Wednesday, January 10, 2018

SKRIPSI BAB IV UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF



BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.    Deskripsi Hasil Penelitian
1.   Kegiatan Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak PGRI Widya Katresna
              Kegiatan pembelajaran di Taman Kanak-Kanak PGRI Widya Katresna Kecamatan Rancah Kabupaten Ciamis dilaksanakan enam hari efektif hari senin sampai sabtu dengan jumlah jam pelajaran lima belas jam jam /minggu, dan pelaksanaan proses belajar mengajar di mulai pukul 07.30. sampai jam sepuluh. Kegiatan dimulai anak-anak dengan berbaris dihalaman sekolah yang dilakukan anak-anak saat berbaris adalah melakukan kegiatan gerak dan lagu untuk pengembangan motorik yang disesuaikan dengan tema.
            Setelah berbaris anak-anak masuk kelas. Di dalam kelas guru memulai kegiatan dengan pembukaan kurang lebih tiga puluh menit. Saat pembukaan guru beserta anak duduk dikursi masing-masing untuk mengucapkan salam, do’a bersama, menyanyi lagu anak-anak, mengabsen anak, serta melakukan apersepsi tentang materi kegiatan yang akan dilaksanakan hari itu.
            Kegiatan inti dilaksanakan selama enam puluh menit yang merupakan program pengembangan aspek perkembangan anak baik melalui bermain dan belajar serta kreatifitas. Program pembelajaran pada kegiatan inti tersebut sudah sesuai dengan perkembangan anak, namun ada baiknya jika diadakan kegiatan pembelajaran materi yang diberikan yang dapat berintregrasi dengan semua spek pengembangan lainya misalnya bidang pengembangan kognitif berintregrasi dengan bidang pengembangan bahasa dan bidang pengembangan motorik  dengan bidang pengembangan sosial kemamdirian dan seterusnya. Pada kebanyakan guru terlihat dalam proses pembelajaran materi kegiatanya hanya dapat mengembangkan salah satu aspek pengembangan saja diantaranya bidang pengembangan motorik halus dengan kegiatan menulis meniru huruf dengan tujuan anak memiliki kemampuan menulis tanpa memperhatikan aspek perkembangan lainya. Sehingga anak kurang memiliki kemampuan dalam bidang- bidang pengembangan yang seharusnya dimiliki anak seperti, kemampuan kognitif, bahasa, kemampuan sosial dan sebagainya. Waktu istirahat tiga puluh menit yang diisi dengan kegiatan bermain di luar, dan sepuluh menit untuk makan bersama. Kegiatan penutup diisi dengan tanya jawab, menyanyi lagu anak-anak,berdo’a.
            Adapun yang dijadikan subjek penelitian adalah sepuluh anak kelompok B. Berikut ini data anak yang dijadikan subjek penelitian :
    Tabel 4.1
Nama Anak Yang dijadikan subjek Penelitian

No
Nama Anak
Jenis Kelamin
1.
Anto
Laki-laki
2.
Andi
Laki-laki
3.
Devi
Perempuan
4.
Eviyanti
Perempuan
5.
Nina
Perempuan
6.
Rita
Perempuan
7.
Rendi
Laki-laki
8.
Susanti
Perempuan
9.
Tiara
Perempuan
10.
Tadiansyah
Laki-laki

