Wednesday, January 10, 2018

SKRIPSI BAB II UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF



BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.      Deskripsi Konseptual
1.  Alat Permainan Edukatif
          Alat Permainan Edukatif (APE) sebagai sarana bermain paradigma proses pembelajaran yang terjadi pada saat ini yaitu belajar sambil bermain. Para pakar sepakat bahwa pendidikan anak usia dini berlangsung sejalan dengan bermain, karena bermain adalah realisasi dari perkembangan diri dari kehidupan anak. Anak dapat tumbuh dan berkembang melalui berbagai kegiatan yang dilakukan anak pada waktu bermain dan melalui pengalaman dari panca indera anak. Anak dapat mengembangkan potensi-potensi yang dimilikinya melalui bermain. Secara tidak sadar bayi telah dapat mengabsorsi stimulus lingkungannya.Selanjutnya dengan bertambahnya usia anak dapat dengan sadar menyerap stimulus lingkungan dan mulai dapat mengorganisasikan serta melakukan generalisasi terhadap pengalaman yang diperoleh.
           Program pendidikan pada pendidikan anak usia dini pada dasarnya adalah serangkaian program kegiatan yang bertujuan untuk membentuk prilaku anak yang dilakukan dalam kegiatan sehari-hari yang bertujuan untuk merangsang dan menumbuhkan aspek pengembangan diri meliputi: aspek pengembangan moral dan nilai-nilai agama, aspek pengembangan sosial emosional, selain itu bertujuan sebagai program pengembangan kemampuan dasar yaitu kegiatan inti atau utama bidang akademik untuk mempersiapkan anak dalam mengikuti pendidikan selanjutnya dan merangsang aspek pengembangan sebagai berikut :
a.         Aspek pengembangan Bahasa.
b.        Aspek pengembangan Kognitif.
c.         Aspek pengembangan Fisik.
d.        Aspek pengembangan Seni.
Sejalan dengan tujuan di atas,pendekatan pembelajaran di PAUD adalah sebagai berikut
1.        Berdasarkan pada kebutuhan anak.
2.        Belajar melalui bermain
3.        Kreatif dan inovatif
4.        Lingkungan yang kondusif
5.        Pembelajaran terpadu
6.        Mengembangkan keterampilan hidup
7.        Menggunakan media dan sumber belajar
8.        Pembelajaran berorientasi pada prinsip perkembangan anak.
9.        Stimulasi terpadu
      Berdasarkan pendekatan pembelajaran  diatas, salah satu terpenting dalam pelaksanaan pprogram PAUD adalah keberadaan alat permainan edukatif.Alat Permainan Edukatif ( APE ) adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai sarana atau alat permainan yang mengandung nilai pendidikan dan dapat mengembangkan seluruh aspek kemampuan anak, baik yang berasal dari lingkungan alam sekitar (alam) maupun yang sudah di buat (dibeli)
     APE dapat pula didefinisikan sebagai perangkat instrument yang digunakan seseorang dalam rangka mendidik anak dengan menekankan konsep bermain seraya belajar. Definisi lain bahwa APE merupakan alat yang digunakan anak,orang tua maupun guru untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak.
     APE atau bahan APE tidak harus berupa peralatan yang mahal dan sulit di cari. APE bisa saja dibuat dengan memanfaatkan sunber daya yang ada dilingkungan sekitar anak berada/bermain, baik yang berupa bahan atau benda yang sudah siap pakai, dimodifikasi atau dibuat baru untuk dijadikan APE.
             Alat Permainan Edukatif Alat permainan edukatif adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai sarana atau peralatan untuk bermain yang mengandung nilai pendidikan (edukatif) dan dapat mengembangkan seluruh kemampuan anak. APE dapat berupa apa saja yang ada di sekeliling kita, misalnya: sapu, piring, gelas, sendok plastik, tutup panci, bangku kecil, dan lain-lain. Tetapi yang dimaksud dalam bahasan ini adalah APE yang dibuat sendiri dari bahan-bahan yang sudah tidak terpakai lagi atau bahan-bahan yang mudah didapat disekitar kita.
            Persyaratan Alat Permainan Edukatif (APE) adalah :
1. Mengandung nilai pendidikan
2. Aman atau tidak berbahaya bagi anak
3. Menarik dilihat dari warna dan bentuknya
4. Sesuai dengan minat dan taraf perkembangan anak
5. Sederhana, murah, dan mudah diperoleh.
6. Awet tidak mudah rusak dan mudah pemeliharaannya
7. Ukuran dan bentuknya sesuai dengan usia anak
8. Berfungsi mengembangkan kreatifitas dan kecerdasan anak.
     APE memiliki fungsi dan tujuan yang sangat penting bagi PAUD .Secara umum fungsi APE adalah sebagai berikut:
1.        Memberi ilmu pengetahuan pada anak melalui proses pembelajaran bermain seraya belajar.
2.        Merangsang daya pikir, daya cipta, dan bahasa agar menumbuhkan sikap, mental dan akhlak mulya.
3.        Penggugah perhatian, minat, dan motivasi anak untuk mengikuti kegiatan bermain sambil belajar.
4.        Sumber pengetahuaan dan keterampilan baru yang perlu dipelajari anak.
5.        Medium pengembangan nalar dan kreatifitas anak, seperti berpikir, menganalisis, memecahkan masalah sendiri, serta berbuat secara sistematik dan lojik.
6.        Meningkatkan kualitas bermain bagi anak
7.        Menciptakan lingkungan bermain yang menarik, memberikan rasa aman, dan menyenangkan.
APE dalam proses belajar anak usia dini adalah sebagai alat bantu pendidik dalam hal berikut :

