BAB
III
METODOLOGI
PENELITIAN
A.
Tempat
dan Waktu Penelitian
Penelitian
ini termasuk jenis penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan
minat belajar anak melalui alat permainan edukatif di Taman Kanak-Kanak PGRI Widya Katresna Kecamatan
Rancah Kabupaten .Ciamis.
Penelitian
Tindakan Kelas ( PTK ) ini dilaksanakan
pada anak kelompok B di Taman Kanak-kanak PGRI Widya Katresna Kecamatan Rancah
Kabupaten .Ciamis.waktu pelaksanaan semester II tahun ajaran 2013-2014.
Rencana
penelitian ini akan dilaksanakan pada anak kelompok B di Taman
Kanak-Kanak PGRI Widya Katresna Kecamatan Rancah Kabupaten Ciamis Semester II
tahun ajaran 2013-2014 yang terdiri dari sepuluh anak.
Faktor yang
diteliti dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini yang diteliti adalah :
- Anak didik, yaitu minat belajar yang dimiliki anak dan partisipasi anak dalam
proses pembelajaran melalui alat permainan edukatif yang disesuaikan pada tema
saat pembelajaran tersebut.
- Guru yaitu kemampuan guru dalam
mengembangkan alat permainan edukatif untuk meningkatkan minat belajar anak
dalam proses pembelajaran yang
menyenangkan.
B. Metode Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah
dirumuskan sebelumnya,secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh
gambaran tentang alat permainan edukatif, dalam meningkatkan minat belajar anak
TK. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penilaian kualitatif
untuk mengetahui kondisi dan temuan-temuan yang ada dilapangan.Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan yang berasal dari
bahasa action research.Menurut
Sukardi (2003;2010) penelitian tindakan adalah cara suatu kelompok atau
seseorang dalam mengorganisasi suatu kondisi sehingga mereka dapat mempelajari
pengalaman mereka dan membuat pengalaman mereka dapat diakses oleh orang lain.
Penelitian tindakan merupakan pengembangan penelitian terpakai atau applied research,dalam hal ini peneliti
bersifat sebagai:
1.
Pemeran aktif
kegiatan pokok;
2.
Agen perubahan;
3.
Subjek atau objek
yang diteliti memperoleh manfaat dari hasil tindakan yang diberikan secara
terencana oleh peneliti.
Penelitian tindakan kelas memiliki tiga
ciri pokok menurut Sukardi( 2010;110),yaitu:
1.
Inkuri
reflektif, penelitian tindakan kelas berangkat dari
permasalahan pembelajaran riil yang sehari-hari dihadapi guru dan siswa.
2.
Kolaboratif,
upaya perbaikan proses dan hasil pembelajaran tidak dapat dilakukan sendiri
oleh peneliti di luar kelas tetapi berkolaborasi dengan guru.
3.
Reflektif,
penelitian tindakan kelas mempunyai ciri hkusus yaitu sifat reflektif yang
berkelanjutan.
Penelitian tindakan
kelas mempunyai beberapa karakteristik yang berbeda bila dibandingkan dengan
penelitian formal lainya. Beberapa karakteristik penting tersebut sebagai
berikut:
a.
Kritik refleksi
yaitu suatu upaya evaluasi atau penilaian dan refleks ini perlu adanya kritik
sehingga dimungkinkan pada taraf evaluasi terhadap perubahan – perubahan .
b.
Kritik dialektif
yaitu kritik terhadap fenomena yang diteliti dalam suatu pemeriksaan.
c.
Kolaborasi yaitu
PTK diadakan dengan adanya hadir suatu kerjasama dengan pihak-pihak lain
seperti atasa sejawat atau kolega.
d.
Resiko yaitu
adanya kemungkinan melesetnya hipotesis dan adanya tuntutan untuk melakukan
suatu transformasi dalam proses penilaian.
e.
Susunan jamak
yaitu PTK bersifat dialektis,reflektif, partisipasi atau kolaboratif dan
berkaitan dengan adanya pandangan bahwa penomena yang diteliti harus mencakup
semua komponen pokok supaya bersifat komperhensif.
f.
Internalisasi
teori dan praktek yaitu PTK memiliki dua tahap yang berlainan yang saling
mendukung transformasi.
Tujuan secara umum
penelitian tindakan ( Sukardi ,2003;212) adalah sebagai berikut:
a. Merupakan
salah satu cara strategis guna memperbaiki layanan maupun hasil kerja dalam
suatu lembaga.
b. Mengembangkan
rencana tindakan guna meningkatkan apa yang telah dilakukan sekarang .
c. Mewujudkan
proses penelitian yang mempunyai manfaat ganda baik bagi peneliti yang dalam
hal ini mereka memperoleh informasi yang berkaitan dengan permasalahan, maupun
pihak subjek yang diteliti dalam mendapatkan manfaat langsung dari adanya
tindakan nyata.
d. Tercapainya
konteks pembelajaran dari pihak yang terlbat, yaitu peneliti dan para subjek
yang diteliti.
e. Timbulnya
budaya peneliti yang terkait dengan prinsip sambil bekerja dapat melakukan
penelitian di bidang yang ditekuninya.
f.
Timbulnya
kesadaran pada subjek yang diteliti sebagai akibat adanya tindakan nyata untuk
meningkatkan kualitas.
g. Diperolehnya
pengalaman yang berkaitan erat dengan usaha peningkatan kualitas secara
profesional maupun akademis.
