BAB
IV
HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Kegiatan Pembelajaran di Kelompok Bermain (
Kober) Asy-Syifa
Kegiatan pembelajaran di Kelompok Bermain (Kober)
Asy-Syifa dilaksanakan empat hari efektif hari senin sampai kamis dengan jumlah
jam pelajaran sepuluh jam /minggu, dan pelaksanaan proses belajar mengajar di
mulai pukul 08.00. sampai jam 10.30. Kegiatan dimulai anak-anak dengan berbaris
dihalaman sekolah yang dilakukan anak-anak saat berbaris adalah melakukan
kegiatan gerak dan lagu untuk pengembangan motorik yang disesuaikan dengan
tema.
Setelah
berbaris anak-anak masuk kelas. Di dalam kelas guru memulai kegiatan dengan
pembukaan kurang lebih tiga puluh menit. Saat pembukaan guru beserta anak duduk
dikursi masing-masing untuk mengucapkan salam, do’a bersama, menyanyi lagu
anak-anak, mengabsen anak, serta melakukan apersepsi tentang materi kegiatan
yang akan dilaksanakan hari ini.
Kegiatan
inti dilaksanakan selama enam puluh menit yang merupakan program pengembangan
aspek perkembangan anak baik melalui bermain dan belajar serta kreatifitas.
Program pembelajaran pada kegiatan inti tersebut sudah sesuai dengan
perkembangan anak, namun ada baiknya jika diadakan kegiatan mengarah kepada
keterampilan tangan untuk mengembangkan motorik halus anak yang selanjutnya
akan memudahkan anak untuk belajar menulis dan berkreatifitas lainya. Kegiatan
menulis kadang membosankan bagi anak sehingga perlu diantisipasi dengan
kegiatan yang lebih variatif.Pada kebanyakan guru terlihat lebih menginginkan
kemampuan menulis, sedangkan untuk mengembangkan kemampuan berkreasi dan daya
imajinasi anak diabaikan. Waktu istirahat tiga puluh menit yang diisi dengan
kegiatan bermain di luar, dan sepuluh menit untuk makan bersama.
Adapun yang dijadikan subjek
penelitian adalah sepuluh anak kelompok B. Berikut ini data anak yang dijadikan
subjek penelitian :
Tabel 4.1
Nama
Anak Yang dijadikan subjek Penelitian
No
|
Nama Anak
|
Jenis Kelamin
|
1
|
Apep Saeful Adam
|
Laki-laki
|
2
|
Cahaya Yusuf Arifin
|
Laki-laki
|
3
|
Desta Mutiara
|
Perempuan
|
4
|
Elsa Maidayana
|
Perempuan
|
5
|
Kharisa Putri Mulyani
|
Perempuan
|
6
|
Nabila Zahra Aulia
|
Perempuan
|
7
|
Revalisa
|
Perempuan
|
8
|
Sandi
|
Perempuan
|
9
|
Tata
|
Laki-laki
|
10
|
Tiara
|
Perempuan
|
2. Deskrifsi Pelaksanaan Tindakan Siklus I
a. Perencanaan
Pembelajaran
Rencana
kegiatan pembelajaran siklus I pelaksanaanya pada tanggal 10 Maret 2014,
rencana kegiatan pembelajaran dengan teknik menjahit jelujur sesuai dengan tema
alat komunikasi. Instrumen yang digunakan yaitu lembar observasi dan lembar tes
kemampuan motorik halus anak. Kegiatan pembelajaran terdiri dari kegiatan
awal/pembukaan, kegiatan inti, istirahat, dan kegiatan penutup. Kegiatan
menjahit jelujur dilaksanakan pada kegiatan inti dengan indikator menjahit
jelujur pada pola sederhana.
b. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran
Pelaksanaan kegiatan
pembelajaran di mulai dengan kegiatan awal/pembukaan selama tiga puluh menit
yaitu kegiatan di luar kelas (out door),
masuk kelas, mengkondisikan anak, berdo’a, mengabsen, menyanyi, kegiatan
nilai-nilai agama dan moral (NAM), melakukan apersepsi yang berhubungan dengan
tema, menjelaskan materi kegiatan hari ini.