sekripsi lain klik :

resume
skripsi 1
skripsi 2
skripsi 3
skripsi 4 
skripsi 5
skripsi 6
skripsi 7
skripsi 8
skripsi 9
skripsi 10
abstrak
lembar pernyataan
lembar pengesahan skripsi
lembar persetujuan sidang skripsi




a.         Mengembangkan konsep diri pada anak.
b.        Mengembangkan kreatifitas anak
c.         Mengembangkan aspek fisik dan motorik anak
d.        Mengembangkan komunikasi anak
e.         Mengembangkan aspek sosial dan moral anak
f.          Mengembangkan aspek emosi dan kepribadian
g.        Mengembangkan aspek kognisi
h.        Memberikan motivasi dan merangsang anak untuk melakukan eksplorasi dan bereksperimen.
i.          Memberikan kesenangan pada anak dalam bermain (belajar)
j.          Mengasah ketajaman penginderaan
k.        Mengembangkan keterampilan.
Sehubungan dengan fungsi dan tujuan APE di atas, APE harus memenuhi beberapa prinsip:
1.        Produktivitas, artinya mampu mengembangkan sikap produktif pada anak.
2.        Aktivitas, artinya harus mampu mengembangkan aktivitas anak.
3.        Kreativitas, artinya merangsang anak untuk berkreatifitas.
4.        Efektivitas, artinya harus mampu mengaktifkan alat indera secara kombinasi, sehingga dapat meningkatkan daya serap daya ingat anak didik
5.        Fungsional, artinya mengandung kesesuaian dengan kebutuhan aspek perkembangan, kemampuan, dan usia anak didik, sehingga tercapai indikator kemampuan yang harus dimiliki anak.
6.        Efisiensi, artinya mudah dan murah harganya serta memiliki kemudahan dalam penggunaanya bagi anak, sehingga mudah terjadi interaksi dan memperkuat tingkat pemahamanya dan daya ingat anak.
7.        Motivasional, artinya membangkitkan minat sehingga mendorong anak untuk memainkanya.
8.        Edukatif dan rekreatif, artinya bernilai guna sehingga besar manfaatnya bagi anak dan dapat memberikan rasa senang pada anak.
      Beberapa sifat APE yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:
a.         Instruktif, mengandung pesan perintah yang harus dikerjakan (penugasan)
b.        Informatif, mengandung pesan hal-hal baru yang harus diketahui anak.
c.         Motivasi, dapat menggugah minat dan perhatian anak.
d.        Rekreatif, memberikan rasa senang, aman, nyaman, gembira, dan bahagia bagi anak.
      Selain harus memenuhi kriteria dan karakteristik, APE yang digunakan di PAUD yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
1.        Cocok dengan usia dan karakteristik anak
2.        Di pusatkan pada aspek-aspek pengembangan anak
3.        Dapat mengembangkan belajar aktif anak
4.        Dapat memberikan pengalaman,pengetahuan dan keterampilan baru bagi anak
5.        Mudah digunakan, dapat merangsang,dan menarik bagi anak
6.        Sesuai dengan potensi dan minat anak.
            Sebagai media bermain, APE dapat di bedakan atas jenis dan bentuknya. Berdasarkan Jenis dan bentuknya APE dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1.        Jenis balok
2.        Tulisan dengan gambar buku cerita
3.        Objek tiruan: miniatur binatang, bangunan, buah-buahan.
4.        Objek nyata : bunga, buah, binatang, daun, pasir, alat rumah tangga.
5.        Permainan puzzle ,gambar ( puzzle dua dan tiga dimensi )
6.        Ronce, hasil roncean, kartu jahit.
    Sejalan dengan jenis-jenis APE sebagaimana di kemukakan di atas, APE sebuah kebutuhan yang sangat penting bagi anak kerena memiliki nilai-nilai edukatif. Beberapa nilai edukatif yang terdapat pada APE adalah sebagai berikut :
a.         Melatih konsentrasi anak
b.        Mengajar anak menjadi lebih cepat
c.         Mengatasi keterbatasan waktu
d.        Membangkitkan emosi anak
e.         Menambah daya pengertian anak
f.          Mengatasi keterbatasan tempat
g.        Mengatasi keterbatasan bahasa
h.        Menambah pemahaman dan ingatan anak
i.          Menambah kesegaran dalam mengajar
j.          Menambah keceriaan bermain bagi anak.
Sejalan dengan fungsi pentingnya tersebut, APE merupakan syarat mutlak bagi keberlangsungan program pendidikan pada PAUD. Melalui APE-lah anak belajar, anak berkembang, anak berimajinasi, berkreatifitas dan memenuhi  kebutuhanya  di masa depan.



