Saturday, January 13, 2018

BAHAN SKRIPSI



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian
Pendidikan merupakan suatu upaya dalam mempersiapkan  sumberdaya manusia yang memiliki keahlian dan keterampilan sesuai tuntutan pembangunan bangsa, dimana kualitas suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor pendidikan. Perwujudan masyarakat yang berkualitas tersebut menjadi tanggung jawab pendidikan terutama dalam menyiapkan peserta didik menjadi subjek yang semakin berperan menampilkan keunggulan dirinya yang tangguh, kreatif, mandiri dan professional pada bidang masing – masing.
1
Menurut Hamalik ( 2008:11 ), pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya. Dengan demikian berarti pendidikan akan menimbulkan perubahan dalam diri peserta didik yang memungkinkannya untuk mempunyai peran penting dalam kehidupan masyarakat. Dapat pula dikatakan bahwa pendidikan merupakan suatu tindakan yang memungkinkan terjadinya belajar dan perkembangan. Adanya interaksi yang positif dapat mendorong proses belajar dan perkembangan pada peserta didik. Hal tersebut sesuai dengan tujuan pendidikan yang tertuang dalam Undang – Undang No. 20 tahun 2003, pasal 3 yang berbunyi “ Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa, bertujuan untuk perkembangan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulya, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab“.
Dalam suatu pendidikan terdapat kegiatan atau proses pembelajaran. Kegiatan pembelajaran tersebut dilaksanakan oleh guru sebagai pendidik dan pada peserta didik sebagai peserta didik dengan tujuan untuk mengembangkan pada peserta didik menuju kearah kedewasaan. Proses pembelajaran yang baik adalah suatu proses belajar yang bersifat interaktif untuk menghasilkan produk ( hasil belajar ) yang optimal. Untuk mencapai hasil belajar yang optimal tidak terlepas dari kondisi – kondisi dimana kemungkinan pada peserta didik dapat belajar dengan efektif dan mengembangkan pengetahuan yang pernah diperoleh. Keberhasilan kegiatan pembelajaran ditunjukan oleh pada peserta didik melalui oleh aspek – aspek yang mencakup aspek afektif ( sikap ), aspek kognitif ( pengetahuan ), dan aspek psikomotorik ( keterampilan ). Diantara aspek – aspek tersebut, aspek yang paling mudah diketahui atau diukur adalah aspek kognitif karena aspek ini dapat ditunjukan dengan hasil belajar pada peserta didik baik berupa nilai ulangan harian, nilai mid semester, nilai semesteran maupun nilai ujian nasional.
Didalam kegiatan pembelajaran, pada peserta didik akan dinilai keberhasilan belajarnya melalui tes hasil belajar, baik secara tertulis maupun lisan. Hasil belajar yang diharapkan adalah hasil belajar yang baik karena setiap pada peserta didik menginginkan hasil belajar yang baik dan tinggi. Pada peserta didik yang hasil belajarnya tinggi dapat dikatakan bahwa pada peserta didik tersebut telah melampaui batas ketuntasan minimal yang ditentukan, karena salah satu indikator bahwa kegiatan pembelajaran dikatakan berhasil adalah apabila hasil belajar pada peserta didik sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal ( KKM ). Pada peserta didik yang telah mencapai kriteria ketuntasan minimal, dinyatakan tuntas dan diberi pengayaan sedangkan pada peserta didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal, dinyatakan tidak tuntas dan diberi remidi.
American Institute of Certified Public Accountant dalam Ghozali (2007:51), menyebutkan bahwa akuntansi adalah seni (art) mencatat, mengklasifikasikan dan meringkas transaksi atau peristiwa yang dilakukan sedemikian rupa dalam bentuk uang, atau paling tidak memiliki sifat keuangan dan menginterprestasikan hasilnya. Secara umum, akuntansi dapat dipahami sebagai suatu proses kegiatan mengolah data keuangan dalam rangka menghasilkan informasi keuangan yang bermanfaat bagi pihak – pihak yang berkepentingan dalam suatu perusahaan atau organisasi ekonomi yang bersangkutan. Pengajaran akuntansi di sekolah sangat penting untuk membekali pada peserta didik tentang pengetahuan akuntansi supaya pada peserta didik dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari – hari pada lingkungan keluarga, masyarakat dan perusahaan tempat dia bekerja kelak. Oleh karena itu, pembelajaran akuntansi di sekolah dihararapkan dapat menarik perhatian pada peserta didik supaya pada peserta didik termotivasidan merasa senangn dalam belajar akuntansi, sehingga hasil belajarnya pun tinggi dan baik.