Kegiatan
inti dilaksanakan selama enam puluh menit yaitu bidang pengembangan bahasa tanya
jawab tentang jenis-jenis alat komunikasi.Bidang pengembangan kognitif membilang
gambar pada lembar kerja anak. Bidang pengembangan motorik halus dengan
kegiatan menjahit jelujur. Guru kelas melakukan observasi pada waktu
pelaksanaan kegiatan. Istirahat selama tiga puluh menit
Kegiatan penutup selama
tiga puluh menit melakukan tanya jawab tentang kegiatan hari ini. Menyampaikan
pesan-pesan moral, merencanakan kegiatan hari esok , berdoa setelah kegiatan,
mengucapkan salam dan pulang.
1. Kegiatan Awal/Pembukaan ( 30 Menit)
Kegiatan awal peneliti mengkondisikan anak
dari mulai berbaris dan masuk kekelas dengan tertib. Didalam kelas anak-anak
duduk dengan rapih dan tertib, seorang anak memimpin mengucapkan salam dan
berdo’a sebelum belajar.Masih dalam kegiatan awal anak-anak di pimpin oleh
peneliti untuk mengucapkan beberapa surat pendek(surat al-fatihah, surat, annas
dan surat al-ikhlas. Peneliti mengabsen kehadiran anak dan menanyakan kabar
anak dilanjutkan dengan kegiatan apersepsi tentang tema yang berupa tanya jawab
mengenai jenis-jenis alat komunikasi, beberapa anak ada yang aktif menjawab
pertanyaan peneliti tetapi ada juga yang bercakap-cakap dengan temanya.
Peneliti menjelaskan tema dan kegiatan hari ini.selanjutnya anak melakukan
permainan pesan berantai.
2. Kegiatan inti ( 60 Menit)
Pelaksanaan pembelajaran pada kegiatan inti
peneliti melakukan tanya jawab tentang jenis-jenis alat komunikasi, anak-anak
antusias menjawab, HP, telepon, radio, televisi, surat, majalah, koran. Setelah
itu peneliti memperlihatkan gambar macam-macam alat komunikasi dan anak disuruh
membilangnya, satu persatu anak disuruk membilang gambar alat komunikasi.
Kegiatan selanjutnya guru memperlihatkan hasil menjahit jelujur pada pola
bentuk amplop surat, semua anak tampak antusias ingin melakukan menjahit
jelujur seperti yang dipegang guru.Selanjutnya peneliti menjelaskan dan
mempraktekan langkah demi langkah cara menjahit jelujur pada pola berbentuk
amplop.Anak memperhatikan dengan penuh semangat. Setelah menjelaskan peneliti
membagikan peralatan menjahit jelujur pada anak( benang wol dengan
bermacam-macam warna, jarum yang ujungnnya tumpul, karton yang sudah di lubangi
dan berbentuk pola amplop. Suasana menjadi berubah ramai menjadi tidak kondusif
karena merupakan hal pertama kali kegiatan menjahit jelujur dilakukan.
Anak-anak melihat dan meniru peneliti yang terus berbicara sambil mempraktekan
memberi contoh cara menjahit jelujur. Guru memberikan bimbingan pada anak yang
mengalami kesulitan dalam mengerjakan menjahit jelujur.Hal ini terjadi karena
belum terbiasa mengerjakan kegiatan tersebut dan jari jemari anak masih kaku
terus belum adanya koordinasi antara mata dan jari tangan.
3. Istirahat (30 menit)
Kegiatan
istirahat anak mencuci tangan , berdo’a sebelum makan dan makan bekal,
selanjutnya bermain bebas diluar kelas dan bermain di dalam kelas.