sekripsi lain klik :

resume
skripsi 1
skripsi 2
skripsi 3
skripsi 4 
skripsi 5
skripsi 6
skripsi 7
skripsi 8
skripsi 9
skripsi 10
abstrak
lembar pernyataan
lembar pengesahan skripsi
lembar persetujuan sidang skripsi



2.  Belajar Dan Bermain
            Pembelajaran di TK harus menerapkan esensi bermain. Esensi bermain meliputi perasaan menyenangkan,merdeka,bebas memilih, dan merangsang anak terlibat aktif. Jadi, prinsip bermain sambil belajar mengandung arti bahwa setiap kegiatan pembelajaran harus menyenangkan, gembira,aktif, dan demokratis. Kegiatan  pembelajaran di TK di desain untuk memungkinkan anak belajar.Setiap kegiatan harus mencerminkan jiwa bermain,yaitu senang,merdeka,volunter,dan demokratis. Permainan memang baik untuk mendidik anak, tetapi permainan tersebut harus diberi muatan pendidikan sehingga anak dapat belajar.Secara rinci esensi bermain meliputi hal-hal berikut :
a.         Motivasi internal yaitu anak bermain berdasarkan keinginanya sendiri     (volunter).
b.        Aktif, anak melakukan berbagai kegiatan ,baik fisik maupun mental.
c.         Nonliteral, artinya anak dapat melakukan apa saja yang di inginkan terlepas dari realitas, seperti pura-pura terbang, mengendarai mobil atau menjadi superman.
d.        Tidak memiliki tujuan eksternal yang ditetapkan sebelumnya.Misalnya anak bermain dengan huruf pada papan magnetis. Ia tidak memiliki tujuan untuk mengenal huruf atau membuat kata. Jika setelah bermain anak mampu mengembangkan kosa kata interaksi dengan huruf, itu adalah persoalan lain.
             Partisipasi bermain lebih penting dari tujuan bermain.Bagi anak benda apa saja dapat dijadikan permainan. Batu, kertas, kayu, atau benda lain dapat dijadikan bahan permainan. Pada saat bermain anak berinteraksi dengan suatu objek, secara sadar atau tidak sadar ia belajar sifat-sifat objek tersebut. Oleh karenanya, Piaget (1970) menyatakan pentingnya objek nyata untuk belajar pada anak usia dini.Anak memperoleh informasi demi informasi melalui interaksinya dengan objek  dan kelak informasi tersebut disusun menjadi struktur pengetahuan. Struktur pengetahuan inilah yang kemudian menjadi dasar untuk berpikir.
            Bagi anak usia dini,bermain bukanlah merupakan kegiatan main-main. Bermain adalah kegiatan pokok dan penting untuk anak, karena bermain bagi anak mempunyai nilai yang sama dengan bekerja dan belajar bagi orang dewasa. Artinya bermain merupakan sarana untuk mengubah kekuatan potensial yang ada dalam diri anak menjadi pelbagai kemampuan dan kecakapan dalam kehidupan anak kelak.
            James Sully dalam bukunya Essay on Laughter menyatakan bahwa tertawa adalah tanda dari kegiatan bermain dan tertawa ada dalam aktivitas sosial yang dilakukan bersama sekelompok teman. Artinya kegiatan bermain mempunyai manfaat tertentu. Plato adalah orang pertama yang menyadari dan melihat pentingnya nilai praktis dalam bermain. Aritoteles berpendapat bahwa anak-anak perlu didorong untuk bermain dengan apa yang akan mereka tekuni dimasa dewasa nanti.Sedangkan menurut Probel bahwa bermain dapat meningkatkan minat,kapasitas,serta pengetahuan anak.
            Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka dapat diuraikan beberapa pengertian bermain.:
-            Bermain adalah aktivitas yang khas yang menggembirakan, menyenangkan, dan menimbulkan kenikmatan.
-            Kesibukan yang dipilih sendiri oleh anak sebagai bagian dari usaha mencoba-coba dan melatih diri.
-            Dunia anak dunia bermain, jadi bermain merupakan kegiatan pokok dan penting bagi anak.
-            Bermain bagi anak mempunyai nilai yang sama dengan bekerja dan belajar bagi orang dewasa.
     Fungsi dan manfaat bermain meliputi seluruh aspek perkembangan anak seperti diuraikan berikut :
1.        Perkembangan bahasa, Aktivitas bermain adalah ibarat laboratorium bahasa anak, yaitu memperkaya pembendaharaan kata anak dan melatih kemampuan berkomunikasi anak.
2.        Perkembangan moral, bermain membantu anak belajar bersikap jujur,menerima kekalahan, menjadi pemimpin yang baik, bertenggang rasa dan sebagainya.
3.        Perkembangan sosial, bermain bersama teman melatih anak untuk belajar membina hubungan dengan sesamanya. Anak belajar menerima, memberi, mengalah, tolong menolong dan berlatih sikap sosial lainya.
4.        Perkembangan emosi bermain merupakan ajang yang baik bagi anak untuk menyalurkan perasaan/emosinya dan ia belajar untuk mengendalikan diri dan keinginanya sekaligus sarana untuk relaksasi.
5.        Perkembangan kognitif, Melalui kegiatan bermain anak belajar berbagai konsep bentuk,warna,ukuran,dan jumlah yang memungkinkan stimulasi bagi perkembangan intelektualnya.
6.        Perkembangan fisik, bermain memungkinkan anak untuk menggerakan dan melatih seluruh otot tubuhnya, sehingga anak memiliki kecakapan motorik dan kepekaan penginderaan.
7.        Perkembangan kreativitas, bermain dapat merangsang imajinasi anak dan memberikan kesempatan kepada anak untuk mencoba berbagai idenya tanpa merasa takut karena dalam bermain anak mendapatkan kebebasan.
           Mengingat pentingnya bermain dikalangan anak-anak, para pendidik maupun para orang tua hendaknya mampu membimbing jalanya permainnan sehingga tidak menghambat daya imajinasi anak. Anak-anak bukan hanya membutuhkan alat-alat permainan lengkap, melainkan juga tempat bermain dan kesempatan untuk bermain bagi anak-anak.
            Secara ringkas Brewer (2007) menyatakan bahwa bermain memiliki tiga tujuan sebagai berikut:
1.        Bermain bertujuan untuk mengembangkan intelektual anak.
2.        Bermain bertujuan untuk mengembangkan sosial emosional anak.’
3.        Bermain bertujuan untuk mengembangkan fiisik anak.
    Berdasarkan manfaat dan tujuan di atas, bermain memiliki fungsi multidimensional bagi anak. Oleh sebab itu bermain sambil belajar dan belajar melalui bermain merupakan slogan yang selalu kita gunakan pada pendidikan anak usia dini.Tanpa bermain berbagai perkembangan yang terjadi pada anak tidak akan pernah optimal.Jadi biarkan anak bermain sebab pada dasarnya ia sedang belajar dan berkembang.