Berdasarkan pendapat ahli
pendidikan di atas, maka implikasinya dalam penelitian tindakan ini pada
kenyataanya dapat dilakukan secara kolaborasi artinya peneliti dapat
berkolaborasi atau kerjasama dengan guru /TK sebagai mitra dalam penelitian
yang bertujuan untuk membantu meningkatkan pengalaman atau kualitas pendidikan
pada pembelajaran di kelas,sehingga dinamakan penelitian tindakan yang bersifat
kolaboratif.
Penelitian yang dilakukan terdiri dari dua
siklus, kegiatan dari setiap siklus terdiri dari tiga kegiatan pokok yaitu
perencanaan(plan), tindakan pelaksanaan(action), observasi (observation), dan refleksi (refletive).
Langkah-langkah PTK yang digunakan diadaptasi dari alur PTK menggunakan model
Lewin menurut Elliot yang dapat dilihat pada bagan berikut :
sekripsi lain klik :
resume
skripsi 1
skripsi 2
skripsi 3
skripsi 4
skripsi 5
skripsi 6
skripsi 7
skripsi 8
skripsi 9
skripsi 10
abstrak
lembar pernyataan
lembar pengesahan skripsi
lembar persetujuan sidang skripsi
|
|
|
Bagan.3.1
Model Penelitian
Lewin Menurut Elliot
PTK
menurut Eliot dimulai dengan identifikasi masalah yang terjadi di kelas,artinya
guru harus mengetahui tentang apa yang terjadi dikelasnya. Setelah masalah
teridentifikasi,maka penelitian berikutnya dilakukan dengan pemeriksaan di
kelas dan guru sebagai peneliti biasanya dapat merasakan langsung atau dapat
teramati secara langsung.
C. Rancangan Tindakan
Berdasarkan data
awal dari hasil observasi maka dilanjutkan dengan pembuatan rancangan tahapan
pembelajaran yang tercantum dalam skenario pembelajaran dalam dua siklus
tersebut serta penyediaan media yang akan digunakan sebagai pelaksanaan
tindakan di TK PGRI Widya Katresna kelompok B.Tahapan rancangan pembelajaran
dengan penerapan tindakan yang dilaksanakan dibagi menjadi dua siklus tersebut
adalah sebagai berikut:
a.
Perencanaan ( planning)
Berdasarkan
penelitian awal diketahui bahwa minat belajar anak dalam proses pembelajaran
masih rendah. Hal ini terlihat dalam proses maupun hasil belajar melalui
latihan - latihan dengan pemberian tugas pada kegiatan pembelajaran hasilnya kurang memuaskan, anak
kurang berpartisipasi, tidak kreatif.Guru dalam proses kegiatan pembelajaran
kurang dalam menggunakan alat permainan edukatif yang bisa memotivasi dan
menarik minat anak untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hasil
diskusi dengan guru kelas sebagai upaya mengatasi permasalahan tersebut, maka
digunakan salah satu strategi sebagai alternatif pembelajaran yaitu menggunakan
alat permainan edukatif sebagai upaya meningkatkan minat belajar anak.
Perencanaan
pembelajaran yang akan dilakukan dalam penelitian diatas antara lain:
1.
Menentukan kelas
dan waktu penelitian
2.
Mendiskusikan dan
menyusun pedoman untuk melakukan aktivitas dengan menggunakan alat permainan
edukatif.
3.
Membuat skenario
rencana kegiatan menggunakan alat permainan edukatif untuk meningkatkan minat
belajar anak dibuat untuk setiap siklus,
tahapan tersebut yaitu:
-
Menyajikan informasi
kepada siswa dengan demonstrasi disertai penjelasan verbal, buku teks, atau
bentuk lain.
-
Mengorganisasikan siswa
ke dalam kelompok belajar.
-
Mengelola dan membantu
siswa dalam belajar kelompok dan kerja di tempat duduk masing-masing.
-
Mengetes penguasaan
kelompok atas bahan ajar.
-
Pemberian penghargaan
atau pengakuan terhadap hasil belajar siswa.
4.
Membuat pedoman
observasi untuk mencatat minat belajar anak dalam proses dan hasil pembelajaran
melalui alat permainan edukatif.
5.
Membuat tes minat
belajar anak sebagai evaluasi apakah
kegiatan dengan menggunakan alat permainan edukatif dapat meningkatkan minat
belajar anak.
b.
Pelaksanaan
Tindakan.
Tahap dimana guru
memberikan tindakan pada anak dan memantau dalam proses pelaksanaan tindakan
kemudian diikuti dengan refleksi yaitu tes minat belajar anak.
c.
Pengamatan ( Observing)
Tahap dilakukan
perekaman data yang meliputi proses dan hasil dari pelaksanaan kegiatan. Tujuan
dilaksanakanya pengamatan ini adalah untuk mengumpulkan data hasil tindakan
agar dapat dievaluasi dan dijadikan landasan dalam melakukan refleksi.
d.
Merefleksikan ( reflecting )
Tahap ini
dilakukan refleksi dengan analisis data mengenai proses masalah dan hambatan
yang dijumpai sehingga dapat diketahui apakah tindakan yang dilaksanakan telah
mencapai tujuan atau belum. Jika belum tercapai maka peneliti segera menyusun
rencana selanjutnya.
Pelaksanaan siklus
ini dilakukan kembali jika hasil dan proses yang diperoleh belum memuaskan.
