|
SOP PELAYANAN EKLAMSI |
|
||
SOP |
No. Dokumen |
|
||
No. Revisi |
|
|||
Tanggal Terbit |
|
|||
Halaman |
|
|||
UPTD Puskesmas Tambaksari |
|
|
|
H. Iim Ibrahim, SKM NIP. 196410201984121001 |
1. Pengertian |
Eklamsia adalah kelainan akut pada preeklamsi ringan atau berat, dalam kehamilan , persalinan atau nifas yang ditandai dengan timbulnya kejang dengan atau tanpa penurunan kesadaran (gangguan sistem saraf pusat)
|
2. Tujuan |
Tujuan Umum : melakukan penilaian klasik , klasifikasi dan penatalaksanaan serta mencegah komplikasi. Tujuan Khusus : a. Mencegah tanda dan gejala hipertensi karena kehamilan dan menentukan diagnosis yang paling mungkin dalam hubungan dengan hipertensi yang dipicu karena kehamilan. b. Melakukan penatalaksanaan preeklamsia/eklamsia dan hipertemsi kronik pada ibu hamil. c. Melakukan pemberian obat anti kejang (Magnesium sulfat dan Diazepam) serta obat antihipertensi penatalaksanaan preeklamsi berat eklamsi
|
3. Kebijakan |
Upaya untuk mendeteksi sedini mungkin komplikasi hipertensi karena kehamilan |
4. Anamnesis |
1. Umur kehamilan > 20 minggu 2. Hipertensi 3. kejang. 4. Penurunan kesadaran 5. Pengelihatan kabur 6. Nyeri kepala hebat 7. Nyeri ulu hati |
5. Pemeriksa Fisik |
1. Kesadaran somnolen sampai koma 2. Tanda vital TD: >140/90 mmHg 3. Proteinuria minimal 1+ 4. Penurunan kesadaran tanpa disertai kejang |
6. Diagnosa Banding |
Hipertensi menahun, kelainan ginjal. |
7. Pemeriksaan Penunjang |
Pemeriksaan penunjang Preeklamsi Ringan : Urin Lengkap Preeklamsi Berat/Eklamsi : Pemeriksaan Laboratorium - Pemeriksaan Hb, Ht, Leukosit, trombosit, urin lengkap. - Pemeriksaan USG.
|
8. Penatalaksanaan |
Penatalaksanaan Pengobatan medisinal 1. Infus cairan RL 2. Pemberian obat : MgSO4
Cara pemberian MgSo4 sama dengan preeklamsi berat. Bila timbul kejang-kejang ulangan maka dapat diberikan 2g MgSO4 40 %.IV selama 2 menit, sekurang-kurangnya 20 menit setelah pemberian terakhir . dosis tambahan 2 g hanya diberikan sekali saja. Bila setelah di beri dosis tambahan masih tetap kejang maka diberikan amobarbital 3-5 mh/kg/bb/iv pelan-pelan. Perawatan pasien dnegan serangan kejang.
dirawat dikamar isolasi yang cukup terang. Masukan sudip lidah kedalam mulut pasien. Kepala direndahkan: daerah orofaring dihisap.
Fiksasi badan pada tempat tidur yang cukup longgar guna mencegah fraktur. |
9. Referensi |
Permadi, wiryawan dr.Dr. SpOG(K) dkk. 2015. Panduan praktek klinis Obstetri & Ginekologi. Penerbit: DEP./SMF Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran RSUP DR. HASAN SADIKIN. |
10. Rekam Histori Perubahan
No. |
Yang Dirubah |
Isi Perubahan |
Tanggal Mulai Diberlakukan |
|
|
|
|
No comments:
Post a Comment