4. Kegiatan Penutup ( 30 menit)
Kegiatan penutup peneliti menanyakan pada anak
tentang kegiatan yang telah dilaksanakan hari ini. Peneliti memberikan pujian
pada anak yang dapat menyelasaikan tugasnya dengan baik dan memberi motivasi
pada anak yang belum mampu melakukan kegiatan teknik menjahit jelujur. Anak
senang dan ingin melakukan kegiatan menjahit jelujur lagi. Anak meminta pada
guru untuk membawa hasil menjahit jelujur ke rumah untuk diperlihatkan pada orang
tuanya. Peneliti bercakap-cakap pada anak menyampaikan pesan-pesan moral dan
merencanakan kegiatan untuk hari esok. Peneliti mengajak anak bernyanyi
beberapa lagu anak-anak dan lagu pulang sekolah. Diakhiri dengan berdo’a dan
mengucapkan salam.
Adapun
proses dari hasil kegiatan anak pada pembelajaran menjahit jelujur dengan pola
sederhana bentuk amplop berdasarkan dari hasil observasi peneliti dan tim
kolaborasi yang telah dilakukan adalah untuk nilai perkembanganya adalah:
Tabel.4.2
Lembar
Penilaian Anak
No
|
Nama Anak Didik
|
Nilai Perkembangan Anak
|
Jml
|
Persen
tase
%
|
Keterangan
Aspek Yang di Nilai
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
|||||
1
|
Apep
|
*
|
*
|
*
|
*
|
4
|
20
|
1.Mampu memegang benang dan jarum dengan benar
2.Mampu memasukan
benang pada lubang pada bahan sesuai
dengan pola
3.Mampu menjahit jelujur sesuai dengan pola.
4.Mampu menyelesaikan tugas yang diberikan
|
2
|
Cahaya
|
**
|
**
|
**
|
**
|
8
|
40
|
|
3
|
Desta Mutiara
|
***
|
***
|
***
|
***
|
12
|
60
|
|
4
|
Elsa Maidayana
|
***
|
***
|
***
|
***
|
12
|
60
|
|
5
|
Kharisa
|
***
|
***
|
***
|
***
|
12
|
60
|
|
6
|
Nabila
|
***
|
***
|
***
|
***
|
12
|
60
|
|
7
|
Revalisa
|
***
|
***
|
***
|
***
|
12
|
60
|
|
8
|
Sandi
|
**
|
**
|
**
|
**
|
8
|
40
|
|
9
|
Tata
|
**
|
**
|
**
|
**
|
8
|
40
|
|
10
|
Tiara
|
***
|
***
|
***
|
***
|
12
|
60
|
|
Jumlah
|
100
|
50
|
||||||
Rata-rata
|
10.0
|
50
|
Tabel.4.3
Persentase
Nilai Perkembangan Anak
Nilai
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
Bintang 1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
%
|
0
%
|
0
%
|
10
%
|
Bintang 2
|
3
|
3
|
3
|
3
|
30
%
|
30
%
|
30
%
|
30
%
|
Bintang 3
|
6
|
6
|
6
|
6
|
60
%
|
60
%
|
60
%
|
60
%
|
Bintang 4
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
%
|
0
%
|
0
%
|
0
%
|
Bintang 5
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0%
|
0%
|
0%
|
0%
|
Jumlah
|
10
|
10
|
10
|
10
|
100
%
|
100
%
|
100
%
|
100%
|
Keterangan :
* Belum muncul (BM)
** Mulai Muncul(MM)
*** Berkembang (B)
**** Berkembang sesuai harapan (BSH)
***** Berkembang dengan baik (BB)
resume
skripsi 1
skripsi 2
skripsi 3
skripsi 4
skripsi 5
skripsi 6
skripsi 7
skripsi 8
skripsi 9
skripsi 10
abstrak
lembar pernyataan
lembar pengesahan skripsi
lembar persetujuan sidang skripsi
GRAFIK
4.1
Hasil
Kegiatan Menjahit Jelujur Siklus I
100 %--
90%-----
80%------
70%------
60%------
50%------
40%------
30%----
20%---
10%----
0%----
1 2 3 4 5 6
1. Kemampuan rata-rata anak sesuai
Indikator pembelajaran menjahit jelujur
yaitu anak dapat memiliki kemampuan motorik halus, berkreasi,dan berimajinasi.
2. Satu anak yang memiliki bintang satu belum muncul
(BM)
3. Tiga
anak yang mencapai bintang dua mulai muncul (MM)
4.
