BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Yogyakarta, provinsi yang terletak bagian selatan pulau Jawa ini merupakan salah satu daerah tujuan wisata favorit yang ada di Indonesia, hal ini dikarenakan Yogyakarta banyak obyek wisata yang sangat menarik. Di Utara Yogyakarta, terdapat Gunung Merapi. Di Selatan Yogyakarta terdapat pantai-pantai yang Indah. Serta di tengah Yogya terdapat Keraton, yang merupakan obyek wisata budaya yang sangat menarik. Selain hal-hal yang disebut di atas. Yogyakarta memiliki obyek wisata yang menarik. Obyek wisata yang sering dilewati namun kadang kala sering dilupakan yaitu Malioboro dan Kebun Binatang Gembira Loka.
Dalam hal ini penulis ingin mengetahui keunikan Malioboro dan Kebun Binatang Gembira Loka yang ada di Yogyakarta. Mengetahui obyek wisata apa saja yang terdapat di Malioboro, serta kelebihan Malioboro dan Kebun Binatang Gembira Loka dengan obyek wisata yang lain. Seiring dengan perkembangan dunia pariwisata di negara kita terutama peninggalan-peninggalan sejarah yang tersebar dari sabang sampai merauke menjadi salah satu alasan di adakan karya tulis. Karya Tulis Ilmiah merupakan suatu kegiatan rutin tahunan yang di selenggarakan oleh sekolah kami, karya tulis tahunan ini mengambil objek-objek karya tulis di Kota Yogyakarta yaitu salah satunya Malioboro dan Kebun Binatang Gembira Loka karena di sana terdapat sejarah dan keunikan tersendiri dan sudah terkenal di Indonesia bahkan dunia internasional.
1.2.Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah Malioboro dan Kebun Binatang Gembira Loka ?
2. Apa saja keunikan dari Malioboro serta Kebun Binatang Gembira Loka ?
3. Bagaimana upaya pemerintah untuk meningkatkan jumlah wisatawan ke Yogyakarta ?
1.3.Tujuan dan Manfaat
1. Tujuannya adalah untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang tidak diajarkan di sekolah, mengetahui objek wisata yang ada di Jogja, dan dapat mengetahui seluk beluk tempat-tempat wisata yang ada di Jogja.
2. Manfaatnya antara lain :
- Dapat mengetahui sejarah Malioboro dan Kebun Binatang Gembira Loka.
- Mengetahui apa saja keunikan dari Malioboro dan Gembira Loka.
- Mengetahui upaya pemerintah untuk meningkatkan jumlah wisatawan ke Yogyakarta.
- Menambah wawasan serta ilmu pengetahuan tentang objek wisata di Yogyakarta.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Sejarah Malioboro dan Gembira Loka
A. Sejarah Malioboro
Malioboro adalah tempat yang wajib Anda kunjungi saat traveling ke Yogakarta (Jogja). Jangan mengaku pernah ke Jogja jika belum pernah mengunjungi Malioboro. Ya, Malioboro memang sangat identik dengan Jogja. Kawasan yang dipenuhi dengan pertokoan di kiri kanan jalannya ini memang selalu ramai dikunjungi oleh para wisatawan terutama jika waktu liburan tiba.
Dalam bahasa Sansekerta, kata “malioboro” bermakna karangan bunga. itu mungkin ada hubungannya dengan masa lalu ketika Keraton mengadakan acara besar maka jalan malioboro akan dipenuhi dengan bunga. Kata malioboro juga berasal dari nama seorang kolonial Inggris yang bernama “Marlborough” yang pernah tinggal di sana pada tahun 1811-1816 M. pendirian jalan malioboro bertepatan dengan pendirian keraton Yogyakarta (Kediaman Sultan).
Perwujudan awal yang merupakan bagian dari konsep kota di Jawa, Jalan malioboro ditata sebagai sumbu imaginer utara-selatan yang berkorelasi dengan Keraton ke Gunung merapi di bagian utara dan laut Selatan sebagai simbol supranatural. Di era kolonial (1790-1945) pola perkotaan itu terganggu oleh Belanda yang membangun benteng Vredeburg (1790) di ujung selatan jalan Malioboro. Selain membangun benteng belanda juga membangun Dutch Club (1822), the Dutch Governor’s Residence (1830), Java Bank dan kantor Pos untuk mempertahankan dominasi mereka di Yogyakarta. Perkembangan pesat terjadi pada masa itu yang disebabkan oleh perdagangan antara orang belanda dengan orang cina. Dan juga disebabkan adanya pembagian tanah di sub-segmen Jalan Malioboro oleh Sultan kepada masyarakat cina dan kemudian dikenal sebagai Distrik Cina.
