakan penelitian, peneliti mengumpulkan data dan melakukan observasi awal sebagai bahan perbandingan bilamana telah dilakukan penelitian. Kegiatan observasi ini untuk mengetahui kemampuan kreativitas anak
yang dilkukan di Kelompok Bermain Cempaka Desa Kadupandak Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis dengan jumlah anak laki-laki 5 dan anak perempuan 7, maka perhitungan datanya sebagai berikut:
v       Laki-laki = 5 anak →  x 100% = 41,67%
BB    =   4 anak    x 41,67% =  33,33%
MB   =   1 anak →  x 41,67% = 8,33%
BSH  =   0 anak →  x 41,67% = 0 %
BSB  =   0 anak →  x 41,67% = 0 %
v       Perempuan = 7 anak →  x100% = 58,33%
BB    =   4 anak →  x 58,33% = 33,33%
MB   =   3 anak →  x 58, 33% = 24,99%
BSH  =   0 anak →  x 58,33% = 0%
BSB  =   0 anak →  x 58,33% = 0 %
Tabel 11
    Hasil Observasi Awal kemampuan kreativitas
No.
Siswa
Jum
lah
Kriteria hasil Penelitian
BB
MB
BSH
BSB
1.
Perempuan
7
33,33%
24,99%
0%
0%
2.
Laki-laki
5
33,33%
8,33%
0%
0%
Total
12
66,66%
33,32%
0%
0%
Jika disajikan dalam bentuk histogram maka data  hasil observasi awal kemampuan kreativitas anak yang dilakukan pada kegiatan pra penelitian ini  adalah sebagai berikut.


     70
60
50
40                                                                                                    Perempuan
30                                                                                                    Laki-laki
     20
     10
0
                          BB              MB           BSH            BSB                     
Gambar 2
Hasil Observasi  Awal Kemampuan Kreativitas Peserta Didik
Dari tabel dan histogram di atas jelas menunjukkan kemampuan kreativitas anak di Kelompok bermain Cempaka berada dalam kategori memprihatinkan. Dari keseluruhan terdapat 32% kemampuan siswa dalam berkreativitas. Sebagai tenaga pendidik sekaligus peneliti merasa khawatir jika hal ini diabaikan masalah berdampak pada perkembangan anak. Oleh karena itu penelitian pun dilakukan dengan maksud untuk memperbaiki sistem pembelajaran di kelas.
Sedangkan kemampuan guru dalam mengajar masih berada dalam kemampuan dasar belum banyak penguasaan dalam hal mengajar begitupun dengan kompetensi yang dimiliki belum dapat terkembangkan. Jika ditinjau dari persentasi, kemampuan guru sekitar 35% saja, tentu masih dalam kategori kurang.
Setelah data awal terkumpul, kegiatan berlanjut pada  penelitian tindakan kelas yang  dilalui dengan  beberapa tahapan-tahapan siklus. Siklus satu dilaksanakan dua kali pertemuan dan siklus dua dilaksanakan dengan satu kali pertemuan. Adapun dampak yang dihasilkan dari tiap-tiap siklus itu akan dideskripsikan sebagaimana berikut.
2.  Deskripsi Hasil Penelitian
a.  Deskripsi Hasil Penelitian Siklus 1
Hasil penelitian pada siklus satu yang dilaksanakan dengan dua kali pertemuan ini telah membawa perubahan menuju kebaikan. Kemajuan terjadi pada peserta didik. Jika biasanya dalam pembelajaran kreativitas itu anak cenderung   pasif dan guru lebih banyak membantu, namun setelah dilaksanakan penelitian tindakan kelas melalui kegiatan kolase ini  anak mampu mengerjakan tugasnya secara sendiri.
Kegiatan kolase telah memberikan kebebasan kepada anak untuk berekspresi dan menuangkan idenya serta dapat meningkatkan daya imajinasinya. Berekspresinya anak dalam kegiatan kolase pada penelitian siklus pertama ini  yaitu anak  mampu memilih bahan serta warna yang disukainya. Sedangkan yang dimaksud dengan  menuangkan ide disini adalah bahwa anak mampu dalam  mengkombinasikan bahan dan warna. Dan  kemampuan dalam berimajinasi maksudnya yaitu bahwa anak mampu menciptakan sesuatu yang berbeda seperti
membuat lukisan dengan bentuk yang sama tetapi tampilan yang berbeda.  
Kemampuan berimajinasi anak dapat pula diwujudkan dengan cara membuat lukisan kolase yang dapat menyerupai bentuk aslinya tanpa menggunakan pola. Namun sampai pada pertemuan yang kedua kalinya di siklus ini, anak masih merasa kesulitan. Guru sengaja tidak membuat pola gambar dengan harapan anak mampu mengembangkan daya imajinasinya, sehingga anak menjadi pribadi yang kreatif.
Hal ini membuat guru sadar bahwa tingkat  pencapaian  perkembangan anak   yang disesuaikan dengan karakteristik usianya telah menempatkan pembelaajaran kreativitas kolase pada tahap kemampuan dasar. Anak mampu berkreativitas kolase dengan cara disediakan pola terlebih dahulu. Sehingga dapat memudahkan anak dalam pengerjaannya.
Meningkatnya motivasi belajar anak tidak lepas dari peran aktif guru dalam menyiapkan dan menyampaikan pembelajaran. Pengelolaan lingkungan belajar, penciptaan suasana kelas yang kondusif, tersedianya media dan sumber belajar, penguasaan materi pembelajaran, penguasaan strategi pembelajaran serta sikap guru terhadap anak merupakan faktor penting untuk berhasilnya kegiatan belajar
mengajar. Peningkatan terhadap berbagai aspek pembelajaran menandakan adanya kemajuan yang terjadi pada guru. Selain  dapat memfasilitasi anak dengan sumber belajar, pada penelitian ini guru juga dapat memotivasi anak.
Tetapi dalam mengidentifikasi anak, guru harus belajar untuk mengetahui minat dan kebutuhan anak. Walaupun guru memiliki keinginan untuk membuat anak hebat, tetapi jika   tidak mempertimbangkan kemampuan anak justru tidak akan menjadi hasil yanglebih baik. Anak akan merasa tertekan dan terampas keceriaannya, jika pembelajaran yang diberikan tidak sesuai dengan karakteristik anak dalam arti pembelajaran itu  di luar kemampuan anak.
Setelah melakukan pengamatan, peneliti bersama  evaluator mengadakan penilaian terhadap aktivitas siswa. Hasil penilaian terjabarkan pada lembar penilaian di bawah ini.
Tabel  12
          Lembar Penilaian Anak Siklus 1
No.
Nama Anak
Nilai Perkembangan Anak
Jumlah
Rata rata
a
b
c
d
e
f
g
h
i
j
1.
Wildan
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
20
2,0
2.
Aditya
3
3
2
2
2
3
2
2
2
2
23
2,3
3.
Dini
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
22
2,2
4.
Nadila
3
3
2
3
2
3
3
2
2
2
25
2,5
5.
Widayanti
3
3
2
2
2
3
2
2
2
2
23
2,3
6.
Resi
3
3
2
2
2
3
2
2
2
2
23
2,3
7.
Ade Sukma
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
20
2,0
8.
Fajar
3
3
2
2
2
3
2
2
2
2
23
2,3
9.
Salsabila
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
20
2,0
10.
Rani
3
3
2
2
2
3
3
2
2
2
24
2,4
11.
Chika
3
3
2
3
2
3
3
2
2
2
25
2,5
12.
Shelbi
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
20
2,0
Jumlah
268
26,8
Keterangan:
a = Anak mampu menggunakan lem