2.  Deskrifsi Pelaksanaan Tindakan Siklus  I
a.    Perencanaan Pembelajaran
            Rencana kegiatan pembelajaran siklus I pelaksanaanya pada tanggal 05 Maret 20014, rencana kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan minat belajar melalui alat permainan edukatif  dengan materi kegiatan membuat telepon dari bekas kaleng susu tema alat komunikasi. Instrumen yang digunakan yaitu lembar observasi dan lembar tes kemampuan anak. Rencana kegiatan pembelajaran terdiri dari kegiatan awal/pembukaan, kegiatan inti, istirahat, dan kegiatan penutup.
b.   Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran
            Pelaksanaan kegiatan pembelajaran di mulai dengan kegiatan awal/pembukaan selama tiga puluh menit yaitu kegiatan di luar kelas (out door), masuk kelas, mengkondisikan anak, berdo’a, mengabsen, menyanyi, kegiatan nilai-nilai agama dan moral (NAM), melakukan apersepsi yang berhubungan dengan tema, menjelaskan materi kegiatan hari ini.
            Kegiatan inti dilaksanakan selama enam puluh menit yaitu bidang pengembangan bahasa melakukan tanya jawab tentang kegunaan telepon. Bidang pengembangan motorik halus kegiatan meniru menulis angka pada telepon pada lembar kerja anak.Bidang pengembangan kognitif sains membuat pesawat telepon dari kaleng bekas susu. Guru kelas melakukan observasi pada waktu pelaksanaan kegiatan.
            Kegiatan penutup selama tiga puluh menit melakukan tanya jawab tentang kegiatan hari ini. Menyampaikan pesan-pesan moral, merencanakan kegiatan hari esok , berdoa setelah kegiatan, mengucapkan salam dan pulang.
1.    Kegiatan Awal/Pembukaan ( 30 Menit)
            Kegiatan awal peneliti mengkondisikan anak dari mulai berbaris dan masuk ke kelas dengan tertib. Didalam kelas anak-anak duduk dengan rapih dan tertib, seorang anak memimpin mengucapkan salam dan berdo’a sebelum belajar.Masih dalam kegiatan awal anak-anak di pimpin oleh peneliti untuk mengucapkan beberapa do’a harian (do’a berwudhu, do’a sesudah wudhu). Peneliti mengabsen kehadiran anak dan menanyakan kabar anak dilanjutkan dengan kegiatan apersepsi tentang tema yang berupa tanya jawab mengenai jenis-jenis alat komunikasi, beberapa anak ada yang aktif menjawab pertanyaan peneliti tetapi ada juga yang bercakap-cakap dengan temanya. Peneliti menjelaskan tema dan kegiatan hari ini.
2.   Kegiatan inti ( 60 Menit)
 Pelaksanaan pembelajaran pada kegiatan inti peneliti melakukan tanya jawab tentang kegunaan telepon. Setelah itu anak melakukan kegiatan meniru menulis angka yang ada pada telepon mainan, dalam kegiatan meniru huruf anak-anak kelihatan malas tidak tertarik ada jalan-jalan dikelas, ada yang ngobrol dan hanya beberapa anak saja yang menikuti pembelajaran menulis.Kegiatan selanjutnya guru memperlihatkan pesawat telepon yang terbuat dari kaleng bekas susu semua anak tampak antusias ingin mencoba telopon dari kaleng bekas susu. Selanjutnya peneliti mengajak anak untuk membuat telepon dari kaleng susu peneliti menjelaskan dan mempraktekan langkah demi langkah cara membuat telepon dari kaleng susu. Anak memperhatikan dengan penuh semangat. Anak dibagi menjadi dua kelompok, terdiri dari lima anak dalam satu kelompok. Peneliti membagikan peralatan(benang kasur, kaleng bekas susu, dan paku. Suasana menjadi berubah ramai menjadi tidak kondusif karena merupakan hal pertama kali membuat alat permainan dari kaleng bekas susu. Anak-anak melihat dan mendengarkan peneliti yang terus berbicara cara membuat telepon dari kaleng susu sambil mempraktekanya berulang-ulang. Anak-anak secara berkelompok membuat telepon dari kaleng susu. Guru memberikan bimbingan pada anak secara individu maupun secara kelompok yang mengalami kesulitan dalam membuat telepon dari kaleng susu. Setelah selesai anak –anak mencoba bermain telepon yang terbuat dari kaleng bekas susu.Anak-anak antusias merasa senang bermain telepon-teleponan. Anak-anak yang biasanya terlihat malas dalam mengikuti kegiatan pembelajaran menjadi semangat dan tertarik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
3.   Kegiatan Penutup ( 30 menit)
 Kegiatan penutup peneliti menanyakan pada anak tentang kegiatan yang telah dilaksanakan hari ini. Peneliti memberikan pujian pada kelompok  yang dapat menyelasaikan tugasnya dengan baik dan memberi motivasi pada kelompok belum dapat menyelesaikan tugasnya. Peneliti bercakap-cakap pada anak menyampaikan pesan-pesan moral dan merencanakan kegiatan untuk hari esok. Peneliti mengajak anak bernyanyi beberapa lagu anak-anak dan lagu pulang sekolah. Diakhiri dengan berdo’a dan mengucapkan salam.
Adapun proses dari hasil kegiatan anak pada pembelajaran menggunakan alat permainan edukatif berdasarkan dari hasil observasi peneliti dan tim kolaborasi yang telah dilakukan adalah untuk nilai perkembanganya adalah:
Tabel.4.2
Lembar Penilaian Anak