Perkembangan pada masa itu didominasi oleh Belanda dalam membangun fasilitas untuk meningkatkan perekonomian dan kekuatan mereka, Seperti pembangunan stasiun utama (1887) di Jalan Malioboro, yang secara fisik berhasil membagi jalan menjadi dua bagian. Sementara itu, jalan Malioboro memiliki peranan penting di era kemerdekaan (pasca-1945), sebagai orang-orang Indonesia berjuang untuk membela kemerdekaan mereka dalam pertempuran yang terjadi Utara-Selatan sepanjang jalan.
Sekarang ini merupakan jalan pusat kawasan wisatawan terbesar di Yogyakarta, dengan sejarah arsitektur kolonial Belanda yang dicampur dengan kawasan komersial Cina dan kontemporer. Trotoar di kedua sisi jalan penuh sesak dengan warung-warung kecil yang menjual berbagai macam barang dagangan. Di malam hari beberapa restoran terbuka, disebut lesehan, beroperasi sepanjang jalan. Jalan itu selama bertahun-tahun menjadi jalan dua arah, tetapi pada 1980-an telah menjadi salah satu arah saja, dari jalur kereta api ke selatan sampai Pasar Beringharjo. Hotel jaman Belanda terbesar dan tertua jaman itu, Hotel Garuda, terletak di ujung utara jalan di sisi Timur, berdekatan dengan jalur kereta api. Juga terdapat rumah kompleks bekas era Belanda, Perdana Menteri, kepatihan yang kini telah menjadi kantor pemerintah provinsi.
Malioboro juga menjadi sejarah perkembangan seni sastra Indonesia. Dalam Antologi Puisi Indonesia di Yogyakarta 1945-2000 memberi judul “MALIOBORO” untuk buku tersebut, buku yang berisi 110 penyair yang pernah tinggal di yogyakarta selama kurun waktu lebih dari setengah abad. Pada tahun 1970-an, Malioboro tumbuh menjadi pusat dinamika seni budaya Jogjakarta. Jalan Malioboro menjadi ‘panggung’ bagi para “seniman jalanan” dengan pusatnya gedung Senisono. Namun daya hidup seni jalanan ini akhirnya terhenti pada 1990-an setelah gedung Senisono ditutup.
Foto Jalan Malioboro Zaman Dulu
Foto Jalan Malioboro Sekarang
B. Sejarah Gembira Loka
Kebun Binatang Gembira Loka yang berada di Yogyakarta. Berisi berbagai macam spesies dari belahan dunia, seperti orang utan, gajah asia, simpanse, harimau, dan lain sebagainya. Kebun Binatang Gembira Loka menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan Yogyakarta. Gembira Loka Zoo sempat rusak parah akibat gempa bumi yang mengguncang kota Yogyakarta tahun 2006. Tetapi, setelah direnovasi Kebun Binatang Gembira Loka tetap dicari para wisatawan.
Loka artinya tempat, gembira ya gembira. Syahdan, hampir setengah abad yang lalu Sri Sultan Hamengku Buwono IX mewujudkan keinginan pendahulunya untuk mengembangkan ‘Bonraja’ tempat memelihara satwa kelangenan raja menjadi suatu kebon binatang publik. Maka didirikanlah Gembira Loka di atas lahan seluas 20 ha yang separonya berupa hutan lindung. Di situ terdapat lebih dari 100 spesies satwa di antaranya 61 spesies flora.
Letaknya di daerah aliran sungai Gajah Wong. Akses menuju Gembira Loka sangat mudah dengan angkutan kota dan kendaraan. Pada awalnya dimulai dari beberapa hewan macan tutul yang berhasil ditangkap penduduk setempat karena mengganggu desa dan sebagian berasal dari lereng merapi yang hutannya terbakar akibat awan panas.
Gembira Loka Zoo memiliki koleksi satwa yang cukup lengkap. Akhir-akhir ini, dikabarkan bahwa GLZ sedang mengadakan kesepakatan dengan Singapore Zoo untuk pertukaran hewan, yakni 6 ekor Pinguin Jackass. Gembira Loka Zoo selalu berusaha memberikan yang terbaik demi kenyamanan pengunjung serta kelestarian alam. Beberapa kali didengar bahwa gajah melahirkan, burung kaka tua menetaskan telurnya, serta kuda pacu melahirkan anaknya. Satu hal yang memprihatinkan adalah banyak kondisi satwa yang kurang terurus. Banyak fasilitas yang seakan seadanya saja. Hal itu karena pendapatan dari tiket masuk sangat kecil dari sedikitnya wisatawan yang berkunjung.
Namun, sejak tahun 2010 Gembira Loka Zoo mulai merehabilitasi dan merekonstruksi kebun binatangnya. Bahkan, sampai tahun 2012 ini sedang dalam proses pembuatan untuk "Taman Burung" dan sedangkan untuk "Taman Reptil dan Amfibi" sudah dalam tahap sentuhan akhir. Beberapa pedagang asongan pun sudah mulai dibenahi, agar terkesan rapi dan bersih. Semenjak itu, GLZ mulai dikunjungi pengunjung dengan jumlah yang lebih banyak.