Enam anak yang mencapai
bintang tiga berkembang (B)
5 Anak yang mencapai bintang
empat berkembang sesuai harapan (BSH)
6. Anak yang mencapai bintang lima berkembang dengan
baik (BB)
c. Analisis
Hasil analisis aktivitas
anak dalam meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan menjahit
jelujur sesuai dengan aspek –aspek penilaian tersebut diatas maka rata-rata
kemampuan anak masih rendah perlu bimbingan secara individu dan latihan secara
berulang-ulang. Adapun persentase penguasaan pembelajaran menjahit jelujur rata-rata
anak mencapai 50%, satu anak mencapai bintang satu belum muncul(BM) 10 %, tiga
anak yang mencapai bintang dua mulai muncul (MM) 30%, enam anak yang mencapai
bintang tiga berkembang (B) 60%, belum ada yang mencapai bintang empat
berkembang sesuai harapan (BSH) dan bintang lima berkembang dengan baik (BB). Dari
penelitian yang diperoleh selama kegiatan menjahit jelujur, anak-anak antusias
dan bersemangat tetapi suasana tidak kondusif faktor penyebabnya adalah karena
kegiatan menjahit jelujur belum pernah dilaksanakan sehingga anak-anak
berteriak minta dibantu guru mengerjakanya pada setiap langkah menjahit jelujur
sampai menyelesaikan menjahit jelujur dengan pola berbentuk amplop.Perkembangan
motorik halus dengan teknik menjahit jelujur belum berkembang sesuai dengan
tujuan indikator pembelajaran menjahit jelujur rata-rata kemampuan yang dimiliki
anak baru mencapai 50 % sedangkan KKM yang harus dicapai anak memiliki
kemampuan motorik halus yang sesuai dengan indikator menjahit jelujur anak
mencapai bintang empat berkembang sesuai harapan 70%
d. Refleksi.
Berdasarkan
dari analisi data penelitian siklus I tentang meningkatkan kemampuan motorik
halus melalui metode demontrasi dengan tekhnik menjahit jelujur di kelompok B
yang berjumlah sepuluh anak, kemampuan motorik halus anak rata-rata masih
rendah tidak dapat menyelesaikan tugasnya memerlukan bimbingan secara individu.
Terlihat dari cara memegang jarum dan benang yang seharusnya dijepit jari
telujuk dan ibu jari, sedangkan anak memegang benang dan jarum dengan kelima
jarinya. Dan mata belum terfokus pada alat dalam melakukan kegiatan menjahit
jelujur. Ini menandakan bahwa anak belum dapat menggunakan jari jemari tanganya
dengan baik serta belum adanya koordinasi antara jari tangan dan mata jari
tangan masih kaku belum luwes dan lentur.
Sepuluh
anak yang diteliti rata-rata kemampuan motorik halusnya rendah, tetapi ada enam anak yang dapat menyelesaikan
tugasnya bekerja sendiri tanpa bantuan guru meskipun hasilnya kurang sempurna
dan itu menunjukan bahwa anak tersebut mempunyai kemampuan motorik halus dan
kemampuan berkreasi serta berimajinasi. Berdasarkan dari hasil penelitian
siklus I yang menunjukan kemampuan motorik halus anak melalui metode demontrasi
tekhnik menjahit jelujur kemampuan motorik halus anak masih rendah diperlukan
latihan yang berulang-ulang. Oleh karena itu perlu dilakukan tindakan siklus
II.
3. Deskrifsi Pelaksanaan Tindakan Siklus II
a. Perencanaan Pembelajaran
Rencana
kegiatan pembelajaran siklus II pelaksanaanya pada tanggal 18 Maret 2014, rencana
kegiatan pembelajaran dengan teknik menjahit jelujur sesuai dengan tema alat
komunikasi, instrumen yang digunakan adalah lembar observasi dan lembar tes
kemampuan motorik halus. Rencana kegiatan pembelajaran terdiri dari kegiatan
awal/pembukaan, kegiatan inti, istirahat, dan kegiatan penutup. Kegiatan
menjahit jelujur dilaksanakan pada kegiatan inti dengan indikator menjahit jelujur pada pola
sederhana.
b. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran
Pelaksanaan kegiatan
pembelajaran di mulai dengan kegiatan awal/pembukaan selama tiga puluh menit
yaitu kegiatan di luar kelas (out door),
masuk kelas, mengkondisikan anak, berdo’a, mengabsen, menyanyi, kegiatan
nilai-nilai agama dan moral (NAM), melakukan apersepsi yang berhubungan dengan
tema, menjelaskan materi kegiatan hari ini.