b = Anak mampu merekatakan bahan/materi pada bidang
c = Anak mampu menempel bahan dengan tepat
d = Anak mampu menyesuaikan ukuran bahan/materi dengan ukuran gambar yang
      dibuat
e = Anak mampu mengkombinasikan bahan/materi
f = Anak mampu mengkombinasikan warna
g = Anak mampu mengerjakan tugas dengan teliti
h = Anak mampu memilih warna sesuai dengan jenis gambar yang dibuat
i = Anak mampu menjaga kerapihan
j = Anak mampu membuat lukisan yang serasi dan indah
Simbol angka yang ada pada tabel di atas merupakan skor dari kriteria penilaian :
Skor 1 = BB (Belum Berkembang)
Skor 2 = MB (Mulai Berkembang)
Skor 3 = BSH (Berkembang Sesuai Harapan)
Skor 4 = BSB (Berkembang Sangat Baik)
Rumus perhitungan secara konversi  untuk mendapatkan hasil persentase
dari setiap individu adalah:                     
           

  (jumlah BBx1)+(jumlah MBx2)+(jumlah BSHx3)+(jumlah BSBx4)
X =  
                               Jumlah seluruh indikator


Perhitungan nilai secara konversi :
0,01 – 1,49          Kategori  Belum Berkembang (BB)
1,50 – 2,49          Kategori Mulai Berkembang (MB)
2,50 – 3,49          Kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH)
3,50 – 4,00          Kategori Berkembang Sangat Baik (BSB)

Anak dapat dikatakan mampu berkreativitas jika nilai yang diperoleh minimal 2,50-3,49 atau kategori BSH (Berkembang Sesuai Harapan) dan BSB (Berkembang Sangat Baik). Sedangkan  untuk  megetahui perkembangan anak secara keseluruhan  ditentukan dalam persen dengan rumus:

Jumlah skor seluruh indikator
X%  =                                                                x100%
 Nilai Maksimal Kriteria
       
Perhitungan nilai secara persentasi  (%) adalah:
01 –34        Kategori Belum Berkembang (BB)
35 – 74       Kategori Mulai Berkembang (MB)
75 – 84       Kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH)
80 – 100     Kategori Berkembang Sangat Baik (BSB)
Jumlah skor keseluruhan indikator  dari dua belas siswa adalah  268 dan
nilai maksimal kriteria penilaian adalah 4 . Jika dibandingkan 4 dan dikalikan 100 maka diperoleh hasil  67% . Hasil ini merupakan perkembangan anak setelah melaksanakan kegiatan kolase di siklus 1.
 Setelah diketahui kemampuan  anak berdasarkan nilai konversi dan persentasi, kemudian data diolah kembali dengan mengklasifikasikannya ke dalam kriteria penilaian yang dinyatakan dalam persen, yaitu dengan mengalikan jumlah skor penilaian dengan jumlah indikator dibagi jumlah seluruh siswa. Di bawah ini adalah rumus untuk mendapatkan persen dalam kriteria penilaian.