Ide awal pembangunan Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka berasal dari keinginan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII pada tahun 1933 akan sebuah tempat hiburan, yang di kemudian hari dinamakan Kebun Rojo. Ide tersebut direalisasikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX dengan bantuan Ir. Karsten, seorang arsitek berkebangsaan Belanda. Ir. Karsten kemudian memilih lokasi di sebelah barat sungai Winongo, karena dianggap sebagai tempat paling ideal untuk pembangunan Kebun Rojo tersebut. Namun akibat dampak Perang Dunia II dan juga pendudukan oleh Jepang, pembangunan Kebun Rojo terhenti.
Pada saat proses pemindahan ibukota negara dari Yogyakarta kembali ke Jakarta di tahun 1949 setelah selesainya Perang Dunia II, tercetus lagi sebuah ide untuk memberikan kenang-kenangan kepada masyarakat Yogyakarta berupa sebuah tempat hiburan dari pemerintah pusat yang dipelopori oleh Januismadi dan Hadi, SH. Ide tersebut mendapat sambutan hangat dari masyarakat Yogyakarta, akan tetapi realisasinya masih belum dirasakan oleh masyarakat. Hingga di tahun 1953, dengan berdirinya Yayasan Gembira Loka Yogyakarta (sesuai akta notaris RM. Wiranto No. 11 tanggal 10 September 1953)yang diketuai oleh Sri Paduka KGPAA Paku Alam VIII, maka pembangunan Kebun Rojo yang tertunda baru benar-benar dapat direalisasikan.
Selang beberapa tahun kemudian, tepatnya 1959, KGPAA Paku Alam VIII menunjuk Tirtowinoto untuk melanjutkan pembangunan Gembira Loka. Dipilihnya Tirtowinoto karena yang bersangkutan dinilai memiliki kecintaan terhadap alam dan minat yang besar terhadap perkembangan Gembira Loka. Ternyata sumbangsih Tirtowinoto yang tidak sedikit, baik dalam hal pemikiran maupun material, terbukti mampu membawa kemajuan yang pesat bagi Gembira Loka. Puncaknya di tahun 1978, ketika koleksi satwa yang dimiliki semakin lengkap, sehingga pengunjung Gembira Loka semakin meningkat.
1. Wahana Rekreasi Gembira Loka
Salah satu jagoan rekreasi di Gembira Loka adalah Wahana Rekreasi yang sangat seru dan sekali lagi, satu-satunya di Jogja. Di Wahana Rekerasi Gembira Loka Anda dapat menikmati berbagai macam permainan, seperti: Kapal Katamaran, Speed Boat, Skuter Air, Perahu Kayuh, Sepeda Air, Perahu Senggol, Banana Orca, Kolam Tangkap, Terapi Ikan, Sirkuit ATV, dan Perahu Gethek.
a. Feeding Time GL Zoo
Setiap makhluk hidup pasti makan. Begitu juga satwa-satwa Gembira Loka. Bedanya, cara makan satwa-satwa tersebut tentu saja berbeda dengan manusia. Tanpa sendok, tanpa garpu, dan dengan cara yang unik dan khas serta berbeda-beda antara satu satwa dengan satwa yang lainnya. Apabila Anda ingin melihat satwa-satwa tersebut makan, maka Anda harus datang di waktu yang tepat. Dan Gembira Loka memberi Anda kesempatan khusus untuk melihat feeding time empat satwa yang paling seru, seperti:
1. Harimau
Special harimau feeding time keseruannya dapat Anda lihat setiap hari Minggu pukul 12.00.
2. Simpanse
Satwa pintar ini sangat lucu ketika makan, dapat Anda lihat setiap hari pukul 10.30.
3. Arapaima
Si ikan tawar terbesar di dunia ini sangat dahsyat ketika makan, dapat Anda lihat setiap hari pukul 11.00 WIB
4. Ular
Ular yang dapat Anda lihat aktivitas makannya adalah jenis python yang besar , dapat Anda saksikan setiap hari pukul 11.30 WIB.
2. Gelar Satwa Terampil Gembira Loka Zoo
Ada hal super penting di Gembira Loka yang kadang sering Anda lewatkan. Setelah berkeliling dan berkenalan dari jauh dengan satwa-satwa, ada satu tempat yang harus Anda kunjungi di Gembira Loka untuk berkenalan lebih dekat lagi dengan satwa-satwa spesial. Mereka adalah satwa-satwa terampil GL Zoo. Gembira Loka memiliki Gelar Satwa terampil, di mana Anda dapat melihat bermacam-macam keterampilan satwa-satwa spesial di panggung yang nyaman dan keren. Satwa-satwa yang dapat Anda saksikan antara lain, kakaktua jambul kuning, linsang, burung kangkareng dan julang emas, beruang madu, dan orang utan.