Kegiatan
inti dilaksanakan selama enam puluh menit yaitu bidang pengembangan bahasa
bermain peran.Bidang pengembangan kognitif menunjukan dan menyebutkan no HP
mainan. Bidang pengembangan motorik halus dengan kegiatan menjahit jelujur.
Guru kelas melakukan observasi pada waktu pelaksanaan kegiatan. Istirahat
selama tiga puluh menit
Kegiatan
penutup selama tiga puluh menit melakukan tanya jawab tentang kegiatan hari
ini. Menyampaikan pesan-pesan moral, merencanakan kegiatan hari esok , berdoa
setelah kegiatan, mengucapkan salam dan pulang.
1. Kegiatan Awal/Pembukaan ( 30 Menit)
Kegiatan
awal peneliti mengkondisikan anak dari mulai berbaris dan masuk kelas dengan
tertib. Didalam kelas anak-anak duduk dengan rapih dan tertib, seorang anak
memimpin mengucapkan salam dan berdo’a sebelum belajar. Masih dalam kegiatan
awal anak-anak di pimpin oleh peneliti untuk mengucapkan beberapa do’a harian.
Peneliti mengabsen kehadiran anak dan menanyakan kabar anak dilanjutkan dengan
kegiatan apersepsi tentang tema yang berupa tanya jawab mengenai kegunaan alat
komunikasi, beberapa anak ada yang aktif menjawab pertanyaan peneliti, tetapi
ada juga yang bercakap-cakap dengan temanya. Peneliti menjelaskan tema dan
kegiatan hari ini.
2. Kegiatan inti ( 60 Menit)
Pelaksanaan pembelajaran pada kegiatan inti
peneliti melakukan tanya jawab tentang kegunaan alat komunikasi, anak-anak
antusias menjawab, ada juga yang pasif hanya mendengarkankan, ada yang sibuk
dengan urusanya sendiri, peneliti mengajak anak bermain peran menelepon
menggunakan HP mainan berbicara
menghubungi temanya.Untuk kegiatan kognitif satu persatu anak disuruh
menunjukan no.HP pada HP mainan. Kegiatan selanjutnya guru memperlihatkan hasil
menjahit jelujur pada pola bentuk huruf HP pada pada piring kertas, semua anak
tampak antusias ingin melakukan menjahit jelujur seperti yang dipegang
guru.Selanjutnya peneliti menjelaskan dan mempraktekan langkah demi langkah
cara menjahit jelujur pada pola berbentuk huruf HP.Anak memperhatikan dengan
penuh semangat. Setelah menjelaskan peneliti membagikan peralatan menjahit
jelujur pada anak( pita dengan bermacam-macam warna, jarum yang ujungnnya
tumpul, piring kertas yang sudah di lubangi dan berbentuk pola huruf HP.
Suasana agak kondusif tidak terlalu ramai karena mungkin anak merasa tidak
asing lagi melakukan kegiatan menjahit jelujur. Anak-anak melihat dan meniru
peneliti yang terus berbicara sambil mempraktekan memberi contoh cara menjahit
jelujur. Guru memberikan bimbingan pada anak yang mengalami kesulitan dalam
mengerjakan menjahit jelujur. Anak sudah mulai dapat mengerjakan kegiatan menjahit
jelujur dengan benar, jari jemari anak sudah mulai lentur dan sudah adanya
gerakan koordinasi antara mata dan jari tangan.
3. Istirahat (30 menit)
Kegiatan
istirahat anak mencuci tangan , berdo’a sebelum makan dan makan bekal,
selanjutnya bermain bebas diluar kelas dan bermain di dalam kelas.