(Jumlah skor penilaian) x (Jumlah indikator)
X% =
Jumlah seluruh siswa

Tabel 13
 Klasifikasi Hasil Penilaian Anak Siklus 1
Siswa
Nama Siswa
Jumlah Persen dalam Kriteria Penilaian
BB
MB
BSH
BSB
Laki-laki
Wildan
-
5,00%
-
-
Aditya
-
5,75%
-
-
Fajar
-
5,75%
-
-
Ade S.
-
5,00%
-
-
Shelbi
-
5,00%
-
-
Jumlah
0
26,50%

0
Perempuan
Dini
-
5,50%
-
-
Nadila
-
-
6,25%

Widayanti
-
5,75%
-
-
Resi
-
5,75%
-
-
Rani
-
6,00%
-
-
Salsabila
-
5,00%
-
-
Chika
-
-
6,25%

Jumlah
0
28,00%
12,50%
0

Dari tabel di atas dapat terlihat banyaknya anak yang masuk dalam kriteria penilaian yaitu klasifiksi  laki-laki, 3  masuk dalam kriteria Mulai Berkembang (MB) dan 2 anak masuk kriteria Berkembang Sesuai Harapan (BSH). Klasifikasi perempuan  didapatkan 3 anak Mulai berkembang (MB) dan 4 anak Berkembang Sesuai Harapan (BSH).
Agar  memiliki persamaan terhadap 100%, maka masing-masing dari 12 anak dinilai 8,33% atau 1 anak berbanding 8,33% . kemudian data tersebut dimasukan dalam kriteria penilaian untuk melihat perkembangan dari seluruh anak dalam tiap siklus penelitian.Untuk lebih jelasnya data dapat dilihat dalam bentuk tabel dan histogram seperti di bawah ini.
Tabel  14
      Hasil Observasi  Kemampuan Anak Siklus 1
No.
Siswa
Jumlah
Kriteria Hasil Penelitian
BB
MB
BSH
BSB
1.
Perempuan
7
-
41,65%
16,66%
-
2.
Laki-laki
5
-
41,65%
-
-

Jumlah
12
0
83,30%
16,66%
0

Berikut adalah gambaran dalam bentuk histogram.
               
     80
     70
Perempuan
     60
      50                                                                                                          
     40                                                                                                     Laki-laki                      
     30
     20
     10                                                                                               
       0                                                                                       
                    BB               MB             BSH         BSB       
                      Gambar  3
                Hasil Observasi Kemampuan Kreativitas Kolase  Siklus 1
Tabel dan histogram di atas merupakan hasil proses yang disederhanakan dari klasifikasi penilaian guna untuk melihat perkembangan anak secara general.
Pengamatan dan penilaian pada penelitian tindakan kelas tidak hanya ditujukan kepada siswa, tetapi pengamatan dan penilaian ditujukan juga kepada guru yang berperan sebagai peneliti.
Observer yang sekaligus evaluator mengamati dan menilai kinerja guru selama kegiatan penelitian di kelas. Bagaimana cara guru bersikap terhadap anak, bertingkah laku serta mampu menjalankan kompetensinya sebagai pendidik atau
tenaga pengajar. Untuk melihat sejauh mana kemampuan guru/ peneliti dalam
melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar, di bawah ini merupakan hasil pengamatan dan penilaian yang dicatat oleh evaluator. Hasil penilaian dideskripsikan dalam bentuk tabel. 
                            Tabel 15
Hasil Observasi  Kemampuan Guru Siklus 1
No.
Aspek
kriteria

Nilai


1.
Penampilan guru
a.  Bersemangat
1
b.  Berpakaian sopan, bersih dan rapi
2
c.   Tutur kata santun
1
d.  Disiplin terhadap waktu
2
2.
Pengelolan kegiatan pembelajaran
a.  Pengaturan tempat formasi peserta
     didik
1
b  .Mengisi agenda kelas
1
c.  Menyiapkan alat dan bahan/media
     yang diperlukan
2
d  .Memeriksa kesiapan peserta didik
2
3.
Membuka Pembelajaran
a.  Menarik perhatian, menimbulkan
     motivasi dan rasa ingin tahu
     peserta didik
2
b.  Menyampaikan kompetensi yang
     ingin dicapai dalam rencana
     kegiatan
2
4.
Penguasaan materi pembelajaran
a . Menunjukkan penguasaan materi
     pembelajaran
2
b.  Mengaitkan materi dengan
     pengetahuan yang relevan
2
c  .Menyampaikan materi sesuai
     dengan materi belajar
2
d.  Mengorganisasikan materi pokok
     sesuai dengan alokasi waktu
2
5.
Kemampuan mengunakan model/ pendekatan/metode/ strategi
a.  Model/pendekatan / metode/
     strategi pembelajaran
     menumbuhkan motivasi belajar
2
b.  Model/pendekatan/metode/ 
     strategi pembelajaran mampu
     mendorong aktivitas belajar
     peserta didik
2
c.  Model/pendekatan/metode/
     strategi pembelajaran mendukung
     tercapainya tujuan yang
     ditetapkan
1
d.  Model/pendekatan/metode/
     strategi pembelajaran menarik
     minat belajar peserta didik            