B.   Acuan Teoritis
             Penyediaan Alat Permainan Edukatif (APE) salah satu cara merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak dengan bermain. Melalui bermain anak akan menggunakan sensorimotorik atau fungsionalnya sehingga anak dapat menyalur kan daya imajinasi, fantasi, harapan, sampai pada konflik pribadinya. Anak akan betah bermain bila ada alat permainan edukatif (APE) yang dapat merangsang kecerdasan jamaknya.
Seiring dengan uraian diatas untuk meningkatkan kemampuan minat belajar anak sangat baik menggunakan alat permainan edukatif, dalam proses pembelajaran anak dapat belajar dan bereksplorasi, menemukan pengetahuan, dan keterampilan yang baru dari pengalaman- pengalaman yang ditemuinya.Dengan menggunakan alat permainan edukatif dapat meningkatkan kemampuan minat belajar anak. Sehingga prestasi akademik dan non akademik anak akan meningkat untuk perkembangan selanjutnya. Jika dalam proses pembelajaran alat permainan edukatif selalu digunakan, minat belajar anak akan meningkat.Proses penelitian dalam upaya meningkatkan minat belajar anak melalui alat permainan edukatif dapat dilihat pada bagan di bawah ini :




sekripsi lain klik :

resume
skripsi 1
skripsi 2
skripsi 3
skripsi 4 
skripsi 5
skripsi 6
skripsi 7
skripsi 8
skripsi 9
skripsi 10
abstrak
lembar pernyataan
lembar pengesahan skripsi
lembar persetujuan sidang skripsi








 



                                       








Alat Permainan Edukatif
 

Peningkatan Minat Belajar Anak
 

Masalah minat belajar
 


 
           


 








Bagan.2.1
Proses Meningkatkan Minat Belajar

C.   Model Tindakan
Sebagaimana diketahui bahwa banyak berbagai  macam metode penelitan yang dapat digunakan untuk  mencapai tujuan pembelajaran dengan mempunyai kelebihan dan kelemahan dari metode tersebut. Peneliti melakukan penelitian dalam upaya meningkatkan minat belajar anak melalui alat permainan edukatif sesuai dengan dunia anak yaitu dunia bermain.
 Dalam menggunakan model pembelajaran, peneliti membandingkan dengan kelemahan metode yang lain misalnya kelemahan motede ceramah dan tanya jawab membuat anak merasa bosan anak tidak dapat berfikir kreatif, kemampuan minat belajar anak berkurang tidak sesuai dengan kebutuhan dan karakter anak. Dengan menggunakan alat permainan edukatif dalam proses pembelajaran anak dapat mengembangkan seluruh aspek kemampuan anak. 
Anak akan termotivasi dan terangsang minat belajarnya dalam semua kegiatan pembelajaran apabila dalam proses pembelajaran menggunakan media ataupun alat permainan edukatif, guru tidak perlu memaksa anak untuk belajar karena dengan sendirinya anak merasa senang untuk melakukan kegiatan dan anak tidak merasa sedang belajar. Pada alat permainan edukatif terdapat nilai-nilai pembelajaran yang sangat membantu semua aspek perkembangan yang harus dimiliki anak. Memiliki kemampuan kognitif,motorik kasar motorik halus,bahasa,  sosial emosional dan seni.
            Melalui alat permainan edukatif dengan bahan dan alat yang mudah didapatkan disekitar anak  yang penting mengandung unsur – unsur pendidikan dan tidak membahayakan anak, dapat dijadikan sebagai alat permainan edukatif yang dapat merangsang, memotivasi, serta menarik minat anak untuk mengikuti proses pembelajaran sehingga anak memiliki kemampuan sesuai dengan aspek-aspek perkembanganya.

No comments:

Post a Comment