3. "Bird Park" Taman Burung Gembira Loka Zoo
Objek wisata Gembira Loka Zoo (GL Zoo) Yogyakarta juga memiliki wahana khusus yaitu Bird Park (Taman Burung). Wahana Bird Park merupakan lokasi paling lengkap diantara semua wahana yang ada di GL Zoo. Terdapat sedikitnya 60-an jenis burung dan lebih dari 340-an ekor satwa aves yang diantaranya seperti elang, pelikan, cenderawasih dan pecuk hitam. Salah satu koleksi paling menarik di Bird Park GL Zoo adalah burung flamingo dan pinguin jackas. Pinguin jackas merupakan pinguin jenis subtropis yang berasal dari Afrika Selatan. Penguin-penguin yang menghuni GL Zoo tersebut merupakan hibah dari Singapore Zoo.
2.2.Keunikan Malioboro dan Gembira Loka
1. Keunikan Malioboro
Pariwisata Yogyakarta memiliki pesona dan keunikan budaya yang sangat khas. Jangan suatu daerah menjadikan budaya dan tradisi masyarakat menjadi objek wisata yang dicari. Yogyakarta juga sangat kental dengan tradisi keratonnya, gedung bersejarah, pasar rakyat dengan segala keunikannya, kesibukan mahasiswa dan berbagai keunikan lainnya yang jarang kita dapatkan didaerah lain.
Kali ini kita akan melihat lebih dalam tentang jalan Malioboro yang sangat terkenal itu. Jalannya sih biasa saja, tetapi dengan segala keunikan para pedagang yang menjajakan berbagai pernik, batik, makanan, dan juga para pengamen mahasiswa yang membawa peralatan yang lengkap. Kalau kita duduk dan makan di lesehan berbagai angkringan di malam hari kita benar-benar merasakan kehangatan, keramahan dan keunikan Yogya.
Jalan Malioboro terletak di jantung Daerah Istimewa Yogyakarta. Jalan tersebut berada antara jalan Jenderal Ahmad Yani dan jalan Abu Bakar Ali. Di jalan ini ada Kantor DPRD Di Yogyakarta. Jalan Malioboro merupakan salah satu jalan dari tiga jalan di Kota Yogyakarta yang membentang dari Tugu Yogyakarta. Ujung timur jalan ini berada di perempatan Kantor Pos Yogyakarta. Jalan ini merupakan poros Garis Imajiner Kraton Yogyakarta. Terdapat beberapa obyek bersejarah di kawasan tiga jalan ini antara lain Tugu Yogyakarta, Stasiun Tugu, Gedung Agung, Pasar Beringharjo, Benteng Vredeburg dan Monumen Serangan Oemoem 1 Maret.
Jalan Malioboro sangat terkenal dengan para pedagang kaki lima yang menjajakan kerajinan khas jogja dan warung-warung lesehan di malam hari yang menjual makanan gudeg khas jogja serta terkenal sebagai tempat berkumpulnya para Seniman-seniman-seniman yang sering mengekpresikan kemampuan mereka seperti bermain musik, melukis, happening art, pantomim dan lain-lain disepanjang jalan ini. Jalan Malioboro memiliki sentuhan budaya, seni, dan karakter masyarakat Jawa Yogyakarta yang kental. Mulai dari adanya andong, becak, lapak-lapak masyarakat berjualan, pengamen dan sebagainya yang justru menjadi ciri yang khas dari Yogyakarta. Malioboro sebenarnya berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti karangan bunga, Malioboro menjadi kembang yang pesonanya mampu menarik wisatawan. Malioboro juga menjadi surga cenderamata di jantung Kota Jogja.
Pada awalnya jalan ini hanya dilewati oleh masyarakat yang hendak ke Keraton atau kompleks kawasan Indische pertama di Jogja seperti Loji Besar (Benteng Vredeburg), Loji Kecil (kawasan di sebelah Gedung Agung), Loji Kebon (Gedung Agung), maupun Loji Setan (Kantor DPRD). Namun keberadaan Pasar Gede atau Pasar Beringharjo di sisi selatan serta adanya permukiman etnis Tionghoa di daerah Ketandan lambat laun mendongkrak perekonomian di kawasan tersebut.
