|
SOP VAGINAL TOUCHE |
|
|
SOP |
No Dokumen : |
||
No Revisi : |
|||
Tgl Terbit : |
|||
Halaman :1/2 |
|||
UPT.PUSKESMAS TAMBAKSARI |
|
H. IIM IBRAHIM, SKM NIP. 196410201984 1210001 |
|
|
|
|
|
1. Pengertian |
Pemeriksaan dalam adalah suatu tindakan pemeriksaan dalam yang dilakakukan terhadap klien untuk menegakkan penyakit/ diagnosa tertentu. |
||
2. Tujuan
|
1. Untuk mendeteksi dini adanya komplikasi/ peyuli 2. Memantau jalannya persalinan, apakah masih fisiologis atau sudah termasuk Patologi 3. Memantau pembukaan servik 4. Menilai penurunan bagian terendah dari janin 5. Memantau keadaan ketuban sudah pecah atau masih utuh
|
||
3. Refrensi |
JNPK-KR dkk, 2008, Asuhan Persalinan Normal (APN), HSP, Jakarta.
|
||
5. Prosedur |
1. Tutupi badan ibu dengan selimut. 2. Minta ibu berbaring terlentang dengan lutut ditekuk dan paha dibentangkan (mungkin akan membantu jika ibu menempelkan kedua telapak kakinya satu sama lain). 3. Gunakan sarung tangan DTT atau steril saat melakukan pemeriksaan. 4. Gunakan kasa atau gulungan kapas DTT yang dicelupkan ke air DTT/larutan antiseptic. Basuh labia secara hati-hati, seka dari bagian depan ke belakang untuk menghindarkan kontaminasi feses (tinja). 5. Periksa genitalia eksterna, perhatikan apakah ada luka atau massa (benjolan) termasuk kondilomata, varikositas vulva atau rectum, atau luka parut diperineum. |
||
6. Langkah-langkah |
Melakukan penilaian terhadap : 1. Cairan vagina dan tentukan apakah ada bercak darah, perdarahan pervaginam atau mekonium. 2. Jika ada perdarahan pervaginam, jangan lakukan pemeriksaan dalam. 3. Bila ketuban sudah pecah, lihat warna dan bau air ketuban. Jika terlihat pewarnaan mekonium, nilai apakah kental atau encer dan periksa DJJ 4. Jika mekonium encer dan DJJ normal, teruskan memantau DJJ dengan seksama menurut petunjuk pada partograf. 5. Jika ada tanda-tanda akan terjadi gawat janin, lakukan rujukan segera. 6. Jika mekonium kental, nilak DJJ dan rujuk segera. 7. Jika tercium bau busuk, mungkin telah terjadi infeksi. 8. Dengan hati-hati pilahkan labium majus dengan jari manis dan ibu jari(gunakan tangan periksa). 9. Masukkan (hati-hati jari telunjuk yang diikuti oleh jari tengah. 10. Jangan mengeluarkan kedua jari tersebut sampai pemeriksaan selesai dilakukan. 11. Jika selaput ketuban belum pecah, jangan melakukan tindakan amniotomi (merobeknya). Alasannya amniotomi sebelum waktunya dapat meningkatkanresiko infeksi terhadap ibu dan bayi serta gawat janin. 12. Nilai vagina. Luka parut di vagina mengindikasikan adanya riwayat robekan perineum atau tindakan episiotomy sebelumnya. 13. Nilai portio uteri : konsistensi (lunak, kaku) dan posisi. 14. Nilai pembukaan dan penipisan serviks. 15. Pastikan tali pusat dan atau bagian-bagian kecil (tangan atau kaki) tidak teraba pada saat melakukan periksa dalam. Jika teraba maka ikuti langkah-langkah gawat darurat dan segera rujuk. 16. Nilai penurunan bagian terbawah janin dan tentukan apakah bagian tersebut telah masuk ke dalam rongga panggul. 17. Jika bagian terbawah adalah kepala, pastikan penunjuknya (Ubun-ubun kecil,ubun-ubun besar atau frontanela magna) dan celah (sutura) digitalis untuk menilai derajat penyusupan atau tumpang tindih tulang kepala dan apakah ukuran kepala janin sesuai dengan ukuran jalan lahir. 18. Lakukan penilaian penurunan kepala terhadap bidang Hodge. Jika bagian terbawah janin adalah bokong, maka lakukan penilaian penurunan bokong sampai dengan SIAS. 19. Jika pemeriksaan terbawah sudah lengkap, keluarkan kedua jari pemeriksaan (hati-hati), celupkan sarung tangan kedalam larutan untuk dekontaminasi,lapaskan kedua sarung tangan tadi secara terbalik dan rendam dalam larutan dekontaminan selama 10 menit. 20. Cuci kedua tangan dan segera keringkan dengan handuk yang bersih dan kering. 21. Bantu ibu untuk mengambil posisi yang lebih nyaman. 22. Jelaskan hasil-hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarganya.
|
||
8. Hal yang perlu diperhatikan |
Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan periksa dalam : 1. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir, kemudian keringkan dengan handuk kering dan bersih. 2. Minta ibu untuk berkemih dan mencuci area genitalia (jika ibu belum melakukannya) dengan bersih. 3. Jelaskan pada ibu setiap langkah yang akan dilakukan selama pemeriksaan. 4. Anjurkan ibu untuk rileks. 5. Pastikan privasi ibu terjaga selama pemeriksaan dilakukan.
|
||
9. Unit Terkait |
Puskesmas, KIA |
||
10. Dokumen Terkait |
Rekam medis |
11. Rekam Histori Perubahan
No. |
Yang Dirubah |
Isi Perubahan |
Tanggal Mulai Diberlakukan |
|
|
|
|
No comments:
Post a Comment