No
Nama Anak Didik
Nilai Perkembangan Anak
Jml
Persen
tase
%
Keterangan Aspek Yang di Nilai

1

2

3

4
1
Anto
**
**
**
**
8
50
1. Minat belajar
2. Kreatifitas
3. Memahami aturan permainan
4.Mampu  menyelesaikan tugas  yang diberikan



2
 Andi
**
**
**
**
8
50
3
Devi
**
**
**
**
8
50
4
Eviyanti
***
***
***
***
12
75
5
Nina
**
**
**
**
8
50
6
Rita
**
**
**
**
8
50
7
Rendi
***
***
***
***
12
75
8
Susanti
***
***
***
***
12
75
9
Tiara
***
***
***
***
12
75
10
Tadiansyah
***
***
***
***
10
62.5
Jumlah
98
61.25
Rata-rata
9,8
61.25


                                                            Tabel.4.3

Persentase Nilai Perkembangan Anak


Nilai

1

2

3

4

1

2

3

4

Bintang 1

0

0

0

0

0 %

0 %

0 %

0 %

Bintang 2

5

5

5

5

50 %

50 %

50 %

50 %

Bintang 3

5

5

5

5

50 %

50 %

50 %

50 %

Bintang 4

0

0

0

0

0 %

0 %

0 %

0 %

Jumlah

10

10

10

10

100 %

100 %

100 %

100%
b.   Analisis
Hasil analisis aktivitas anak dalam meningkatkan minat belajar anak melalui alat permainan edukatif sesuai dengan aspek –aspek penilaian tersebut diatas maka rata-rata kemampuan anak dinilai cukup. Adapun persentase  anak dalam meningkatkan minat belajar anak melalui permaianan edukatif rata-rata memiliki minat belajar 61,25 %, lima anak yang mencapai bintang dua (MB)  50 %, Lima anak yang mecapai bintang tiga berkembang sesuai harapan50%, anak yang mencapai bintang empat berkembang sudah baik (BSB) 0%. Hasil penelitian yang diperoleh selama kegiatan pembelajaran dalam upaya meningkatkan minat belajar, anak-anak antusias dan bersemangat tetapi suasana tidak kondusif faktor penyebabnya adalah merupakan hal baru dalam kegiatan pembelajaran menggunakan alat permainan yang dibuat sendiri oleh anak.Anak-anak berteriak minta bantuan guru. Peningkatan minat belajar anak melalui alat permainan pada tindakan siklus  I  rata-rata minat belajar yang dimiliki anak  mencapai 61,25 %