Orang-orang Tionghoa menjadikan Malioboro sebagai kanal bisnisnya, sehingga kawasan perdagangan yang awalnya berpusat di Beringharjo dan Pecinan akhirnya meluas ke arah utara hingga Stasiun Tugu. Sekarang pasar ini sangat ramai dan mewarnai Jalan Malioboro sebagai pusat belanja yang terkenal murah dan banyak ragamnya. Mulai dari pakaian batik, pernak pernik, sepatu, tas kulit, barang kerajinan dan seni. Bagi penggemar cinderamata, Malioboro menjadi surga perburuan yang asyik. Banyak sekali yang dapat dilihat disini. Ada miniatur sepeda, becak, kapal vinisi, patung-patung prajurit keraton dan sebagainya. Berjalan kaki di bahu jalan sambil menawar aneka barang yang dijual oleh pedagang kaki lima akan menjadi pengalaman tersendiri.
Tempat ini akan memuaskan hasrat berbelanja barang-barang unik dengan harga yang lebih murah. Berbelanja di kawasan Malioboro serta Beringharjo, pastikan tidak tertipu dengan harga yang ditawarkan. Biasanya para penjual menaikkan harga dari biasanya bagi para wisatawan.Pengalaman lain dari wisata belanja ini ketika terjadi tawar menawar harga, dengan pertemuan budaya yang berbeda akan terjadi komunikasi yang unik dengan logat bahasa yang berbeda. Jika beruntung, bisa berkurang sepertiga atau bahkan separohnya. Tak lupa mampir ke Pasar Beringharjo, di tempat ini kita banyak dijumpai beraneka produk tradisional yang lebih lengkap. Di pasar ini kita bisa menjumpai produk dari kota tetangga seperti batik Solo dan Pekalongan. Mencari batik tulis atau batik print, atau sekedar mencari tirai penghias jendela dengan motif unik serta sprei indah bermotif batik. Menjelang malam jalan Malioboro juga dipenuhi dengan aneka pedagang kuliner. Anda bisa menikmati aneka kuliner sembari duduk lesehan dan diiringi lagu-lagu dari para pengamen jalanan. Tersedia pula angkringan khas Jogja yang siap menjamu Anda dengan hidangan khasnya. Benar-benar asik bukan? So, ojo lali yo sempatkan diri Anda berkunjung ke Jogja.Untuk menuju ke Malioboro aksesnya sangat mudah karena terletak di pusat Kota Jogja. Jika Anda menggunakan kendaraan pribadi Anda dari Tugu Jogja terus menuju ke Selatan. Agar lebih mudah Anda bisa menanyakan ke penduduk local.
Malioboro terus bercerita dengan kisahnya, dari pagi sampai menjelang tengah malam terus berdegup mengiringi aktifitas yang silih berganti. Tengah malam sepanjang jalan Malioboro mengalun lebih pelan dan tenang. Warung lesehan merubah suasana dengan deru musisi jalanan dengan lagu-lagu nostalgia.
2. Keunikan Gembira Loka
Di kota Gudeg Yogyakarta, berdirilah sebuah kebun binatang yang menyuguhkan berbagai pemandangan menarik seputar alam, satwa, wahana permainan dan berbagai hiburan lainnya. Gembira Loka Zoo, kebun binatang yang terletak di pusat kota Yogyakarta, tepatnya di antara jalan Kebun Raya dan jalan Veteran ini telah berhasil menarik banyak wisatawan, baik domestik maupun luar negeri.
Gembira Loka Zoo dalam beberapa tahun terakhir ini mengalami peningkatan yang sangat pesat. Tempat ini memang memiliki daya tarik tersendiri sehingga membuat para wisatawan hobi untuk berkunjung di tempat yang penuh dengan wahana permainan ini. Kebun raya ini kini menjadi salah satu tempat wisata yang ‘sangat diperhitungkan’ oleh para wisatawan saat berada di Yogyakarta.
Gembira Loka adalah tempat yang pas buat kamu yang lagi bingung akhir pekan mau piknik ke mana. Ini adalah satu-satunya kebun binatang yang ada di Jogja. Kebun binatang Gembira Loka (GL Zoo) merupakan kebun binatang terbesar di kota Jogja yang wajib di kunjungi saat liburan. Tak ada salahnya jika menghabiskan waktu akhir pekan bersama anggota keluarga di sini.
Bukan hanya wisata alam yang disuguhkan oleh Gembira Loka Zoo. Berbagai ilmu juga akan Anda dapatkan ketika berkunjung di kebun binatang ini. Saat memasuki tempat ini, bangunan pertama yang Anda temui adalah sebuah museum, bukan kandang berjeruji berisi binatang buas seperti kebun binatang lain pada umumnya. Museum atau laboratorium edukasi alam ini menampilkan banyak suguhan seputar varietas flora dan fauna yang ditata dalam beberapa pigura raksasa yang sangat menarik. Contoh satwa yang dipamerkan adalah berbagai jenis serangga, burung, harimau dll. Di sana juga dipamerkan berbagai tanaman langka dari berbagai belahan dunia untuk memperkaya ilmu para pengunjungnya. Tidak lupa juga bahwa setiap jenis/spesies yang terpampang juga dilengkapi dengan informasi nama satwa/tanaman tersebut sehingga setiap pengunjung dapat memahaminya secara langsung.