Maka kemungkinan besar akan dilaksanakan lebih dari satu siklus. Siklus ini
akan dihentikan sampai sudah dapat mengatasi masalah dan kondisi yang di
harapkan sesuai aturan tertentu.
D. Desain dan Prosedur Tindakan
Penelitian dan
tindakan kelas dilaksanakan dengan dua siklus, tiap-tiap siklus dilaksanakan
sesuai dengan perubahan partisipasi dan kompetensi yang dicapai berdasarkan
perencanaan yang telah didesain sebelumnya.
Untuk
mengetahui kompetensi dan hasil dari metode tersebut dilakukan prosedur
penilaian serta kemampuan anak dalam berkomunikasi dengan guru selanjutnya
didiskusikan dengan guru lain yang mengamati terhadap kegiatan yang
dilaksanakan untuk didiskusikan hasilnya dengan tujuan sebagai perbaikan.
Sedangkan
untuk mengetahui partisipasi anak dalam KBM (Kegiatan Belajar Mengajar)
dilakukan pengamatan keterlibatan anak selama proses kegiatan berlangsung di
sekolah.
Agar
pelaksanaan tindakan dapat tepat sasaran, maka tindakan tersebut perlu
direncanakan sebelumnya.Menurut Kasihani/Kabolah tindakan tersebut adalah
sebagai berikut :
a.
Penetapan Kriteria
Keberhasilan Tindakan
Penetapan
kriteria untuk menentukan tingkat keberhasilan pemecahan masalah sebagai akibat
dilakukanya suatu tindakan merupakan suatu hal yang sangat perlu. Jika kriteria
tersebut tidak ditentukan suatu hal yang sangat perlu.Jika kriteria tersebut
tidak ditentukan sejak awal,ada kemungkinan diakhir pelaksanaan tindakan
peneliti tidak dapat menentukan secara pasti apakah yang dilakukan membawa
dampak atau tidak.
b.
Penetapan Jenis
Tindakan
Penetapan
jenis tindakan apa yang dilakukan harus mengacu kepada kajian teori yang telah
diajukan, kemampuan guru untuk melaksanakan, kondisi siswa,ketersediaan sarana,
iklim belajar dikelas dan iklim sekolah pada umumnya.
c.
Penetapan Teknik
Pengumpulan Data
Alat
pengumpulan data termasuk salah satu hal yang direncanakan.Ketepatan penggunaan
alat pengumpul data yang diperolehnya.Alat tersebut akan digunakan untuk
mengamati dan mencatat semua informasi yang terjadi selama tindakan berlangsung
. Karena pengumpulan data dalam PTK banyak berkaitan dengan angket dan
observasi,maka pedoman observasi seperti daftar cek,rating scale dan
sejenisnya, perlu dipersiapkan sebelum penelitian dilaksanakan.
d.
Penetapan Teknik
Analisis Data
Teknik
analisis data apa yang digunakan sangat ditentukan oleh macam data yang telah
dikumpulkan.Apabila data yang terkumpul merupakan data kualitatif, maka perlu
disiapkan teknik analisis kualitatif.Apabila data yang terkumpul data
kuantitatif, maka perlu dipersiapkan teknik analisis tersebut. Berkaitan teknis
analisis data kuantitatif, menurut Soli Abimanyu (Sujati,2000:4) mengemukakan
adanya tiga langkah penting dalam menganalisis data, yaitu reduksi data,
display data, dan vervikasi. Reduksi data berkaitan dengan proses
seleksi-seleksi dan memfokuskan data. Display data adalah memadukan berbagai
informasi secara terorganisasi yang memungkinkan penelitian untuk mengambil
keputusan dan tindakan berikutnya.Kesimpulan dan verifikasi dapat dicapai
apabila apabila peneliti mampu memberi makna terhadap data, menghubungkan
antara penomena yang satu dengan yang lain sehingga nampak adanya hubungan
kausal antara berbagai fenomena.
Adapun operasional rencana tindakan dalam
PTK ini dijabarkan sebagai berikut :
1.
Siklus
I
a.
Perencanaan
Tindakan
Penelitian dilakukan pada anak kelompok B
di TK PGRI Widya Katresna Kecamatan Rancah Kab. Ciamis yang berjumlah sepuluh
anak. Metode yang diambil dalam penerapan pembelajaran yaitu meningkatkan minat
belajar anak melalui alat permainan
edukatif dengan alat komunikasi.
Adapun
rencana tindakan tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut:
1.
Mengidentifikasi
masalah pembelajaran .
2.
Membuat SKM(
Satuan Kegiatan Mingguan) Dan RKH ( Rencana Kegiatan Harian )
3.
Mempersiapkan
media pembelajaran.
4.
Mempersiapkan
materi pembelajaran untuk dibagikan kepada anak .
5.
Penyiapan
instrumen observasi pembelajaran
6.
Penyiapan
instrumen refleksi pembelajaran
7.
Mempersiapkan dan
menentukan lokasi pembelajaran yang sesuai dengan tema pada hari itu.
b.
Pelaksanaan
Tindakan dan Observasi
1.
Tahapan
pelaksanaan dalam siklus satu dilaksanakan proses belajar mengajar menggunakan
alat permainan edukatif dengan bahan kaleng bekas susu membuat telepon dari
kaleng bekas susu.
2.
Anak dibuat
menjadi tiga kelompok setiap anak diberi tugas untuk membuat telepon dari
kaleng susu.
3.
Guru memberikan bimbingan secara individu dan
secara berkelompok kepada anak yang belum mampu melakukan kegiatan sesuai
dengan tugas yang harus diselesaikanya.