c.  Refleksi.
            Berdasarkan dari analisi data penelitian siklus I tentang meningkatkan minat belajar anak melalui alat permainan edukatif di kelompok B yang berjumlah sepuluh anak, minat belajar anak rata-rata cukup walaupun tidak dapat menyelesaikan tugasnya sendiri memerlukan bimbingan guru.Terlihat dari minat anak, dalam berkreativitas, memahami aturan permainan, dan menyelesaikan tugas minat anak  dalam belajar belum maksimal dimilki anak belum mencapai  tujuan yang diharapkan.
Diantara sepuluh anak yang diteliti rata-rata minat belajarnya sudah ada peningkatan dibandingkan dengan data awal pra penelitian,  tetapi ada limat anak yang memiliki minat belajar, berkreatifitas dalam pembelajaran, dan memahami aturan permainan.Berdasarkan dari hasil tindakan siklus I yang menunjukan minat belajar anak melalui alat permainan edukatif kurang memuaskan.Oleh karena itu perlu dilakukan tindakan siklus II. Peningkatan minat belajar melalui alat permainan edukatif yang dimiliki anak pada siklus I dapat dilihat pada grafik dibawah ini:



sekripsi lain klik :

resume
skripsi 1
skripsi 2
skripsi 3
skripsi 4 
skripsi 5
skripsi 6
skripsi 7
skripsi 8
skripsi 9
skripsi 10
abstrak
lembar pernyataan
lembar pengesahan skripsi
lembar persetujuan sidang skripsi












GRAFIK 4.1
Hasil Kegiatan Tindakan Siklus I


 
100 %--
90%-----
80%------
70%------
60%------
50%------
40%------
30%----
20%---
10%----
0%----
                        1          2             3       4           5

Text Box: 0 %Text Box: 61,25%1.                Rata-rata minat belajar yang dimiliki anak melalui alat permainan edukatif
2.                Anak yang mencapai bintang satu (BB)
Text Box: 50%3.                Lima anak yang mencapai bintang dua mulai berkembang (MB)
Text Box: 50 %                  
Text Box: 0 %4..               Lima anak yang mencapai bintang tiga berkembang sesuai harapan (BSH)
5.                Belum ada anak yang mencapai bintang empat berkembang sudah baik (BSB)

