BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil
penelitian tentang“penerapan model pembelajaran kooperatif guna meningkatkan
kemampuan sosial anak usia dini pada kelompok B di Taman Kanak-Kanak PGRI Bina
Bakti Desa Kaso Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis “ dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1.
Penerapan model
pembelajaran kooperatif guna meningkatkan kemampuan sosial anak usia dini pada
kelompok B di Taman Kanak-Kanak PGRI Bina Bakti Desa Kaso Kecamatan Tambaksari
Kabupaten Ciamis dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan
kelas. Untuk mengetahui kondisi dan temuan-temuan yang ada dilapangan
pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif.
Penelitian dilaksanakan dua siklus dengan kegiatan terdiri dari perencanaan, tindakan/pelaksanaan, refleksi
dan analisis. Perencanaan pembelajaran kooperatif antara lain : menentukan
kelas dan waktu penelitian, mendiskusikan dan menyusun pedoman untuk melakukan
aktivitas pembelajaran kooperatif guna meningkatkan kemampuan sosial anak,
membuat skenario rencana kegiatan pembelajaran kooperartif yang dibuat untuk
setiap siklus dengan tahap anak mampu beraktifitas, anak mampu berkomunikasi,
anak mampu bekerjasama.Instrumen penelitian pedoman observasi untuk mencatat
kemampuan motorik halus anak waktu kegiatan pembelajaran kooperatif, membuat
tes kemampuan sosial anak sebagai evaluasi apakah kegiatan menggunakan model pembelajaran
kooperatif dapat meningkatkan kemamupan sosial anak. Pelaksanaan tindakan dan
pengamatan pada anak waktu kegiatan pembelajaran model kooperatif dan
merefleksikannya. Refleksi dan analisis data dilakukan untuk mengetahui masalah
dan hambatan yang ditemui sehingga dapat diketahui apakah tindakan yang
dilaksanakan telah mencapai tujuan atau belum. Jika tujuan belum tercapai maka
peneliti menyusun rencana selanjutnya.
2.
Aktivitas anak
dalam pelaksanaan model pembelajaran kooperatif dilaksanakan dalam dua siklus,
siklus satu dengan kegiatan mewarnai, menggunting dan menempel menghias pada
bentuk televisi dari karton dengan tema alat komunikasi dilaksanakan kegiatan
secara berkelompok. Tindakan siklus dua
menghias kentongan masih dalam tema alat komunikasi kegiatan ini dilaksanakan
dengan secara berkelompok dengan tujuan agar anak melatih kemampuanya dalam
beraktivitas, berkomunikasi dan bekerjasama dengan kelompoknya. Model
pembelajaran kooperatif di Taman Kanak-Kanak dalam upaya meningkatkan kemampuan
sosial anak memerlukan proses lama dengan latihan-latihan dan bimbingan secara
individu maupun secara kelompok. Untuk meningkatkan kemampuan sosial anak harus
dilakukan kegiatan yang memerlukan kerjasama yaitu dengan pembelajaran
kooperatif. Kegiatan pembelajaran dengan model kooperatif memberikan manfaat
dalam dalam meningkatkan kemampuan sosial anak kelompok B di Taman Kanak-Kanak
PGRI Bina Bakti. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru, catatan lapangan, dan
observasi, kemampuan sosial anak melalui model pembelajaran kooperatif setelah pelaksanaan tindakan mengalami
perubahan signifikan. Anak mempunyai kemampuan beraktifitas, kemampuan
berkomunikasi, kemampuan bekerjasama. Menggunakan model pembelajaran kooperatif
pada pelaksanaan kegiatan yang bertujuan tidak hanya meningkatkan kemampuan sosial
saja tetapi dapat meningkatkan minat dalam berkreasi dan berimajinasi, anak
lebih berani mengeluarkan pendapat serta ide- idenya. Kondisi belajar yang
menyenangkan dan metode pembelajaran yang bervariasi membuat anak tidak merasa
bosan secara tidak langsung akan membuat kemampuan sosial dan kemampuan anak
lainya menjadi lebih baik.Dari hasil penelitian ini peran guru dan cara orang
tua dalam meningkatkan kemampuan sosial sangat mempengaruhi perkembangan anak.
Guru hanya sebagai fasilitator di sekolah dan waktu yang lebih banyak untuk
belajar anak di rumah. Metode apapun dapat dilakukan dalam proses pembelajaran
akan tetapi harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan kemampuan anak.
B. Implikasi
Hasil dari penelitian tindakan
kelas tentang penerapan model pembelajaran kooperatif guna meningkatkan
kemampuan sosial anak usia dini pada kelompok B di Taman Kanak-Kanak PGRI Bina
Bakti Desa Kaso Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis membuktikan bahwa
penggunaan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar anak
sekaligus dapat meningkatkan kemampuan hubungan sosial, menumbuhkan sikap
menerima kekurangan diri, dan orang lain, serta dapat meningkatkan harga diri.
Pembelajaran
kooperatif dapat merealisasikan kebutuhan anak dalam belajar berpikir,
memecahkan masalah, dan mengintegrasikan pengetahuan dengan keterampilan. Dari
dua alasan tersebut maka pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran
yang dapat memperbaiki sistem pembelajaran yang selama ini memiliki kelemahan.
C. Saran
Tanpa mengabaikan
berbagai upaya yang telah dilakukan oleh pihak terkait terutama dalam hal
meningkatkan kemampuan sosial anak di Taman Kanak-Kanak (TK).Berdasarkan hasil
pembahasan yang disampaikan di atas terdapat hal yang menjadi catatan sebagai
saran:
1.
Bagi semua pihak
baik peneliti, guru Taman Kanak-Kanak
(TK), lembaga penyelenggara pendidikan anak usia dini, maupun bagi pembaca agar
mengangkat permasalahan mengenai kemampuan sosial anak dengan menggunakan
strategi/metode yang berbeda, menggunakan media yang menarik sesuai
perkembangan anak, memberikan motivasi dan bimbingan pada anak, memfasilitasi
pembelajaran yang mendukung untuk peningkatan kemampuan sosial anak.
2.
Melalui penelitian
tindakan kelas tentang “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dalam
Meningkatkan Kemampuan Sosial Anak Usia Dini Pada kelompok B yang dilaksanakan
di TK PGRI Bina Bakti Desa Kaso Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis” telah
terbukti bahwa melalui model pembelajaran kooperatif kemampuan sosial anak
dapat meningkat dengan baik.
No comments:
Post a Comment