4. Anak menyelesaikan tugas yang diberikan
Tahap ini dilakukan pengamatan/observasi
terhadap pelaksanaan tindakan kelas dengan menggunakan lembar pengamatan yang
telah disiapkan.Kriteria keberhasilan tindakan adalah anak mampu
bekerjasama,saling membantu, berpartisipasi, disiplin dan tanggungjawab, mampu
menyelesaikan tugas yang diberikan dengan mempunyai minat belajar mencapai kemampuan bintang empat/BSB ( berkembang sudah baik)
c.
Evaluasi dan Refleksi
Tahapan refleksi pada siklus satu
merupakan kegiatan untuk mengemukakan apa yang sudah dilakukan. Kegiatan
mengevaluasi,analisis, penjelasan,penyimpulan, dan identifikasi tindak lanjut
dalam perencanaan siklus selanjutnya.
Berdasarkan
hasil penelitian ini dapat mengetahui titik kelemahan maupun kelebihan sehingga
dapat menentukan upaya perbaikan pada
siklus berikutnya.
2. Siklus II
a.
Perencanaan
Adapun
rencana tindakan tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut:
1.
Mengidentifikasi masalah
pembelajaran hasil refleksi pada siklus 1.
2.
Membuat SKM(
Satuan Kegiatan Mingguan) Dan RKH ( Rencana Kegiatan Harian )
3.
Mempersiapkan
media pembelajaran.
4.
Mempersiapkan
materi pembelajaran untuk dibagikan kepada anak .
5.
Penyiapan
instrumen observasi pembelajaran
6.
Penyiapan
instrumen refleksi pembelajaran
7.
Mempersiapkan dan
menentukan lokasi pembelajaran yang sesuai dengan tema pada hari itu.
b.
Pelaksanaan
Tindakan dan Observasi
1.
Tahapan pelaksanaan dalam siklus dua
dilaksanakan proses belajar mengajar menggunakan alat permainan edukatif kentongan
untuk mengembangkan kemampuan pendengaran, daya ingat anak dan kemampuan
membilang dengan tema alat komunikasi.
2.
Guru memberikan bimbingan secara
individu kepada anak yang belum mampu
melakukan kegiatan sesuai dengan tugas yang harus diselesaikanya.
3. Anak
menyelesaikan tugas yang diberikan
Dalam tahap ini dilakukan pengamatan/observasi
terhadap pelaksanaan tindakan kelas dengan menggunakan lembar pengamatan yang
telah disiapkan Kriteria keberhasilan tindakan adalah anak aktif dan kreatif,
kemampuan mendengar daya ingat, kemampuan membilang tanggungjawab, disiplin,
menghargai orang lain dan mampu menyelesaikan tugas yang diberikan dengan baik
dengan indikator adanya peningkatan kemampuan menyebutkan huruf-huruf yang
dikenal dalam proses pembelajaran dengan menggunakan alat permainan edukatif
pada anak.Dari kegiatan siklus satu,anak memiliki peningkatan minat belajar
dengan kemampuan bintang empat/BSB( berkembang sudah baik)
c.
Evaluasi dan Refleksi
Tahapan refleksi pada siklus dua
merupakan kegiatan untuk mengemukakan apa yang sudah dilakukan. Kegiatan
mengevaluasi, analisis, penjelasan, penyimpulan, dan identifikasi hasil dari
tindakan siklus satu dan siklus dua.Dari hasil penelitian ini dapat mengetahui
perkembangan minat belajar yang dimiliki anak
sehingga dapat menentukan perlu tidaknya
upaya perbaikan pada siklus
berikutnya.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat mengetahui peningkatan minat
belajar anak melalui alat permaianan edukatif.
Apakah ada peningkatan setelah dilakukan tindakan siklus dua. Alat yang
digunakan dalam kegiatan refleksi adalah alat instrumen penelitian. Penulis bersama supervisor
melaksanakan kegiatan refleksi dengan sumber informasi berasal dari data-data
berupa lembar observasi dan wawancara. Data-data tersebut
dianalisis dengan teknik
deskripsi, antara lain rata-rata,persentase dan sebagainya. Siklus kegiatan PTK
dapat di gambarkan sebagai berikut:
sekripsi lain klik :
resume
skripsi 1
skripsi 2
skripsi 3
skripsi 4
skripsi 5
skripsi 6
skripsi 7
skripsi 8
skripsi 9
skripsi 10
abstrak
lembar pernyataan
lembar pengesahan skripsi
lembar persetujuan sidang skripsi
|
Bagan
3.2
Alur
Penelitian Tindakan Kelas
E. Sumber Data
Sumber data dalam
penelitian ini adalah peserta didik dan peneliti.Oleh karena itu teknik yang
digunakan untuk merekam data adalah persensi peserta didik yang dilengkapi
proses dan hasil yang dicapai, maka
peneliti menggunakan tekhnik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan
dokumentasi.
a.
Observasi
Observasi yang digunakan adalah observasi partisipan. Teknik ini
dilakukan karena peneliti turut ambil bagian atau berada dalam keadaan objek
yang di observasi, sambil melakukan pengamatan peneliti ikut melakukan apa yang
dikerjakan oleh sumber data. Dengan observasi partisipan ini maka diperoleh
data yang lengkap sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap pelaku.
b.