4. Kegiatan Penutup ( 30 menit)
Kegiatan penutup peneliti
menanyakan pada anak tentang kegiatan yang telah dilaksanakan hari ini. Peneliti
memberikan pujian pada anak yang dapat menyelasaikan tugasnya dengan baik dan
memberi motivasi pada anak yang belum mampu melakukan kegiatan teknik menjahit
jelujur. Anak senang dan ingin melakukan kegiatan menjahit jelujur lagi. Anak
meminta pada guru untuk membawa hasil menjahit jelujur ke rumah untuk
diperlihatkan pada orang tuanya. Peneliti bercakap-cakap pada anak menyampaikan
pesan-pesan moral dan merencanakan kegiatan untuk hari esok. Peneliti mengajak
anak bernyanyi beberapa lagu anak-anak dan lagu pulang sekolah. Diakhiri dengan
berdo’a dan mengucapkan salam.
Adapun
proses dari hasil kegiatan anak pada pembelajaran menjahit jelujur dengan pola
sederhana bentuk huruf HP berdasarkan dari hasil observasi peneliti dan tim
kolaborasi yang telah dilakukan adalah untuk nilai perkembanganya adalah:
Tabel.4.4
Lembar
Penilaian Anak
No
|
Nama Anak Didik
|
Nilai Perkembangan Anak
|
Jml
|
Persen
tase
%
|
Keterangan
Aspek Yang di Nilai
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
|||||
1
|
Apep
|
**
|
**
|
**
|
**
|
8
|
40
|
1.Mampu memegang benang dan jarum dengan benar
2.Mampu memasukan
benang pada lubang pada bahan sesuai
dengan pola
3.Mampu menjahit jelujur sesuai dengan pola.
4.Mampu menyelesaikan tugas yang diberikan
|
2
|
Cahaya
|
***
|
***
|
***
|
***
|
12
|
60
|
|
3
|
Desta
Mutiara
|
***
|
***
|
***
|
***
|
12
|
60
|
|
4
|
Elsa
Maidayana
|
***
** |
***
**
|
**
*** |
***
**
|
20
|
100
|
|
5
|
Kharisa
|
**
**
|
**
**
|
**
**
|
****
|
16
|
80
|
|
6
|
Nabila
Zahra
|
**
|
**
|
**
|
**
|
8
|
40
|
|
7
|
Revalisa
|
**
***
|
**
***
|
**
***
|
**
***
|
20
|
100
|
|
8
|
Sandi
|
**
** |
**
** |
**
** |
**
** |
16
|
80
|
|
9
|
Tata
|
**
**
|
**
**
|
**
**
|
****
|
16
|
80
|
|
10
|
Tiara
|
***
|
***
|
***
|
***
|
12
|
60
|
|
Jumlah
|
140
|
70.
|
||||||
Rata-rata
|
14.4
|
70.
|
Tabel.4.5
Persentase
Nilai Perkembangan Anak
Nilai
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
Bintang 1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
%
|
0
%
|
0
%
|
0
%
|
Bintang 2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
20
%
|
20
%
|
20
%
|
20
%
|
Bintang 3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
30
%
|
30
%
|
30
%
|
30
%
|
Bintang 4
|
3
|
3
|
3
|
3
|
30
%
|
30
%
|
30
%
|
30
%
|
Bintang 5
|
2
|
2
|
2
|
2
|
20%
|
20%
|
20%
|
20%
|
Jumlah
|
10
|
10
|
10
|
10
|
100
%
|
100
%
|
100
%
|
100%
|
resume
skripsi 1
skripsi 2
skripsi 3
skripsi 4
skripsi 5
skripsi 6
skripsi 7
skripsi 8
skripsi 9
skripsi 10
abstrak
lembar pernyataan
lembar pengesahan skripsi
lembar persetujuan sidang skripsi
GRAFIK
4.2
Hasil
Kegiatan Menjahit Jelujur Siklus II
100 %--
90%-----
80%------
70%------
60%------
50%------
40%------
30%------
20%..---
10%---
0%-----
1
2 3 4 5 6
1. Kemampuan rata-rata anak sesuai
Indikator pembelajaran menjahit jelujur
yaitu anak dapat memiliki kemampuan motorik halus, berkreasi,dan berimajinasi.