3.  Deskrifsi  Pelaksanaan Tindakan  Siklus II
a.    Perencanaan Pembelajaran
            Rencana kegiatan pembelajaran siklus II pelaksanaanya pada tanggal 11 Maret 20014, rencana kegiatan pembelajaran dengan menggunakan alat permainan edukatif sesuai dengan tema alat komunikasi dan intrumen yang digunakan adalah lembar observasi, lembar tes perkembangan minat belajar anak. Kegiatan pembelajaran terdiri dari kegiatan awal/pembukaan, kegiatan inti, istirahat, dan kegiatan penutup. Meningkatkan minat belajar anak melalui permainan edukatif dengan indikator anak mempunyai kemampuan daya ingat, pendengaran, dan kemampuan membilang.
b.   Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran
            Pelaksanaan kegiatan pembelajaran di mulai dengan kegiatan awal/pembukaan selama tiga puluh menit yaitu kegiatan di luar kelas (out door), masuk kelas, mengkondisikan anak, berdo’a, mengabsen, menyanyi, kegiatan nilai-nilai agama dan moral (NAM), melakukan apersepsi yang berhubungan dengan tema, menjelaskan materi kegiatan hari ini.
            Kegiatan inti dilaksanakan selama enam puluh menit yaitu bidang pengembangan motorik halus menarik garis atau menebalkan gamabar alat komunikasi pada lembar kerja anak. Bidang pengembangan kognitif bermain dengan menggunakan kentongan .
            Kegiatan penutup selama tiga puluh menit melakukan tanya jawab tentang kegiatan hari ini. Menyampaikan pesan-pesan moral, merencanakan kegiatan hari esok , berdoa setelah kegiatan, mengucapkan salam dan pulang.
1.   Kegiatan Awal/Pembukaan ( 30 Menit)
            Kegiatan awal peneliti mengkondisikan anak dari mulai berbaris dan masuk kelas dengan tertib. Didalam kelas anak-anak duduk dengan rapih dan tertib, seorang anak memimpin mengucapkan salam dan berdo’a sebelum belajar. Masih dalam kegiatan awal anak-anak di pimpin oleh peneliti untuk mengucapkan beberapa do’a harian. Peneliti mengabsen kehadiran anak dan menanyakan kabar anak dilanjutkan dengan kegiatan apersepsi tentang tema yang berupa tanya jawab mengenai kegunaan alat komunikasi, beberapa anak ada yang aktif menjawab pertanyaan peneliti, tetapi ada juga yang bercakap-cakap dengan temanya. Peneliti menjelaskan tema dan kegiatan hari ini.
2.    Kegiatan inti ( 60 Menit)
 Pelaksanaan pembelajaran pada kegiatan inti peneliti melakukan tanya jawab tentang kegunaan alat komunikasi, anak-anak antusias menjawab, ada juga yang pasif hanya mendengarkankan, ada yang sibuk dengan urusanya sendiri, kegiatan selanjutnya anak melakukan kegiatan menarik garis atau menebalkan gambar kentongan pada lembar kerja anak Selanjutnya peneliti mengajak anak mendengarkan bunyi kentongan dan anak membedakan bunyi kentongan tanda bahaya atau tanda memanggil ronda. Peneliti memukul kentongan dan anak disuruh menbilang jumlah suara kentongan. Setelah selesai peneliti mengajukan pertanyaan pada  anak berapa jumlah suara kentongan yang terdengar oleh anak dengan tujuan mengetes pendengaran anak, mengetes daya ingat dan kemampuan membilang pada anak. Kegiatan selanjutnya anak bermain menggunakan kentongan. Anak-anak terlihat antusias bermain menggunakan kentongan dan tanpa disadari oleh anak bahwa mereka sedang belajar melatih daya ingat, melatih pendengaran dan belajar membilang.
3.   Kegiatan Penutup ( 30 menit)
Kegiatan penutup peneliti menanyakan pada anak tentang kegiatan yang telah dilaksanakan hari ini. Peneliti memberikan pujian pada anak yang dapat menyelasaikan tugasnya dengan baik dan memberi motivasi pada anak yang belum berhasil menyelesaikan tugasnya. Peneliti bercakap-cakap pada anak menyampaikan pesan-pesan moral dan merencanakan kegiatan untuk hari esok. Peneliti mengajak anak bernyanyi beberapa lagu anak-anak dan lagu pulang sekolah. Diakhiri dengan berdo’a dan mengucapkan salam.
Adapun proses dari hasil kegiatan anak pada pembelajaran menggunakan alat permainan edukatif berdasarkan dari hasil observasi peneliti dan tim kolaborasi yang telah dilakukan adalah untuk nilai perkembanganya dapat dilihat pada tabel dibawah ini adalah:




sekripsi lain klik :

resume
skripsi 1
skripsi 2
skripsi 3
skripsi 4 
skripsi 5
skripsi 6
skripsi 7
skripsi 8
skripsi 9
skripsi 10
abstrak
lembar pernyataan
lembar pengesahan skripsi
lembar persetujuan sidang skripsi







Tabel.4.4
Lembar Penilaian Anak

No
Nama Anak Didik
Nilai Perkembangan Anak
Jml
Persen
tase
%
Keterangan Aspek Yang di Nilai

1

2

3

4
1
Anto
**
**
**
**
8
50
1.Aktifitas
2.Daya ingat
3. Pendengaran
4.Mampu  menyelesaikan tugas  dalam permainan


2
 Andi
***
***
***
****
13
81
3
Devi
**
**
**
**
**
**
****
16
100
4
Eviyanti
***
***
***
****
13
81
5
Nina
**
**
**
**
**
**
**
**
16
100
6
Rita
***
***
***
***
12
75
7
Rendi
**
**
**
**
**
**
**
**
16
100
8
Susanti
**
**
**
**
**
**
**
**
16
100
9
Tiara
**
**
**
**
**
**
****
16
100
10
Tadiansyah
***
***
***
***
12
75
Jumlah
128
80.0
Rata-rata
80.0
80,0