Wawancara
Wawancara digunakan untuk memperoleh data yang lebih rinci dan untuk
melengkapi data hasil observasi berkaitan dengan program peningkatan minat
belajar anak selama ini, hambatan yang dialami dan upaya yang sudah
dilaksanakan oleh guru. Wawancara dengan kepala TK berkaitan dengan keberadaan
TK dan program kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru.
c.
Catatan lapangan
Catatan lapangan merupakan kegiatan mencatat berbagai hasil temuan yang
sengaja dilihat di dengar, dialami dan diperkirakan yang dirasa penting untuk
dokumentasi dalam rangka pengumpulan data hasil penelitian. Catatan lapangan
ini berguna dalam menemukan pengetahuan serta teori yang didukung oleh data
kongkrit. Dari catatan lapangan diperoleh data deskrifsi yang menggambarkan
sebuah kejadian dalam proses pembelajaran secara umum, interaksi antar guru
dengan siswa aktivitas dan sikap anak selama kegiatan menggunakan alat
permainan edukatif dalam upaya meningkatkan minat belajar anak. Dalam kegiatan
ini segala hasil temuan lalu didiskusikan dan disimpulkan oleh peneliti dengan
guru setelah pembelajaran berakhir.
d.
Dokumentasi
Dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan berupa
dokumen tertulis dan foto.
F. Tekhnik Pengambilan Data
1.
Definisi Konseptual
Alat Permainan Edukatif Alat
permainan edukatif adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai sarana
atau peralatan untuk bermain yang mengandung nilai pendidikan (edukatif) dan
dapat mengembangkan seluruh kemampuan anak.
APE dapat pula didefinisikan sebagai perangkat instrument yang digunakan
seseorang dalam rangka mendidik anak dengan menekankan konsep bermain seraya
belajar. Definisi lain bahwa APE merupakan alat yang digunakan anak,orang tua maupun
guru untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak.
Alat Permainan Edukatif (APE)
sebagai sarana bermain paradigma proses pembelajaran yang terjadi pada saat ini
yaitu belajar sambil bermain. Para pakar sepakat bahwa pendidikan anak usia
dini berlangsung sejalan dengan bermain, karena bermain adalah realisasi dari
perkembangan diri dari kehidupan anak. Anak dapat tumbuh dan berkembang melalui
berbagai kegiatan yang dilakukan anak pada waktu bermain dan melalui pengalaman
dari panca indera anak. Anak dapat mengembangkan potensi-potensi yang
dimilikinya melalui bermain.
APE
merupakan syarat mutlak bagi keberlangsungan program pendidikan pada PAUD.
Melalui APE-lah anak belajar, anak berkembang, anak berimajinasi,
berkreatifitas dan memenuhi
kebutuhanya di masa depan.
2.
Definisi Operasional
Anak-anak jika kecerdasannya
dilatih sedini mungkin, akan membuat perkembangan inteligensinya lebih baik.
Untuk balita kita bisa merangsang kecerdasannya dengan menggunakan alat
permainan edukatif (APE) seperti mainan edukatif. Mainan edukatif (alat permainan
edukatif/APE) seperti building block yang terdiri dari balok-balok dengan
beberapa bentuk seperti segi tiga, segi empat, persegi panjang, setengah
lingkaran, bisa memacu kreatifitas dan konsentrasi anak.
Dilakukanya penelitian merupakan upaya
meningkatkan minat belajar anak melalui alat permainan edukatif anak akan
memiliki motivasi, kreatifitas dan mempunyai minat dalam mengikuti proses
pembelajaran sehingga anak memiliki kemampuan dalam berbagai bidang
perkembangan (nilai-nilai moral agama dan sosial kemandirian, bahasa, kognitif,
fisik motorik halus/motorik kasar, dan seni).
sekripsi lain klik :
resume
skripsi 1
skripsi 2
skripsi 3
skripsi 4
skripsi 5
skripsi 6
skripsi 7
skripsi 8
skripsi 9
skripsi 10
abstrak
lembar pernyataan
lembar pengesahan skripsi
lembar persetujuan sidang skripsi
3.
Kisi-Kisi Instrumen
Hambatan dalam mengembangkan minat
belajar yang dialami anak dapat
diberikan tindakan lebih lanjut agar dapat di antisipasi dan untuk mengumpulkan
data mengenai minat belajar anak sebelum dan sesudah dilakukan tindakan
sehingga dapat diketahui perkembangan yang dicapai anak, maka diperlukan
instrumen penelitian yang tepat agar masalah yang diteliti terefleksi dengan
baik.Instrumen penelitian ini dibuat dengan menggunakan skala pengukuran yang
bertujuan untuk mendapatkan nilai variable hasil yang lebih tepat, jelas, efisien,
dan komunikatif dalam bentuk centang/cheklist
(˅). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembaran pedoman
observasi, baik proses dan hasil tindakan, lembar tes minat belajar anak, lembar
wawancara dan dokumentasi proses dan hasil karya anak.
Untuk
mengetahui berhasil tidaknya dalam suatu proses belajar mengajar dilakukan tes
praktek. Tes praktek dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui minat belajar
anak melalui alat permainan edukatif.Untuk melihat berhasil atau tidaknya suatu
pembelajaran diadakan evaluasi akhir dan pencatatan selama kegiatan
berlangsung.
Siklus
“plan-act-observe-reflect” akan berlangsung terus sampai kriteria
keberhasilanya tercapai yaitu skor rata-rata kelas yang mendapat bintang empat
(BSB) mencapai 75%. Walaupun penelitian telah berlangsung sebanyak dua siklus, akan
terus dilanjutkan selama belum tercapai.