2. Satu anak yang memiliki bintang satu belum muncul
(BM)
3. Tiga
anak yang mencapai bintang dua mulai muncul (MM)
4. Tiga anak yang mencapai bintang tiga berkembang (B)
5 Tiga anak yang mencapai
bintang empat berkembang sesuai harapan (BSH)
6. Anak yang mencapai bintang lima berkembang dengan
baik (BB)
c.
Analisis
Hasil analisis aktivitas
anak dalam meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan menjahit
jelujur sesuai dengan aspek –aspek penilaian tersebut diatas maka rata-rata
kemampuan anak masih rendah perlu bimbingan secara individu dan latihan secara
berulang-ulang. Adapun persentase penguasaan pembelajaran menjahit jelujur rata-rata
anak mencapai 70%, anak yang mencapai bintang satu belum muncul(BM) 0 %, dua
anak yang mencapai bintang dua mulai muncul (MM) 20%, tiga anak yang mencapai
bintang tiga berkembang (B) 30%, tiga anak yang mencapai bintang empat
berkembang sesuai harapan (BSH) 30% dan anak yang mencapai bintang lima
berkembang dengan baik (BB) 20%. Dari penelitian yang diperoleh selama kegiatan
menjahit jelujur, anak-anak antusias dan bersemangat suasana anak kondusif
faktor penyebabnya adalah anak mulai dapat melakukan kegiatan menjahit jelujur dan
hanya beberapa anak saja yang minta bantuan guru. Kemampuan motorik halus yang
dimiliki anak dari tindakan siklus I ada
peningkatan dari jumlah rata-rata pada 50% pada tindakan siklus dua kemampuan
motorik halus, kemampuan bekreasi, kemampuan berimajinasi serta adanya
koordinasi antara gerakan jari tangan dan mata kemampuan anak meningkat menjadi 70%
d.
Refleksi.
Berdasarkan
dari analisis data penelitian siklus I tentang meningkatkan kemampuan motorik
halus melalui metode demontrasi dengan tekhnik menjahit jelujur di kelompok B
yang berjumlah sepuluh anak, kemampuan motorik halus anak rata-rata sudah ada
peningkatan. Anak mulai dapat melakukan kegiatan menjahit jelujur dengan benar Terlihat
dari cara memegang jarum dan benang sudah benar dijepit jari telujuk dan ibu
jari. Jari-jari tangan sudah lentur melakukan kegiatan dengan konsentrasi, mata
terfokus dalam melakukan kegiatan menjahit jelujur. Ini menandakan bahwa anak sudah
dapat menggunakan jari jemari tanganya dengan baik serta adanya koordinasi
antara jari tangan dan mata.
Sepuluh
anak yang diteliti rata-rata kemampuan motorik halusnya mulai meningkat, dua
orang anak kemampuanya mulai berkembang, enam anak dapat menyelesaikan tugasnya
walaupun belum sempurna, dua anak dapat menyelesaikan menjahit jelujur dengan
baik sangat memuaskan.Anak rata-rata mempunyai kemampuan motorik halus dan
kemampuan berkreasi serta berimajinasi. Berdasarkan dari hasil tindakan siklus
II kemampuan motorik halus anak sudah ada peningkatan dari hasil tindakan I.
B. Pembahasan
Penerapan metode
demontrasi dengan model tekhnik menjahit jelujur guna meningkatkan kemampuan
motorik halus anak usia lima sampai enam tahun di Kelompok Bermain (Kober) Asy-Syifa
Desa Kaso Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis dilaksanakan melalui penelitian
tindakan kelas.
Untuk mengetahui kondisi
dan temuan-temuan yang ada dilapangan pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian dilaksanakan dua siklus
dengan kegiatan terdiri dari
perencanaan, tindakan/pelaksanaan, analisis dan refleksi. Perencanaan
pembelajaran menjahit jelujur antara lain : menentukan kelas dan waktu
penelitian, mendiskusikan dan menyusun pedoman untuk melakukan aktivitas
pembelajaran motorik halus anak, membuat skenario rencana kegiatan menjahit
jelujur yang dibuat untuk setiap siklus dengan tahap memegang benang dan jarum
dengan ibu jari dan telunjuk, tahap penerapan teknik menjahit jelujur, tahap
menjahit jelujur dengan benar.