2
6.
Kemampuan mengembangkan proses eksplorasi
a.  Menggunakan keberagaman
     pendekatan pembelajaran, media,
     dan sumber belajar
2
b.  Mengaktifkan peserta didik dalam
     setiap kegiatan pembelajaran

1
7.
Kemampuan mengembangkan elaborasi
a.   Memfasilitasi peserta didik untuk
      memunculkan gagasan baru baik
      secara lisan maupun tulisan
1
b.   Memberikan kesempatan untuk
      berfikir, menganalisis,
      menyelesaikan masalah  dan
      bertindak tanpa rasa takut
1
c.   Memfasilitasi peserta didik dalam
      pembelajaran kooperatif
1
d.   Memfasilitasi peserta didik untuk
      menyajikan hasil kerja individu
      maupun kelompok
2
8.
Kemampuan mengembangkan proses konfirmasi
a.   Memberikan umpan balik positif
      dan penguatan terhadap
      keberhasilan peserta didik
1
b.   Memberikan konfirmasi terhadap
      hasil eksplorasi dan elaborasi
      peserta didik melalui berbagai
      sumber
1
c.   Memfasilitasi peserta didik untuk
      memperoleh pengalaman belajar
      bermakna melalui layanan dalam
      pemecahan masalah, penggunaan
      bahasa yang baku dan benar
1
d.   Memotivasi peserta didik yang
      belum atau kurang berpartisipasi
      aktif
2
9.
Kemampuan menumbuh kembangkan karakter peserta didik
a.   Guru memperlihatkan perilaku
      sesuai dengan karakter yang
      dinyatakan dalam  indikator
      secara konsisten
1
b.   Guru memperlihatkan sikap
      sesuai karakter yang dinyatakan
      dalam indikator secara konsisten
1
c.    Guru memperlihatkan ucapan
       sesuai karakter yang dinyatakan
       secara konsisten
2
10
Pemanfaatan media pembelajaran
a.    Terampil menggunakan media
2
b.    Memberika informasi yang
       menarik
1
c.    Menggunakan media secara
       efektif
1
d.    Melibatkan peserta didik dalam
       pemanfaatan media
1
11.
Pelaksanaan penilaian pada akhir pembelajaran
a.    Melakukan penilaian sesuai
       dengan prosedur penilaian
2
b.    Melakukan penilaian sesuai
       dengan waktu yang ditentukan
1
c.    Memberikan umpan balik
       terhadap hasil penilaian proses
       belajar
1
d.    Dapat mengelola pelaksanaan
       penilaian
2
JUMLAH
59
Nilai Rata-Rata
19,66





Keterangan :   Kurang       =   Nilai 1
                        Cukup        =   Nilai 2
                        Cukup        =   Nilai 3
X =
Untuk menghitung kemampuan guru secara konversi dirumuskan dengan:
                       

Keterangan :
X adalah persentase hasil yang ingin dicapai
N adalah jumlah kemampuan guru
S adalah skor maksimal
Untuk menghitung kemampuan guru berdasarkan persentasi dapat dirumuskan sebagai berikut:
X% = (Jumlah skor) x100%

Nilai konversi dari kemampuan guru adalah:
00,01 - 27,29       Kategori kurang   
27,30 - 33,14       Kategori cukup         
33,15 - 39,00       Kategori baik  
Nilai persen yang ditentukan dalam kategori penilaian adalah:
01   -    69      Kategori Kurang
70   -    84      Kategori Cukup
85   -    100    Kategori baik
Jika dilihat dari nilai konversi dan persentasi  yang diperoleh guru/peneliti dengan nilai 19,66,  atau 59% maka kemampuan guru pada siklus 1 masih dalam kategori kurang
b.  Deskripsi Hasil Penelitian Siklus 2
Hasil penelitian di siklus satu telah memberikan gambaran bahwa  adanya  kemajuan pada diri siswa dan guru. Dilaksanakannya penelitian dengan kegiatan kolase di siklus  dua ini,  memiliki harapan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Penelitian yang bertema tanaman ini sedikit berbeda dengan penelitian sebelumnya. Jika penelitian di siklus satu anak diharapkan mampu membuat lukisan bertema  tanpa pola, untuk di siklus dua ini anak melukis di atas pola yang telah disediakan dengan maksud agar pembelajaran kolase tidak membebani anak.
Walaupun demikian penelitian tidak akan mengurangi tujuan peneliti dalam
meningkatkan kreativitas anak usia dini. Aspek yang digunakan untuk mengukur kreativitas anak di siklus satu digunakan pula di siklus dua.Namun secara operasional, dalam mengembangkan imajinasinya anak tidak mesti membuat lukisan kolase tanpa pola, tetapi anak cukup dengan memberikan tampilan baru pada lukisan.
Kegiatan kolase di siklus ini membawa perubahan secara progresif. Motivasi belajar anak semakin meningkat bahkan sampai antusias. Dengan strategi yang berbeda mampu mengubah minat belajar anak usia 5-6 tahun di Kelompok Bermain Cempaka. Pembelajaran kolase dengan menggunakan pola gambar  mengembalikan  kepercayaan  diri anak  untuk  dapat  berkreativitas dan
Menghasilkan karya.
Faktor kebijakan ini membawa pengaruh positif juga bagi guru. Guru semakin percaya diri dan lebih termotivasi lagi untuk meningkatkan strategi pembelajaran dan penguasaan materi pembelajaran sehingga keberhasilan dapat dirasakan oleh siswa dan guru itu sendiri. Penilaian disajikan dalam  bentuk tabel
           