                                                            Tabel.4.5

Persentase Nilai Perkembangan Anak


Nilai

1

2

3

4

1

2

3

4

Bintang 1

0

0

0

0

0 %

0 %

0 %

0 %

Bintang 2

1

1

1

1

10 %

10 %

10 %

10 %

Bintang 3

4

4

4

2

40 %

40 %

40 %

20 %

Bintang 4

5

5

5

7

50 %

50 %

50 %

70 %

Jumlah

10

10

10

10

100 %

100 %

100 %

100%
b. Analisis
Hasil analisis aktivitas anak dalam meningkatkan minat belajar anak melalui alat permainan edukatif sesuai dengan aspek –aspek penilaian tersebut diatas maka rata-rata minat belajar anak sudah baik. Anak yang memiliki bintang satu (BB) 0 % , satu anak yang mencapai bintang dua mulai berkembang (MB)10 %, dua anak yang mencapai bintang tiga berkembang sesuai harapan (BSH) 20%. Tujuh anak yang mencapai bintang empat (BSB) 70 %. Hasil penelitian yang diperoleh selama kegiatan menggunakan alat pemainan edukatif pada tindakan siklus II, anak-anak antusias dan bersemangat, suasana kondusif berbeda dengan kondisi anak pada tindakan siklus I, faktor penyebabnya adalah karena dalam kegiatan menggunakan alat permainan edukati sangat menarik minat dan sesuai dengan kebutuhan anak yaitu bermain. Pada pelaksanaan tindakan II anak-anak sudah memperlihatkan adanya minat belajar dan termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Dari data tindakan siklus II dapat dilihat adanya peningkatan dari tindakan siklus I.  Rata-rata kemampuan yang dimiliki anak pada tindakan siklus I  mencapai 73,75 % dan pada tindakan siklus II mencapai 80% meningkat 6,25 %
c.   Refleksi.
            Berdasarkan dari analisis data penelitian siklus II tentang meningkatkan minat belajar anak melalui alat permainan edukatif di kelompok B yang berjumlah sepuluh anak, minat belajar anak rata-rata sudah ada peningkatan. Anak melakukan kegiatan dengan aktif, mempunyai kemampuan daya ingat, kemampuan pendengaran, kemampuan membilang, dan dapat menyelesaikan tugas sesuai aturan permainan. Ini menandakan bahwa minat belajar anak dalam mengikuti kegiatan pembelajaran  sudah meningkat. 
Sepuluh anak dari yang diteliti rata-rata minat belajarnya mulai meningkat, tujuh orang anak minat belajarnya sudah berkembang dengan baik, dua anak mulai berkembang, satu anak belum berkembang.Anak rata-rata memiliki minat belajar, beraktifitas, mempunyai pendengaran dan daya ingat yang baik. Berdasarkan dari hasil tindakan siklus II minat belajar anak sudah ada peningkatan dari hasil tindakan siklus I, karena sudah dianggap baik maka penelitian tindakan kelas ini cukup dilakukan sampai tindakan siklus II Peningkatan minat belajar anak  dapat dilihat pada grafik dibawah ini:


sekripsi lain klik :

resume
skripsi 1
skripsi 2
skripsi 3
skripsi 4 
skripsi 5
skripsi 6
skripsi 7
skripsi 8
skripsi 9
skripsi 10
abstrak
lembar pernyataan
lembar pengesahan skripsi
lembar persetujuan sidang skripsi




GRAFIK 4.2
Hasil Kegiatan Tindakan Siklus II


 
100 %--
90%-----
80%------
70%------
60%------
50%------
40%------
30%------
20%..---
10%---
0%-----
Text Box: 80%                        1          2            3        4           5
1.                     Rata-rata minat belajar yang dimiliki anak dalam pembelajaran menggunakan alat permainan edukatif.
Text Box:  %Text Box: 10%2.                     Anak yang mimiliki kemampuan bintang satu belum berkembang(BB)
3.                     Satu anak yang mencapai bintang dua mulai berkembang (MB)


Text Box: 20 %
 
Text Box: 70 %4.                     Dua anak yang mencapai bintang tiga berkembang sesuai harapan (BSH)
5.                     Tujuh anak yang mampu mencapai bintang empat berkembang sudah   baik (BSB).