Pelaksanaan kegiatan
menjahit jelujur dilaksanakan dalam dua siklus, siklus satu menjahit jelujur
pada pola bentuk amplop dengan tema alat komunikasi, siklus dua menjahit
jelujur pada pola bentuk hruf HP tema alat komunikasi. Adapun aktivitas anak
dalam kegiatan menjahit jelujur, anak meniru bagaimana cara memegang benang dan
jarum dengan menggunakan jari telunjuk dan jempol tangan serta memasukan benang
pada pola yang sudah di lubangi dengan baik. Anak meniru dan mempraktekan
langkah – langkah kegiatan menjahit jelujur secara beruntun, kegiatan ini
dilakukan berulang-ulang agar anak mampu mengikuti gerakan yang dilihatnya
sesuai dengan tahapan menggunakan konsep ( manipulation ). Aktivitas anak dalam
mempraktekan cara menjahit jelujur yang membutuhkan ketelitian, kecermatan,
konsentrasi anak dalam melakukan gerakan tangan. Dalam melakukan gerakan harus
ada koordinasi antara gerakan jari tangan dan mata.
Dalam pelaksanaan
tindakan peneliti melakukan observasi dan mencatat kemampuan motorik halus anak
waktu kegiatan menjahit jelujur, sebagai
evaluasi apakah kegiatan menjahit jelujur
dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak. Berdasarkan hasil observasi dan
pengamatan pada anak waktu kegiatan menjahit jelujur peneliti menganalisis dan
merefleksikanya. Refleksi dan analisis data dilakukan untuk mengetahui masalah
dan hambatan yang ditemui sehingga dapat diketahui apakah tindakan yang
dilaksanakan telah mencapai tujuan atau belum. Jika tujuan belum tercapai maka
peneliti menyusun rencana selanjutnya.
Dari hasil observasi,
pengamatan dan pencatatan kemampuan motorik halus anak melalui proses
pembelajaran tekhnik menjahit jelujur peneliti menganalisis hasil tindakan silkus satu dan
tindakan siklus dua, dari hasil analisi menunjukan bahwa kemampuan motorik
halus anak, kemampuan berkreasi, kemampuan berimajinasi anak ada peningkatan, sesuai
dengan tujuan indikator dilaksanakanya kegiatan menjahit jelujur yang diberikan
pada anak sudah di anggap baik dan tidak perlu untuk melakukan tindakan
berikutnya.
Dari uraian pelaksanaan
tindakan kelas dengan menggunakan metode demontrasi dengan tekhnik menjahit
jelujur di Kelompok Bermain (Kober) mendapat simpulan bahwa dalam upaya
meningkatkan kemampuan motorik halus anak, kemampuan berkreasi dan daya
imajinasi memerlukan proses lama dengan latihan – latihan dan bimbingan secara
individu. Untuk menghasilkan karya anak yang baik kelenturan, keluwesaan jari
tangan dan kemampuan mengkoordinasikan gerakan jari tangan serta mata sangat
penting dimiliki anak dalam kegiatan menjahit jelujur.
Kelemahan menggunakan
metode demontrasi dengan teknik menjahit jelujur pada pelaksanaan tindakan
kelas ini adalah anak yang mempunyai kemampuan motorik halus rendah, daya
tangkap dan konsentrasi yang kurang diperlukan bimbingan khusus secara individu
memerlukan waktu lama yang menyebakan anak lain yang masih perlu bimbingan
kurang mendapat perhatian guru.
resume
skripsi 1
skripsi 2
skripsi 3
skripsi 4
skripsi 5
skripsi 6
skripsi 7
skripsi 8
skripsi 9
skripsi 10
abstrak
lembar pernyataan
lembar pengesahan skripsi
lembar persetujuan sidang skripsi
No comments:
Post a Comment