            Tabel  16
          Lembar penilaian Anak siklus 2
No.
Nama Anak
Lembar Penilaian Anak
Jum
lah
Rata rata
a
b
c
d
e
f
g
h
i
j
1.
Wildan
3
3
2
2
2
3
2
2
2
2
23
2,3
2.
Aditya
4
4
3
2
2
3
3
3
3
3
30
3
3.
Dini
3
3
2
2
2
3
2
3
2
2
24
2,4
4.
Nadila
4
4
3
3
3
3
4
3
3
3
33
3,3
5.
Widayanti
3
3
3
2
2
3
3
2
3
3
27
2,7
6.
Resi
4
4
3
2
2
3
3
2
3
3
29
2,9
7.
Ade Sukma
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
20
2,0
8.
Fajar
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
28
2,8
9.
Salsabila
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
20
2,0
10.
Rani
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
32
3,2
2
Chika
4
4
3
3
3
4
4
4
3
3
35
3,5
12.
Shelbi
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
28
2,8
Jumlah
329
32,9

Keterangan :
a = Anak mampu menggunakan lem
b = Anak mampu merekatkan bahan/materi pada bidang
c = Anak mampu menempel bahan dengan tepat
d = Anak mampu menyesuaikan ukuran bahan/materi dengan ukuran pola
e = Anak mampu mengkombinasikan bahan/materi
f = Anak mampu mengkombinasikan warna
g = Anak mampu mengerjakan tugas dengan teliti
h = Anak mampu memilih warna sesuai dengan jenis gambar (pola)
i = Anak mampu menjaga kerapihan
j = Anak mampu membuat lukisan yang serasi dan indah
Simbol angka yang ada pada tabel di atas merupakan skor dari kriteria penilaian :
Skor 1 = BB (Belum Berkembang)
Skor 2 = MB (Mulai Berkembang)
Skor 3 = BSH (Berkembang Sesuai Harapan)
Skor 4 = BSB (Berkembang Sangat Baik)
Rumus untuk mendapatkan hasil secara konversi dari setiap individu adalah:
(jumlah BBx1)+(jumlah MBx2)+(jumlahBSHx3)+(jumlah BSBx4)
X =
Jumlah seluruh  indikator
Nilai konversi yang ditentukan adalah:
0,01- 1,49        Kategori Belum Berkembang (BB)
1,50- 2,49        Kategori Mulai Berkembang (MB)
2,50- 3,49        Kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH)
3,50- 4,00        Kategori Berkembang Sangat Baik (BSB)
Sedangkan rumus untuk mengetahui perkembangan anak secara keseluruhan ialah sebagai berikut:
Jumlah seluruh indikator
X% =                                                            x100%  
Nilai maksimal kriteria

Nilai persentasi (%) dalam kategori penilaian:
01 – 34       Kategori Belum Berkembang (BB)
35 – 74       Kategori Mulai Berkembang (MB)
75 – 84       Kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH)
85 – 100     Kategori Berkembang Sangat Baik (BSB)

Melalui perhitungan dengan rumus di atas yaitu 329 dibagi 4 dikalikan 100 maka didapatkan hasil 82,25%. Jika dalam nilai konversi adalah 32,9. Hasil ini merupaan perkembangan anak secara keseluruhan pada siklus 2 yang masuk pada kategori Berkembang Sesuai Harapan.
   Data hasil penilaian dar i setiap  individu  kemudian  di proses  lagi  untuk
mengetahui kemampuan anak secara keseluruhan berdasarkan banyaknya indiktor
yang terklasifikasi ke dalam kriteria penilaian yang merupakan hasil dari kegiatan
kreativitas. Empat kriteria penilaian yang digunakan untuk mengklasifikasikan data hasil penelitian yaitu BB (Belum Berkembang),  MB (Mulai Berkembang),  
BSH (Berkembang Sesuai Harapan), dan BSB (Berkembang Sangat Baik)

Tabel  17
Klasifikasi Hasil Penilaian Anak Siklus 2
Siswa
Nama Siswa
Jumlah indikator dalam kriteria penilaian
BB
MB
BSH
BSB
Laki-laki
Wildan
-
5,75%
-
-
Aditya
-
-
7,50%
-
Fajar
-
-
7,00%
-
Ade S.
-
5,00%
-
-
Shelbi
-
-
7,00%
-
Jumlah
0
10,75%
21,50%
0