B.   Pembahasan
Meningkatkan minat belajar anak melalui alat permaianan edukatif di kelompok B Taman Kana-Kanak PGRI Widya Katresna Kecamatan Rancah  Kabupaten Ciamis, dilaksanakan melalui penelitian tindakan kelas yang terdiri dua siklus.
Penelitian dilaksanakan dua siklus dengan kegiatan terdiri dari  perencanaan, tindakan/pelaksanaan, analisis dan refleksi. Perencanaan meningkatkan minat belajar melalui alat permainan edukatif  antara lain : menentukan kelas dan waktu penelitian, mendiskusikan dan menyusun pedoman untuk melakukan aktivitas pembelajaran menggunakan alat permainan edukatif, membuat skenario rencana kegiatan model pembelajaran menggunakan alat permainan edukatif yang dibuat untuk setiap siklus dengan aspek minat belajar, beraktivitas, kemampuan memahami peraturan permainan, kemampuan menyelesaikan tugas permainan dalam proses pembelajaran.  
Pelaksanaan peningkatan minat belajar anak melalui alat permainan edukatif dilaksanakan dalam dua siklus, siklus satu dengan alat permainan edukatif menggunakan kaleng bekas susu membuat telepon tema alat komunikasi dilaksanakan kegiatan secara berkelompok. Dalam tindakan siklus satu ini perkembangan minat belajar  anak ada peningkatan kalau di bandingkan dengan minat belajar sebelum tindakan  (pra penelitian) tetapi belum mencapai hasil yang memuaskan, sehingga diperlukan tindakan siklus II.
Tindakan pada siklus II proses pembelajaran menggunakan alat permainan edukatif dengan kegiatan secara klasikal materi kegiatan menggunakan kentongan untuk melatih daya ingat, pendengaran, kemampuan membilang tema alat komunikasi.Dalam pelaksanaan tindakan siklus II sudah ada peningkatan minat belajar anak, meningkatkan kemampuan pendengaran, daya ingat, mampu memahami aturan permainan, dan  mampu menyelesaikan tugas dalam suatu permainan dengan baik dengan hasil yang memuaskan.Semua data yang menunjukan adanya peningkatan minat belajar melalui alat permainan edukatif  di ambil dari hasil observasi, pengamatan dan analisis waktu pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
 Uraian dari pelaksanaan tindakan kelas dengan peningkatan minat belajar anak melalui alat permainan edukatif  kelompok B di Taman Kanak-Kanak PGRI Widya Katresna mendapat simpulan bahwa dalam upaya meningkatkan minat belajar anak, kemampuan beraktifitas, kemampuan berkreatifitas, kemampuan memahami aturan permainan dapat dilakukan anak karena dengan alat permainan edukatif anak tertarik dan termotivasi untuk melakukan kegiatan sesuai dengan dunia anak yaitu dunia bermain.
Kelemahan yang peneliti temui dalam meningkatkan minat belajar anak melalui alat permainan edukatif  dalam pelaksanaan tindakan kelas ini adalah guru yang malas akan sulit melakukan kegiatan  pembelajaran dengan menggunakan alat permainan edukatif, karena kegiatan pembelajaran menggunakan alat permainan edukatif  guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam menyediakan alat permainan edukatif bagi anak.


sekripsi lain klik :

resume
skripsi 1
skripsi 2
skripsi 3
skripsi 4 
skripsi 5
skripsi 6
skripsi 7
skripsi 8
skripsi 9
skripsi 10
abstrak
lembar pernyataan
lembar pengesahan skripsi
lembar persetujuan sidang skripsi


No comments:

Post a Comment