Instrumen
untuk mengukur peningkatan hasil belajar anak ( variable yang ditingkatkan )
akan dilakukan tes hasil belajar. Kisi-kisinya sebagai berikut :
Tabel.3.1
Tabel.
Kisi-Kisi Tes hasil Belajar
Nama
Anak
|
Indikator
|
Kemampuan Yang Dimiliki Anak
|
|||
BB
|
MB
|
BSH
|
BSB
|
||
1.
|
Motivasi
|
|
|
|
|
Kerjasama
|
|
|
|
|
|
Kreatifitas
|
|
|
|
|
|
Kerja karas
|
|
|
|
|
|
Tanggungjawab
|
|
|
|
|
|
2.
|
Motivasi
|
|
|
|
|
Kerjasama
|
|
|
|
|
|
Kreatifitas
|
|
|
|
|
|
Kerja karas
|
|
|
|
|
|
Tanggungjawab
|
|
|
|
|
|
3.
|
Motivasi
|
|
|
|
|
Kerjasama
|
|
|
|
|
|
Kreatifitas
|
|
|
|
|
|
Kerja karas
|
|
|
|
|
|
Tanggungjawab
|
|
|
|
|
|
Dst...
|
|
|
|
|
|
4.
Jenis Instrumen
Instrumen yang digunakan untuk
mengamati pelaksanaan proses dan hasil pembelajaran meningkatkan minat belajar
anak dengan menggunakan alat permainan edukatif dalam penelitian ini antara
lain:
a. Pedoman
Observasi
1.
Lembar Observasi
pada Tindakan
Lembar pedoman observasi digunakan untuk
melihat aspek minat belajar anak dalam proses dan hasil kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan alat permainan edukatif yang mencakup aspek partispasi, aktif,
kreatif dan imajinasi pada setiap tahapan dalam dua siklus yang
terdiri dari beberapa item. Penilaian proses dan hasil terdapat pada pedoman
observasi penilaian. Lembaran observasi ini terlihat dalam bentuk tabel dibawah
ini :
Tabel.3.2
Lembar
Pedoman Observasi
No
|
Aspek
|
Indikator
|
Item
|
Nilai Skor
|
|||
*
|
* *
|
* * *
|
* *
* *
|
||||
1.
|
1.Motivasi
belajar
2 .Kreatif
3. Bekerja keras
4.Mampu menyelesaikan tugas yang diberikan
|
1. Menunjukan aktifitas
yang bersifat eksploratif
2. Memahami aturan
dalam permainan
3. Memiliki sikap gigih
tidak mudah menyerah.
4. mempunyai tanggung
jawab dan disiplin
|
1. Mempunyai motivasi
belajar
2.Dapat bekerja secara
mandiri
3. Dapat bekerjasama
dalam kelompok
4.Mampu menyelesaikan tugas yang diberikan
|
|
|
|
|
2.
Lembar Tes
Kemampuan Minat Belajar Anak
Lembar tes minat belajar anak adalah alat yang digunakan kisi-kisi dalam
peningkatan minat belajar anak usia dini
dalam penelitian ini terdapat empat item dengan melihat pada bidang kemampuan kognitif
anak usia dini kelompok B pada kurikulum Peraturan Mentri No.58 dan disesuaikan
dengan perkembangan anak Depdiknas(2009) .Disesuaikan dengan kondisi dilapangan
maka perincianya terdapat dalam tabel di bawah ini, yaitu :
Tabel.3.3
Kisi-kisi
Minat Belajar Anak Usia 5-6 tahun
Variabel
|
Aspek
|
Indikator
|
Minat
adalah sebuah keinginan yang ada dalam
diri anak untuk melakukan kegiatan sehingga anak mampu aktif, kreatif,dan
mempunyai motivasi belajar untuk melakukan hal yang baru.
|
1.Motivasi belajar
2 .Kreatif
3. Bekerja keras
4.Mampu menyelesaikan tugas yang diberikan
|
1. Menunjukan aktifitas
yang bersifat eksploratif
2. Memahami aturan
dalam permainan
3. Memiliki sikap gigih
tidak mudah menyerah.
4. mempunyai tanggung
jawab dan disiplin
|
sekripsi lain klik :
resume
skripsi 1
skripsi 2
skripsi 3
skripsi 4
skripsi 5
skripsi 6
skripsi 7
skripsi 8
skripsi 9
skripsi 10
abstrak
lembar pernyataan
lembar pengesahan skripsi
lembar persetujuan sidang skripsi
Tabel.3.4
Lembar
Penilaian Anak
No
|
Nama Anak Didik
|
Nilai Perkembangan Anak
|
Jml
|
Persentase
(%)
|
Keterangan
Aspek Yang di Nilai
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
|||||
|
|
|
|
|
|
|
|
1.Motivasi belajar
2.Kreatifitas
3. Memahami aturan
permainan
4.Mampu menyelesaikan tugas yang diberikan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Jumlah
|
|
|
|
|||||
Rata-Rata
|
|
|
|
Tabel.3.5
Persentase
Nilai Perkembangan Anak
Nilai
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
Bintang 4
|
|
|
|
|
%
|
%
|
%
|
%
|
Bintang 3
|
|
|
|
|
%
|
%
|
%
|
%
|
Bintang 2
|
|
|
|
|
%
|
%
|
%
|
%
|
Bintang 1
|
|
|
|
|
%
|
%
|
%
|
%
|
Jumlah
|
|
|
|
|
%
|
%
|
%
|
%
|
3. Lembar Wawancara
Lembar wawancara merupakan alat berupa
pertanyaan pertanyaan yang berlangsung secara lisan dua orang atau lebih
bertatap muka, mendengarkan secara langsung informasi atau keterangan yang
dianggap dapat memberikan penjelasan mengenai alat permainan edukati yang
gunakan di TK. Dalam penelitian ini yang diwawancarai yaitu guru kelas.lembar
wawancara untuk guru seperti terlihat pada tabel di bawah ini:
Tabel.3.6
Pedoman Wawancara Untuk Guru
No
|
Pertanyaan
|
Tanggapan
|
1
|
Bagaimana
cara meningkatkan minat belajar pada
anak yang dilaksanakan ibu guru ?