Gembira Loka Anda menyuguhkan berbagai satwa menarik yang belum tentu ada di tempat lainnya. Cukup datang ke Gembira Loka, Anda sudah bisa menyaksikan "the world's largest living lizard" yang masuk dalam daftar UNESCO world heritage. Pada periode tahun 1992 hingga 1996, Gembira Loka menjadi tempat penangkaran komodo ex situ (di luar habitat aslinya) yang paling berhasil sehingga mendapatkan penghargaan pada Konferensi Komodo Dragon tahun 1998 di Thoiry, Paris. Wow, sebuah prestasi yang sungguh mengagumkan.
Komodo dragon hanyalah salah satu koleksi di sana. Gembira Loka juga memiliki berbagai koleksi satwa lainnya seperti koleksi ular, katak dari berbagai negara, kaiman, soa, kura-kura, dan biawak. Aneka hewan lain seperti gajah, orang utan, harimau, macan, monyet, onta, burung, rusa, Kijang, zebra hingga kudanil juga dapat ditemui di tempat ini. Khusus Gajah dan Onta bisa dijadikan sebagai hewan tunggang yang dapat membawa Anda berjalan-jalan dalam area khusus.
Berbicara mengenai wahana hiburan di Gembira Loka, Anda dapat memilih berbagai macam permainan menarik, seperti : Kapal Katamaran, Speed Boat, Skuter Air, Perahu Kayuh, Sepeda Air, Perahu Senggol, Kano Air, Banana Orca, Kolam Tangkap, Terapi Ikan, Sirkuit ATV, Perahu Gethek, Kereta Keliling (Taring), Taman Labirin dan berbagai permainnya lainnya. Jika Anda menghendaki wisata air yang ringan dan tidak terlalu ekstrim, silahkan naik perahu Senggol dan Kano air di danau buatan yang lebih kecil. Selain itu, berbagai wahana kolam juga tersedia disana, diantaranya kolam tangkap, terapi ikan, kolam sentuh, dan kolam araphaim yang sayang untuk Anda lewatkan. Kolam tangkap sangat digemari anak-anak karena mereka bisa bermain sambil belajar menangkap ikan. Sementara kolam araphaima membuat pengunjung seperti berada di dalam laut karena terdapat ikan-ikan super besar yang meliuk-liuk di dalamnya bahkan lengkap dengan pemandangan terumbu karang yang luar biasa indah.
Beberapa Koleksi Burung di Gembira Loka Zoo (Dok. Pribadi). Gembira Loka Zoo Yogyakarta juga memiliki wahana khusus yaitu Bird Park (Taman Burung). Wahana Bird Park merupakan lokasi paling lengkap diantara semua wahana yang ada disana. Terdapat sedikitnya 60-an jenis burung dan lebih dari 340-an ekor satwa aves yang diantaranya seperti elang, pelikan, cendrawasih dan pecuk hitam. Salah satu koleksi paling menarik di Bird Park ini adalah burung flamingo dan pinguin jackas. Pinguin jackas merupakan pinguin jenis subtropis yang berasal dari Afrika Selatan. Gembira Loka memiliki jargon “Bukan Sekedar Rekreasi”. Apa artinya? Ya, tentunya ini memberikan arti bahwa kebun binatang Gembira Loka bisa memanjakan Anda dengan berbagai wahana rekreasi istimewa yang cuma satu-satunya di Yogyakarta. Jargon ini juga mengandung makna bahwa Gembira Loka memiliki banyak keunggulan bila dibandingkan dengan kebun binatang lainnya yang ada di Indonesia, di antaranya adalah:
(1) Gembira Loka Zoo bukan hanya menawarkan wisata satwa, namun juga unggul dalam wisata alam (keindahan alamnya), wisata edukasi (adanya museum flora dan fauna serta penamaan setiap satwa/tanaman tertulis jelas), wisata Air (berbagai wahana permainan air), Wisata Penyembuhan (terapi ikan dengan memasukkan kaki di kolam berisi ikan pemakan kulit ari), Wisata Kuliner (Banyak penjual makanan dan café) dan berbagai fasilitas lainnya.
(2) Gembira Loka Zoo memiliki banyak wahana yang sangat baik pengelolannya sehingga pengunjung merasa nyaman dan aman saat berada di wahana permainan serta tidak perlu terlalu lama mengantri karena media permainan yang disediakan lumayan banyak jadi dapat menampung banyak orang dalam 1 waktu.