Dini
-
6,00%

-
Nadila
-
-
8,25%
-
Widayanti
-
-
6,75%
-
Resi
-
-
7,25%
-
Rani
-
-
8,00%
-
Salsabila
-
5,00%
-
-
Chika
-
-
-
8,75%
Jumlah
0
11,00%
35,25%
8,75%

Hasil persentase dari kriteria penilaian kemampuan kreativitas kolase yang
didapatkan anak yaitu jumlah skor dari seluruh indikator berbanding dengan
jumlah siswa yang menjadi subjek penelitian, dan jika dirumuskan adalah sebagai berikut:
              (Jumlah skor Penilaian) x (Jumlah indikator)
X% =
                           Jumlah Keseluruhan siswa

Setelah  diklasifikasikan  kemudian  data  disederhanakan  lagi dalam bentuk tabel dengan menggunakan ketentuan bahwa 1 anak berbanding 8,33%.
Tabel  18                                                                                                                                                  
Hasil Observasi kemampuan Anak Siklus 2
No.
siswa
Jum
lah
Kriteria Hasil Penelitian
BB
MB
BSH
BSB
1.
Laki-laki
5
0
16,66%
24,99%
-
2.
Perempuan
7
0
16,66%
33,32%
8,33%
Jumlah
12
0
33,32%
58,31%
8,33%
Bila disajikan dalam bentuk histogram, maka akan tergambar dan terlihat seperti di bawah.


  80
  70
  60
Laki-laki
Perempuan
  50                                                                                                     
  40                                                                                                     
  30                                                                               
  20
  10
    0
                 BB               MB              BSH         BSB                                                                             
                                                   Gambar  4
                Hasil Observasi Kemampuan Kreativitas Kolase Siklus 2

Pengamatan dan penilaian selanjutnya ditujukan pada guru yang berperan sebagai peneliti. Berikut adalah  hasil pencatatan observer terhadap kinerja guru selama melaksanakan pembelajaran di kelas seiring dengan berjalannya penelitian tindakan kelas.
  Tabel  19
 Hasil Observasi Kemampuan Guru Siklus 2
No.
Aspek
Kriteria

Nilai


1.
Penampilan guru
a. Bersemangat
2
b. Berpakaian sopan, bersih, dan rapi
2
c.  Tutur kata santun
2
d.  Disiplin terhadap waktu
2
2.
Pengelolaan kegiata pembelajara
a.  Pengaturan tempat formasi peserta didik
2
b.  Mengisi agenda kelas
2
c.  Menyiapkan alat dan bahan/    media yang diperlukan
3
d.  Memeriksa kesiapan peserta didik 
3
3.
Membuka pembelajaran
a.  Menarik perhatian, menimbulkan motivasi dan rasa ingi tahu peserta didik.
3
b.  Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dalam rencana kegiatan
2
4.
Penguasaan materi pembelajaran
a.  Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran
2
b.  Mengaitkan materi dengan pengetahuan yang relevan
1
c.  Menyampaikan materi sesuai dengan hirarki belajar
2
d.  Mengorganisasikan materi pokok sesuai dengan alokasi waktu
2
5.
Kemampuan menggunakan model atau pendekatan
a.  Model/pendekatan/metode/ strategi pembelajaran menumbuhkan motivasi belajar
2
b.  Model/pendekatan/metode/ strategi pembelajaran mampu mendorong aktivitas belajar peserta didik
2
c.  Model/pendekatan/metode/ strategi pembelajaran mendukung tercapainya tujuan yang ditetapkan
2
d.  Model/pendekatan/metode/ strategi pembelajaran menarik minat belajar peserta didik
2
6.
Kemampuan mengembang kan proses eksplorasi
a.  Memfasilitasi peserta didik untuk mencari informasi tentang tema materi yang dipelajari dengan belajar dari berbagai sumber
2
b.  Menggunakan keberagaman pendekatan pembelajaran, media, dan sumber belajar
3

7.
Kemampuan mengembangkan elaborasi
a.  memfasilitasi peserta didik untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tulisan
2
b.  Memberi kesempatan untuk berfikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut
2
c.  memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif
2
d.  memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individu maupun kelompok
2
8.
Kemampuan mengembang kan proses konfirmasi
a.  Memberikan umpan balik positif dan penguatan terhadap keberhasilan peserta didik
2
b.  Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber
2
c.   Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar bermakna melalui layanan dalam pemecahan masalah, penggunaan bahasa yang baku dan benar
2
d.  Memotivasi peserta didik yang belum atau kurang berpartisifasi aktif 
3
9.
Kemampuan menumbuh kembangkan karakter peserta didik
a.  Guru memperlihatkan perilaku sesuai karakter yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten
2
b.  Guru memperlihatkan sikap sesuai karakter yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten
2
c.  Guru memperlihatkan ucapan sesuai karakter yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten
2
10.
Pemanfaatan media pembelajaran
a.  Terampil menggunakan media
2
b.  memberikan informasi yang menarik
2
c.  menggunakan media secara efektif
2
d.  melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media
2
11.
Pelaksanaan penilaian pada akhir pembelajaran
a.  Melakukan penilaian sesuai dengan prosedur penilaian
2
b.  Melakukan penilaian sesuai waktu yang ditentukan
2
c.  Memberikan umpan balik terhadap hasil penilaian proses belajar
2
d.  Dapat mengelola pelaksanaan penilaian
2