|
|
2.
|
Apakah
ibu guru pernah mengunakan alat permainan edukatif untuk meningkatkan minat
belajar anak ?
|
|
3.
|
Bagaimana
tanggapan ibu guru tentang penggunaan alat permainan edukatif ?
|
|
4.
|
Apakah
ibu guru selalu membimbing anak dalam kegiatan menggunakan alat permainan
edukatif untuk meningkatkan minat belajar anak?
|
|
4.
Dokumentasi digunakan untuk mencatat
peristiwa yang terjadi di lapangan baik
dalam bentuk tulisan berupa catatan lapangan setiap siklus
5.
Validasi Instrumen
Proses analisis data yang
dilakukan pada tindakan kelas ini berlangsung dari awal penelitian yaitu dari
observasi,perencanaan tindakan,pelaksanaan tindakan, sampai refleksi terhadap
tindakan.Kegiatan tindakan dilakukan secara berulang untuk memperoleh data guna
dianalisis.Setelah data terkumpul maka dianalisis berdasarkan studi literature
dengan menggunakan deskriftif kualitatif.Sedangkan data kuantitatif menggunakan
metode statistik dijelaskan melalui tabel data kemudian diprosentasikan untuk mengetahui
sejauh mana peningkatan minat belajar anak melalui alat permainan edukatif.
G.
Keabsahan Data
1. Telaah Model Tindakan
Kriteria tekhnik pemeriksaan
keterpercayaan (trustworthiness)
studi yang digunakan dalam penelitian tindakan ini adalah credibility
(kepercayaan), transferability
(keteralihan),dependability
(kebergantungan), compirmability (kepastian). Penerapan kepercayaan berfungsi
melaksanakan inkuiri sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaan penemuanya
dapat dicapai dan dapat dipertunjukan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan
dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang
diteliti.
Tekhnik pemeriksaan keabsahan data
penelitian ditempuh denghan memperpanjang waktu keikutsertaan,melakukan
pengamatan secara terus menerus,melakukan tanya jawab dengan teman sejawat,
membuat bukti-bukti terstruktur,atau koheren, membuat referensi yang memadai,
dan menerapkan tekhnik triangulasi yang terdiiri dari peneliti,dan kolaborator
dengan menggunakan data berupa lembar pedoman observasi,dan lembar kerja yang
dilakukan anak.
Transferbility
(keteralihan) merupakan keabsahan hasil penelitian terhadap kelompok yang
diteliti.Tekhnik pemeriksaan keabsahan data penelitian dilakukan dengan mengoleksi
deskripsi data secara detail dan mengembangkan secara detail data setiap
konteks yang diteliti.
Dependability (kebergantungan) berkenaan dengan keseimbangan data
penelitian tekhnik pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan metode yang
overlaving yang sama artinya dengan proses triangulasi dan mengadakan jejak
audit.
Confirmability (kepastian)
berkenaan dengan kenetralan dan objektivitas data penelitian yang
dikumpulkan.Tekhnik keabsahan data dilakukan dengan triangulasi dan membuat
refleksi.Setelah melaksanakan tindakan, peneliti dan kolaborator merefleksi
pemberian tindakan yang telah dilakukan dan memeriksa peningkatan kemampuan
sosial anak melalui penerapan model pembelaajaran kooperatif berdasarkan lembar
observasi dan hasil kegiatan anak.
2.
Validitas Data
Validitas data
adalah kegiatan yang digunakan untuk memperjelas dan memperkuat data yang di
analisis. Untuk memperoleh data yang valid maka gambaran dengan peningkatan
minat belajar anak maka dideskrifsikan, grafik kemudian ditarik kesimpulan yang
objektif. Data diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan catatan
lapangan.Dalam penelitian ini validitas data menggunakan tekhnik Hopkins (
Wiraatmadja, 2007, 168-170) antara lain :
a.