Kompetensi dasar menyusun jurnal umum pada perusahaan dagang merupakan pencatatan yang pertama kali dilakukan dalam siklus akuntansi, dalam jurnal umum hasil analisa bukti transaksi dituangkan yaitu berupa pencatatan  nama akun disertai jumlah saldonya pada posisi debet ataupun kredit. Kompetensi ini memerlukan kejelian dan konsentrasi yang tinggi dalam mengerjakannya serta membutuhkan ketekunan  dalam mempelajarinya. Tidak semua pada peserta didik dapat menguasai kompetensi dasar tersebut, pada peserta didik – pada peserta didik yang memiliki kesabaran dan ketekunan belajar yang tinggi akan mampu menguasainya karena materi pada kompetensi dasar ini saling berkaitan antara materi yang satu dengan materi lainnya.
Di bawah ini merupakan nilai rata - rata hasil ulangan harian peserta didik di SMK N 1 Rancah:
Tabel 1.1
Data Nilai Ulangan Harian Akuntansi “Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan Dagang”
Tahun ajaran 2015-2016
KKM
Kelas
Nilai Peserta didik
Nilai Terendah
Nilai Tertinggi
Nilai rata - rata peserta didik
Jumlah Peserta didik
Diatas KKM
Dibawah KKM
Jumlah
%
Jumlah
%
75
X AK 1
10
30
25
70
59
87
69,37
35
75
X AK 3
14
40
21
60
53
95
75
35
Jumlah
24

46




70
Sumber: Daftar nilai pretest pada peserta didik kelas X AK SMK N 1 Rancah

1.2 Identifikasi dan Rumusan masalah
1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan penelitian menunjukkan adanya permasalahan dengan hasil belajar akuntansi pada peserta didik. Masalah-masalah dalam penelitian ini  dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1.        Terdapat kesenjangan hasil belajar peserta didik dengan nilai tertinggi 95 dan terendah 53.
2.        Metode pembelajaran masih berpusat pada guru.
3.        Masih banyak peserta didik yang belum mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM).
4.        Kelompok belajar masih didominasi oleh peserta didik.
1.2.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1.        Apakah terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik yang menggunakan model Kooperatif tipe make a match (membuat pasangan) pada pengukuran awal (pretest) dan pengukuran akhir (postest) pada mata pelajaran akuntansi menyusun laporan perusahaan dagang kedalam jurnal umum di kelas X SMKN 1 Rancah?
2.        Apakah terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik yang menggunakan Metode Tutor Sebaya pada pengukuran awal (pretest) dan pengukuran akhir (postest) pada mata pelajaran akuntansi laporan perusahaan dagang kedalam jurnal umum di kelas X SMKN 1 Rancah?
3.        Apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar peserta didik yang menggunakan model Kooperatif tipe make a match (membuat pasangan) dengan metode pembelajaran Tutor sebaya pada pengukuran akhir (postest) pada mata pelajaran akuntansi laporan perusahaan dagang kedalam jurnal umum di kelas X SMKN 1 Rancah?
1.3    Tujuan Penelitian
1.        Terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik yang menggunakan model Kooperatif tipe make a match (membuat pasangan) pada pengukuran awal (pretest) dan pengukuran akhir (postest) pada mata pelajaran akuntansi laporan perusahaan dagang kedalam jurnal umum di kelas X SMKN 1 Rancah.
2.        Terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik yang menggunakan model Tutor sebaya pada pengukuran awal (pretest) dan pengukuran akhir (postest) pada mata pelajaran akuntansi laporan perusahaan dagang kedalam jurnal umum di kelas X SMKN 1 Rancah.
3.        Terdapat perbedaan peningkatan antara hasil belajar peserta didik yang menggunakan metode pembelajaran model Kooperatif tipe make a match (membuat pasangan) dengan Metode Tutor Sebaya pada pengukuran pengukuran akhir (postest) pada mata pelajaran akuntansi laporan perusahaan dagang kedalam jurnal umum di kelas X SMKN 1 Rancah.

1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1 Kegunaan Teoritis
Dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan ilmu pendidikan dan dijadikan bahan kajian dalam pengembangan penerapan metode pembelajaran.
1.4.2 Kegunaan Praktis
a.         Bagi Sekolah
Penelitian ini dapat memberikan acuan dalam penerapan pendekatan pembelajaran yang lebih sesuai dengan materi yang disampaikan sehingga dapat mendorong peserta didik dalam memahami konsep pembelajaran yang dipelajari.
b.        Bagi Guru
Sebagai sumber informasi dan referensi dalam pengembangan penelitian tindakan kelas dan menumbuhkan budaya meneliti agar terjadi inovasi pembelajaran.
c.         Bagi Peserta Didik
Meningkatkan hasil belajar dan solidaritas peserta didik untuk menemukan pengetahuan dan mengembangkan wawasan, meningkatkan kemampuan menganalisis suatu masalah melalui pembelajaran dengan model pembelajaran inovatif.

d.        Bagi Penulis
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, memperluas dan menambah pengetahuan dan memperoleh masukan tentang masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh suatu gambaran perbandingan yang jelas mengenai kesesuaian fakta dilapangan dengan teori yang ada.
e.         Bagi Pihak Lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan referensi dan bahan bacaan bagi pihak yang berkepentingan serta dijadikan dasar acuan untuk pembuatan karya ilmiah lain di masa mendatang.

No comments:

Post a Comment