Jumlah

82

Nilai Rata-Rata
27,33

Keterangan :  Kurang  =  Nilai 1
Cukup  =  Nilai 2
Baik     =  Nilai 3
Untuk menghitung persentase kemampuan guru dirumuskan dengan :
X =

Keterangan :
X  adalah persentase yang ingin dicapai
N  adalah jumlah kemampuan guru
S  adalah Nilai skor maksimal (3)
 Nilai konversi dari kemampuan guru yang ditetapkan di kober Cempaka:
01 – 13       Kategori kurang
14 – 26       Kategori cukup
27 – 39       Kategori baik
Untuk menghitung persentasi kemampuan guru adalah sebagai berikut:
X% = (jumlah skor)x100%

Nilai persentasi yang dinyatakan dalam kategori adalah sebagai berikut:
01 – 35       Kategori kurang
36 – 70       Kategori cukup
71 – 100     Kategori baik

Jika dilihat berdasarkan nilai konversi yaitu dengan nilai 27,33  dan hasil persentasi sebesar 82 %, maka kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan mengajar di kelas sampai pada siklus 2 masuk ke dalam kategori baik.
B.  Pembahasan
Salah satu tujuan pengembangan kreativitas adalah membuat anak kreatif,  yaitu anak yang memiliki kelancaran untuk mengemukakan gagasan, kelenturan untuk mengemukakan berbagai alternatif dalam pemecahan masalah, orisinalitas dalam menghasilkan pemikiran-pemikiran, elaborasi dalam gagasan serta keuletan dan kesabaran atau kegigihan dalam menghadapi rintangan dan situasi yang tidak menentu.
 Hasil penelitian   mengacu pada definisi 4P tentang kreativitas (Four P’S of  
Cretyvity) menurut Rhodes, yaitu produk (product), proses (process), dorongan (press) dan pribadi (person).  Kaitannya dengan penelitian ini adalah:
1.  Produk
Definisi ini berfokus pada produk kreatif yang menekankan pada orisinalitas, yaitu kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang baru atau mengkombinasikan sesuatu hal yang sudah ada sebelumnya. Dalam kegiatan kolase anak mampu membuat karya kreatif dengan mengkombinasikan bahan/materi serta warna. Hasil wujud dari kegiatan kolase anak dianggap sebagai sebuah karya seni kreatif . Walaupun pandangan orang dewasa tidak sama,  namun setidaknya  produk atau karya  yang dihasilkan dapat bermakna terutama bagi diri anak itu sendiri.
2.  proses
Merupakan proses berfikir anak dalam menciptakan ide-ide baru yang lebih inovatif dan variatif. Untuk membuat tampilan yang menarik anak mampu memikirkan suatu rancangan yang harus dilakukan, misalnya berfikir untuk memilih bahan serta warna atau menggunakan cara yang efektif dalam mengerjakan tugas,  seperti  dalam merekatkan bahan anak mendahulukan yang sekiranya dapat dianggap  mudah atau anak mampu memperhatikan unsur-unsur estetika.
3.  Pendorong
Definisi ini menekankan pada faktor dorongan internal dari diri sendiri berupa keinginan dan hasrat untuk menciptakan menjadi diri yang kreatif. Implementasinya yaitu anak ingin mencoba dan berusaha mencari informasi jika kesulitan dan belum paham dalam pengerjaan kreativitas kolase. Sedangkan dorongan eksternal dari lingkungan sosial dan psikologis, misalnya : anak mampu berkreativitas karena adanya motivasi yang diberikan guru, atau karena melihat temannya yang rajin dan semangat, atau karena suasana hatinya yang senang.    
4.  Pribadi
Guilford menerangkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan yang ada dalam diri seseorang, hal ini juga erat kaitannya dengan bakat. Definisi ini menekankan bahwa kemampuan anak yang berbeda disebabkan oleh bakat yang dimiliki atau tidak dimiliki anak. Secara implementasinya anak ada yang senang mengerjakan kreativitas kolase dan sebaliknya ada pula anak yang  selalu mengalami kesulitan walaupun berbagai strategi telah diberikannya.Berdasarkan  aspek yang telah terpaparkan ke dalam definisi diatas, maka peningkatan kreativitas anak melalui kegiatan kolase di Kelompok Bermain Cempaka membawa pengaruh positif pada sistem pembelajaran.
Dampak tersebut dirasakan siswa dan guru. Perubahan pada sisiwa ditandai perilaku dan pikiran kreatif dalam menciptakan suatu karya. Sedangkan perubahan pada guru yaitu bertambahnya pengetahuan dan kemampuan mengajar serta dapat meningkatkan kompetensi guru sebagai pendidik.
Data  yang  dihasilkan   dari  setiap   siklus   direkapitulasi   untuk   melihat
perbandingan antara  hasil observasi awal, hasil observasi siklus satu  dan hasil observasi siklus dua. Data awal dapat dijadikan acuan dari keberhasilan penelitian ini. Berikut merupakan rekapitulasi hasil observasi siswa yang disajikan dalam bentuk tabel.
Tabel 20
   Rekapitulasi Hasil Observasi Siswa
No.
Observasi
Perolehan data
Kategori
1.
Awal
32,00 %
Belum Berkembang (BB)
2.
Siklus 1
67,00 %
Mulai Berkembang (MB)
3.
Siklus 2
82,25 %
Berkembang Sesuai Harapan  (BSH)