(3) Gembira Loka Zoo memiliki kereta keliling yang memudahkan pengunjung untuk melihat berbagai koleksi satwa dan wahana hiburan tanpa harus lelah berjalan kaki. Selain itu, ada pula Kapal Kataraman Dugong yang akan membawa Anda menuju tempat keluar lebih cepat jika Anda sudah capek berjalan kaki mengelilingi kebun raya ini.
(4) Gembira Loka Zoo menghadirkan berbagai wahana permainan dan hiburan yang dipatok dengan harga terjangkau, termasuk tiket masuknya sehingga tidak memberatkan pengunjung.
(5) Gembira Loka Zoo memiliki satwa import spesial “pinguin” yang hadir pada pertengahan tahun 2014 ini. Sangat spesial karena jenis satwa ini jarang dimiliki oleh kebun binatang lainnya di Indonesia.
(6) Gembira Loka Zoo memiliki manajemen pengelolaan yang sangat rapi sehingga segala hal yang ada disana sungguh tertata sangat baik, enak dipandang mata dan berbagai fasilitasnya sangat memanjakan seluruh pengunjung. Obyek utama disini, yaitu satwanya berkembang biak dengan baik dan memiliki kesehatan yang sangat terjaga karena setiap satwanya dirawat sesuai standar yang berlaku. Standar keamanan untuk setiap satwa juga terjaga ketat dan keselamatan pengunjung pun terjamin.
(7) Gembira Loka Zoo disosialisasikan sangat baik oleh tim manajemen yang handal. Salah satunya terbukti pada iklan Gembira Loka Zoo yang ada di semua kendaraan transportasi umum Jas Taxi. Hasilnya sungguh luar biasa.
2.3.Upaya Pemerintah Untuk Meningkatkan Jumlah Wisatawan
Suatu keunggulan tersendiri bila terdapat objek wisata di suatu daerah. Pasalnya, keberadaan objek wisata tersebut dapat meningkatkan aktivitas ekonomi masyarakat, serta meningkatkan penerimaan pemerintah melalui pajak dan retribusi. Tak heran bila pemerintah, baik skala nasional maupun lokal, berlomba-lomba memperkenalkan objek wisata kepada para wisatawan, baik asing maupun domestik. Sebab, makin banyak kunjungan wisatawan ke wilayah tersebut, maka makin besar pula manfaat yang diperoleh.
Yogyakarta merupakan salah satu daerah yang memiliki keunggulan pariwisata. Daerah ini menawarkan berbagai macam objek wisata, seperti budaya, belanja, kuliner, dan lain-lain. Keanekaragaman objek wisata ini merupakan potensi untuk menarik para wisatawan agar mereka berkunjung ke daerah tersebut. Akan tetapi, potensi tersebut tidak mendatangkan manfaat yang optimal bila pemerintah tidak mengelola objek wisata dengan baik. Pengeloaan ini diperlukan karena persaingan antar daerah dalam menarik wisatawan makin tinggi. Saat ini, wisatawan memiliki pilihan objek wisata yang makin banyak. Tentu saja, mereka akan mengunjungi daerah yang menawarkan jasa terbaik pada objek tertentu. Dulu, Yogyakarta dikenal paling unggul dalam objek wisata kebudayaan. Namun daerah-daerah lain juga mengembangkan wisata budaya untuk menarik para wisatawan.
Karena itu, pemerintah perlu melakukan reformasi pengelolaan objek wisata agar jumlah wisatawan bisa meningkat dari tahun ke tahun. Tahun 2010, pemerintah Kota Jogja menargetkan 2 juta wisatawan yang berkunjung ke objek-objek wisata yang terdapat di kota pelajar ini. Sebagaimana diketahui, objek wisata yang terkenal di Kota Jogja adalah Malioboro, Taman Sari, Keraton, dan Kebun Binatang Gembira Loka, dan Taman Pintar. Apakah target ini dapat tercapai? Bila mengamati kinerja pemerintah dalam mengelola objek wisata, muncul rasa pesimis akan tercapainya target ini. Satu contoh adalah pengelolaan kawasan Malioboro. Saat ini, Malioboro makin tidak bersahabat dengan para wisatawan, sebab estetika atau keindahannya makin berkurang.
Berkaca pada kondisi ini, pemerintah Kota Jogja harus melakukan reformasi pengelolaan objek wisata. Pertama, harus ada kesesuaian gerak antar instansi pemerintah. Tanggung jawab untuk menarik perhatian para wisatawan, tentu tidak hanya dibebankan pada dinas pariwisata, tapi juga dinas-dinas terkait, seperti perhubungan, kebersihan, dan lain-lain. Adanya koordinasi antar instansi akan menciptakan pengelolaan wisata yang efektif dan efisien.