Member check yaitu dalam hal ini diperoleh dan
dikompirmasikan melalui diskusi dengan guru TK kelas B setiap akhir pelaksanaan
tindakan .
b. Expert opinion
yaitu mengkonsultasikan hasil temuan peneliti kepada pembimbing untuk
memperoleh arahan terhadap masalah –masalah penelitian perbaikan dan masukan
sehingga dapat dipertanggungjawabkan serta dapat meningkatkan derajat
kepercayaan penelitian
Tahapan
dalam penelitian ini terdiri dari :
a. Tahap Studi Pendahuluan
Tahap ini disebut tahap orientasi dan
memperoleh gambaran umum, Peneliti dengan bekal pengetahuan dasar, mencari
informasi sebagai pengamatan awal untuk mengetahui minat belajar anak di
TK untuk kemudian merancang tindakan
yang dijadikan salah satu alternativ pemecahan masalah.Berdasarkan hasil pengamatan
awal bahwa di TK PGRI Widya Katresna
terdapat anak-anak yang dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran, tidak berparttisipasi, tidak termotivasi untuk
mengikuti kegiatan, minat belajarnya masih rendah juga termasuk anak-anak yang
kurang kreatif. Atas dasar diskusi dengan guru maka disepakati akan digunakan
alat permainan edukatif sebagai tindakan untuk mengatasi masalah anak di TK
Widya Katresna khususnya dikelompok B,
menyediakan alat permainan edukatif untuk meningkatkan minat belajar anak.
b. Tahap Pelaporan Data
Pelaporan hasil penelitian selama
observasi sebagai-temuan-temuan penelitian di lapangan.Data tersebut kemudian
ditarik kesimpulan untuk mengetahui apakah dengan digunakanya alat permainan
edukatif dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan minat belajar anak
sehingga mengalami perubahan kearah yang
lebih baik
Tim kolaborasi penelitian adalah teman
sejawat guru kelas TK PGRI Widya Katresna Kecamatan Rancah. Proses kolaborasi
dilakukan pada saat penulisan proposal penelitian mengembangkan
perangkat-perangkat pembelajaran. Pada saat-saat tertentu, kolaborator ikut
masuk kelas untuk membantu mengamati pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
alat permainan edukatif, sebagai variable bebas atau tindakan dalam PTK, dan
pada akhir pembelajaran diadakan diskusi singkat.Pada akhir minggu pertemuan
kolaborasi kembali dilakukan untuk menganalisis keberhasilan dan kegagalan
penelitian dalam satu minggu, dan merencanakan tindakan untuk minggu
berikutnya.
Adapun yang menjadi tim kolaborasi tersebut
adalah sebagai berikut :
1.
Nama :
Eris Risnawati
Jabatan :
Guru Kelas TK
Peran :
Kolaborator/observer
2.
Nama :
Wiwi Widaningsih
Jabatan :
Guru Kelas TK
Peran :
Kolaborator/observer
Fungsi kolaborator/observer memberikan
penilaian terhadap pelaksanaan pembelajaran dan mengobservasi hasil belajar, penilaian,
analisis data, evaluasi dan merefleksi, serta menyusun laporan hasil penelitian
tindakan kelas.
sekripsi lain klik :
resume
skripsi 1
skripsi 2
skripsi 3
skripsi 4
skripsi 5
skripsi 6
skripsi 7
skripsi 8
skripsi 9
skripsi 10
abstrak
lembar pernyataan
lembar pengesahan skripsi
lembar persetujuan sidang skripsi
H.
JADWAL PENELITIAN
No
|
Kegiatan
|
Waktu
|
|||
Pebruari |
Maret |
April |
Mei |
||
1.
|
Penyusunan
Proposal
|
|
|
|
|
2.
|
Seminar
Proposal Skripsi
|
|
|
|
|
3.
|
Penelitian
Lapangan
|
|
|
|
|
|
Penelitian
Lapangan
|
|
|
|
|
4.
|
Analisis
dan Interpretasi
|
|
|
|
|
5.
|
Penyusunan
Laporan Hasil Skripsi
|
|
|
|
|
6.
|
Analisis
Laporan
|
|
|
|
|
7.
|
Pengesahan
Laporan Skripsi
|
|
|
|
|
I.
DAFTAR
PUSTAKA
Aswin Hadis,Fawzin (2003). Perkembangan
Anak Dalam Prespektif Pendidikan
Drs.Slamet
Suyanto,M.Ed. (2005) Dasar
- Dasar Pendidikan Anak Usia
Dini Hikayat Publising
Drs.Sri Murtono,M.Pd.dkk (2007) Seni Budaya dan Keterampilan.Yudistira
Hainstock,ElzabethG.(1999) Metode Pengajaran Montessori
untuk Anak Pra-Sekolah.Jakarta Pustaka Delapratasa
Kurikulum
TK dan RA (2004). Standar Kompetensi . Jakarta: Direktorat
Moeslichatoen
R.(1999),Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak.Jakarta Rineka Cipta Jakarta Depdikbud
Modul
PLPG Pendidikan Anak Usia Dini(2013),Konsorsium Sertifikasi Guru Universitas Yogyakarta
Pendidikan TK dan SD,Direktorat Jendral Pendidikan
Dasar dan Menengah ,
Peraturan
Mentri Pendidikan Nasional No.58.Tahun 2009.Standar Pendidikan Anak Usia Dini
Seri
Ayah Bunda. (2002). Balita dan Masalah Perkembanganya.Jakarta Gaya Pavorit Press
Seri
Ayah Bunda. ( 2002). Dari A Sampai Z tentang Perkembangan Anak Jakarta Gaya Pavorit Press
Yunus Abidin,Bermain,Pengantar Bagi Penerapan
Pendekatan Beyond Centers and
Circle ( BCCT) dalam dimensi PAUD, Bandung Rizki Press.
sekripsi lain klik :
resume
skripsi 1
skripsi 2
skripsi 3
skripsi 4
skripsi 5
skripsi 6
skripsi 7
skripsi 8
skripsi 9
skripsi 10
abstrak
lembar pernyataan
lembar pengesahan skripsi
lembar persetujuan sidang skripsi
No comments:
Post a Comment