Rekapitulasi hasil observasi siswa yang terdiri dari data hasil observasi awal,  data hasil siklus 1 serta data hasil siklus 2 digambarkan dalam histogram
seperti di bawah ini.
                                                                                                   
105
 90
 75
 60                                                                                                
 45                                                                                                 
 30
 15
   0    
                       Awal                       Siklus 1                           Siklus 2

      Gambar  5
Histogram Rekapitulasi Ketuntasan Kemampuan Anak

Berdasarkan histogram di atas dapat dilihat ketuntasan kemampuan kreativitas kolase anak mengalami peningkatan. Dimulai observasi awal, kemampuan anak 32%  masih dalam kategori Belum Berkembang BB), siklus 1 kemampuan anak meningkat menjadi 67% dalam kategori  Mulai Berkembang (MB), dan siklus 2 kemampuan anak mencapai 82,25%  masuk dalam kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH).
Untuk mengetahui ketuntasan dari kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran  kreativitas kolase  di Kelompok Bermain Cempaka yaitu dengan  cara merekap data  dari  hasil observasi awal, siklus 1 dan  siklus 2, kemudian
dibuatkan tabel dan histogram.
       Tabel  21
Rekapitulasi Hasil Observasi  Kinerja Guru
No.
Tindakan
Persentase
Kategori
1.
Awal
35 %
Kurang
2.
Siklus 1
59 %
Kurang
3.
Siklus 2
82 %
Baik



105
90
75
60
45
30
15
 0
                     Awal                            Siklus 1                   Siklus 2 
Gambar 6
Histogram Observasi Ketuntasan Kinerja Guru



BAB  V
KESIMPULAN  IMPLIKASI DAN  SARAN

A.  Kesimpulan
Penelitian tindakan kelas yang dilakukan di kelompok Bermain Cempaka telah menghasilkan dua  kesimpulan, yaitu
1.             Metode penggunaan pola gambar dalam pembelajaran kolase dapat meningkatkan  motivasi dan keaktifan anak usia 5-6 tahun untuk berkreativitas. Dari pola atau gambar tersebut banyak inspirasi yang diserap anak. Berbagai macam bahan yang menarik dapat menstimulasi anak untuk berkarya. Dengan sendirinya anak akan berfikir kreatif dan mengembangkan daya imajinasinya untuk menghasilkan karya seni yang indah
2.             Berdasarkan pada hasil penelitian, kegiatan kolase telah mampu meningkatkan kreativitas anak usia 5-6 tahun di kelompok Bermain Cempaka Desa kadupandak Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis dengan hasil ketuntasan 82,25%  yang berada pada tahap Berkembang Sesuai Harapan (BSH).

B.  Implikasi dan Saran
a. Implikasi
Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di Kelompok Bermain Cempaka telah membawa pengaruh positif pada sistem pembelajaran. Pembelajaran kreativitas yang semula menyulitkan anak menjadi pembelajaran yang menyenangkan. Melalui kegiatan kolase  anak dapat  bermain sambil belajar, anak dapat  bereksplorasi dan berkarya. Melalui kegiatan kolase pembelajaran telah menerapkan prinsip tematik terpadu. Selain itu pembelajaran dapat berpusat
pada anak.
Dalam mengembangkan ekspresi dan daya imajinasi anak, kreativitas kolase mampu menjadi alternatif dari sekian banyak kreativitas yang diterapkan pada anak usia dini. Kreativitas kolase memiliki keberagaman bahan, warna serta teknik yang digunakan. Kolase merupakan kreativitas seni yang bila orang memandangnya merasakan keindahan. Kolase juga merupakan seni yang unik yang dapat dijadikan alat pemuas bagi orang yang memiliki daya imajinasi tinggi.
b. Saran
Perencanaan merupakan modal pokok lancarnya kegiatan belajar mengajar yang dilakukan siswa dan guru di kelas.. Jika guru menyiapkan segala sesuatunya yang dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran, sementara siswa dapat mempersiapkan dirinya untuk menerima pelajaran.
Dengan emosi anak yang positif pelajaran akan mudah ditransfer ke otak. Oleh karena itu penting bagi guru untuk dapat konsisten dalam menjaga sikap dan perilaku terhadap anak., dan untuk membangkitkan semangat belajar anak diperlukan adanya motivasi dari guru sehingga anak mampu menggali dan mengembangkan potensinya.
Harapan peneliti kreativitas kolase dapat menjadi inspirasi dalam mengembangkan sistem pengajaran di kelas untuk mencapai Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak ( TPPA).

sekripsi lain klik :

resume
skripsi 1
skripsi 2
skripsi 3
skripsi 4 
skripsi 5
skripsi 6
skripsi 7
skripsi 8
skripsi 9
skripsi 10
abstrak
lembar pernyataan
lembar pengesahan skripsi
lembar persetujuan sidang skripsi


No comments:

Post a Comment