Kedua, pemerintah perlu berkolaborasi dengan pihak swasta dalam mengelola objek wisata. Kita tahu, kerap kali masalah kekurangan anggaran dijadikan alasan bagi pemerintah untuk tidak mengelola objek wisata tertentu secara optimal. Padahal, objek wisata tersebut berpotensi mendatangkan manfaat ekonomi bagi pemerintah bila dikelola dengan baik. Untuk menyiasati masalah ini, pemerintah bisa mengajak swasta untuk mengelola objek wisata. Tentu saja, pemerintah perlu menerapkan aturan main yang menguntungkan kedua belah pihak. Bila langkah-langkah ini dilakukan, pemerintah dan masyarakat Jogja pada umumnya dapat menikmati manfaat dari adanya berbagai objek wisata di kota pelajar ini.
Saat ini telah berkembang industri jasa pariwisata di Indonesia. Dengan dana promosi sejumlah 15 juta Dollar, angka kunjungan nasional naik dari target 6,5 juta wisatawan, dan sepanjang 2008 telah bisa menyumbang devisa sebesar 7,5 Miliar Dolar AS (± Rp 90 Triliun). Tetangga kita Malaysia, meraih 20 juta wisatawan dengan devisa ± Rp 100 triliun dari anggaran promosi sebesar 80 juta dollar AS. Sedang data kunjungan wisatawan ke Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 1994 menurut sumber Disparda DIY berjumlah 963.995 orang meningkat jadi 1.792.000 orang (2004), dan 1,6 juta wisatawan (2005). Kenaikan angka-angka ini di tahun 2009 perlu ditingkatkan untuk kepentingan seluruh elemen wisata DIY terutama pemerintah, pelaku wisata dan warga masyarakat seluas-luasnya.
Untuk itu dapat dimengerti jika semua pihak perlu terus memahami karakter dasar industri pariwisata, baik menyangkut kesiapan sarana dan fasilitas kenyamanan, serta daya tarik Kota Yogyakarta sebagai destinasi wisata. Selain tradisi, atraksi seni budaya, kuliner, kerajinan lokal, peraturan dan aneka usaha jasa pariwisata, unsur pariwisata yang patut disebut adalah peran penting Pemandu Wisata dan Buku Panduan Wisata bagi keberhasilan, kemudahan dan kenyamanan wisatawan. Namun hal paling penting adalah kesiapan seluruh warga Kota Yogyakarta sebagai ‘penerima tamu’ yang baik atas kunjungan wisatawan yang datang.
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Yogyakarta, provinsi yang terletak bagian selatan pulau Jawa ini merupakan salah satu daerah tujuan wisata favorit yang ada di Indonesia, hal ini dikarenakan Yogyakarta banyak obyek wisata yang sangat menarik.
Malioboro adalah jalan satu arah mulai dari Stasiun Tugu sampai Kantor Pos Besar Kota Yogyakarta. Selain dipenuhi dengan pertokoan, sepanjang jalan di kawasan ini juga dipenuhi dengan deretan para pedagang kaki lima yang menggelar dagangannya di emperan toko.
Kebun Binatang Gembira Loka yang berada di Yogyakarta. Berisi berbagai macam spesies dari belahan dunia, seperti orang utan, gajah asia, simpanse, harimau, dan lain sebagainya. Kebun Binatang Gembira Loka menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan Yogyakarta. Gembira Loka Zoo sempat rusak parah akibat gempa bumi yang mengguncang kota Yogyakarta tahun 2006. Tetapi, setelah direnovasi Kebun Binatang Gembira Loka tetap dicari para wisatawan.
3.2.Saran
Banyak sekali obyek wisata di Yogyakarta ini, tapi dari semua yang kita datangi berikan waktu untuk berkunjung ke Malioboro dan Gembira Loka, karena di Malioboro dan Gembira Loka memiliki hal yang tidak bisa dilupakan.
Dari pembuatan karya tulis ini penulis akan menyajikan beberapa saran di antaranya:
1. Kita sebagai generasi muda harus menjadi generasi penerus bangsa dengan cara giat belajar dan berlatih supaya menjadi siswa-siswi yang terampil dan bertaqwa.
2. Kita sebagai warga negara harus menjaga dan melestarikan budaya bangsa dengan memelihara tempat–tempat bersejarah sebagai peninggalan nenek moyang kita.
3. Penulis berharap dengan berkembangnya kebudayaan barat di harapkan pada rekan generasi muda mampu memilih dan menilai budaya.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.rohimrova.com
http://pristality.com/2011/02/23/kumpulan-motto-kehidupan/
http://www.tripadvisor.com/Attraction_Review-g294230-d447268-Reviews-Jalan_Malioboro-Yogyakarta_Yogyakarta_Region_Java.html
http://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/beach/parangtritis/
http://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/market/malioboro/
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Jalan Malioboro
Pasar Beringharjo
Lesehan Kaki Lima
Bird Park
Gajah Tunggang
Unta Tunggang
No comments:
Post a Comment